Setelah diusir oleh Fairi Kenan keluar dari kedai itu dan masuk kedalam mobilnya, hati Kenan terasa sakit saat dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Fairi tadi. Karena selama ini Kenan gak pernah tau bagaimana kehidupan Fairi dalam keluarganya, yang dia tau Fairi adalah anak tuan Adi Wijaya yang merupakan pemilik perusahaan ternama nomer dua setelah perusahaannya.
"Apakah kehidupannya begitu susah selama ini? Aku tau bahwa tuan Adi memiliki dua orang istri tapi aku tak pernah melihat dan mendengar tentang istri pertamanya yang merupakan ibu Fairi." Kenan bergumam dalam mobilnya, "Apakah dia mengalami ketidak adilan ataukah dia ditindas dalam rumahnya?" Kenan terus bergumam dan mencobak menerka - nerka.
Diluar Kenan tak benar - benar pergi tapi dia menunggu didalam mobil sampai teman Fairi datang, tapi hampir 30 menit tak ada yang datang dan Fairi berdiri keluar dari kedai sendirian. Fairi berjalan kearah halte bis dan naik bis untuk pulang, Kenan mengikuti bis yang dinaiki Fairi sampai di suatu tempat.
"Tak ada yang datang? Apa dia membohongi ku, tapi mau kemana dia?" Kenan mengikuti bis yang dinaiki oleh Fairi.
"Firma hukum? Mau ngapain dia kesini, jangan bilang kalau dia mengajukan perceraian lagi untuk ku." Kenan merasa kesal dan marah lalu menghubungi seseorang untuk mencari tau apa yang dilakukan oleh Fairi dalam firma hukum.
1 jam lamanya Kenan menunggu sampai akhirnya Fairi keluar dari tempat itu, dan Kenan melihat ada orang yang mengikuti Fairi dari belakang. Terlihat dua wanita itu mengejar Fairi dan terlihat sangat marah.
Dari jauh Kenan melihat kalau mereka bertiga sedang cekcok dan Kenan tak pernah melihat kalau Fairi bisa melawan dengan sangat mudah dua wanita itu. Terlihat saat wanita - wanita itu ingin memukul Fairi dengan cepat menangkisnya dan membuat mereka terjatuh.
Saat Kenan mau turun untuk melerai mereka ada tuan Handoko asisten dari tuan Adi ayah Fairi yang datang dan melerai mereka bertiga. Dan dari yang diawasi oleh Kenan sepertinya kedua wanita itu adalah ibu tiri dan saudara tiri Fairi.
"Non Fairi, non tunggu." Handoko mengejar Fairi.
"Berhenti dan jangan ikuti aku lagi, katakan padanya kalau dia ingin meminta maaf pada ku suruh dia memisahkan aku dengan Kenan karena mereka sama - sama orang yang berduit titik." teriak Fairi lalu pergi masuk kedalam taksi.
"Ternyata sampai akhir dia masih saja ingin bercerai dengan ku." gumam Kenan dan dia pun kembali ke kantornya.
...💔💔💔...
"Pak ada mama anda di ruangan." ucap Ambar saat melihat Kenan datang.
"Sejak kapan, apa sudah lama?" Kenan kaget karena mamanya tak pernah datang ke kantornya selama ini.
"Setengah jam yang lalu pak." jawab Ambar.
"Hem, jangan ganggu sebelum aku memanggilmu." Kenan
"Baik pak." Ambar
Kenan melangkah masuk kedalam ruangannya dan melihat mamanya yang duduk di sofa dengan tatapan tajam sedang menahan amarah. Kenan menutup pintu dan berjalan mendekati mamanya dan belum juga Kenan duduk sebuah tamparan sudah mendarat di pipi Kenan dengan sangat kerasnya dari sang mama.
"Apa kau sudah gila Kenan, aku sudah bilang pada mu untuk menceraikan p*lacur itu. Tapi apa yang kau lakukan hah?! Kau membawah p*lacur itu masuk kedalam rumah dan membuat Fairi keluar dari rumah itu." seketika mama Kenan marah besar saat dia tau kalau rumah yang dia bangun untuk Fairi ditempati oleh Melinda.
"Ma dengarkan Kenan dulu" Kenan berusaha untuk menjelaskan.
"Aku gak mau tau, bawah keluar p*lacur itu dan bawah kembali Fairi kedalam rumah inti itu. Karena aku membangun rumah itu untuk Fairi bukan untuk mu dan p*lacur mu itu." ucap mama Kenan masih marah.
"Ma, Melinda buka wanita yang seperti mama pikirkan dan dia juga istri Kenan. Dia sudah melahirkan anak Kenan cucu mama." bela Kenan atas nama Melinda.
"Mama gak percaya kalau anak itu adalah anak kamu, yang jelas bawah dia keluar dari rumah itu. aku gak sudi rumah itu ditempati oleh dia." mama keman menatap Kenan tajam.
"Melinda gak punya tempat tinggal, dan karena sekarang Melinda adalah istri Kenan maka apa salahnya dia tinggal di rumah Kenan ma?" tanya Kenan bingung dengan cara berfikir mamanya.
"Sebelum dia bersama dengan mu emangnya dia tinggal di mana, di kolong jembatan atau di rumah pria lain?" Tanya mama Kenan menghina, "Dengar Kenan tanpa Fairi di rumah itu kau juga keluar, karena rumah itu atas nama Fairi. Aku gak peduli mau kau bawah kemana p*lacur dan anaknya itu yang jelas dia harus pergi dan keluar dari rumah itu segerah." ucap mama Kenan lalu berdiri dan melangkah keluar.
Kenan menghela nafas dalam melihat mamanya yang begitu marah bahkan masih saja tak mau menerima Melinda dan juga putri kecilnya. Kenan keluar dan meninggalkan kantor tapi dia tak pulang ke rumah.
...💔💔💔...
Di apartemennya Fairi setelah menjalankan solat dia menghubungi Amrita sahabatnya untuk menceritakan kejadian tadi siang saat dia ke kantor Fahmi dan bertemu dengan ibu tiri serta kakak tirinya.
"Fairi, bagaimana kabar mu aku baru saja selesai dengan pekerjaanku." Amrita mengangkat telepon dari Fairi saat tau kalau Fairi menghubunginya..
"Hem, aku baik. Tadi aku habis dari kantor Fahmi untuk menanyakan kasus ku dan kenan, tapi lagi - lagi pengajuan ku ditolak karena uang, sepertinya permainan uang memang sangat luar biasa. Selama ada uang orang bisa berbuat apa saja dan berkuasa, rasanya aku sudah merasa tak sanggup lagi. Aku harus pergi bagaimana pun caranya, aku tak peduli lagi dengan perceraian asalkan aku bisa pergi jauh. Bisalah kau membantu Amrita?" Fairi telah memutuskan untuk meninggalkan kota itu.
"Kau mau pergi meninggalkan kota itu? Apa kau mau keluar negeri saja? Aku akan membantumu tenang saja aku punya banyak kenalan di sini, kau mau kemana?" Amrita sangat antusias ingin membantu Fairi.
"Kemana pun asal tak bertemu dengan orang - orang yang menakutkan ini." jawab Fairi sambil duduk didekat jendela kamarnya.
"Hem, baiklah aku akan mengaturnya nanti dan akan ku kabari kamu." jawab amrita dan itu membuat hati Fairi merasa tenang.
"Tapi katakan padaku kenapa kau menghubungi aku duluan, pasti ada sesuatu yang terjadi kan?" tanya Amrita yang sudah tau jika sampai sahabatnya menghubungi duluan pasti ada apa - apa.
"Iya, tadi waktu aku ke kantor Fahmi tanpa sengaja aku bertemu dengan ibu dan kakak tiri ku disana, aku tak tau apa yang mereka lakukan. Aku sempat terlibat percekcokan saat keluar dari gedung hukum itu, karena mereka mengira aku sedang datang untuk merebut harta tua Bangka itu. Kalau bukan karena pak Han aku pasti sudah menghabisi mereka disana." ucap Fairi menceritakan dengan kesal.
Terdengar suara tawa Amrita karena dia tau seperti apa sahabatnya ini kalau lagi marah sama keluarganya yang sudah membuat ibunya menderita. Karena dulu saja Fairi telah membuat kakak tirinya itu masuk rumah sakit karena dihajarnya.
"Kenapa kau malah tertawa?" tanya Fairi bingung.
"Gak papa aku hanya senang jika kau begitu berani, dan aku jadi teringat waktu masi kuliah dulu." jawab Ambar dan Fairi ikut tertawa.
Jedaaaar (suara guntur yang menggelegar malam itu)
"Apa disana lagi hujan?" tanya Ambar yang mendengar suara guntur begitu keras.
"Iya tiba - tiba saja hujan deras." Fairi menatap keluar jendela dan melihat hujan yang sangat deras. "Baiklah, aku istirahat dulu besok aku hubungi lagi." Fairi berpamitan pada Amrita.
"Ok, nanti kalau sudah ada kabar aku akan menyusul mu. Selamat malam." jawab Amrita dan mematikan sambungan teleponnya.
"Iya semoga semua cepat selesai karena aku mau pergi jauh." gumam Fairi menatap layar ponselnya.
Malam itu hujan begitu sangat deras dan kilat yang menyebar terlihat sangat terang di suasana malam. Fairi menatap keluar jendela dan dia sedang berfikir harus pergi kemana karena dia gak mau lagi berurusan sama orang - orang yang telah membuat hatinya sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Jue
Fairi boleh melawan tetapi dengan Kinan selalu saja mengalah , Kenapa cinta mati ek ?.
2023-02-03
1