Bab 6

Mendengar syarat yang diajukan oleh papanya, Kenan merasa senang karena dengan begitu setidaknya anak dan istrinya aman dan tak akan kekurangan apa pun, juga dia tak akan kehilangan Fairi yang sebenarnya telah menempati sisi dari hatinya tanpa dia sadari. Kenan benar - benar merasa lega dengan syarat yang diajukan oleh papanya untuk masalah perceraiannya dengan Fairi.

"Apa yang papa katakan barusan, apa maksud papa?!" Fairi berdiri dan menatap papa Kenan dengan tajam.

"Fairi, dengarkan mama nak. Dari semalam mama dan papa sudah berunding dan mengambil keputusan kalau memang kalian harus berpisah maka kamu harus memberikan cucu kepada kami, tak peduli anak perempuan atau laki - laki yang penting itu lahir dari rahim mu dan anak mu sama Kenan." jelas nyonya Nengtias pada Fairi menggenggam tangan Fairi.

"Apa mama sama papa sudah gila hah?! Kalian mengajukan syarat yang tak masuk akal, bagaiman bisa aku melahirkan anak dari Kenan. Apa kalian ingin menyiksa ku sampai akhir." Fairi meradang dan marah besar.

"Fairi, jaga bicaramu pada orang tuaku. Jangan tidak sopan dan tak tau aturan." Kenan memarahi Fairi karena Fairi membentak dan menunjuk pada mama dan juga pada papanya.

"Diam! Kamu lebih tak sopan dan kejam dari pada aku." bentak Fairi pada Kenan. "Ma, aku sudah 3 tahun menikah sama Kenan dan masih juga tak hamil sampai sekarang itu karena aku ini mandul ma. Jadi mama tolong jangan mengajukan syarat yang tak mungkin Fairi penuhi." ucap Fairi dengan nada melemah pada mama Kenan.

"Selama ini kalian selalu tidur terpisah, jadi bagaimana mungkin kamu bisa hamil. Keputusan papa sudah bulat, jika kamu ingin pisah dengan Kenan hanya bisa melahirkan anak Kenan." jawab papa Kenan yang ternyata sudah tau semuanya kalau selama 3 tahun ini Fairi dan Kenan selalu tidur dikamar yang berbeda dan hanya menyapa seperlunya saja.

"Tidak.!! Aku tak mau, walau tanpa persetujuan dari kalian aku akan tetap berpisah dari Kenan. Aku gak mau tinggal dan hidup dengan seorang pria yang sama ber*ngseknya dengan ayahku. Aku tak mau bernasib sama dengan ibuku yang harus menanggung semua kepedihan dalam hatinya hingga mempengaruhi kejiwaannya sampai dia meninggal dunia, aku gak mau seperti itu. Karena aku bukan ibuku." Fairi menjelaskan dan tetap mau bercerai dengan Kenan.

"Dulu aku sangat senang saat pertama kali aku datang ke rumah ini. Rumor yang mengatakan kalau orang kaya itu suka semenah - menah dan kejam bahkan pada anak - anak mereka sendiri membuat aku takut menatap kalian. Tapi saat aku melihat kalian begitu baik dan sayang pada ku aku tak percaya dengan rumor itu. Dan aku menganggap kalian sebagai pengganti orang tuaku dan juga ayahku yang selalu ku rindukan kasih sayangnya. Tapi kenapa kalian malah ingin menghancurkan aku hingga sampai begini?" Fairi memelas dan tak sanggup lagi untuk bertahan di rumah itu, Fairi mengambil tasnya dan berjalan keluar dari rumah itu.

Didepan pintu keluar Fairi berbalik menatap Kenan dan kedua orang tuanya bergantian. "Sekarang aku percaya dengan rumor itu, bahwa orang kaya seperti kalian hanya bisa menghancurkan hidup orang lain. Aku benci pada kalian." ucap Fairi lalu keluar dan lari kejalan keluar.

"Fairi sayang jangan lupa kamu harus bekerja sama kenan!" teriak mama Nengtias yang tak bisa didengar oleh Fairi.

"Kamu, cepat bercerai dengan wanita itu karena sampai kapan pun kami tak akan menerima mereka." ucap mama Nengtias pada Kenan dengan nada kesal dan dingin.

"Pergi." suara papa Bramono mengusir Kenan dengan dingin.

...💔💔💔...

"Mas, bagaimana perundingannya? Apakah mbak Fairi setuju untuk membujuk orang tua mas Kenan agar mau menerima aku mas?" Melinda bertanya dengan tak sabar pada Kenan yang baru pulang.

"Hem, mereka tetap tak mau menerima kamu dan putri kita. Mereka mengajukan syarat agar Fairi melahirkan anak dari ku jika ingin berpisah dengan ku." jawab Kenan dan berjalan melewati Melinda untuk pergi mandi.

Mendengar penuturan Kenan Melinda merasa sakit hati kenapa orang tua Kenan tak mau menerima kehadirannya yang sudah ada anak diantara dia dan Kenan bahkan sudah menjadi istri Kenan. Dengan diam Melinda menangis meratapi nasibnya yang terasa malang dan selalu tertindas.

Melinda mendekati box bayi dan mengambil anaknya yang menangis, Melinda menyusui putrinya itu sambil menyeka air matanya yang terus keluar tanpa bisa dihentikan. "Kenapa nasibku seperti ini? Aku hanya ingin bahagia tak ingin meminta lebih." gumam Melinda.

Sementara didalam kamar mandi Kenan mengingat kembali kemarahan Fairi, Kenan merasakan sesak dan nyeri di dadanya saat dia mengingat air mata Fairi saat Fairi mengatakan kalau dia hancur jika bersama dengannya.

"Begitu sangat bencinya dia untuk hidup bersama dengan ku," Kenan menghela nafas dalam. "Maafkan aku Fairi." gumam Kenan yang tau sebenarnya dia sudah sangat menyakiti Fairi.

Saat Kenan keluar dari kamar mandi Kenan melihat Melinda sudah tertidur. Kenan langsung keluar dan berjalan ke ruang kerjanya. Disana Kenan masih merenung dan berfikir keras bagaimana caranya agar dia bisa membuat Fairi mau melahirkan anaknya dan membuat Melinda dan putrinya hidup dengan tenang dan nyaman.

"Haruskah aku membuat Fairi dikeluarkan dari pekerjaannya?" gumam Kenan memikirkan cara untuk membuat Fairi tak punya pilihan. "Tapi, jika aku melakukan itu dia akan semakin membenciku. Aku tak ingin Fairi benci padaku, tapi aku juga tak bisa melihat Melinda dan putriku hidup sengsara." Kenan masih terus berfikir dan menghela nafas dalam.

Keesokan paginya Kenan berangkat kerja pagi - pagi sekali karena ada urusan yang harus dia selesaikan sebelum jam kerja mulai aktif. Dari arah luar ruangannya terdengar suara seseorang yang berjalan dengan tergesa - gesa dan masuk kedalam ruangannya begitu saja. "Maaf tuan saya terlambat karena harus menyelesaikan semuanya dalam semalam, dan sekarang baru bisa selesai." ucap orang itu menyerahkan sesuatu pada Kenan.

"Bagus, kau tak usah buru - buru seperti itu. Ku harap kerja sama kita ini akan terus berjalan dengan baik." ucap Kenan pada orang itu lalu Kenan memberikan uang dan orang itu pun pergi.

Kenan menatap berkas yang tadi diserahkan kepadanya orang yang dimintai untuk mengurus sesuatu. "Maafkan aku Fairi, aku harus melakukannya agar kamu datang pada ku. Karena hanya dengan begitu aku baru bisa menjaga dan melindungi istri serta anak ku." gumam Kenan menutup dan menyimpan berkas itu ditempat yang aman.

Kenan menghela nafas dalam dan menutup matanya, dia menyadari kalau perbuatannya akan menyakiti Fairi lebih dalam lagi namun Kenan tak tau lagi harus berbuat apa untuk bisa menjaga dua orang yang dicintainya dan mempertahankan wanita yang membuatnya takut dan tak rela kehilangan. Perasaan Kenan sungguh kacau karena dia menginginkan dua - duanya berada dalam genggamannya.

Terpopuler

Comments

Ika

Ika

mertua egois... fairi gk usah dengerin kata mertua lo lagian mertua lo bukan orang yang melahirkan lo..

2024-02-28

2

Yani Fitriani

Yani Fitriani

najis bgt laki durjana

2023-06-25

2

Yani

Yani

serakah

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Ucapan
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Ekstra Kenan dan Fairi
163 Ekstra Kenan dan Fairi 2
164 Ekstra Kenan dan Fairi 3
165 Ekstra Kemal dan Arlan
166 Ekstra Arlan dan Bunga
167 Ekstra Kemal dan Arumi
168 Doubel Date
169 Ucapan Terima Kasih dan Promosi
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Ucapan
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Ekstra Kenan dan Fairi
163
Ekstra Kenan dan Fairi 2
164
Ekstra Kenan dan Fairi 3
165
Ekstra Kemal dan Arlan
166
Ekstra Arlan dan Bunga
167
Ekstra Kemal dan Arumi
168
Doubel Date
169
Ucapan Terima Kasih dan Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!