CHAPTER 12

...***...

Kira on.

Yho, pembaca tercinta. Rasanya hari ini aku sedang membara, apalagi setelah sakurai senpai dalam keadaan seperti itu. Rasanya aku ingin memakan seseorang. Tapi, sebelum itu jangan lupa dukungannya ya. Semoga saja karya ini sampai pada Nakayama Masei. Mohon dukungannya ya pembaca tercinta.

Kira off.

Keesokan harinya.

Sedangkan di penjara dimana Yamahisa Tatsuya ditahan. Seorang wanita mengenakan pakaian serba hitam mengunjunginya. Tetapi wanita itu mengenakan topeng, sehingga tidak ada yang mengenali wajahnya. Pertanyaannya adalah, bagaimana caranya wanita itu bisa masuk ke dalam sana?. Padahal penjara itu dijaga ketat?. Bagaimana mungkin wanita itu dengan mudahnya masuk ke dalam sana?. Hanya waktu yang akan menjelaskannya. Tapi saat ini, apa yang akan dikatakan oleh wanita itu pada Yamashita Tatsuya?.

"Hemph!." Wanita itu mendengus kesal sambil menekan kepala Yamashita Tatsuya. "Bukankah aku sudah katakan untuk pergi menjauh?!. Tapi kenapa kau masih saja berada di wilayah ini!." Hampir saja ia tarik kepala Yamashita Tatsuya, jika saja urat kesabarannya belum putus.

"Kenapa malah tertangkap?!. Apakah kau mau dihukum mati?. Hah?!." Hatinya sedang terbakar emosi, kenapa lelaki sangar ini tidak mau mendengarkan ucapannya?. Dan selain itu, Yamashita Tatsuya seakan-akan tidak peduli dengan apa yang akan ia lakukan padanya.

"Apakah kau takut namamu akan aku sebut?. Jika mereka menginterogasi ku nantinya?. Bukankah itu hanyalah nama samaran saja?. Kenapa kau begitu ketakutan?." Ucapnya dengan nada datar, tidak ada rasa takut sedikitpun dari Yamahisa Tatsuya. Ia mencoba mengancam wanita bertopeng itu?.

Grep!.

Wanita itu mencengkram kuat pipi keras Yamahisa Tatsuya. Sorot mata itu menyimpan kebencian mendalam, kebencian yang selalu menggerogoti hatinya. "Lakukan, jika kau ingin aku congkel mata anakmu dengan tanganku ini!." Senyuman mengerikan terpampang jelas di wajah cantik wanita itu. Ancaman yang ia lemparkan tidak main-main, membuat seorang Yamahisa Tatsuya bergetar takut. Ayah mana yang tidak bergetar jika anaknya yang menjadi korban incaran karena perbuatannya?. Ayah mana yang rela jika anaknya ikut terseret dalam masalah yang ia hadapi?.

"Wanita sialan ini memang sangat mengerikan." Dalam hati Yamashita Tatsuya menyesal telah terlibat dengan wanita menyeramkan ini.

"Um." Wanita itu tersenyum puas, ia melepaskan cengkeramannya dari pipi Yamahisa Tatsuya. "Kau tenang saja." Ia kembali duduk di kursinya.

"Jika kau hanya bungkam saja, membuat mereka bosan, maka aku akan menjamin kebebasanmu." Setelah berkata seperti itu, wanita itu pergi meninggalkan tempat itu. Ia tidak mau berlama-lama berada di sana, ia tidak mau menimbulkan kecurigaan pada penjaga penjara.

"Tidak mungkin kau bisa menjamin kebebasanku. Kalian adalah orang-orang keparat yang sesungguhnya!. Aku yakin kau akan lari sendirian setelah ini." Dalam hati Yamashita Tatsuya tidak percaya dengan apa yang wanita itu katakan. Ia bersumpah tidak akan mempercayai siapapun. "Kalian hanyalah memanfaatkan kelemahan kami!. Bajingan busuk!. Jika saja hari itu aku tidak mengikuti apa yang dia katakan!. Mungkin saja aku tidak akan bernasib seperti ini!." Hatinya sangat sakit mengingat kejadian masa lalu yang sangat menyakitkan baginya. Kenapa semuanya diungkit kembali setelah sepuluh tahun berlalu?. "Mata itu adalah mata iblis." Yamashita Tatsuya tidak melupakan bagaimana mata Kira pada saat itu. "Tenyata memang benar!. Bahwa kepolisian itu hanya diisi iblis saja. Jika mereka manusia, mereka pasti tidak akan melakukan hal keji seperti itu pada kami." Hatinya sangat mengutuk apa yang ia rasakan pada saat itu. Apakah ia sekarang merasakan penyesalan setalah apa yang terjadi padanya?.

...***...

Dua hari berlalu.

Kondisi Sakurai sudah membaik, tubuhnya sudah terawat dengan baik selama di Rumah sakit. Meskipun sesekali ia masih merasakan denyutan di punggungnya. Tapi ia mencoba mengabaikan itu, demi mencari kebenaran yang akan ia dapatkan dari hasil interogasi yang akan ia lakukan bersama Kira.

"Kau masih mau melakukan interogasi, nakamoto san?." Naoki dengan ragu bertanya, ia tidak yakin ini adalah bentuk cemas atau karena apa.

"Tentu saja." balas Sakurai sedikit sewot. Ia sedang melakukan persiapan sebelum masuk ke ruang interogasi. "Aku tidak akan melepaskan siapa saja yang terlibat dalam kasus undangan berdarah." Hatinya saat ini sedang memuncak. "Hanya kematian yang akan menghentikan aku. Sakit seperti ini belum apa-apa bagiku." Sorot matanya sangat tajam, ingatannya masih tidak bisa lepas dari masa lalu yang menyakitkan.

"Souka." Naoki tidak berkomentar lagi, ia hanya percaya dengan apa yang dilakukan Sakurai nantinya akan berjalan lancar. "Jika ada sesuatu yang bisa aku bantu, katakan saja nakamoto san. Semoga aku bisa membantumu." Ada sedikit rasa simpati di dalam dirinya. Ia tidak menyangka akan melihat seseorang yang berjuang untuk melangkah ke depan, walaupun hanya sebelumnya ia sangat cuek sekali.

"Dia ini semangat sekali." Dalam hati Ryoma merasa heran. Biasanya seseorang akan menyerah begitu saja setelah mendapatkan tekanan yang hebat.

"Terima kasih atas tawarannya. Akan sangat baik jika memang kalian ikut membantuku." Sakurai hanya tersenyum kecil saja. Hatinya merasa sangat ragu, jika Naoki akan membantunya suatu hari nanti. Hanya Kira yang bisa ia percayai. Namun saat itu, ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan itu.

"Permisi." Ucap seseorang dengan sopannya. Seorang laki-laki terlihat seperti anggota kepolisian yang bisa dipercaya?. Tapi untuk apa dia datang ke kantor cabang?. Apakah ada urusan?.

"Siapa ya?." Ryoma yang bertanya. "Ada yang bisa saya bantu?." Ryoma bertanya dengan ramahnya. Mungkin ia memerlukan bantuan, sehingga ia datang ke sini.

"Maaf, namaku sayaka akimoto. Baru pindah ke sini hari ini. Salam kenal semuanya." Lelaki bernama Sayaka Akimoto menunjukkan surat pengajuan pindah tugas pada Sakurai Nakamoto sebagai penanggung jawab kantor cabang ini.

Sakurai mengambil kertas itu dan membacanya. Ternyata memang benar, sebelumnya ia berada di cabang timur, sekarang pindah ke tempatnya?.

"Baiklah. Aku harap kita bisa bekerja dengan baik, juga dengan lainnya yang mengatasi kasus kriminal tingkat daerah saja." Sakurai langsung menerima kedatangan Sayaka Akimoto tanpa banyak bertanya. "Jika ada masalah nantinya tanyakan saja." Lanjutnya sambil menyimpan surat yang dibawakan oleh Sayaka Akimoto tadi.

"Terima kasih karena menerima saya di sini." Sayaka Akimoto merasa senang langsung diterima, ia pikir tadi akan sedikit mengalami kesulitan, ternyata tidak.

"Baiklah, ayo kita lakukan." Sakurai memerintahkan Ryoma, Naoki, dan kira agar segera melakukan interogasi terhadap Yamahisa Tatsuya.

"Siap!." Naoki dan Ryoma telah siap, untuk membantu Sakurai. Meskipun mereka hanya mengawasi dari luar saja. Hanya Kira dan Sakurai saja yang masuk ke dalam ruangan.

"Lalu bagaimana dengan saya ketua?. Apa yang bisa saya bantu?." Sayaka Akimoto tidak mungkin diam dan duduk saja kan?. Pasti ada yang bisa ia kerjakan. "Ini adalah pengalaman pertama saya di sini mengintrogasi seseorang. Karena itulah saya mohon izinkan saya untuk mencatat laporannya." Sayaka Akimoto sangat memohon, sehingga mereka terkejut dengan apa yang dilakukannya.

"Tapi-" Belum sempat Sakurai meneruskan ucapannya Sayaka Akimoto malah memotong ucapannya

"Izinkan saya masuk ke ruangan interogasi, saya mohon!." Sayaka Akimoto membungkukkan badannya, memohon pada Sakurai agar diizinkan ikut masuk ke ruang interogasi.

"Sangat memaksa sekali. Apa yang dia inginkan?." Naoki merasa heran dengan tingkah Sayaka Akimoto.

"Aku ragu apakah kira akan mengizinkannya." Dalam hati Ryoma merasa ragu dengan apa yang diinginkan Sayaka Akimoto pada hari pertama ia bertugas di sini.

Sementara itu, Sakurai menatap Kira yang dari tadi hanya diam saja. Sakurai meminta izin pada Kira apakah diperbolehkan masuk?. Kira menganggukkan kepalanya tanda ia setuju. Kira merasakan ada yang tidak beres dengan kedatangan Sayaka Akimoto hari ini. Bukannya ia bermaksud mencurigai kedatangan Sayaka Akimoto, hanya saja firasat jiwa iblisnya mengatakan demikian. Tapi untuk saat ini ia hanya diam saja, masih menunggu gerak gerik yang akan ditunjukkan pemuda itu suatu hari nanti.

"Baiklah, kau boleh masuk." Sakurai menyetujui permintaan Sayaka Akimoto, ia tidak mau mengecewakan anak buahnya yang baru.

"Terima kasih banyak ketua nakamoto." Dengan semangatnya Sayaka Akimoto berkata seperti itu. Sedangkan mereka semua hanya senyum-senyum saja. Mungkin karena ingin mengerjakan tugas pertama, makanya ia melakukan itu?. Lupakan, mereka semua menuju ruangan yang akan menjadi saksi, apakah Yamashita Tatsuya akan mengakui perbuatannya atau tidak.

"Kita lihat relasi yang baru saja ingin bergabung. Sejauh mana dia akan mengambil peran dalam kasus ini." Dalam hati Kira merasakan ada hawa yang tidak biasa. "Apakah dia hanya sekedar tokoh sampingan saja, sebagai mata seseorang. Atau memang ada pihak yang benar-benar ingin ikut campur. Rasanya aku tidak sabar melihatnya sebagai siapa dalam peran ini." Ada gejolak aneh yang sedang mencoba untuk terikat dalam benang takdir yang sedang mereka jalani saat ini. "Rasanya ada seseorang yang mencoba masuk dalam kisah ini. Apakah dia akan menjadi musuh, atau akan menjadi teman?. " Mata Kira seakan-akan sedang menerawang jauh, mencoba melihat siapa yang mencoba masuk ke dalam lingkaran kisah mereka. "Aku ingin mengetahuinya melalui kasus ini. Aku telah mencium aroma kematian. Apakah dia dewa kematian, atau manusia yang sedang ingin mati?. Hasrat ini semakin membara, sangat kuat sekali." Batinnya lagi, saat ini ia sedang berpikir.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.

...***...

Episodes
1 DARAH DAN INCARAN
2 SEBELUM DIMULAI
3 TANGGAPAN
4 CHAPTER 4
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 CHAPTER 18
19 CHAPTER 19
20 CHAPTER 20
21 CHAPTER 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 CHAPTER 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 CHAPTER 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 CHAPTER 42
43 CHAPTER 43
44 CHAPTER 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 CHAPTER 47
48 CHAPTER 48
49 CHAPTER 49
50 CHAPTER 50
51 CHAPTER 51
52 CHAPTER 52
53 CHAPTER 53
54 CHAPTER 54
55 CHAPTER 55
56 CHAPTER 56
57 CHAPTER 57
58 CHAPTER 58
59 CHAPTER 59
60 CHAPTER 60
61 CHAPTER 61
62 CHAPTER 62
63 CHAPTER 63
64 CHAPTER 64
65 CHAPTER 65
66 CHAPTER 66
67 CHAPTER 67
68 CHAPTER 68
69 CHAPTER 69
70 CHAPTER 70
71 CHAPTER 71
72 CHAPTER 72
73 CHAPTER 73
74 CHAPTER 74
75 CHAPTER 75
76 CHAPTER 76
77 CHAPTER 77
78 CHAPTER 78
79 CHAPTER 79
80 CHAPTER 80
81 CHAPTER 81
82 CHAPTER 82
83 CHAPTER 83
84 CHAPTER 84
85 CHAPTER 85
86 CHAPTER 86
87 CHAPTER 87
88 CHAPTER 88
89 CHAPTER 89
90 CHAPTER 90
91 CHAPTER 91
92 CHAPTER 92
93 CHAPTER 93
94 CHAPTER 94
95 CHAPTER 95
96 CHAPTER 96
97 CHAPTER 97
98 CHAPTER 98
99 CHAPTER 99
100 CHAPTER 100
101 CHAPTER 101
102 CHAPTER 102
103 CHAPTER 103
104 CHAPTER 104
105 CHAPTER 105
106 CHAPTER 106
107 CHAPTER 107
108 CHAPTER 108
109 CHAPTER 109
110 CHAPTER 110
111 CHAPTER 111
112 CHAPTER 112
113 CHAPTER 113
114 CHAPTER 114
115 CHAPTER 115 (END)
116 CHAPTER 116
117 CHAPTER 117
118 CHAPTER 118
119 CHAPTER 119
120 CHAPTER 120
121 CHAPTER 121
122 CHAPTER 122
123 CHAPTER 123
124 CHAPTER 124
125 CHAPTER 125
126 CHAPTER 126
127 CHAPTER 127
128 CHAPTER 128
129 CHAPTER 129
130 CHAPTER 130
131 CHAPTER 131
132 CHAPTER 132
133 CHAPTER 133
134 CHAPTER 134
135 CHAPTER 135
136 CHAPTER 136
137 CHAPTER 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
DARAH DAN INCARAN
2
SEBELUM DIMULAI
3
TANGGAPAN
4
CHAPTER 4
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
CHAPTER 18
19
CHAPTER 19
20
CHAPTER 20
21
CHAPTER 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
CHAPTER 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
CHAPTER 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
CHAPTER 42
43
CHAPTER 43
44
CHAPTER 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
CHAPTER 47
48
CHAPTER 48
49
CHAPTER 49
50
CHAPTER 50
51
CHAPTER 51
52
CHAPTER 52
53
CHAPTER 53
54
CHAPTER 54
55
CHAPTER 55
56
CHAPTER 56
57
CHAPTER 57
58
CHAPTER 58
59
CHAPTER 59
60
CHAPTER 60
61
CHAPTER 61
62
CHAPTER 62
63
CHAPTER 63
64
CHAPTER 64
65
CHAPTER 65
66
CHAPTER 66
67
CHAPTER 67
68
CHAPTER 68
69
CHAPTER 69
70
CHAPTER 70
71
CHAPTER 71
72
CHAPTER 72
73
CHAPTER 73
74
CHAPTER 74
75
CHAPTER 75
76
CHAPTER 76
77
CHAPTER 77
78
CHAPTER 78
79
CHAPTER 79
80
CHAPTER 80
81
CHAPTER 81
82
CHAPTER 82
83
CHAPTER 83
84
CHAPTER 84
85
CHAPTER 85
86
CHAPTER 86
87
CHAPTER 87
88
CHAPTER 88
89
CHAPTER 89
90
CHAPTER 90
91
CHAPTER 91
92
CHAPTER 92
93
CHAPTER 93
94
CHAPTER 94
95
CHAPTER 95
96
CHAPTER 96
97
CHAPTER 97
98
CHAPTER 98
99
CHAPTER 99
100
CHAPTER 100
101
CHAPTER 101
102
CHAPTER 102
103
CHAPTER 103
104
CHAPTER 104
105
CHAPTER 105
106
CHAPTER 106
107
CHAPTER 107
108
CHAPTER 108
109
CHAPTER 109
110
CHAPTER 110
111
CHAPTER 111
112
CHAPTER 112
113
CHAPTER 113
114
CHAPTER 114
115
CHAPTER 115 (END)
116
CHAPTER 116
117
CHAPTER 117
118
CHAPTER 118
119
CHAPTER 119
120
CHAPTER 120
121
CHAPTER 121
122
CHAPTER 122
123
CHAPTER 123
124
CHAPTER 124
125
CHAPTER 125
126
CHAPTER 126
127
CHAPTER 127
128
CHAPTER 128
129
CHAPTER 129
130
CHAPTER 130
131
CHAPTER 131
132
CHAPTER 132
133
CHAPTER 133
134
CHAPTER 134
135
CHAPTER 135
136
CHAPTER 136
137
CHAPTER 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!