Bab 12

Setelah diusir oleh Fairi Kenan keluar dari kedai itu dan masuk kedalam mobilnya, hati Kenan terasa sakit saat dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Fairi tadi. Karena selama ini Kenan gak pernah tau bagaimana kehidupan Fairi dalam keluarganya, yang dia tau Fairi adalah anak tuan Adi Wijaya yang merupakan pemilik perusahaan ternama nomer dua setelah perusahaannya.

"Apakah kehidupannya begitu susah selama ini? Aku tau bahwa tuan Adi memiliki dua orang istri tapi aku tak pernah melihat dan mendengar tentang istri pertamanya yang merupakan ibu Fairi." Kenan bergumam dalam mobilnya, "Apakah dia mengalami ketidak adilan ataukah dia ditindas dalam rumahnya?" Kenan terus bergumam dan mencobak menerka - nerka.

Diluar Kenan tak benar - benar pergi tapi dia menunggu didalam mobil sampai teman Fairi datang, tapi hampir 30 menit tak ada yang datang dan Fairi berdiri keluar dari kedai sendirian. Fairi berjalan kearah halte bis dan naik bis untuk pulang, Kenan mengikuti bis yang dinaiki Fairi sampai di suatu tempat.

"Tak ada yang datang? Apa dia membohongi ku, tapi mau kemana dia?" Kenan mengikuti bis yang dinaiki oleh Fairi.

"Firma hukum? Mau ngapain dia kesini, jangan bilang kalau dia mengajukan perceraian lagi untuk ku." Kenan merasa kesal dan marah lalu menghubungi seseorang untuk mencari tau apa yang dilakukan oleh Fairi dalam firma hukum.

1 jam lamanya Kenan menunggu sampai akhirnya Fairi keluar dari tempat itu, dan Kenan melihat ada orang yang mengikuti Fairi dari belakang. Terlihat dua wanita itu mengejar Fairi dan terlihat sangat marah.

Dari jauh Kenan melihat kalau mereka bertiga sedang cekcok dan Kenan tak pernah melihat kalau Fairi bisa melawan dengan sangat mudah dua wanita itu. Terlihat saat wanita - wanita itu ingin memukul Fairi dengan cepat menangkisnya dan membuat mereka terjatuh.

Saat Kenan mau turun untuk melerai mereka ada tuan Handoko asisten dari tuan Adi ayah Fairi yang datang dan melerai mereka bertiga. Dan dari yang diawasi oleh Kenan sepertinya kedua wanita itu adalah ibu tiri dan saudara tiri Fairi.

"Non Fairi, non tunggu." Handoko mengejar Fairi.

"Berhenti dan jangan ikuti aku lagi, katakan padanya kalau dia ingin meminta maaf pada ku suruh dia memisahkan aku dengan Kenan karena mereka sama - sama orang yang berduit titik." teriak Fairi lalu pergi masuk kedalam taksi.

"Ternyata sampai akhir dia masih saja ingin bercerai dengan ku." gumam Kenan dan dia pun kembali ke kantornya.

...💔💔💔...

"Pak ada mama anda di ruangan." ucap Ambar saat melihat Kenan datang.

"Sejak kapan, apa sudah lama?" Kenan kaget karena mamanya tak pernah datang ke kantornya selama ini.

"Setengah jam yang lalu pak." jawab Ambar.

"Hem, jangan ganggu sebelum aku memanggilmu." Kenan

"Baik pak." Ambar

Kenan melangkah masuk kedalam ruangannya dan melihat mamanya yang duduk di sofa dengan tatapan tajam sedang menahan amarah. Kenan menutup pintu dan berjalan mendekati mamanya dan belum juga Kenan duduk sebuah tamparan sudah mendarat di pipi Kenan dengan sangat kerasnya dari sang mama.

"Apa kau sudah gila Kenan, aku sudah bilang pada mu untuk menceraikan p*lacur itu. Tapi apa yang kau lakukan hah?! Kau membawah p*lacur itu masuk kedalam rumah dan membuat Fairi keluar dari rumah itu." seketika mama Kenan marah besar saat dia tau kalau rumah yang dia bangun untuk Fairi ditempati oleh Melinda.

"Ma dengarkan Kenan dulu" Kenan berusaha untuk menjelaskan.

"Aku gak mau tau, bawah keluar p*lacur itu dan bawah kembali Fairi kedalam rumah inti itu. Karena aku membangun rumah itu untuk Fairi bukan untuk mu dan p*lacur mu itu." ucap mama Kenan masih marah.

"Ma, Melinda buka wanita yang seperti mama pikirkan dan dia juga istri Kenan. Dia sudah melahirkan anak Kenan cucu mama." bela Kenan atas nama Melinda.

"Mama gak percaya kalau anak itu adalah anak kamu, yang jelas bawah dia keluar dari rumah itu. aku gak sudi rumah itu ditempati oleh dia." mama keman menatap Kenan tajam.

"Melinda gak punya tempat tinggal, dan karena sekarang Melinda adalah istri Kenan maka apa salahnya dia tinggal di rumah Kenan ma?" tanya Kenan bingung dengan cara berfikir mamanya.

"Sebelum dia bersama dengan mu emangnya dia tinggal di mana, di kolong jembatan atau di rumah pria lain?" Tanya mama Kenan menghina, "Dengar Kenan tanpa Fairi di rumah itu kau juga keluar, karena rumah itu atas nama Fairi. Aku gak peduli mau kau bawah kemana p*lacur dan anaknya itu yang jelas dia harus pergi dan keluar dari rumah itu segerah." ucap mama Kenan lalu berdiri dan melangkah keluar.

Kenan menghela nafas dalam melihat mamanya yang begitu marah bahkan masih saja tak mau menerima Melinda dan juga putri kecilnya. Kenan keluar dan meninggalkan kantor tapi dia tak pulang ke rumah.

...💔💔💔...

Di apartemennya Fairi setelah menjalankan solat dia menghubungi Amrita sahabatnya untuk menceritakan kejadian tadi siang saat dia ke kantor Fahmi dan bertemu dengan ibu tiri serta kakak tirinya.

"Fairi, bagaimana kabar mu aku baru saja selesai dengan pekerjaanku." Amrita mengangkat telepon dari Fairi saat tau kalau Fairi menghubunginya..

"Hem, aku baik. Tadi aku habis dari kantor Fahmi untuk menanyakan kasus ku dan kenan, tapi lagi - lagi pengajuan ku ditolak karena uang, sepertinya permainan uang memang sangat luar biasa. Selama ada uang orang bisa berbuat apa saja dan berkuasa, rasanya aku sudah merasa tak sanggup lagi. Aku harus pergi bagaimana pun caranya, aku tak peduli lagi dengan perceraian asalkan aku bisa pergi jauh. Bisalah kau membantu Amrita?" Fairi telah memutuskan untuk meninggalkan kota itu.

"Kau mau pergi meninggalkan kota itu? Apa kau mau keluar negeri saja? Aku akan membantumu tenang saja aku punya banyak kenalan di sini, kau mau kemana?" Amrita sangat antusias ingin membantu Fairi.

"Kemana pun asal tak bertemu dengan orang - orang yang menakutkan ini." jawab Fairi sambil duduk didekat jendela kamarnya.

"Hem, baiklah aku akan mengaturnya nanti dan akan ku kabari kamu." jawab amrita dan itu membuat hati Fairi merasa tenang.

"Tapi katakan padaku kenapa kau menghubungi aku duluan, pasti ada sesuatu yang terjadi kan?" tanya Amrita yang sudah tau jika sampai sahabatnya menghubungi duluan pasti ada apa - apa.

"Iya, tadi waktu aku ke kantor Fahmi tanpa sengaja aku bertemu dengan ibu dan kakak tiri ku disana, aku tak tau apa yang mereka lakukan. Aku sempat terlibat percekcokan saat keluar dari gedung hukum itu, karena mereka mengira aku sedang datang untuk merebut harta tua Bangka itu. Kalau bukan karena pak Han aku pasti sudah menghabisi mereka disana." ucap Fairi menceritakan dengan kesal.

Terdengar suara tawa Amrita karena dia tau seperti apa sahabatnya ini kalau lagi marah sama keluarganya yang sudah membuat ibunya menderita. Karena dulu saja Fairi telah membuat kakak tirinya itu masuk rumah sakit karena dihajarnya.

"Kenapa kau malah tertawa?" tanya Fairi bingung.

"Gak papa aku hanya senang jika kau begitu berani, dan aku jadi teringat waktu masi kuliah dulu." jawab Ambar dan Fairi ikut tertawa.

Jedaaaar (suara guntur yang menggelegar malam itu)

"Apa disana lagi hujan?" tanya Ambar yang mendengar suara guntur begitu keras.

"Iya tiba - tiba saja hujan deras." Fairi menatap keluar jendela dan melihat hujan yang sangat deras. "Baiklah, aku istirahat dulu besok aku hubungi lagi." Fairi berpamitan pada Amrita.

"Ok, nanti kalau sudah ada kabar aku akan menyusul mu. Selamat malam." jawab Amrita dan mematikan sambungan teleponnya.

"Iya semoga semua cepat selesai karena aku mau pergi jauh." gumam Fairi menatap layar ponselnya.

Malam itu hujan begitu sangat deras dan kilat yang menyebar terlihat sangat terang di suasana malam. Fairi menatap keluar jendela dan dia sedang berfikir harus pergi kemana karena dia gak mau lagi berurusan sama orang - orang yang telah membuat hatinya sakit.

Terpopuler

Comments

Jue

Jue

Fairi boleh melawan tetapi dengan Kinan selalu saja mengalah , Kenapa cinta mati ek ?.

2023-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Ucapan
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Ekstra Kenan dan Fairi
163 Ekstra Kenan dan Fairi 2
164 Ekstra Kenan dan Fairi 3
165 Ekstra Kemal dan Arlan
166 Ekstra Arlan dan Bunga
167 Ekstra Kemal dan Arumi
168 Doubel Date
169 Ucapan Terima Kasih dan Promosi
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Ucapan
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Ekstra Kenan dan Fairi
163
Ekstra Kenan dan Fairi 2
164
Ekstra Kenan dan Fairi 3
165
Ekstra Kemal dan Arlan
166
Ekstra Arlan dan Bunga
167
Ekstra Kemal dan Arumi
168
Doubel Date
169
Ucapan Terima Kasih dan Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!