...***...
Kisah ini masih berlanjut. Pada pertemuan itu mereka sama sekali tidak menyukai apa yang telah dikatakan oleh Kira. Seakan-akan ia mengetahui segalanya tentang mereka?. Apa yang diinginkan oleh mereka dalam pertemuan itu?.
Kira On
Tidak akan aku biarkan kalian berbuat sesuka kalian pada Sakurai Senpai. Karena yang menjadi tokoh utama dalam kisah penangkapan kasus undangan berdarah ini adalah Aku!. Akulah yang ingin membebaskan Sakurai Senpai dari lingkaran kejahatan yang telah menyeret dirinya dalam hal berbahaya yang telah kalian lakukan. Aku hanya perlu beberapa bukti saja untuk memancing kalian keluar dari persembunyian yang kalian anggap itu sudah aman. Akan aku paksa kalian untuk berbicara suatu hari nanti. Tunggu saja pada saat itu terjadi.
Kira off
Pertemuan itu masih berlanjut. Dan mereka masih ingin mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh Kira. "Aku ini memang hanyalah anjing kecil, tapi jangan remehkan kemampuanku dalam mencari informasi." Kali ini Kira menatap tajam ke arah Daisuke Watanabe. Ia menyelami pikiran lelaki itu melalui matanya yang berubah merah menyala.
"Heh!. Informasi yang kau dapatkan, hanyalah karangan yang ditulis oleh nakamoto saja. Aku tidak melihat ada yang normal dari laporan ini." Daisuke Watanabe merasa kesal dengan sikap kurang ajar dari Kira. "Kau pikir laporan macam apa ini?. Bunyinya seperti dongeng sebelum tidur." Daisuke Watanabe mengejek laporan itu sambil melemparnya.
"Dia ini memang ingin aku perlihatkan kebusukannya." Dalam hati Kira sangat mengutuk apa yang telah dilakukan Daisuke Watanabe.
"Laporan ini sama sekali tidak menggambarkan pengakuan pelaku sama sekali. Kalian ini memangnya sedang mencoba melakukan pertunjukan apa, hah?!." Daisuke terlihat kesal karena tidak terima dengan hasil laporan itu?.
"Heh!." Kira mendengus kuat. "Setidaknya itu lebih baik, dari pada bersenang-senang dengan seorang wanita di saat jam kerja. Bukankah itu sangat melanggar aturan?. Daisuke watanabe san yo." Senyuman ramah Kira, juga ucapannya itu membuat Daisuke Watanabe terkejut. Reflek ia bangkit dari duduknya, ia menggebrak meja itu dengan kuat saking terkejutnya.
"Berani sekali kau berkata seperti itu, dasar anjing tidak tahu diri!." Daisuke Watanabe sangat marah. Ucapan Kira seperti membuka aib baginya. Ia bahkan sampai melempar Kira dengan laporan yang ada di hadapannya. Mereka semua terdiam melihat itu, apakah benar?. Apakah benar yang dikatakan oleh Kira?. "Bagaimana mungkin si anjing ini mengetahuinya?." Dalam hatinya mulai gelisah dan cemas. Apa yang akan ia lakukan jika Kira dapat mengetahui apa yang ia lakukan?.
"Harap tenang!. Jangan sampai membuat kekacauan saat sidang pertama ini. Ini masih belum melibatkan kepolisian yang lainnya." Yamamura Tani berusaha untuk menenangkan suasana sidang pertama itu. Ya, ini memang sidang yang sangat sensitif, karena masalah yang telah terjadi cukup lama. Maka tidak bisa sembarangan melibatkan semua Kepolisian yang berada di wilayah ini. Apalagi ini kejahatan yang sangat tidak manusiawi. Membunuh puluhan nyawa hanya dengan menggerakkan pisau raksasa untuk membinasakan mereka.
"Hemp!." Kira masih memperlihatkan senyumannya, senyuman mengejek. "Sudah aku katakan, bahwa mudah bagiku mencari informasi apapun yang tersembunyi." Kira sedikit menyombongkan dirinya dihadapan mereka semua. "Termasuk mencari informasi pribadi tentang kalian semua." Lanjutnya. Mereka semua hanya diam mendengarkan apa yang dikatakan oleh Kira.
"Kegh!." Daisuke Watanabe sangat kesal mendengarkan ucapan Kira. Ingin rasanya ia mencincang Kira dengan pisau tajam.
"Jika hanya ingin mencari kesalahan dari apa yang kami lakukan, sebaiknya tidak usah diteruskan saja pertemuan ini." Kira mengeluarkan buku agenda kecil yang telah ia catat sebagai jadwal yang akan mereka lakukan setelah ini.
"Kau jangan terlalu sombong dulu inu chan." Daisuke Watanabe menatap tidak suka pada Kira. "Nanti kau digonggong tora, dan saat itu suaramu akan menciut." Lanjutnya lagi. Tatapannya sangat merendahkan Kira.
"Akan aku lawan harimau itu dengan suara leopard, tanpa ia ketahui." Kira juga tidak mau kalah. Benar-benar membuat Daisuke Watanabe naik darah. "Tapi maaf saja. Karena masih ada hal yang sangat penting yang harus kami lakukan saat ini. Kami telah menemukan dimana salah satu pelaku itu berada." Kira memantau android smartphone miliknya.
"Hooo secepat itukah?. Kau menemukan pelakunya?. Sangat luar biasa sekali." Sasaki Taka yang dari tadi mengamati perdebatan Kira dengan Daisuke Watanabe akhirnya bersuara.
"Apakah kalian tidak menyelesaikan rapat ini sejenak?. Rasanya memang sangat tidak berguna sama sekali." Begitu juga dengan Erika Toda, ia tidak tertarik dengan Kira. Apalagi baginya Kira hanyalah polisi baru yang kebetulan saja memiliki kemampuan untuk menemukan orang-orang yang terlibat di dalam kasus itu. "Aku yakin dia memiliki orang-orang yang ia percayai untuk menemukan lokasi keberadaan mereka. Sungguh rencana yang mudah ditebak. Jika tidak seperti itu, mana mungkin mereka menemukan keberadaan mereka semua." Dalam hati Erika Toda merasa heran dengan usaha mereka yang sia-sia.
"Aku rasa memang tidak perlu, karena tuanku tidak diperlukan lagi di sini." Kira masih tersenyum ramah, ia menatap ke arah Sakurai. "Karena tuanku sakurai tidak butuh kritikan kalian, yang hanya akan menekan semangatnya sebagai korban yang selamat dalam undangan berdarah itu. Namun yang dibutuhkan tuanku adalah bukti. Bukti yang akan membungkam mulut kalian semuanya." Kira menatap tajam mereka satu persatu, termasuk Yamamura Tani, yang dari tadi belum berkata sepatah katapun.
Tentunya ucapan Kira cukup menyinggung perasaan mereka, karena mereka memang berpikiran seperti itu. Meragukan kebenaran yang dilakukan oleh Sakurai, sebab tidak ada yang mampu melakukannya selama ini.
"Si anjing sialan ini punya mata yang berbahaya" batin Sasaki Taka waspada pada Kira, ia tidak tahu informasi apa yang bisa didapatkan Kira tentang dirinya.
"Anjing bedebah ini ternyata tidak bisa diremehkan." Dalam hati Daisuke Watanabe juga merasakan ada yang berbeda dengan Kira. Justru ia lebih waspada terhadap Kira ketimbang Sakurai.
"Siapa dia sebenarnya, dia cukup jenius juga sebagai seorang polisi. Tapi aku harus waspada, mungkin ini hanyalah kebetulan saja." Dalam hati Erika Toda mengamati Kira dari sisi yang berbeda, seakan ia sedang bertatap dengan mata iblis yang telah mengincar mangsanya. "Sepertinya aku memang harus waspada dari tatapan matanya." Ia sedikit merasakan ada yang berbeda dari Kira.
"Ayo tuanku, target kita berikutnya lebih penting." Kira menarik tangan Sakurai, mereka pergi dari ruangan itu. Tidak peduli apa yang akan mereka katakan yang pasti mereka hanya tidak ingin pelaku itu melarikan diri.
"Sangat tidak sopan." Serutu Sasaki Taka merasa tersinggung dengan ucapan Kira tadi.
"Aku berjanji akan memberikan pelajaran pada anjing kurang ajar itu." Dalam hati Daisuke Watanabe merasa dendam pada Kira.
"Baiklah aku juga akan bertindak." Dalam Erika Toda, ia tidak mau semua yang ia rencanakan selama ini berakhir sia-sia.
"Kira, sakurai, mereka cukup menarik." Yamamura Tani merasakan ada perbedaan dari Kira, juga Sakurai. Ia ingin melihat bagaiman kedua orang itu menyelesaikan kasus ini?. Meskipun ia sempat merasa tidak dihargai sebagai kepala kepolisian, namun ia ingin melihat. Sejauh mana keduanya melakukan itu?.
Kita lihat saja kedepannya bagaimana?. Apakah semuanya akan berjalan lancar?. Titik terang dari kasus undangan berdarah bisa diselesaikan?. Entahlah, siapapun bisa membuat alur cerita sesuai imajinasinya, namun nasib telah berjalan sesuai takdir.
Sementara itu, Nakamoto Sakurai merasa heran dengan sikap Kira yang seolah-olah mengistimewakan dirinya.
"Tunggu, Kira!" Sakurai menahan langkah Kira yang menyeretnya dari ruangan itu tadi. Kenapa selalu saja Kira menjadi tamengnya?. Seakan ia adalah lelaki yang lemah sehingga dilindungi oleh Kira?.
"Dari awal sudah aku katakan bukan?. Aku akan menjadi anjing penjagamu!. Jadi jangan patah hati ketika mereka berkata seperti itu padaku!." Kira menepuk pundak Sakurai dengan pelan, tak lupa senyuman ramahnya itu. Meskipun suaranya terdengar membentak Sakurai.
"Ya, kau benar. Itu sangat benar." Sakurai tentunya sangat ingat dengan apa yang mereka ucapkan pada saat itu.
"Lalu apa yang kau ragukan sekarang?!." Kira bertanya padanya.
"Bagiku kau adalah teman. Biarkan saja mereka menganggap seperti itu. Rasanya sangat sakit sekali, saat mereka merendahkan dirimu tadi. Rasanya aku benar-benar tidak berguna kira." Dengan perasaan sakit, ia mengepal kuat tangannya, dan meninju kecil ke dada kiri Kira.
"Kalau begitu mari kita selesaikan masalah ini dengan segera. Karena aku tidak mau mereka meremehkanmu. Mari kita tarik mereka yang telah membuatmu menderita selama ini." Kira seperti mematik api semangat pada Sakurai.
"Ya. Mari kita seret mereka semua." Sakurai mencoba meredakan amarah yang bergejolak di dalam dadanya.
"Yoosh, ayo kita tangkap pelaku berikutnya." Kira kembali bersemangat, ia hanya tidak ingin Sakurai terpaku pada masa lalunya yang menyakitkan untuk diingat.
"Ayo pergi!." Sakurai juga merasakan semangat membara. Ia mengucapkan terima kasih pada Kira yang selalu memberikan kekuatan pada dirinya. Karena Kira ia bisa berjalan sejauh ini, melangkah ke depan walaupun menginjak duri tajam sekalipun.
"Berhati-hatilah Sakurai, mereka semua adalah musuhmu. Mereka itu semua hanyalah manusia yang tidak berguna. Mereka akan menggigitmu suatu hari nanti. Kau yang lemah itu pasti akan aku bantu untuk berdiri. Karena itulah jangan ragukan apa yang telah aku lakukan untukmu selama ini. Aku berjanji akan mengembalikan senyuman yang kau simpan selama ini. Berbahagialah setelah kasus ini selesai, aku bersumpah akan melakukan semuanya untukmu. Meskipun nyawaku sebagai taruhannya. Demi keselamatanmu, aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan yang seharusnya kau miliki, nakamoto sakurai senpai." Dalam hati Kira, ia mencemaskan keadaan Sakurai. Ia berjanji akan melakukan apapun untuk mengembalikan senyuman Sakurai. Apalagi sikap lembut dari Sakurai yang membuat Kira sangat cemas, jika suatu hari nanti banyak orang yang akan menjatuhkan dirinya untuk menghentikan kasus undangan berdarah itu.
Apakah yang akan terjadi berikutnya?. Apakah mereka sanggup melakukan itu semua dengan baik?. Apakah kira bisa menepati janjinya pada Nakamoto Sakurai?. Temukan jawabannya. Jangan lupa dukungannya ya pembaca tercinta.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments