Bab 7

Siang itu Fairi mendatangi kantor Kenan dengan sangat marah, dia berjalan dengan cepat menuju ke resepsionis, ini adalah kali pertaman Fairi datang ke kantor Kenan selama 3 tahun menjadi istri Kenan.

"Ya ampun siapa dia cantik banget bagaikan seorang model." suara pegawai yang berpapasan dengan fairi di lobby.

"Kamu tidak tau? Dia adalah reporter Fa yang selalu mengambil berita - berita hebat dan lain dari yang lain." jawab dari teman pegawai itu.

"Ya ampun benarkah? Orang aslinya sungguh sangat cantik sekali ya persis seorang model." pegawai itu memuji Fairi lagi.

Fairi sudah berdiri didepan resepsionis "Katakan dimana ruangan bos kalian?" ucap Fairi bertanya pada pegawai resepsionis itu.

"Maaf nona, apa nona sudah membuat janji dengan pimpinan?" resepsionis itu bertanya dengan sopan.

Fairi menatap name tag pegawai resepsionis itu. "Ayu Wati, tolong katakan padanya kalau Fairi datang." ucap Fairi pada pegawai resepsionis itu.

"Baik tunggu sebentar." terlihat Ayu Wati sedang menelepon seseorang, "Non Fairi silakan saya akan mengantar anda." ucap Ayu Wati kemudian mengantarkan Fairi ke ruangan Kenan.

"Silakan masuk non Fairi, karena pak Kenan sudah menunggu didalam." ucap Ayu Wati setelah mereka berdiri didepan pintu ruangan Kenan.

"Terima kasih ya." jawab Fairi dengan tersenyum pada Ayu lalu membuka pintu ruangan Kenan dan masuk kedalam.

"Kenan apa kau sudah gila?! Apa yang kau lakukan pada pekerjaanku hah?! Mau mu apa, kenapa kau memblokir ku dari pekerjaanku yang sudah ku geluti selama 5 tahun ini." cerca Fairi seketika setelah dia berjalan masuk kedalam ruangan Kenan dengan menatap kesal pada Kenan karena telah membuat dirinya dikeluarkan dari pekerjaannya.

"Kenapa kau marah - marah seperti itu? Ini ambilah, didalam itu tersimpan banyak uang dan tak akan habis kau gunakan. Pakai itu karena aku memberikannya untuk mu." Kenan menyodorkan kartu hitam pada Fairi.

"Apa kau pikir aku sedang kekurangan uang? Kau jangan menganggap ku remeh Kenan." Fairi semakin kesal pada Kenan.

"Aku tak menganggap mu remeh, aku hanya ingin berlaku adil pada kalian berdua sebagai istri - istriku." jawab Kenan berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Fairi.

"Cih, kita akan berpisah kau jangan lupa itu." Fairi mengingatkan akan perceraiannya pada Kenan.

"Apa kau tak ingat apa yang dikatakan oleh mama dan papa, kau hanya bisa bercerai dengan ku jika kau melahirkan anak dari ku." jawab Kenan semakin mendekat pada Fairi.

"Jangan bermimpi." jawab Fairi langsung mengambil kartu hitam itu dari tangan Kenan dan berniat pergi.

Namun Kenan menarik tangan Fairi hingga Fairi berputar dan menabrak tubuh Kenan, seketika Kenan mengunci tubuh Fairi dan menyandarkannya didinding. "Aku tak sedang bermimpi karena aku akan mewujudkannya." ucap Kenan lalu dengan cepat menyambar bibir Fairi dan mel*matnya.

"Aaah." Kenan mengeluh karena Fairi mengigit bibirnya.

"Kau jangan kurang ajar, karena aku bukan wanita murahan." Fairi mendorong tubuh Kenan dan lari keluar.

Kenan mendengus karena Fairi menggigit bibirnya dengan sangat kuat sehingga menimbulkan luka yang berdarah. Namun Kenan tak marah karena untuk pertama kalinya dia mencium Fairi dan ada rasa yang berbeda dari debaran hatinya, seolah Kenan merasakan sesuatu yang hangat mengalir didalam lubuk hatinya.

"Apa yang ku rasakan, apa aku sudah gila? Kenapa aku merasa ada sesuatu yang menarik diriku untuk mendekati Fairi." gumam Kenan menyentuh bibirnya sendiri dan tersenyum, "Rasanya sangat manis dan bikin candu, beda dengan Melinda yang terasa biasa saja. Apa karena aku dan Melinda sudah terlalu sering melakukannya dan kami memang saling menginginkannya jadi terasa biasa saja?" Kenan berfikir dan bertanya - tanya dalam hatinya.

...💔💔💔...

"Loh mas Kenan kenapa bibirnya kok luka begitu?" Melinda bertanya saat dia melihat Kenan pulang dan terdapat luka sobek kecil di bibir bawah Kenan.

"Oh, ini ya. Tak apa tadi gak sengaja ngerem mendadak jadi tertabrak setir mobil." jawab Kenan menyentuh bibirnya lagi dan itu membuat Kenan teringat akan ciumannya dengan Fairi.

"Duduklah mas biar Linda obati." Melinda menarik tangan Kenan untuk duduk di sofa kamarnya dan dengan lembut Melinda mengoleskan obat sariawan pada bibir Kenan yang luka.

Kenan tersenyum menatap Melinda wanita dan istri yang dia cintai, "Apa Sari sudah tidur?" tanya Kenan mengalihkan perhatiannya dari Melinda.

"Iya sudah mas dari tadi, mas Kenan mau makan atau mandi dulu?" tanya Melinda sambil merapikan kotak p3k ke tempatnya.

"Aku mandi dulu saja." Kenan bangun dan melangkah kedalam kamar mandi.

Lagi - lagi Kenan teringat akan Fairi saat dia merasakan perih pada bibirnya karena terkena air dan saat gosok gigi. Debaran aneh pun mulai muncul dalam dada Kenan, ada rasa tak sabar dan berat untuk segerah bertemu dan melihat Fairi.

Kenan menelan salifanya dan menatap dirinya dari pantulan cermin didalam kamar mandi. Kenan menyentuh dadanya yang memiliki debaran aneh untuk Fairi, Kenan bingung dan tak mengerti itu perasaan apa. Apa hanya obsesi atau rasa suka.

...💔💔💔...

"Airi maaf, aku tak bisa berbuat apa - apa untuk bisa membantu mu. Semua itu adalah perbuatan dari suamimu." ucap Wati teman seprofesi dengan Fairi.

"Hah, iya aku tau itu. Sekarang aku butuh pekerjaan baru supaya aku ada pemasukan untuk diriku dan juga kesibukan yang bisa membuat ku sibuk sepanjang hari." ucap Fairi dengan menghela nafas dalam, karena dia tak menyangka kalau Kenan akan berbuat sejauh ini sampai membuat dia dikeluarkan dari pekerjaannya tanpa sebab yang jelas.

"Oh, aku ada paman yang bekerja disebuah hotel ternama, dan pamanku sebagai manajer disana apa kamu mau? Kalau iya aku antar kesana sekarang gimana?" Wati sangat antusias karena dia ingin membantu Fairi.

"Boleh - boleh, apa pun pekerjaannya aku mau asalkan halal" jawab Fairi dengan senang hati.

Keesokan paginya Wati yang sudah menginfokan pada pamannya membawah Fairi datang ke hotel itu untuk bertemu dengan pamannya, dan setelah bertemu dengan paman Wati juga mendapatkan penjelasan apa saja pekerjaan yang harus dilakukan oleh Fairi dengan senang hati Fairi menerima pekerjaan itu.

"Terima kasih paman, terima kasih sudah diterima bekerja di sini." ucap Fairi pada papan Wati.

"Tidak perlu berterima kasih karena memang kebetulan ada kekurangan pegawai jadi kamu bisa diterima di sini. Kalau begitu selamat bergabung ya, dan untuk sementara kamu mengikuti jadwal yang ada saja dulu" ucap paman Wati lalu meninggalkan Fairi dan Wati karena mau menghadiri rapat.

"Wati, terima kasih banyak ya berkat kamu aku jadi ada pekerjaan baru sekarang." Fairi sangat bersyukur dan berterima kasih pada temannya itu.

"Kamu jangan bicara begitu bagaimana pun kita adalah teman dan teman harus saling membantu bukankah begitu?" Wati berkata dengan sangat senang karena dia melihat senyum Fairi yang tulus bukan karena dipaksakan seperti biasanya.

"Kau bisa saja. Tapi aku benar - benar berterima kasih padamu." Fairi memeluk Wati lalu mereka berdua berjalan keluar dari ruangan paman Wati.

"Ayo aku traktir makan karena aku sudah mulai sibuk bekerja besok." Fairi menarik tangan Wati dan mereka berdua pergi untuk makan disebuah restoran.

...💔💔💔...

"Apa yang papa lakukan sih, kenapa papa menyuruh orang untuk menyelidiki wanita ****** itu? Mau bagaimana pun mama gak mau menerima dia sebagai menantu di rumah ini." kesal mama Nengtias pada suaminya.

"Ini bukan untuk menerima dia jadi menantu rumah ini ma, tapi untuk memisahkan dia dari Kenan anak berandal tak bermoral itu." jawab papa Bram menjelaskan.

"Memangnya bisa dengan begitu pa? Apa untungnya." tanya mama Nengtias lagi karena merasa bingung.

"Pasti dan harus bisa dong ma, kita bisa tau siapa dia dan apa tujuannya mendekati Kenan serta benar atau tidak anak itu adalah anak Kenan, siapa tau itu anak orang lain? Kan dengan begitu kita bisa menunjukkan pada Kenan yang buta itu mana yang benar dan salah ma." jelas papa Bram lagi.

"Terserah papa saja, yang jelas walau anak itu anaknya Kenan mama tetap gak mau nerima pa, mama gak sudi." jawab mama Nengtias sewot lalu keluar dari ruang kerja suaminya.

...💔💔💔...

Keesokan harinya Fairi mulai aktif bekerja di hotel sebagai pegawai Housekeeping dan dia mengikuti seniornya yang sudah lebih dulu bekerja di hotel itu. Fairi selalu bekerja berdua dengan seorang teman yang juga baru masuk dapat 2 minggu sebelum Fairi.

Fairi bekerja selama 12 jam sehari dan dalam hotel itu hanya ada 2 shif saja, dan setiap pegawai memiliki tim yang terdiri dari 3 sampai 4 orang karena mereka akan bekerja sama dalam menjaga dan memelihara kebersihan suatu kamar yang sudah ditentukan.

"Pekerjaan ini sangat menyenangkan dan aku juga menyukai pekerjaanku ini, jadi kamu tenang saja." ucap Fairi saat dia menghubungi Amrita disela - sela jam istirahatnya.

Pekerjaan baru Fairi ini terasa menyenangkan bagi Fairi walau dia turun jabatan dari seorang reporter menjadi seorang pembantu dalam bahasa kasarnya karena dia bertugas bersih - bersih dan merapikan tempat tidur sebelum dan sesudah disewa oleh seorang pelanggan.

Terpopuler

Comments

Isha Atmini

Isha Atmini

klo suami menikah lg tanpa persetujuan istri 1 bukannya sdh bisa di jadikan alasan untuk cerai ya thor..hrsnya mudah dong thor..

2023-05-28

1

asih Asih

asih Asih

aku suka tokoh perempuannya tegas, mandiri dan punya hrg diri

2023-03-12

2

uyay

uyay

semangat Fairi..lerja apa pun yang penting mandiri tidak bergantung pada Kenan si breng breng

2023-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Ucapan
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Ekstra Kenan dan Fairi
163 Ekstra Kenan dan Fairi 2
164 Ekstra Kenan dan Fairi 3
165 Ekstra Kemal dan Arlan
166 Ekstra Arlan dan Bunga
167 Ekstra Kemal dan Arumi
168 Doubel Date
169 Ucapan Terima Kasih dan Promosi
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Ucapan
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Ekstra Kenan dan Fairi
163
Ekstra Kenan dan Fairi 2
164
Ekstra Kenan dan Fairi 3
165
Ekstra Kemal dan Arlan
166
Ekstra Arlan dan Bunga
167
Ekstra Kemal dan Arumi
168
Doubel Date
169
Ucapan Terima Kasih dan Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!