Setelah selesai makan Kenan membawah Fairi pulang, namun karena password rumah Fairi diganti jadi Kenan terpaksa menurunkan Fairi dan membangunkannya untuk membuka pintu rumahnya.
"Oh, sudah nyampek ya." Fairi bangun dan berdiri untuk membuka pintu rumahnya.
"Kenapa password-nya kamu ganti." Kenan bertanya saat mereka telah masuk bersama.
"Karena aku gak mau diganggu orang yang gak penting." menjawab sambil berlalu.
Kenan hanya bisa diam mendapat jawaban dari Fairi, Kenan selalu berfikir kenapa Fairi dari dulu selalu dingin padanya bahkan sekarang Fairi lebih dingin lagi dan juga tak pernah peduli dengan dirinya sebagai suaminya yang sah.
"Ngapain kamu masih di sini, pulanglah karena aku sudah nyampek rumah dengan selamat." Fairi mengusir Kenan begitu dia keluar dari kamar mandi.
"Aku mau tidur di sini karena aku sudah lelah dan juga sangat mengantuk." Kenan menatap Fairi dengan tatapan yang terlihat sangat lelah.
"Terserah tapi jangan ganggu aku karena aku mau istirahat dengan tenang." Fairi masuk kedalam kamarnya dan tak keluar lagi.
Kenan menghela nafas dalam melihat Fairi yang selalu menjaga jarak darinya dan berusaha memasang dinding pembatas antara dirinya dan dia. "Maafkan aku Fairi." gumam Kenan dan masuk kedalam kamar mandi.
Kenan membuka pintu kamar Fairi yang ternyata tak dikunci, perlahan Kenan berjalan mendekati Fairi yang ternyata sudah terlelap dalam tidurnya. Kenan tersenyum dan membelai wajah Fairi lembut. "Kau tidur seperti bayi." gumam liri Kenan.
"Dilihat dari jarak dekat seperti ini dia terlihat benar - benar sangat cantik, bulu matanya sangat lentik dan bibirnya tipis merona. Walau tanpa riasan Fairi benar - benar sangat menawan dan juga cantik, kulitnya halus." Kenan memuji kecantikan Fairi yang sangat alami, dan Kenan terus saja tersenyum menatap Fairi yang telah terlelap.
"Fairi, kenapa kau begitu sulit untuk menerima ku sebagai suami mu. Aku minta maaf jika aku punya salah dan mengenai Melinda itu memang salah ku, tapi aku tak bisa meninggalkannya karena diantara kami sudah ada Sari putri kami berdua." Kenan terus saja bergumam sendiri disamping Fairi yang tertidur.
Perlahan Kenan juga naik ke tempat tidur dan tidur disamping Fairi lalu memeluk tubuh Fairi dengan erat, Kenan mengecup kening Fairi dan mulai menutup matanya. Mereka tertidur bersama dengan lelap hingga pagi menjelang.
Keesokan paginya Kenan bangun Fairi sudah terbangun dan sedang duduk di ruang tengah sambil bercanda dengan seseorang lewat panggilan telepon. Kenan yang melihat tak digubris oleh Fairi. Bahkan sampai Kenan selesai mandi Fairi masih saja teleponan sama seseorang. Kenan mengerutkan keningnya Karen adia penasaran siapa orang yang diajaknya bicara sampai berjam-jam masih juga tak selesai.
"Aku berangkat ke kantor dulu." ucap Kenan dan mencium pipi Fairi dari belakang.
"Kenan apa yang kau lakukan!!" Fairi berdiri dengan tatapan kesal pada Kenan.
"Melakukan apa, bukankah itu wajar karena kita adalah pasangan suami istri." jawab Kenan dengan keras karena dia sengaja agar orang yang ada didalam telepon Fairi bisa dengar.
"Tidak, kita akan bercerai sebentar lagi. Pergilah." bentak Fairi dan Kenan pun keluar dari rumah Fairi.
Siang harinya Kenan ke apartemen Fairi namun Kenan terlambat karena sudah ada seseorang yang me jemput Fairi dan mereka sudah naik mobil dan keluar dari kawasan parkir. Kenan hanya bisa mengikuti mereka sampai di hotel tempat Fairi bekerja, terlihat dari Fairi begitu dekat dan sangat akrab dengan pria itu.
"Siapa pria itu dan kenapa kenapa mereka terlihat begitu akrab?" gumam Kenan dari dalam mobilnya.
Brrrrt... (Hanpon Kenan bergetar yang ternyata itu dari Ambar sekretarisnya)
...💔💔💔...
"Ya, kenapa Mbar?" jawab Kenan langsung setelah tau siapa yang menghubunginya.
"Maaf pak, dari pihak pemasaran menanyakan apakah kita tidak mengirimkan prodak lagi? Karena mereka bilang masih kurang 50 unit untuk bisa menembus pasar agro dan sampai pada konsumen pak." jelas Ambar pada Kenan dengan nada khawatir.
"Baiklah, jangan panik aku akan kembali kesana kamu serahkan dokumen pemasarannya aku akan melihatnya." jawab Kenan dan mematikan sambungan teleponnya.
Saat sedang istirahat di atap gedung hotelnya Fairi sedang menikmati malam berbintang dengan minuman kalengnya. Fairi terlihat sedang menghirup udara dalam - dalam dan menghembuskannya dengan perlahan. "Ha,,, segar sekali. Anda semuanya begitu damai seperti ini pasti akan sangat bagus." gumam Fairi yang menengadahkan kepalanya menatap langit malam.
"Kau sangat menikmatinya." suara seseorang membuyarkan lamunan Fairi.
Fairi melihat kearah sumber suara dan dia tersenyum melihat Bian berjalan mendekatinya. "Kenapa kau juga kemari hum." tanya Fairi tersenyum dan memukul bahu Bian.
"Karena mencari mu," menatap Fairi dan tersenyum. "Aku sengaja mencari kamu dari tadi dan gak taunya kamu malah asik menikmati bintang - bintang seorang diri." Bian tersenyum lagi dan menatap Fairi dalam.
"Kenapa, apa ada yang aneh dengan wajah ku?" Fairi menepuk - nepuk wajahnya sendiri karena Bian menatapnya dengan serius.
Bian menelan salifanya dan tersenyum lagi, "Tidak ada, aku menatapmu karena aku suka kamu cantik Fairi, dan aku jatuh cinta padamu." jelas Bian langsung tanpa ada yang ditutup - tutupi.
"Ehem." mendapat pernyataan cinta dari Bian Fairi menjadi malu dan berpaling dari Bian.
"Fairi, aku berkata jujur kalau aku jatuh cinta padamu dan aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu." jelas Bian lagi memutar tubuh Fairi untuk menghadap dirinya.
"Maafkan aku Bian, tapi aku sudah bersuami." jawab Fairi dengan jujur pada Bian.
"Apakah pria semalam yang menarik mu masuk ke mobilnya saat kamu sedang berbincang dengan pengunjung hotel?" tanya Bian yang ternyata juga melihat adegan semalam
"Kau melihatnya?" tanya Fairi dan Bian mengangguk, "Ha,,, benar - benar ya, Kenan bikin kesal saja." gerutu Fairi.
Bian tersenyum "Namanya Kenan." ucap Bian dengan tatapan sedih dimatanya.
"Iya, tapi kami akan bercerai nantinya. Karena aku gak bisa hidup dengan pria penipu dan penghianat sepertinya." jelas Fairi dengan kesal.
"Dia menduakan mu?" Fairi mengangguk mendengar pertanyaan itu, "Kalau begitu gunakan aku, dan aku akan membantumu untuk lebih cepat berpisah darinya." tawar Bian pada Fairi untuk menjadi pacar pura - putranya.
"Kau serius?" Fairi bertanya untuk memastikannya.
"Iya aku serius, aku akan membantumu lepas darinya." jawab Bian penuh dengan keyakinan.
Fairi tersenyum menatap Bian, "Baiklah, mohon bantuannya."
Setelah semua pekerjaan Kenan selesai dia tak langsung pulang melainkan pergi ke hotel Fairi untuk menunggu Fairi pulang kerja, dan seperti biasa Kenan akan menunggu 3 jam lamanya, namun yang ditunggu tak kunjung keluar dan saat dia keluar juga sudah ada mobil yang menghampirinya dan membawahnya pergi.
Kenan dengan kesal mengikuti mobil itu namun saat dia mau mendahului mobil yang membawah Fairi dia berhenti karena Melinda menghubunginya berkali - kali, jadi Kenan terpaksa kehilangan mobil yang membawah Fairi. Dengan rasa kesal Kenan melajukan mobilnya ke arah apartemen Fairi.
...💔💔💔...
"Bye, hati - hati ya." ucap Fairi pada orang yang mengantarnya.
"Cepat masuk dan istirahatlah." jawab dari pria yang mengantarnya.
Kenan yang melihat adegan itu merasa sangat panas hati dan dia langsung keluar dari mobilnya mengikuti Fairi dengan langkah cepatnya. "Siapa pria itu." tanya Kenan dengan kesal saat mereka telah sampai dan masuk kedalam apartemen.
"Kau melihatnya." ucap Fairi santai dan mengambil air minum untuk dirinya.
"Cepat katakan siapa dia?!" Kenan marah besar.
"Dia teman priaku kenapa?" tanya Fairi lagi dengan santai tanpa dosa.
"Apa yang kau katakan, kau masih istriku." bentak Kenan dan mencekram tangan Fairi.
"Bukankah kau juga memiliki wanita lain selai aku Kenan." Fairi menepis tangan Kenan.
"Setidaknya kau masih istri sah ku. Apa kau memikirkan perasaanku." ucap Kenan dengan emosi yang meledak.
"Memikirkan perasaan? Lalu saat kau meniduri wanita mu apakah kau memikirkan aku, saat kau bercumbu dengan wanita itu apakah kau juga memikirkan perasaanku. Apa kau ingat kalau aku adalah istri sah mu, apa kau ingat?!" Fairi bertanya dengan marah dan menatap kenan tajam.
"Maafkan aku Fairi, tapi bukankah aku sudah pernah bilang kalau aku akan membunuh orang yang berani mendekatimu selama kau masih istri ku." suara Kenan melemah dan melangkah mundur.
"Lalu apa, apa kau juga ingin aku melakukan hal yang sama dengan menghabisi wanita mu itu?" tanya Fairi dan Kenan tak bisa.mwnjawab, "Maaf Kenan aku masih orang yang normal dan memiliki akal sehat jadi aku tak akan melakukan perbuatan keji seperti itu." jelas Fairi lagi dan berjalan meninggalkan Kenan.
"Kenapa kau melakukan ini pada ku Fairi? Apa kau sengaja ingin membalas ku yang telah menduakan mu. Tapi Melinda adalah kekasihku sebelum aku kenal kamu" jelas Kenan pada Fairi dengan tatapan lembut.
"Aku tak peduli, yang mengajariku adalah kamu. Bagaimana caranya mengkhianati sebuah hubungan jadi kamu jangan bertanya padaku, dan aku ingatkan lagi kalau kita akan bercerai jadi kamu jangan melewati batas." jelas Fairi lalu dia berbalik.
"Melewati batas?" Kenan menarik tangan Fairi dan mencium bibir Fairi dengan paksa.
"Em." Fairi memukul dada Kenan, dan Kenan mulai turun ke leher Fairi, "Apa kau ingin memperkosa ku Kenan?" tanya Fairi dengan nada dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Ari Peny
fa jgn bego deh urus cerai kan dah ada bukti selingkuh jd gampang dong gk usah macam2
2023-06-01
1
amalia gati subagio
fairi istri rasa jalang dan demen banget dilecehkan, nolak utk naek level, bukan itu sama melacur? munafik vs dajjal, sejodoh 11 12 beda versi je
2023-02-02
3