Bab 5

"Kau masih di sini? Ngapain kau di sini pulanglah aku muak melihat wajahmu yang bikin kesal itu." Fairi berkata sambil melewati Kenan yang duduk di meja makan.

"Aku mau membawah mu ke rumah mama, karena mama dan papa ingin ketemu sama kamu. Bukankah kamu sudah lama tak ketemu sama mama dan juga papa." jelas Kenan menatap Fairi yang mau masak sesuatu.

"Tidak terima kasih, aku akan kesana sendiri tak perlu merepotkan kamu. Sebaiknya sekarang kamu pergi dari sini." Fairi berkata dengan nada dingin tanpa melihat Kenan.

"Kamu mau bikin apa? Aku juga bikinkan." ucap Kenan menatap Fairi.

"Maaf aku tak ada tanggungan untuk mengurusi mu, jika kamu ingin sesuatu sebaiknya kamu pulang sana dan mintalah istrimu untuk membuatkan sesuatu untuk mu" ketus Fairi dengan kesal.

"Tapi kamu juga istriku." jawab Kenan menatap punggung Fairi yang sedang masak nasi goreng.

"Tidak, sebentar lagi aku bukan istrimu karena kita akan bercerai." Riri menjawab lagi dengan kesal dan membanting piring dengan keras hingga pecah.

"Fairi apa yang kau lakukan, apa kau tak apa? Menyingkir lan biar aku bersihkan." Kenan langsung bangun dan mendekati Fairi bermaksud ingin membersihkan pecahan piring agar tak melukai Fairi.

"Diam!!" Fairi berteriak keras. "Pergilah dan jangan pedulikan aku." Fairi menodongkan garpu tepat didepan Kenan dengan tatapan penuh kebencian.

"Tapi,,," Kenan berhenti dan menatap Fairi.

"Pergi!!" Fairi membentak lagi dengan nada yang sangat kesal.

"Baiklah, aku pergi. Kamu hati - hati jangan sampai terluka." Kenan berkata dengan khawatir lalu meninggalkan rumah Fairi.

Dengan diam Fairi membersihkan semua pecahan piring itu sambil menangis, rasa sesak didalam hatinya karena dikhianati dan diduakan oleh Kenan membekas sangat dalam didalam lubuk hatinya. Apa lagi kisahnya sama dengan alm. ibunya yang dulu diduakan oleh ayahnya hingga mengalami gangguan jiwa dan meninggal dunia.

"Sakit, ini sangat menyakitkan. Apakah tidak cukup dia menduakan dan membohongiku, sekarang masih memintaku untuk menerima dan memohon pada orang tuanya untuk menerima istri dan anaknya, kau benar - benar kejam Kenan, kau sangat ber*ngsek, dasar manusia tak berperasaan." Fairi menangis sejadinya dan terduduk dengan lemas.

"Aku harus melakukan sesuatu agar Fairi mau membantuku, karena aku gak mau melihat Melinda dan bayi kami menderita." gumam Kenan didalam mobil berfikir keras.

Keesokan harinya Fairi datang ke rumah sakit sesuai dengan panggilan sekretaris ayahnya yang katanya ayahnya ingin bertemu dengan dirinya. Fairi pergi pagi - pagi sekali karena dia ingin bertemu dengan Fahmi dan juga Amrita untuk membahas perceraiannya dengan Kenan.

...💔💔💔...

"Non Fairi, silakan masuk." sekretaris Handoko mempersilakan Fairi masuk kedalam ruang rawat inap ayahnya.

"Mel, kamu pulang sendiri naik taksi ya ini uangnya aku masih ada urusan." Kenan memberikan uang pada Melinda setelah mengantarkan Melinda kontrol. Karena Kenan melihat Fairi melintas di lobby rumah sakit saat mengantri beli obat untuk Melinda.

"Tapi mas, mas Kenan mau kemana?" Melinda bertanya dengan nada memelas, namun Kenan tak menjawab dan hanya menatap tajam pada Melinda.

"Baiklah, aku akan pulang naik taksi. Mas Kenan hati - hati." Melinda pun mengalah dan dia menerima uang yang diberikan Kenan lalu pulang dengan naik taksi.

Setelah melihat Melinda melangkah keluar rumah sakit, Kenan berjalan melewati lorong rumah sakit dan dia berdiri didepan pintu kamar rawat inap ayah Fairi.

"Apa maksudnya ini? Aku tak butuh dengan ini semua, jika memang anda menganggap ku sebagai anak tolong bantu aku bercerai dengan pria ber*ngsek yang sama sepertimu." Fairi berkata dengan dingin dan kasar pada ayahnya.

Mendengar itu hati Kenan merasa sakit, dia berdiri diam dibalik pintu dan mendengarkan semua pembicaraan Fairi dengan ayahnya yang ternyata juga menduakan ibu Fairi hingga meninggal dunia.

"Apa yang terjadi antara kamu dan Kenan?" ayah Fairi bertanya karena dia tak tau apa pun.

"Bukankah aku sudah bilang kalau dia sama ber*ngseknya dengan anda tuan Adi Wijaya." Fairi menatap tajam pada ayahnya, "Tolong katakan kenapa anda mencari saya, katakan langsung dan setelah itu jangan lagi mencari saya dengan alasan apa pun." sambung Fairi dengan berdiri didepan ayahnya dan tangan dilipat didepan dada.

"Aku minta maaf padamu Fairi, tolong maafkan aku. Dan ini adalah bagian untuk mu dalam hartaku karena bagaimana pun juga kamu adalah putriku, putri kandung ku." jelas tuan Adi menatap Fairi dengan tatapan bersalah.

Mendengar itu Fairi tertawa terbahak karena dia merasa lucu, "Apakah anda sedang mabuk tuan Adi? Bukankah anda sendiri yang mengusir saya dan ibu saya serta memutuskan hubungan darah dengan saya, lalu apa ini semua? Tolong jangan permainkan lagi hati saya karena saya sudah tak sanggup lagi untuk bertahan. Kita sudah tak ada hubungan, saya datang kemari bukan karena panggilan anda jadi tolong jangan salah faham dengan ini. Saya datang karena atas tanggung jawab saya kepada ibu saya dan ini adalah kali pertama juga terakhir bagi kita bertemu karena kedepannya tolong jangan lagi menghubungi saya dengan alasan atau cara apa pun." jelas Fairi panjang lebar dengan tatapan dingin pada ayahnya.

"Sayang jangan berkata seperti itu, tolong maafkan ayah dan ayah sangat menyesali semuanya." ucap tuan Adi memelas.

"Diam!! Jangan lagi berkata maaf dan menyesal, karena kata maaf itu sudah terlambat. Kata - kata itu tak bisa lagi mengembalikan dan menghidupkan ibu ku dan juga tak bisa mengembalikan hari - hari dan masa kanak - kanak ku yang telah hilang." teriak Fairi dengan keras.

"Apa anda tau kenapa aku mau dan setuju anda jodohkan dengan si ber*ngsek itu bukan? Karena aku ingin lepas dari tanggung jawab tangan anda, karena dengan begitu aku tak butuh lagi dengan persetujuan anda lagi, tapi nasib sial yang anda berikan padaku sangat kental sehingga aku pun mendapatkan nasib yang sama yaitu diselingkuhi dan diduakan oleh suami yang selama ini sangat aku jaga martabat dan juga hatinya. Tapi apa yang ku dapat dari semua itu hanyalah penghianatan dan tipuan.!!" Fairi berteriak dengan kesal dan mulai menangis.

Hati Kenan bergetar mendengar kata - kata Fairi, dia semakin merasakan sakit di dadanya. Karena Kenan tak pernah tau kalau selama ini Fairi sangat menjaga dan menghormatinya sebagai seorang suami walau Meraka tak pernah tegur sapa sekali pun.

"Jika anda ingin memberiku sesuatu, sebaiknya jangan memberiku harta yang bukan hak ku, tapi tolong bantu aku lepas dari genggaman pria busuk seperti Kenan, hanya itu yang aku minta. Setelah itu anda bisa mencari ku lagi untuk mengatakan kalau semuanya sudah beres." ucap Fairi lalu pergi meninggalkan ayahnya.

"Non," cegah Handoko.

"Pak Han, tolong jangan halangi aku." Fairi menyingkirkan pak Handoko lalu keluar dari ruang rawat itu.

Fairi berjalan dengan terhuyung dan berpegangan pada terali yang terpasang di dinding rumah sakit. Fairi merasakan sakit dalam hatinya, hati Fairi sangat hancur dengan semua yang terjadi pada dirinya.

Kenan mengikuti Fairi dengan diam, Kenan tak pernah melihat Fairi yang seperti ini, karena selama ini Fairi selalu terlihat tegar dan kuat didepannya dan selama 3 tahun Fairi juga tak pernah terlihat merepotkan serta menyusahkan dirinya, Fairi selalu mengatasi semua masalahnya sendiri dan tak pernah meminta bantuannya.

Fairi berjalan kearah taman rumah sakit dan duduk di bangku taman itu dengan terus menangis dan memegangi dadanya yang terasa sangat sakit. Fairi meremas tangannya dan menunduk sangat lama.

Fairi menghela nafas dalam setelah sekian lama menangis dan mampu mengendalikan dirinya, Fairi bangun lalu menaiki taksi online untuk pergi kesuatu tempat.

Kenan yang menemani Fairi dengan diam dan berdiri mengawasi punggung Fairi tak bisa berbuat apa - apa. Kenan ingin sekali memeluk dan menghapus air mata Fairi namun dia takut karena dia sadar dia telah menyakiti hati Fairi yang selama ini diam dan menyimpan banyak luka.

...💔💔💔...

"Apa yang terjadi, kenapa kau menghubungiku dan mengatakan kalau semua gawat.* kesal Kenan pada Farid asistennya. Karena dia ingin mengikuti Fairi dan ingin tau Fairi pergi kemana jadi tak bisa.

"Maaf Ken, habis papa mu menghubungi ku dan mengatakan kalau kau tak membawah istrimu ke rumah hari ini maka semua hasil pemasaran kita akan ditarik lagi dari pasar.

"Apa? Kenap papa menghubungimu dan bukannya aku, ini benar - benar gawat." Kenan kaget karena dia tak menyangka kalau papanya tak main - main dengan kata - katanya yang mau mengusir dirinya dari hak waris.

"Lah, itu makanya gawat kan." jawab Farid yang ikut khawatir karena hasil produknya sudah mulai masuk pasar.

"Atasi Maslah perusahaan, aku akan atasi urusanku." jawab Kenan dan dia pergi mencari Fairi.

Setelah berkeliling dan menanyakan ke kenalan Fairi akhirnya Kenan bertemu dengan Fairi disebuah restoran dan terlihat Fairi mau pulang mau pulang, dengan cepat Kenan menarik tangan Fairi untuk masuk kedalam mobilnya dan membawahnya pergi.

"Apa yang kau lakukan ini, kau seperti menculik ku tau? Kau mau membawah aku kemana Kenan?!" Fairi bertanya dengan marah pada Kenan.

"Ke rumah mama, karena mereka ingin bertemu dengan mu saat ini juga." jawab Kenan langsung tanpa melihat Fairi dan fokus menyetir.

...💔💔💔...

Selama dalam perjalanan Fairi tak bicara sepatah kata pun karena dia malas untuk berdebat sama Kenan. Dan Kenan yang menyetir hanya melirik Fairi yang melihat keluar jendela.

"Non Fairi, tuan muda. Ayo silakan masuk tunggu sebentar saya akan panggilkan nyonya." pembantu rumah itu mempersilakan masuk dan pergi memanggil mama Kenan.

"Fairi sayang, lama tak ketemu nak. Kenapa lama sekali tak main ke rumah mama sangat merindukanmu." nyonya Nengtias mama Kenan menyambut hangat Fairi dan memeluknya.

Kenan yang melihat itu merasa heran dan bertanya sebenarnya sihir apa yang digunakan oleh Fairi sehingga bisa membuat mama dan papanya bisa begitu sayang dan hangat pada Fairi sedangkan pada dirinya sangat kejam dari dulu.

Setelah bertemu dengan mama Kenan Fairi justru ngobrol panjang lebar dan tanya ini itu sampai lupa dengan tujuan awal Kenan mau membawah Fairi ke rumah ini. Kenan yang memperhatikan mamanya berbincang dengan Fairi malah membayangkan kalau itu adalah mamanya dan Melinda.

"Loh, sudah lama putri papa." tegur papa Kenan dan membuyarkan lamunan Kenan.

"Oh iya aku sudah membawah Fairi kemari sesuai dengan keinginan papa dan mama, apa sekarang papa bisa membuka lagi jalur pasar untuk prodak Kenan karena itu sangat penting bagi Kenan." ucap Kenan pada papanya yang baru datang dan duduk di sofa.

"Oh iya, tolong maafkan Mama ya sayang karena mama tak bisa mendidik anak mama dengan lebih baik. Mama sungguh minta maaf padamu karena Kenan telah melakukan hal yang tak bermoral dan kejam pada mu." ucap mama Kenan menggenggam tangan Fairi.

"Tak apa ma, semua bukan salah mama. Fairi juga minta maaf karena Fairi ingin bercerai dari Kenan ma." ucap Fairi menarik tangannya dari genggaman tangan mama Kenan.

"Cerai? Jika kamu ingin cerai dari Kenan maka kamu harus melahirkan cucu untuk papa dan mama itu adalah syarat agar kamu bisa cerai dari Kenan, karena papa ingin memiliki cucu dari mu dan Kenan." ucap papa Kenan pada Fairi, sehingga hal itu membuat Fairi syok.

Mendengar syarat yang diajukan oleh papanya, Kenan merasa senang karena dengan begitu setidaknya anak dan istrinya aman dan tak akan kekurangan apa pun, Kenan juga merasa lega karena dia tak harus kehilangan Fairi dari hidupnya.

Terpopuler

Comments

Andri

Andri

aneh wong tuek iki

2024-07-18

0

guntur 1609

guntur 1609

egois jalau begitu ortu nya kenan. dia gam memikirkan sakit hatinya fairi

2023-06-05

1

Siti Junaida

Siti Junaida

egois
anak est slh kon nduwe bayi pl
tendang rak wes

2023-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Ucapan
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Ekstra Kenan dan Fairi
163 Ekstra Kenan dan Fairi 2
164 Ekstra Kenan dan Fairi 3
165 Ekstra Kemal dan Arlan
166 Ekstra Arlan dan Bunga
167 Ekstra Kemal dan Arumi
168 Doubel Date
169 Ucapan Terima Kasih dan Promosi
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Ucapan
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Ekstra Kenan dan Fairi
163
Ekstra Kenan dan Fairi 2
164
Ekstra Kenan dan Fairi 3
165
Ekstra Kemal dan Arlan
166
Ekstra Arlan dan Bunga
167
Ekstra Kemal dan Arumi
168
Doubel Date
169
Ucapan Terima Kasih dan Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!