Kira on.
Mungkin, cerita ini belum masuk pada intinya, namun pasti akan ke sana. Karena kasus undangan berdarah yang terjadi sangat meninggalkan rasa sakit yang luar biasa, terutama pada Nakamoto Sakurai yang mengalami hal buruk itu. Tapi apakah ia mampu mengungkapkan kebenaran dari kasus ini?. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya. Simak dengan baik jalan kisah ini. Aku juga belum menggunakan kekuatan mata iblisku dengan maksimal. Karena itulah simak terus cerita ini dengan baik ya?. Jangan lupa dukungannya, semoga cerita ini sampai pada Nakayama Masei suatu hari nanti.
Kira off.
Di suatu tempat.
Seorang wanita cantik juga sedang mengamati laporan hasil interogasi Sakurai. Matanya menatap ke satu kalimat yang tertera di secarik kertas yang telah ia terima dari anak buahnya.
"Aku melakukan itu karena aku memiliki dendam pada seorang polisi, dan ketika itu seseorang datang padaku menawarkan sebuah pekerjaan, dia berkata jika kau mau balas dendam pada polisi inilah saatnya, kita akan membuat pesta undangan berdarah." Begitulah tulisan yang tertera di laporan itu. Laporannya sangat detail, bahkan laporan itu juga menceritakan bagaimana Haruki Murakami menjelaskan bagaimana proses kejahatan itu terjadi. "Aku hanya melepaskan rantai itu, aku melihat pisau raksasa besar memotong tubuh para tamu undangan. Entah kenapa bukannya mual justru aku merasa bahagia melihat bangkai mereka bergelimpangan di ruangan itu. Rasanya denda ku terbalaskan hari itu juga." Kata-kata itu sama sekali bukan kata-kata manusia normal, melainkan kata-kata iblis yang haus akan darah.
Erika Toda itu nama salah satu wanita yang menjabat sebagai polisi ternama. Meskipun ia seorang wanita, namun ia memiliki kepintaran yang sangat liar biasa.
Ia mengamati dengan detail bagaimana tulisan itu. Ia kadang tersenyum membacanya, kadang mengernyitkan keningnya merasa heran.
"Sakurai nakamoto, dan anjing barunya kira." Erika Toda tersenyum mengingat wajah kedua orang itu. Ia tidak menyangka bahwa kedua orang itu mampu mencari salah satu pelaku pembunuhan undangan berdarah. "Aku akui kalian cukup hebat, namun sampai dimana?. Kemampuan kalian akan terus berguna untuk menyelesaikan masalah yang terjadi?." Ia menyipitkan matanya, ada sedikit kemarahan di dalam hatinya. Apakah ia akan turun tangan juga dalam masalah ini?. Atau diam sejenak? Atau diam-diam mengikuti bagaimana Sakurai dan Kira bertindak?. "Aku rasa aku juga harus menyiapkan semuanya, sebelum mereka menuju puncaknya." Ya, Erika Toda rasa itu ide yang bagus untuk melihat perkembangan kasus yang sedang ditangani oleh Sakurai.
"Aku ingin melihat sejauh mana mereka mampu melangkah, apakah mereka bisa melewati garis pembatas yang telah mengelilingi mereka?. Heh!. bodoh sekali tindakannya itu."
Ia ingin tahu sejauh mana Sakurai bisa mengungkapkan kebenaran kasus itu? Ia penasaran, apa tindakan Sakurai selanjutnya?. Atau itu hanyalah sebuah kebetulan saja? Atau ada kekuatan lain yang membantu Sakurai untuk menemukan pelakunya?. Temukan jawabannya di halaman berikutnya, pasti seru dan bikin deg-degan bacanya. Sebab Kira akan lebih sadis lagi melakukan interogasi pada pelaku berikutnya. Waaah pemasaran ya?. Ok, lanjut lagi baca ceritanya ya.
...***...
Hari ini diadakan rapat perdana tentang kasus undangan berdarah. Setelah sekian lama akhirnya kasus ini ditanggapi juga oleh kepolisian. Sebab laporan dari Nakamoto Sakurai membuat mereka terkejut. Bagaimana pengakuan dari yang cukup membuat mereka semua geger. Tapi kenapa laporan itu bisa membuat mereka terkejut?. apakah ada kesalahan?. Sebenarnya tidak ada yang salah, hanya saja mereka sangat tidak percaya dengan pengakuan yang tertulis di dalam laporan itu. Kesannya Laporan itu telah dibuat-buat seperti sedang mengarang sebuah cerita yang tidak masuk akal.
"Nakamoto sakurai, sebagai penanggung jawab dalam kasus ini baru saja menangkap salah satu pelakunya." Jun Hayama sebagai moderator dalam agenda kali ini menyebutkan nama Sakurai Nakamoto. Ia memberi hormat pada mereka semua yang hadir, termasuk pada kepala kepolisian tertinggi yang ikut dalam rapat tersebut. "Seperti yang kita ketahui, laporannya sudah dibagikan pada petinggi kepolisian, dan hasilnya cukup mengejutkan." Lanjutnya lagi. "Apakah ada tanggapan dari tuan dan nyonya sekalian?." Jun Hayama memberikan kesempatan kepada mereka yang hadir di ruangan tersebut untuk menanggapi laporan Nakamoto Sakurai.
Saat itu Daisuke Watanabe mengangkat tangannya, sepertinya ia ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada Nakamoto Sakurai?. Tidak, matanya malah menatap ke arah Kira yang terlihat sangat cuek dengan kehadiran mereka semua. "Mungkin aku hanya bertanya pada anjingnya nakamoto san saja" ucap Daisuke Watanabe menatap ke arah Kira yang sedang duduk santai di sebelah Sakurai.
"Maaf?. Apa maksudnya itu?. Apa maksud anda memanggilnya dengan nama itu?." Sakurai malah emosi mendengarkan ucapan Daisuke Watanabe. Apakah mulutnya itu tidak bisa berkata sopan pada temannya?. Kenapa laki-laki itu menyebutkan nama Kira dengan nama Inu atau artinya anjing?. Meskipun namanya adalah Inuzuka?. Tapi bukan berarti dengan seenaknya saja dia memanggil Inuzuka Kira, sama dengan memanggil anjing peliharaan.
"Sudahlah sakurai. Biarkan saja dia mau memanggil aku apa." Kira bangkit dari duduknya, mencoba menahan Sakurai agar tidak memperlihatkan amarahnya dihadapan mereka. "Akan berbahaya jika kau sampai terpengaruh dengan emosi yang ia pancing untuk membuatmu terlihat bodoh dihadapan mereka sakurai san." Kira berbisik tepat di telinga Sakurai, supaya hanya laki-laki itu saja yang mendengarnya. "Percayalah, semua akan berjalan dengan baik. Kita perhatikan saja apa yang mereka inginkan dalam rapat ini." Bisik Kira lagi, ia tersenyum lebar.
"Hufh." Nakamoto Sakurai hanya menghela nafasnya dengan pelan. Mau tak mau akhirnya Sakurai mengalah, dan mencoba bersabar. Ia kembali duduk dengan tenang meski hatinya bergemuruh menahan gejolak kemarahan yang mendesak paru-parunya.
"Tuan yang terhormat, pertanyaan seperti apa yang anda ajukan pada saya yang rendahan ini. Saya akan menjawabnya, jika anjing baik ini bisa menjawabnya." Kira tersenyum ramah, ia tidak merasa tersinggung sama sekali dengan ucapan Daisuke Watanabe, justru Watanabe yang terlihat kesal padanya. Tapi matanya saat ini secara diam-diam mencoba menyelami alam pikiran Daisuke Watanabe.
"Heh!. Lelaki buruk seperti kau mau mencari kesalahan Sakurai senpai dalam pertemuan ini?. Kau pikir lelaki yang suka mempermainkan wanita seperti kau bisa mengalahkan aku?." Dalam hati Kira menyeringai lebih lebar, karena sekilas ia dapat melihat hal buruk apa saja yang telah dilalui oleh Daisuke Watanabe.
"Aku dengar kau yang melakukan interogasi, juga mencari lokasi pelakunya." Dengan nada ogah-ogahan ia berkata seperti itu. "Apakah kau mencoba memanipulasi data, mengancam pelaku agar mengakui perbuatannya?. Bagaimana mungkin kau bisa melakukan itu?. Jelaskan pada kami caranya kau mengetahui dimana lokasi itu berada?." Pertanyaan Daisuke Watanabe membuat Sakurai emosi, ia tidak terima dengan tuduhan itu. "Selain itu." Matanya melirik ke arah Nakamoto Sakurai. "Kau ini menulis sebuah cerita atau sedang mengarang sebuah cerita?. Sehingga laporan yang kau tulis itu sama sekali tidak masuk akal. Dan sulit untuk difahami. Apakah kau tidak lulus dalam ujian dalam menuliskan laporan kepolisian?." Dengan perasaan geram, ia banting laporan yang ia genggam. Hatinya sangat terbakar amarah dengan apa yang telah tertulis di laporan tersebut.
"Pak Watanabe, kau pikir kami ini polisi apa sehingga melakukan perbuatan hina itu?. Jaga ucapanmu!." Sakurai sangat emosi, kenapa Daisuke malah meragukan laporan mereka?. Terutama interogasi yang dilakukan oleh Kira?. "Kau pikir kami melakukan itu dengan drama yang telah kami buat skenario ditulis oleh pengarang terbaik?. Kau pikir kami tidak menanggung resiko saat melakukan penangkapan itu?." Nakamoto Sakurai sangat emosi sekali mendengarkan apa yang dikatakan oleh Daisuke Watanabe. Benar-benar sangat merendahkan dirinya juga Kira yang telah susah payah mencari tahu kebenaran yang tersembunyi?.
"Semakin kau marah, maka kami semua meragukan hasil laporan ini, nakamoto kun." Daisuke Watanabe malah menyeringai, begitu juga dengan empat orang anggota lainnya yang ikut hadir dalam rapat tersebut. Sedangkan yang lainnya ikut merendahkan Nakamoto Sakurai. Sungguh menghina dirinya.
"Kau!." Sakurai tersinggung dengan ucapan itu, kenapa malah ia dipermainkan seperti itu?. "Berani sekali kau berkata seperti itu padaku." Sakurai sangat marah dan ingin menghajar Daisuke Watanabe. Perasaan itu telah sampai pada Kira, hasratnya ingin menjatuhkan seseorang.
Kira on.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kemarahan yang aku miliki adalah hasrat dari Sakurai senpai. Apa yang ia rasakan, ada kemungkinan akan tersalurkan padaku. Hasrat yang sangat besar yang aku rasakan pada saat ini. Tapi, aku harus segera membereskan lelaki tidak berguna itu. Apalagi hasrat Sakurai senpai saat ini sangat besar. Ia sangat ingin menghajar Daisuke Watanabe yang sangat kurang ajar ini. Dia yang gagal melakukan penyelidikan kasus sepuluh tahun yang lalu, tapi kenapa malah melampiaskan kemarahannya pada Sakurai senpai?. Benar-benar orang yang sangat tidak berguna.
Kira off.
"Maaf?. Apakah itu ungkapan orang yang gagal memecahkan kasus undangan berdarah tahun lalu?. Sehingga meragukan apa yang tuanku sakurai lakukan?." Santai, sangat santai ucapan Kira, namun menusuk hati Daisuke Watanabe juga yang lainnya.
"Kau!." Daisuke sakit hati mendengarkan ucapan itu. Sedangkan yang lainnya hanya menyimak saja. "Anjing sialan!. Bagaimana mungkin dia mengetahui jika aku pernah melakukan penyelidikan?." Dalam hatinya sangat mengutuk ucapan Kira yang merendahkan dirinya.
"Kira?." Sakurai terkejut mendengar ucapan Kira yang mengatakan tuanku Sakurai?.
Bagaimana tanggapan mereka semua?. Sepertinya mereka sangat merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh Kira.
"Aku tidak peduli bagaimana tanggapan mereka. Jika mereka berani menyinggung Nakamoto Sakurai, maka mereka akan berhadapan denganku." Dalam hati Kira menyungging senyuman manis. "Kalian boleh menghinaku, tapi kalian tidak akan aku biarkan tertawa diatas penderitaan yang dialami sakurai senpai. Akan aku buka kedok kalian semuanya. Pada saat itu kalian yang akan aku buat menggonggong padaku." Ia tidak peduli bagaimana tanggapan mereka. Kira telah membulatkan tekadnya saat ini untuk menemuka pelakunya, meskipun kekuatannya masih terbatas.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah Kira bisa melindungi Nakamoto Sakurai?.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments