"Baik berikan pada ku dan kamu pulanglah, biar aku yang mengatakan pada Kenan." Farid mengambil alih tugas Ambar.
"Terima kasih pak Farid kalau begitu saya permisi pulang dulu." Ambar langsung menyerahkan semuanya pada Farid dan dia pulang.
Farid tersenyum menatap berkas apartemen yang diserahkan Ambar padanya. "Kenan apakah kau akan merasa kehilangan seperti aku dulu, atau kau akan menganggap semuanya biasa saja karena kau masih memiliki wanita lain selain Fairi." gumam Farid lalu dia pergi dari kantornya.
...💔💔💔...
"Kau suka dengan rumahnya? Aku sengaja mencarikan rumah yang memiliki halaman karena biar bisa dijadikan taman bermain, besok akan ada tukang yang membangun taman kecil untuk rumah ini, jadi bisa digunakan Sari untuk bermain." Kenan menjelaskan kepada Melinda mengenai rumah baru yang dibelikan Kenan untuk dirinya.
"Bagus aku suka mas, tapi kenapa harus yang semewah ini?" Melinda tersenyum dan bertanya kepada Kenan, karena dia merasa kalau rumah yang dia beli ini terlalu besar.
"Aku hanya ingin adil antara kamu dan Fairi, rumah utama yang dibangun untuk dia bahkan itu lebih besar dari rumah ini, setidaknya aku ingin membuat kamu dan Sari merasa aman dan nyaman tinggal di sini." jawab Kenan tersenyum dan mencium pipi Melinda.
"Terima kasih mas, kau begitu baik pada ku dan juga Sari." ucap Melinda bersyukur dan sangat berterima kasih pada Kenan.
"Kenapa kau bicara begitu, kalian adalah bagian dari ku tentu saja aku harus baik pada kalian. Sudah ayo masuk lihat bagian dalamnya." Kenan membawah Melinda masuk kedalam rumah barunya.
Melinda sangat suka dengan rumah yang dibelikan oleh Kenan dan dia terlihat sangat bersyukur sekali dalam kehidupan ini pada Kenan. Lalu Melinda memilih kamar untuk dia tempati jadi kamar utama dan juga memilih kamar untuk Mayangsari putrinya.
"Mas lemari es ini juga isinya penuh ada semuanya" ucap Melinda pada Kenan dengan raut wajah bahagia.
"Hm." Kenan juga ikut senang jika Melinda bahagia karena dia ingin yang terbaik untuk anak dan juga istrinya yang dia cintai.
...💔💔💔...
Sementara Kenan dan melinda menghabiskan waktu bersama dengan bahagia di rumah barunya, Farid pergi ke biro pemasaran apartemen untuk mengecek keaslian dokumen untuk melihat dan mengecek keaslian dari semua berkas yang kemarin diberikan oleh Ambar kepadanya.
"Wah maaf pak, ini adalah berkas palsu dan kalau dilihat sekilas memang terlihat asli, tapi dari dokumen jual beli apartemen ini dulu adalah dibeli oleh ibu Nengtias untuk putrinya yang bernama Fairi Ayu Larasati, dan semua dokumennya dialihkan langsung atas nama putrinya, jadi yang bisa melakukan jual beli adalah putrinya." jelas orang dari pihak biro pemasaran apartemen.
"Hm, begitu ya. Kalau begitu terima kasih pak." Farid pergi dan tersenyum melihat sahabatnya itu ternyata telah ditipu oleh seorang wanita yang merupakan istrinya sendiri.
...💔💔💔...
Keesokan paginya di kantor Kenan yang terlihat bahagia karena telah mendapatkan jatah dari sang istri dan juga merasa hubungannya dengan Fairi baik - baik saja merasa beban dalam dirinya seolah terangkat.
Kenan tersenyum lebar saat dia menerima notifikasi dari kartu kredit yang dia berikan kepada Fairi. Karena Kenan merasa kalau Fairi telah menerimanya. Kenan terus saja menatap dan membaca berulang kali pesan yang masuk itu, walau nominal yang dikeluarkan tak begitu banyak hanya sekitar 20 sampai 50 ribu namun dalam sehari ini sudah ada 3 kali pemberitahuan soal kartu itu pada Kenan.
"Kau terlihat sangat bahagia hari ini, apa kah kau menerima undian atau mendapat lotre?" tanya Farid pada Kenan yang terlihat senyum - senyum sendiri seperti orang yang sedang jatuh cinta.
"Kau tau apa." jawab Kenan dingin.
"Kalau seperti ini aku jadi tak tega mau memberitahu sebuah kenyataan." ucap Farid dan menjatuhkan tubuhnya di sofa lalu menengadahkan kepalanya disandarkan sofa.
"Kau jangan bicara muter - muter, apakah kau begitu santai. Jika kau kurang kerjaan aku akan mengirim mu ke pedesaan untuk mengatasi masalah jual beli disana." ucap Kenan kesal pada sahabatnya itu.
"Kenan, apa yang terjadi pada mu? Kenapa kau tak bisa membedakan antara asli dan palsu." Farid menatap Kenan yang duduk di kursi kebesarannya "Apakah kau tau kalau dokumen apartemen Fairi ini semuanya atas nama Fairi dan dia telah menjual apartemennya itu bahkan penghuni barunya sudah menempati apartemen itu dari 2 minggu lalu."
"Apa maksudmu?" Kenan menatap bingung pada Farid.
"Ambar bingung mau menyampaikan kenyataan ini, dan aku mengambil alih semuanya. Kemaren aku mendatangi biro pemasaran apartemen kawasan Fairi untuk mencari tau keaslian dari semua berkas Fairi yang diberikan kepadamu dan ternyata semuanya dibeli oleh mama mu dan diatasnamakan Fairi, jadi semua berkas ini palsu." jelas Farid pada Kenan "Sekarang katakan padaku apakah Fairi bisa dihubungi?" tanya Farid.
"Dia memang tak bisa dihubungi karena selalu begitu, tapi aku melihat aktifitasnya dengan kartu yang aku berikan padanya, dalam sehari ini dia sudah 3 kali menggunakan kartu itu." jawab Kenan
Farid tersenyum dan menggelengkan kepalanya karena tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya, lalu Farid mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan kartu hitam pada Kenan.
"Darimana kau mendapatkan kartu itu?" Kenan bertanya dengan terkejud.
"Saat Ambar mendatangi apartemen Fairi semua barang Fairi sudah kosong dan dia hanya meninggalkan kartu ini. Penghuni baru apartemen itu yang memberikannya pada Ambar dan aku yang telah menggunakan kartumu sehari ini, termasuk kopi yang ada di atas mejamu itu ku beli dengan kartu ini." jelas Farid dengan seketika Kenan bangun dan mendekati Farid.
"Sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh Fairi pada mu, sampai - sampai kau tak bisa membedakan semuanya dengan matamu. Padahal kau sangat teliti dan juga sangat tau kalau dokumen ini semuanya palsu." ucap Farid menatap Kenan yang terlihat panik.
"Bagaimana bisa seperti ini" gumam Kenan membolak balikkan semua berkas apartemen Fairi itu.
"Kau mau kemana?" Farid bertanya saat Kenan tiba - tiba saja bangun dan terlihat buru - buru.
"Ketempat kerja Fairi" jawab Kenan langsung pergi begitu saja.
Farid bernafas dalam melihat Kenan yang panik, "Ini sudah lewat 2 minggu Kenan, jika Fairi sudah menyiapkan semuanya dengan teliti sudah dipastikan dia tak akan bisa kau temukan ditempat dimana kau biasa melihatnya" gumam Farid bangun dan keluar dari ruangan Kenan.
...💔💔💔...
Dengan tergesa - gesa Kenan masuk kedalam hotel tempat Fairi bekerja dan dia bertanya pada resepsionis mengenai Fairi, namun pihak resepsionis itu tak tau menahu soal Fairi jadi dia memanggilkan seseorang dari teman Fairi dibagian yang sama.
"Siapa yang mencari mbak?" tanya Alika teman Fairi saat bekerja di hotel itu.
"Bapak itu yang mencari dan menanyakan tentang Fairi." jawab resepsionis pada Alika.
"Permisi, apakah anda yang menanyakan soal Fairi?" tanya Alika sopan pada Kenan yang menunggu dengan duduk di sofa tunggu depan resepsionis.
"Ah iya benar, dimana Fairi karena dia tak bisa dihubungi." tanya Kenan terlihat sangat tak sabar ingin segerah mendengar jawabannya.
"Maaf pak, saya tidak tau dimana dia sekarang, karena 2 minggu yang lalu Fairi tiba - tiba saja mengundurkan diri dari pekerjaannya dan juga tak memberikan alasan pada kami semua kenapa dia keluar, bahkan kami semua juga tak tau kemana dia pergi." jelas Alika pada Kenan.
"Apa ada nomer yang bisa dihubungi?" tanya Kenan lagi.
"Maaf pak kami juga tak bisa menghubungi Fairi sejak dia mengundurkan diri, terakhir kami tau kalau dia mengalami kesusahan karena suaminya telah menikah lagi dibelakang dia dan dia merasa sangat kecewa dengan semua itu. Selebihnya saya dan kawan - kawan saya tak tau menahu soal Fairi." jawab Alika lagi dan Kenan terlihat sangat frustasi.
"Kalau begitu saya permisi pak mau lanjut bekerja." ucap Alika pada Kenan
"Tunggu, tolong hubungi saya jika anda bisa menghubungi Fairi." Kenan menyerahkan kartu namanya pada Alika lalu dia pergi sedangkan Alika masih tercengang karena saat dia membaca kartu nama itu dia baru tau kalau orang itu adalah bos besar dan pengusaha terkenal di kota itu.
Selama Kenan mencari Fairi Kenan tak pernah pulang ke rumah melinda, Kenan seolah tak punya daya hidup dan bagaikan wadah kosong. Kenan mengerahkan semua orangnya untuk menemukan dimana keberadaan Fairi, namun lagi - lagi Kenan mendapati kenyataan yang mengejutkan bahwa rumah Fairi yang di Surabaya juga telah terjual.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Nofarahin Mohd Kamel
makan tuh kenan... bagussss fairi
2024-05-23
0
STARLA my journey
mkn tuch poligami
ciih
sy tdk berani melarsng poligami karena ad di agama
tp setau sy jika slh satu pihak merasa tersakiti dan tdk bisa bersikap adil
maka2x siap3x kah dosa mu akan mengejarmu
2023-05-17
1
Fathar Xiomy
rasain kenan kampret.baru tau rasa
2023-05-13
0