...*...
...***...
Kira on.
Yho, pembaca tercinta. Terima kasih telah membaca lanjutan kisah ini. Semoga suka dengan lanjutannya ya. Oh iya, jangan lupa dukungannya ya. Semoga saja karakter utama ini suatu hari nanti diperankan oleh Nakayama Masei. Mohon dukungannya ya pembaca tercinta. Salam penuh cinta.
Kira off.
Sementara itu.
Di pusat kantor kepolisian.
Jendral tertinggi dari kepolisian Higashiyama telah menerima laporan hasil interogasi dari Sakurai. Hasilnya cukup mengejutkan, mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang mereka terima?.
"Apakah laporan ini dibuat langsung oleh nakamoto sakurai?." Yamamura Tani sebagai jendral tertinggi kepolisian Higashiyama bertanya pada anak buahnya.
"Iya pak, ia bersama anjingnya kira yang melakukan interogasi, di sebuah ruangan khusus yang mereka minta." Balas Shohei Matsunaga membenarkan apa yang ditanyakan oleh atasannya itu. "Dan laporan ini asli tulis tangan dari nakamoto sakurai." Lanjutnya lagi.
"Dia memang bersungguh-sungguh dalam kasus sepuluh tahun berlalu." Yamamura Tani masih mengingat bagaimana Sakurai Nakamoto memohon padanya untuk membuka kembali kasus itu, dan sebagai gantinya, jika ia tidak berhasil menyelesaikan kasus ini hingga akhir tahun maka ia akan dipecat secara tidak terhormat, bahkan diasingkan, dipenjara di tempat penjara paling mengerikan. Tapi sepuluh tahun itu bukanlah waktu yang singkat untuk meyakinkan seseorang dalam sebuah kasus yang sangat besar.
"Dia berhasil melakukan interogasi pada salah pelaku?." Yamamura Tani masih ragu, apakah ini asli atau karangan semata?. "Tapi kita lihat bagaimana dia dan anjingnya itu melangkah setelah ini." Yamamura Tani tersenyum kecil.
"Lalu apa yang akan tuan lakukan setelah ini?. Apakah tuan akan membiarkan mereka terus melangkah?." Jun Hayama sedikit penasaran.
"Aku tidak perlu melakukan apapun. Aku hanya melihat sejauh mana dia melangkah dan menemukan siapa pelaku utamanya." Ia tidak mau memusingkan dirinya hanya karena Nakamoto Sakurai dan Inuzuka Kira. "Biarkan saja mereka mengejar orang-orang yang terlibat di dalam kasus undangan berdarah itu. Kita tidak perlu ikut campur." Lanjutnya lagi.
"Baiklah. Jika memang seperti itu yang tuan inginkan." Jun Hayama sebagai anak buah hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh atasannya.
"Perlihatkan padaku sejauh mana kalian bisa menggonggong. Dan sejauh mana anjing kecil itu menggunakan mata iblisnya untuk melihat siapa pelaku utamanya." Dalam hati Yamamura Tani hanya ingin mengetahui seberapa besar kekuatan iblis yang ada di dalam darah Inuzuka Kira. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya.
...***...
Setelah melakukan interogasi. Keduanya duduk santai di atap gedung sambil menikmati tiupan angin sore, juga pemandangan kota yang dihiasi gedung bertingkat. Sesekali mata mereka melihat beberapa orang sedang melakukan aktifitas masing-masing.
"Bagaimana menurutmu pertunjukan tadi sakurai?. Apakah kau menikmatinya?. Atau kau merasa bosan?." Kira malah cengengesan sambil bertanya seperti itu?.
"Kau memang mengerikan kira." Sakurai menyandarkan tubuhnya di pagar pembatas, ia juga duduk bersila, berlawanan arah dengan Kira yang menatap ke depan. "Pertunjukan yang kau lakukan cukup menyenangkan
Meskipun kau terlihat sadis aku sangat menikmatinya. Kau telah melakukannya dengan sangat baik." Senyumannya begitu puas, ia sangat menikmati interogasi tadi.
"Aku kejam karena menyampaikan apa yang kau rasakan saja." Balasnya dengan santai, ia mengambil rokok dan koreknya, kemudian mematik korek ke rokok, ia hisap rokok itu dengan tenang. "Gejolak yang ada di dalam dirimu itu telah aku dengar. Karena itulah aku bersikap kejam padanya tadi." Ia sedikit menyeringai, karena ingat dengan sensasi yang ia rasakan pada saat itu.
"Gitu ya." Sakurai tersenyum miris. "Apakah aku terlalu lemah menurutmu Kira?. Sehingga kau hanya menyalurkan amarah padamu saja." Sakurai merasa begitu, ia seperti setengah hati ingin menyelesaikan kasus ini.
Kira melirik ke arah Sakurai, matanya memerah seperti darah. "Justru kau yang paling kuat sakurai." Kira tersenyum lembut, ia mengerti perasaan Sakurai Saat ini.
"Kau mencoba menghiburku ya, kira?" Sakurai menatap tajam ke arah Kira, namun Kira justru malah tertawa cekikikan.
"Lihat?. Betapa kuatnya dirimu, berani menatap seorang iblis sepertiku dengan tatapan begitu. Ahahaha." Kira makin tertawa, entah kenapa ia ingin tertawa melihat ekspresi Sakurai.
"Berisik!." Sakurai jadi sewot, kenapa Kira malah menertawainya dalam kondisi seperti ini coba?.
"Ahaha!. Ayolah sakurai san. Saat ini kita sedang santai, jadi kau tidak usah kaku begitu. Santai lah untuk sejenak." Ia menggoda Sakurai yang kaku. Apakah dia tidak tahu kalau suasana hatinya sedang tidak baik?.
"Sakurai, dengarkan apa yang aku katakan padamu." Kira kali ini terlihat sangat serius. "Ini adalah awal dari semuanya. Aku harap, kau kuat menghadapi semuanya. Aku hanya melakukan apa yang aku bisa, dan hanya bisa melakukannya sekali dalam seumur hidupku. Jika mereka mengetahui kelemahan yang aku miliki, maka semuanya akan berakhir. Karena itulah persiapkan dirimu untuk segala kemungkinan yang akan membuatmu melakukan itu." Kira sepertinya memberikan peringatan pada Sakurai.
"Um. Tentunya kau telah mengetahuinya bukan?." Sakurai merasakannya. "Kau yang telah menawa sesuatu padaku. Memberikan harapan padaku, sehingga aku bisa bangkit seperti ini." Lanjutnya.
Bletak!!!.
Sakurai menjitak kepala Kira sedikit keras. "Apaan sih?." Kira mengelus kepalanya yang terasa berdenyut sakit.
"Karena itulah kau tidak boleh pergi sebelum aku suruh kau pergi. Kau tidak boleh mati sebelum aku suruh mati." Sakurai bangkit dari duduknya sambil menunjuk ke arah Kira. "Kau harus bertanggungjawab atas harapan yang telah kau katakan padaku pada saat itu!. Apakah kau mengerti inuzuka kira!." Suaranya terdengar keras, saat ini perasaan yang sedang ia rasakan sangat membara.
"Haik!. Mengerti tuan sakurai." Kira memberi hormat. Dengan senang hati ia akan melakukan itu dengan baik.
Namun, pertanyaannya adalah, apakah ia mampu melakukan itu semua dengan baik?. Apakah ia bisa mengungkapkan semua yang tersembunyi di dalam kasus undangan berdarah itu?. Temukan jawabannya.
...***...
Di sisi lain.
Naota Rui saat ini sedang berada di sebuah tempat, sepertinya ia sedang memilih topeng wajah bisa mengubah dirinya menjadi seseorang. Ia memilihnya dengan seksama, entah itu dari kualitasnya atau ketahanannya.
"Hum?." Ia melihat topeng wajah yang lumayan bagus.
"Rui Kun. Sepertinya kau memiliki selera yang cukup buruk sebagai seorang pembunuh sadis." Seorang wanita cantik mendekatinya. Ia juga mengamati topeng itu dengan seksama?.
"Aku hanya menyukai bentuknya saja. Karena itulah aku ingin memilih topeng itu." Balasnya dengan senyuman aneh.
"Baiklah, jika kau ingin memilikinya, kau boleh mengambilnya." Wanita cantik itu dengan sukarela memberikan topeng itu. "Memangnya apa yang dia inginkan?. Sehingga dia menyuruhmu untuk datang ke sini dan memilih topeng wajah?. Apakah dia ada pekerjaan yang sangat menarik untukmu?." Wanita itu kembali bertanya.
"Ya, seperti itulah. Aku harap kau mengerti dengan apa yang diinginkannya." Naota Rui mengambil topeng itu dengan senyuman manis. "Kau telah mengetahui masalah sepuluh tahun yang lalu bukan?." Kali ini ia yang bertanya.
"Oh, kasus undangan berdarah yang ia ceritakan padaku saat itu?. Benar-benar sangat mengerikan." Wanita cantik itu tidak mau mengingatnya.
"Hmph!." Naota Rui memalingkan wajahnya. "Andai saja aku bertemu dengannya sebelum itu, pasti aku akan melakukannya dengan baik untuknya." Ia malah kecewa?.
"Terserah kau saja. Aku tidak mau terlibat lagi dengannya." Wanita itu terlihat sangat kesal.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana mereka bisa melaluinya?. Temukan jawabannya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments