Didalam apartemen yang sepi Fairi duduk sendiri ditepi jendela menatap langit cerah yang luas, angannya melayang pada harapan dan mimpinya akan sebuah pernikahan dan keluarga yang bahagia dan penuh dengan cinta.
"Heh, harapan hanya tinggal harapan tak ada lagi yang bisa diperbaiki selain berusaha lepas dari jerat dan cengkraman Kenan si baj*ngan itu." Fairi bergumam sendiri
Handphon Fairi berbunyi disaat dia telah menenggelamkan pikirannya dan ternyata itu adalah telepon dari temannya di media. Yang memberinya kabar kalau ada undangan untuk menjadi model sebuah majalah fashion di Singapura dan Fairi diminta untuk datang kesana sebagai model pengganti karena model yang asli tak bisa hadir karena kendala keadaan yang mendadak.
Ya Fairi adalah seorang reporter yang direkomendasikan oleh ibu mertuanya disebuah perusahaan, namun jika ada kesempatan kosong dia juga suka menggantikan model yang menyewa jasanya karena dia akan dibayar 2 kali untuk menggantikan seorang model utama.
"Baiklah, Sri kita ketemu di bandara aku akan langsung kesana besok jadi kamu gak usah menjemputku." ucap Fairi setelah itu dia menutup teleponnya dan menghubungi seseorang lagi untuk datang ke apartemennya.
Tak lama dari itu suara bel berbunyi, dengan cepat Fairi membukakan pintu dan mempersilakan orang yang dihubungi itu masuk. Fairi menjelaskan semuanya dengan jelas kepada orang itu dan meminta orang itu untuk menangani semuanya selama dia pergi ke Singapura karena Fairi ingin masalah itu cepat selesai dengan cepat.
"Aku tak menyangka kalau nasibmu akan seperti ini Airi, apa kah kamu yakin hanya ingin bercerai saja tanpa minta apa pun dari suamimu selama kalian menikah 3 tahun lamanya?" tanya Fahmi sahabat Fairi yang sekarang telah menjadi pengacara.
"Tidak Fahmi aku hanya ingin segerah lepas dari baj*ngan itu tak ada lagi yang aku inginkan." Fairi menjawab dengan keyakinan karena dia tak ingin lebih sakit dan menderita lagi.
"Baiklah, akan ku usahakan dan akan ku kirimkan surat cerai mu padanya besok. Kamu hati - hatilah selama perjalanan nanti ok." Fahmi merasa kasian pada sahabatnya itu yang tak menyangkan akan memiliki nasib yang begitu tragis, diselingkuhin dan dipoligami oleh suaminya.
"Iya, terima kasih ya Fahmi." jawab Fairi tersenyum dengan dipaksakan.
Keesokan paginya Fairi berangkat pagi - pagi sekali untuk bertemu dengan Sri dan kru lainnya untuk pergi ke Singapura demi menjalani pemotretan disebuah majalah. Pekerjaan Fairi sebagi seorang reporter dan juga kadang sebagai model pengganti di beberapa majalah membuat dirinya harus beberapa kali pergi keluar masuk luar negri demi pekerjaannya.
...💔💔💔...
"Tuan ada tamu yang ingin bertemu dengan tuan dan sudah menunggu dari tadi." ucap bi Ningsih begitu Kenan datang habis dari rumah sakit mengantarkan Melinda kontrol setelah melahirkan.
"Masuklah dan istirahatlah." ucap Kenan kepada Melinda saat dia berada di ruang tamu didepan tamu yang menunggunya.
"Sial, pria ber*ngsek ini masih bisa bermesraan dengan istri keduanya tanpa peduli dengan Fairi yang masih merupakan istri sah-nya." gumam Fahmi dengan geram kepada Kenan.
"Anda siapa dan mau apa?" tanya Kenan berjalan menghampiri Fahmi.
"Oh iya, perkenalkan saya adalah kekasih Fairi dan akan segerah menikah dengannya bulan depan." ucap Fahmi dengan nada santai dan mengulurkan tangan didepan Kenan.
Deg, jantung Kenan berdebar kencang. Dia menatap Fahmi dengan tatapan tak suka dan marah yang ditahan, dengan tangan mengepal Kenan menggertak kan giginya.
"Jadi Fairi juga berselingkuh dibelakang ku, dan sikap tenangnya itu untuk menunggu hal ini." suara hati Kenan yang terasa sakit mendengar penuturan pria didepannya ini.
"Hahaha, kenapa anda merasa kesal dan juga sakit hati ya?" Fahmi menarik lagi tangannya yang tak disambut oleh Kenan. "Tenang saja, Fairi adalah seorang wanita yang baik, dia tak akan membalas penghianatan yang anda lakukan padanya dengan perbuatan busuk yang sama." Fahmi duduk lagi dan membuka tasnya "Aku adalah Fahmi, sahabat Fairi dan pengacaranya, aku datang kemari untuk menyampaikan gugatan cerai kepada anda, tolong anda tanda tangani berkas itu agar bisa segerah saya proses ke pengadilan masalah kalian berdua." sambung Fahmi menyerahkan berkas cerai kepada Kenan.
"Aku akan menanda tangani ini nanti dan akan ku serahkan sendiri kepada Fairi." jawab Kenan duduk dan menerima berkas itu
"Maaf, tapi Fairi menyerahkan semuanya kepada saya jadi anda tandatangani sekarang saja biar saya yang bawa pada Fairi nanti." Fahmi bersih keras agar Kenan mau segerah menanda tanganinya.
"Tidak aku sendiri yang akan menyerahkan pada Fairi, tidak perlu merepotkan anda." Kenan juga sama kerasnya tak mau menanda tangani berkas cerai itu.
Melihat itu Fahmi menghubungi Fairi karena dia tau pasti Fairi sudah sampai di hotel saat ini. Fahmi menjelaskan kepada Fairi kalau Kenan tak mau menanda tangani sekarang dan dia ingin menyerahkannya sendiri kepada dirinya.
"Baiklah Fahmi terima kasih. Sekarang kamu pulang saja dari sana." jawab Fairi langsung mematikan sambungan teleponnya degan Fahmi.
...💔💔💔...
"Fairi karena ini adalah desain baju untuk bela sungkawa aku ingin dalam pemotretan kali ini kamu menunjukkan raut waja yang sedih atas kehilangan kamu bisa?" Fotografer mengarahkan Fairi agar menunjukkan mimik wajah yang sedih dalam pemotretan kali ini karena temanya untuk kali ini adalah desain baju duka yang penuh dengan kesedihan.
"Baik, saya usahakan." Fairi menjawab dengan cepat dan tersenyum, "Kebetulan sekali sesuai dengan isi hatiku yang sedang hancur dan kacau." suara hati Fairi.
Potretan pun dilakukan dengan sangat lancar dan sangat cepat karena Fairi tak mengulang dan langsung bisa menunjukkan semua apa yang diarahkan oleh fotografer dengan sangat baik.
"Bravo, hebat sekali Fairi. Kenapa kamu tak pindah profesi saja jadi seorang model dari pada jadi seorang reporter." saran fotografer pada Fairi dan yang lainnya juga menyetujuinya karena Fairi sangat profesional dan juga mudah untuk diarahkan setiap kali mengambil pemotretan.
"Kalian terlalu memuji ku, oh iya besok aku pulang mau ke surabaya jadi kita berpisah di bandara karena aku ingin berkunjung ke rumah ibuku." ucap Fairi pada teman dan kru yang lain.
...💔💔💔...
"Mas, apa mbak Fairi mengajukan permohonan cerai?" Melinda menanyakan pada Kenan yang sedang duduk sambil menatap berkas perceraian yang dikirimkan oleh pengacara Fairi padanya kemaren siang.
"Iya, dia mengirimkan lewat pengacaranya kemaren." jawab Kenan lemas
Melinda menatap sulit pada Kenan yang sepertinya merasa berat kalau dia harus menceraikan Fairi. Kenan menghela nafas beratnya berkali - kali karena dia tak pernah berfikir kalau semua akan terasa sangat menyakitkan baginya kalau dihadapi secara langsung.
Kenan menatap sulit pada berkas permohonan cerai itu, dia tak pernah berfikir kalau Fairi akan membuktikan semua ucapannya dulu, jika dia diduakan maka dia lebih memilih untuk berpisah dan tanpa mengambil apa pun dari rumah suaminya.
Setelah sekian lama Kenan menatap berkas permohonan cerai dari Fairi Kenan menghubungi Fairi, namun nomor Fairi tak bisa dihubungi karena dialihkan. Kenan duduk dikursi kerjanya sambil menyandarkan kepalanya disandarkan kursi dan menutup matanya mencoba mengingat lagi kenangan akan Fairi sebelum mereka melakukan pernikahan mereka karena perjodohan yang sudah diatur oleh papa Kenan dan papa Fairi.
"Kenapa jadi begini? Kenapa rasanya ada sesuatu yang hilang dari diriku setiap kali aku menatap berkas permohonan cerai ini? Apa yang terjadi padaku sebenarnya ya?" Kenan terus saja bergumam dalam diamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Nanik Rusmini
baru tahu ini, ada orang kesusahan masih sempat memilih gaun...untuk acara berkabung ...??? kwkwkwkkk
2023-08-06
2
guntur 1609
yg sabar fairi. akan da pelangi setelah hujan
2023-06-05
1
Yuyun Haryanto
kenan serakah. mau dua² nya
2023-05-14
2