Bab 11

Dengan susah paya Fairi bangun dan mengenakan bajunya dan dilapisi dengan jas kenan lalu pergi meninggalkan Kenan yang masih tertidur pulas. Fairi pulang ke apartemennya dan dia mulai membersihkan dirinya dengan benar, tangisnya pecah bersamaan dengan guyuran air shower yang menghujani tubuhnya. Rasa sakit tak hanya dirasakan pada daerah inti dan tubuhnya namun juga dalam hatinya karena Kenan telah merenggut hal yang paling berharga dalam hidupnya dengan paksa dan kasar.

"Kenapa harus aku? Kenapa, kenapa nasibku seperti ini. Apa salah dan dosa ku selama ini." Fairi menangis dan menyesali keputusannya menerima perjodohan dan menikah dengan Kenan karena ingin lepas dari tanggung jawab ayahnya setelah sang ibu meninggal dunia.

Saat Fairi menjalankan solat malam dia kembali lagi menangis dalam sujudnya karena hatinya sudah hampir tak sanggup menghadapi orang - orang yang ternyata hanya mempermainkan dirinya saja demi kepentingan mereka sendiri. "Ya Allah, jika memang harus berdosa tolong biarkan hamba berdosa, karena hamba gak mau di jama oleh Kenan yang telah mengkhianati pernikahan kami, tolong berikan jalan untuk kami berpisah karena aku gak mau menderita dan menanggung rasa sakit yang sama dengan ibu ku. Engkau yang paling tau isi hati ku dan jalan terbaik dalam hidup ku. Apa pun jalanmu akan ku lakukan asalkan tak bersama dengan orang - orang yang telah menyakiti hatiku." Fairi terus saja menangis dan mengadu pada Rab-nya karena dia sudah hampir tak sanggup menjalani rumah tangga dengan poligami.

Setelah kejadian itu Fairi benar - benar menjaga jarak dari Kenan, bahkan Fairi juga jarang mengangkat telepon dari Kenan dengan alasan sibuk. Fairi juga masih berusaha untuk membuat surat perceraiannya dengan Kenan walau berulang kali Kenan menolaknya tapi Fairi pantang menyerah dan terus mengirimkan surat pada Kenan.

...💔💔💔...

"Siapa itu Ka?" tanya Fairi pada Alika teman kerjanya saat dia melihat ada seorang wanita hamil yang berdiri didepan lobby hotel.

"Entahlah sepertinya sedang menunggu seseorang." Alika menjawab asal karena dia juga gak tau dan gak kenal dengan wanita hamil itu.

"Hem, sudah ayo." Fairi berbalik dan masuk kedalam lif namun dia melihat Bian keluar dari lif yang lain dan Fairi melihat kalau Bian menemui wanita hamil itu.

"Haa, ya ampun akhirnya selesai juga, pekerjaan hari ini banyak banget aku sampai capek." Dayu mengeluh setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Ayo pulang semua." ajak Alika setelah semuanya selesai.

Malam itu Fairi pulang dijemput dan diantarkan oleh Amrita sahabatnya dan sekalian mau pamit untuk keluar negeri lagi, dan Kenan hanya melihatnya dari jauh. Kenan menatap Fairi dan bertanya dalam hatinya karena selama ini Fairi tak pernah tersenyum lebar pada dirinya, dari awal dia bertemu dengan Fairi dalam acara perjodohan wajah Fairi selalu datar dan biasa saja.

"Setidaknya dia baik - baik saja." gumam Kenan dan dia melajukan mobilnya untuk pulang.

...💔💔💔...

"Mas, sudah pulang? Apa mas Kenan mau makan dulu atau mandi dulu?" Sambut Melinda pada Kenan begitu melihat Kenan datang.

Kenan tersenyum karena Melinda adalah istri yang baik bagi Kenan, dan selalu ada untuk menyambut kedatangan Kenan serta menyiapkan semua kebutuhan Kenan. Sedangkan Fairi dari sejak hari pernikahan mereka bagai orang lain yang tinggal bersama karena tak akan bertegur sapa jika tak ada hal yang penting, dan itu memang keinginan Kenan sendiri.

"Aku makan saja dulu, oh iya nanti kamu tidur duluan saja karena aku masih ada kerjaan yang harus aku selesaikan" ucap Kenan pada Melinda.

Malam itu Kenan memilih tidur di ruang kerjanya dari pada sekamar dengan Melinda, karena Kenan masih merasa tak nyaman tidur dengan Melinda setelah dia melakukan hal itu dengan Fairi. Namun dalam diam Kenan masih bisa merasakan nikmatnya dia berhubungan dengan Fairi dari pada dengan Melinda, karena saat pertama kali Kenan menyentuh Melinda ternyata Melinda sudah tak virgin lagi dan alasannya karena dia telah diperkosa saat dia putus asah karena mendengar Kenan dan Fairi menikah.

...💔💔💔...

"Mel, nanti kau pulanglah naik taksi karena aku ada urusan yang harus aku selesaikan." ucap Kenan pada Melinda saat mereka makan siang di luar.

"Eh, kenapa begitu mendadak mas?" Melinda merasa aneh karena tiba - tiba saja Kenan menyuruh dirinya pulang sendiri.

"Iya ada urusan yang harus ku selesaikan, ini ongkos taksinya dan pulanglah sekarang bersama dengan Sari" Kenan memberikan uang untuk ongkos taksi pada Melinda.

"Ya baiklah." Melinda bangun dan setelah menerima uang itu dari Kenan dan Melinda baru tau kalau didalam restoran itu juga ada Fairi yang sedang makan dengan seseorang, dan itu yang membuat Kenan meminta dirinya untuk pulang sendiri.

"Jadi apa maksudmu?" Fairi bertanya pada Bian yang siang itu mengajaknya bertemu dan makan siang bersama.

"Fairi, sebenarnya sudah sejak lama aku menyukaimu dan aku ingin menjalin hubungan dengan mu." Bian menarik tangan Fairi dan menggenggamnya.

Fairi tersenyum dan menarik tangannya dari genggaman Bian, sedangkan Kenan yang melihat itu merasa marah dan kesal namun ditahan. "Sebelumnya tolong katakan padamu kenapa kau menyukai ku?" tanya Fairi menatap Bian.

"Tak ada alasan dan aku serius menyukaimu, aku ingin membuatmu bahagia yang tak bisa diberikan oleh suamimu." jawab Bian dengan serius

"Hem, kau menganggap aku ini apa Bian?" Fairi tersenyum "Apa wanita hamil yang kau temui di loby hotel itu adalah istri atau kekasihmu?" tanya Fairi langsung dan Bian kaget mendapatkan pertanyaan itu.

"Jadi kau tau?" Bian menunduk, "Maafkan aku Fairi, dia adalah istriku tapi jujur aku sangat menyukaimu." jawab Bian lagi dan mencobak meyakinkan Fairi.

"Ternyata kau sama saja dengan Kenan pria b*r*ngs*k itu. Kalian tak ada bedanya, sungguh sangat menjijikkan." Fairi bangun dan meninggalkan Bian.

"Fairi ikut aku" Kenan yang dari tadi mengawasi langsung ikut keluar begitu Fairi keluar dan menarik tangan Fairi menuju parkiran.

"Kenan apa yang kau lakukan dan kenapa kau ada di sini." Fairi berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Kenan.

"Diam dan jangan menghindari ku lagi. Kenapa kau selalu berusaha untuk menjaga jarak dari ku dan selalu mencari alasan untuk tak bertemu dengan ku" Kenan mengunci tubuh Fairi disebuah mobil.

"Aku tak ada seperti itu dan aku memang tak ada kepentingan untuk bertemu dengan mu selain urusan perceraian kita." Fairi menatap tajam pada Kenan.

"Perceraian? Kenapa kau selalu membahas soal itu, apa kau tak ingat syarat dari orang tuaku." Kenan merasa kesal dengan Fairi yang selalu ingin bercerai dengan dirinya.

"Aku tak peduli karena aku tak akan pernah mau." Fairi mendorong dada Kenan namun dengan cepat Kenan mencium bibir fairi dalam dan m*l*m*tnya serta tangan Kenan meremas dada Fairi dengan lembut.

"Ehm." Fairi terkejud namun tak bisa mendorong tubuh Kenan.

"Jangan di sini Kenan." suara Fairi serak saat Kenan telah berpindah ke leher Fairi dan memberinya gigitan lembut disana.

"Ok, ayo kita masuk kedalam mobil dulu." Kenan langsung membuka mobil yang digunakan Fairi bersandar.

"Ternyata ini mobilnya, pantas saja dia berani melakukan itu." suara hati Fairi melirik Kenan yang sedang menyetir.

"Kenan, aku ingin makan es krim." ucap Fairi dengan menunduk.

Kenan melihat Fairi dan mata Kenan terbelalak karena dia melihat Fairi meneteskan air matanya dalam diam, "Baiklah, aku akan membawamu makan es krim hari." Kenan melajukan mobilnya kesebuah kedai es krim.

"Ayo, keluarlah katanya mau makan es krim." Kenan lembut dan membuyarkan lamunan Fairi.

Fairi keluar dari mobil Kenan dengan diam dan berjalan masuk kedalam kedai es krim itu lalu memilih tempat duduk, Kenan yang mengikutinya dari belakang hanya diam menatapnya.

"Selamat siang nona, tuan mau pesan apa?" tanya seorang pelayan pada Fairi dan Kenan.

"Es krim coklat stroberi dengan toping krim dan taburan kacang almond." jawab Fairi tanpa melihat menunya.

"Baik, tuan?" pelayan itu bertanya pada Kenan.

"American coffe." jawab Kenan setelah melihat menunya.

Kenan menatap Fairi diam sambil memainkan hanponnya dan tak berkata apa pun, Kenan hanya diam menatap Fairi. Bibir tipis dan pipi tirus serta bulu mata yang panjang dan lentik memperlihatkan wajah cantik Fairi walau tanpa make up.

"Silakan pesanannya." pelayan itu mengantarkan pesanan Kenan dan Fairi

"Terima kasih." jawab Fairi tersenyum lalu menikmati es krimnya.

"Jangan dimakan langsung begitu nanti kau sakit perut." Kenan menahan tangan Fairi yang terus menyuapkan es krim ke mulutnya.

"Tak apa Kenan karena es ini yang bisa menenangkan hatiku." Fairi menyingkirkan tangan Kenan. Dan suasana kembali hening.

"Ini adalah pernyataan cinta pertamaku, namun semuanya telah hancur karena cinta itu tak berhak untuk aku miliki." suara Fairi dan Kenan kaget mendengarnya.

"Haaa." Fairi menghela nafas dalam, "Aku juga seorang wanita yang memiliki mimpi dan harapan, yang ingin dicintai dan disayang. Tapi semua tak pernah ku rasakan, semua telah dirampas dariku, mungkin ini memang nasibku yang terlahir dari seorang ayah yang memperbudak cinta dan aku hanya akan menjadi seorang budak juga dari seseorang." ucap Fairi sambil memakan es krimnya.

Mendengarkan itu Kenan merasa bersalah karena telah menyentuh Fairi dengan paksa malam itu, "Maafkan aku Fairi untuk malam itu." ucap Kenan menyesal. "Dan kau bukanlah budak, aku akan menjaga dan melindungi mu agar tak ada lagi orang yang menyakitimu." Kenan berkata karena dia ingin menenangkan hati Fairi.

"Aku ini bagai siput kecil yang rapuh Kenan, aku bersembunyi dan berlindung untuk mempertahankan diri agar tak hancur, karena jika cangkang ku hancur maka aku akan mati." Fairi berkata sambil tertunduk. "Saat aku memilih menerima perjodohan dan menikah dengan mu walau tak ada rasa cinta, semua ku lakukan karena aku menganggap kau adalah tempat berlindung dan bersembunyi paling aman, tapi ternyata aku salah. kau bukan tempat yang aman untuk ku dan aku tak bisa lagi berada disana sekarang." Fairi menatap Kenan dengan tatapan mata yang terlihat rapuh dan butuh perlindungan.

"Fairi." Kenan merasa bersalah.

"Tadinya aku berusaha menyimpan namamu dalam hatiku dan menjaga diriku dengan baik karena sudah menjadi istrimu, walau dalam pernikahan kita tak ada rasa cinta. Namun kau telah menyadarkan ku bahwa aku tak pantas untuk mu dan tak bisa berada disamping mu lagi, kau bukanlah milikku." Fairi tersenyum miris, "Aku harus pergi dari tempat itu jika aku tak mau hancur dan mati disana, iya aku harus pergi." Fairi terdiam dan menatap es krim didepannya yang sudah meleleh.

"Tidak Fairi, kau pantas untukku dan kau bisa berada di sisiku sesukamu karena kau adalah istriku." Kenan menggenggam tangan Fairi yang terasa sangat dingin.

Fairi tersenyum mendengar Kenan berkata seperti itu, Fairi menatap Kenan dan menarik tangannya "Itu hanya sebuah ucapan dari bibirmu Kenan bukan hatimu, dan aku tak mau hancur."

"Kau adalah istriku dan aku sudah seharusnya menjaga mu, itu adalah kewajiban ku. Aku akan selalu menjaga dan melindungi mu." Kenan menatap penuh keyakinan pada Fairi.

Fairi tertawa dan merasa lucu dengan Kenan, "Justru kau yang menyakitiku Kenan dan kau yang menghancurkan hatiku, kau lah yang bisa membunuhku saat ini."

"Deg." jantung Kenan berdebar dan dia sadar kalau dia telah menyakiti Fairi dengan menghadirkan Melinda ditengah pernikahan mereka.

"Tak ada orang yang baik dan memberikan cintanya secara tulus pada ku selain ibu ku, yang lain semua memiliki tujuannya masing - masing. Bahkan dirimu, menerimaku agar bisa terus bersama dengan kekasihmu." Fairi melihat jauh dibelakang Kenan.

"Andaikan ada satu saja orang yang mau memberikanku cintanya secara tulus tanpa pamrih padaku aku pasti akan menyerahkan seluruh hidup dan mati ku padanya. Sayangnya tak ada orang yang seperti itu untuk ku, semuanya hanya bayangan semu dan penipu." Fairi tersenyum lalu menghela nafas dalam.

"Pergilah Kenan, karena aku sudah menghubungi Fahmi untuk menjemput ku di sini." usir Fairi pada Kenan.

"Aku akan menemanimu sampai temanmu datang." jawab Kenan tanpa melawan perkataan Fairi.

"Aku tak mau ribut di sini Kenan, kau atau aku yang pergi." Fairi menatap tajam, tatapan Fairi yang terlihat rapuh tadi tak terlihat lagi.

"Baiklah aku pergi." Kenan bangun dan keluar dari kedai es krim itu setelah membayar tagihannya.

Diluar Kenan tak benar - benar pergi tapi dia menunggu didalam mobil sampai teman Fairi datang, tapi hampir 30 menit tak ada yang datang dan Fairi berdiri keluar dari kedai sendirian. Fairi berjalan kearah halte bis dan naik bis untuk pulang, Kenan mengikuti bis yang dinaiki Fairi sampai di suatu tempat.

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

itu kan krn perlakuan mu yg g bisa menerima fairi di pernikahan mu

2022-10-05

1

Sulati Cus

Sulati Cus

kenapa g minta tlg sama papa mertua

2022-10-05

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

hadehhh fai2....ratu drama pencitraan mode on merendahkan dirinya melebihi keset kaki sih???

2022-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Ucapan
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Ekstra Kenan dan Fairi
163 Ekstra Kenan dan Fairi 2
164 Ekstra Kenan dan Fairi 3
165 Ekstra Kemal dan Arlan
166 Ekstra Arlan dan Bunga
167 Ekstra Kemal dan Arumi
168 Doubel Date
169 Ucapan Terima Kasih dan Promosi
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Ucapan
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Ekstra Kenan dan Fairi
163
Ekstra Kenan dan Fairi 2
164
Ekstra Kenan dan Fairi 3
165
Ekstra Kemal dan Arlan
166
Ekstra Arlan dan Bunga
167
Ekstra Kemal dan Arumi
168
Doubel Date
169
Ucapan Terima Kasih dan Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!