Malam itu Kenan tak bisa tidur karena dia terus saja teringat akan Fairi dan bibir Fairi yang dirasa bagai candu untuk Kenan. Kenan menghela nafas dalam dan bersandar di sandaran kursi dengan menopang tangannya diatas wajahnya.
"Mas, apa mas Kenan capek. Mau Linda pijitin mas?" Melinda mendekati dan memijat kepala Kenan dengan lembut.
"Apakah Sari sudah tidur?" tanya Kenan menatap Melinda yang sedang memijat kepalanya.
"Iya mas dia sudah tidur dari tadi. Apakah pekerjaan begitu berat mas? Belakangan ini aku perhatikan kalau mas Kenan terlihat sangat lelah" melinda bertanya dengan nada lembut pada Kenan.
"Kemarilah." Kenan memegang tangan Melinda dan menariknya sehingga Melinda berputar dan duduk dipangkuan Kenan.
"Kau tak menyesal berumah tangga dengan ku yang ternyata aku telah memiliki istri lain dan tak bisa menjadikan mu sebagai istri sah ku?" tanya Kenan pada Melinda dan menatap Melinda dengan penuh kasih sayang.
"Mas, apa yang mas Kenan katakan, Linda sangat bahagia hidup bersama dengan mas Kenan. Dan aku tak memiliki keluhan apa pun." Melinda tersenyum dan mengecup bibir Kenan sekilas.
"Kau adalah istri yang baik, aku bersyukur memiliki mu dalam hidupku." Kenan mendekatkan wajahnya dan meraup bibir Melinda dengan dalam.
...💔💔💔...
Keesokan paginya suasana hotel tempat Fairi bekerja sangat ramai karena mau ada pesta pernikahan yang akan diadakan di sana dari keluarga ternama dan orang penting. Sehingga Fairi bekerja lebih awal dan akan dihitung sebagai lembur.
"Pak hari ini non Fairi bekerja lebih awal dan dia sudah ada di hotel dari pagi karena menyiapkan dekorasi untuk pesta pernikahan rekan bisnis pak Kenan nanti malam." informasi dari Ambar untuk Kenan.
"Baiklah, nanti undangannya jam berapa? Kau datang bersama ku dan pergilah ke salon sebelum berangkat ke acaranya." perintah Kenan pada Ambar.
"Nanti jam 7 malam pak, baiklah kalau begitu saya keluar dulu." Ambar pun keluar dan kembali ke meja kerjanya.
Tepat pada jam 7 Kenan telah siap dengan Ambar untuk pergi ke acara pesta pernikahan rekan kerjanya di hotel milik Fairi bekerja. Setelah sampai di hotel itu Kenan menemui tuan rumah pesta malam itu dan beberapa orang kenalannya, lalu Kenan terus saja mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Fairi.
"Fairi di sebelah sini juga kau beri ya? Nanti aku akan datang membantu mu." ucap Alika dan Fairi pun memenuhi kue - kue yang sudah kosong dan mengisinya lagi dengan yang baru.
"Aku bantu." Bian datang membantu dan mereka melakukan pekerjaan bersama dengan sangat senang.
"Mereka lagi." kesal Kenan saat dia telah menemukan Fairi dan pria yang selalu menempel pada Fairi.
"Ambar reservasi kamar untuk ku karena aku lelah dan nanti kamu pulang sendiri." perintah Kenan dan bar langsung memesankan kamar untuk Kenan.
Acara itu berjalan sangat meriah dan semua tamu undangan adalah orang penting dan para pejabat, Fairi menatap tersenyum pada kedua mempelai yang terlihat sangat bahagia. Fairi jadi membayangkan kalau seandainya pernikahannya dulu juga sebahagia itu pasti dirinya akan sangat bahagia, namun pernikahannya dengan Kenan adalah pernikahan sederhana yang hanya didatangi oleh kerabat dan orang - orang terdekat saja, bahkan orang kantor Kenan juga gak ada yang tau kalau Fairi adalah istri dari bos mereka.
"Sungguh miris." gumam Fairi lalu berbalik.
Bruk
"Aduh, Bian kenapa berdiri dibelakang ku." Fairi terkejud karena menabrak Bian yang berdiri tepat dibelakangnya.
Bian tertawa sambil memeluk Fairi yang mau jatuh. "Sengaja ingin mengagetkan mu, habisnya ku panggil dari tadi kamu bengong saja, ada apa sih. Apa kamu ingin mengadakan pesta seperti ini?" ucap Bian menatap Fairi.
"Sembarangan, aku hanya merasa kagum dengan kedua pasangan itu. Akankah mereka bertahan sampai akhir hayat mereka ataukah akan berselisih dan berpisah karena suatu masalah." jawab Fairi dan memukul lengan Bian.
"Bian bantu aku dibelakang." panggil Bagas dan Bian pun pergi meninggalkan Fairi.
Kenan melangkah dengan cepat lalu menarik tangan Fairi dengan kuat sehingga baju seragam Fairi sobek. "Apa yang kau lakukan?!" kesal Fairi dengan suara ditahan saat berada disudut ruangan.
"Bagus sekali ya, kau menempel pada pria itu dari tadi. Bukankah aku sudah peringatkan untuk jangan dekat - dekat dengan pria lain." Kenan menatap kesal pada Fairi.
"Apa kau sudah gila." Fairi mendorong tubuh Kenan menjauh.
"Bukankah aku sudah bilang pada mu, bahwa di adalah teman pria ku dan bukan pria lain. Lagian aku juga sudah tidur dengan dia." ucap Fairi berbisik pada telinga Kenan.
Mendengar itu Kenan merasa marah dan sangat kesal, dengan cepat Kenan membawah Fairi dengan mengangkat tubuh Fairi berjalan cepat menuju ke kamar yang sudah dipesan oleh Ambar untuknya, dan Kenan tak peduli dengan pandangan orang karena Kenan berfikir tak akan ada masalah sebab Fairi adalah istri sah-nya.
"Apa kau sudah gila Kenan.!" teriak Fairi kesal pada Kenan dan mau pergi dari kamar itu.
"Kau mau kemana, kau tak akan bisa.pwegi dari kamar ini malam ini." Kenan menarik Fairi dan Fairi jatuh lagi ke tempat tidur.
"Apa yang mau kau lakukan? Apa kau mau memperkosa ku Kenan?!" teriak Fairi marah pada Kenan.
"Kalau iya memangnya kenapa?!" Kenan tak kalah marahnya dari Fairi.
"Jangan Kenan, lepaskan aku tidak mau." Fairi berteriak dan berontak tapi tenaga Kenan lebih besar darinya.
Tanpa ampun Kenan telah menjamah Fairi dengan sangat kasar, jeritan Fairi dan Isak tangis tak dipedulikan oleh Kenan karena dia telah kalap dan diselimuti amarah yang memuncak karena rasa cemburunya pada Fairi.
"Kenan" suara Fairi melemah karena ulah Kenan.
Sementara Kenan tak memberikan jeda waktu untuk Fairi istirahat, Kenan terus saja melampiaskan seluruh hasrat yang telah lama tersimpan dan terpendam didalam lubuh hatinya untuk Fairi, hingga Kenan melakukannya terus menerus sampai Fairi jatuh pingsan karena lelah dan lemas. Mungkin jika Fairi tak pingsan Kenan tak akan mau berhenti.
"Maafkan aku sayang, kau yang membuat ku melakukannya." Kenan mencium kening Fairi dan beranjak dari tempat tidur.
"Apa?" Kenan terkejud saat dia melihat ada noda bercak darah di seprei yang menandakan kalau Fairi masih virgin.
Kenan menatap Fairi dalam dan dia tersenyum puas, karena dia merasa bangga dirinya adalah pria pertama untuk Fairi dan orang yang telah membuka segel serta menikmati mahkota pertama yang sangat berharga untuk Fairi. Kenan bergegas ke kamar mandi dan kembali lagi tidur dengan memeluk erat tubuh Fairi, senyum Kenan tak lepas dari wajahnya dan dia sangat bersyukur untuk semuanya, karena dia merasakan pengalaman pertama untuk istri sah-nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
🍓🍓🍓
kesalahan fatal bagimu kenan🤣 kau mungkin masih suaminya tp kelakuanmu bisa menimbulkan kebencian mendalam..ati2 ntar gila lu kenan🤣
2023-02-20
1
Butiran Debu
klo aku punya suami kayak gitu adah aku kasih racun biar cepet dead
2023-02-08
0
Emon
ini yg bikin ngumpat
udh ky anjing tp bisa dpt
segalay...gK adil bgt
dasar suami anjing mmgg
2023-02-04
0