Selama dalam perjalanan pulang Kenan diam saja begitu juga dengan Melinda, suasana mobil terasa sangat sunyi dan hening hingga sampai rumah. Kenan berfikir akan meminta tolong pada Fairi untuk masalahnya.
"Iya, hanya ada cara itu saja. Aku tau aku salah tapi hanya itu cara yang aku tau untuk menolong dan menyelamatkan istri dan juga anakku dari hidup sengsara, terpaksa aku harus minta bantuan sama dia karena hanya dia yang bisa meluluhkan hati orang tuaku." gumam Kenan yang diam didalam ruang kerjanya.
Kenan selalu berfikir kenapa mama dan papanya selalu baik dan sayang sama Fairi seolah Fairi bagai putri kandung mereka sendiri, karena dari dulu mama dan papa Kenan sangat sayang serta perhatian sama Fairi hingga mereka merencanakan perjodohan mereka berdua. Dan hanya kepada Fairi saja mama serta papanya selalu lembut dan menuruti semua kata - kata Fairi.
Entah karena persahabatannya dengan papa Fairi sama papanya atau persahabatan mama Fairi dengan mamanya yang jelas orang tua Kenan sangat menyayangi Fairi bagai anak kandung mereka sendiri dan selalu menyayangi Fairi lebih dari pada Kenan yang putranya sendiri dan satu - satunya. Setiap kali didepan Fairi wajah kedua orang tua Kenan selalu terlihat sangat lembut dan penuh dengan senyuman serta kasih sayang.
"Aku tau aku telah bersalah pada Fairi, tapi aku juga tak bisa mengabaikan anak dan istriku yang sangat aku cintai. Aku tak bisa membuat mereka berdua menderita, aku akan meminta Fairi untuk membujuk mama dan papa. Iya, hanya dia yang bisa menolong permasalahan ku yang satu ini." gumam Kenan membulatkan niatnya.
...💔💔💔...
Setelah menginap dan mengambil cuti selama 3 hari akhirnya Fairi kembali lagi ke apartemennya untuk kembali masuk kerja lagi. Setelah selesai mandi dan sholat Fairi merebahkan tubuhnya yang terasa lelah setelah perjalanan.
Samar - samar terdengar suara hanpon Fairi berdering dan saat dilihat itu adalah panggilan dari Amrita sahabat Fairi yang bekerja sebagai model, "Kenapa dia menghubungi aku malam - malam begini? Apakah ada masalah?" Fairi bergumam dan mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.
"Halo, Ri. Kenapa kamu gak bilang padaku kalau kamu sedang ada masalah kenapa aku harus dengar dari Fahmi, kamu sekarang dimana? Aku kesana sekarang juga." Amrita langsung bicara tanpa henti sambil menangis.
"Aku di apartemen, maafkan aku." Fairi menutup panggilannya dan kembali termenung.
Tak lama kemudian Amrita sudah berada didepan apartemen Fairi. Mereka melepaskan rasa rindu dan Fairi menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu tentang masalahnya dengan Kenan yang mungkin tak akan bisa dipertahankan lagi.
Mendengar semua cerita dari Fairi Amrita merasakan sesak dan tak terima, Amrita memeluk Fairi dan menangis. Karena Amrita sangat tau serta kenal dengan sahabatnya ini, bagaimana dia menghadapi semuanya seorang diri saat penderitaan atas pengusiran ayahnya pada dirinya dan ibunya hingga ibunya mengalami gangguan mental dan meninggal dunia karena merasa tersiksa batinnya.
Fairi yang selalu berusaha untuk bertahan dan bangkit lagi itu memang terlihat sangat kuat bagai dinding beton yang tak akan bisa diruntuhkan, namun semua itu adalah kebohongan karena yang sebenarnya Fairi adalah kaca yang telah hancur sehingga dengan sekali sentuh dia akan bisa langsung pecah lagi dan mungkin tak akan bisa diperbaiki lagi dengan benar.
"Apa yang akan kamu lakukan sekarang Fairi? Apa pun yang akan terjadi aku akan selalu berada di pihak mu, jadi jangan segan untuk datang meminta bantuan dariku apa kau mengerti?" Amrita menatap penuh kasih pada sahabatnya itu.
"Terima kasih karena kau selalu ada untuk ku." Fairi tersenyum dan merasa sedikit lega karena masih ada beberapa orang yang mau memeluknya dengan erat.
Setelah bercerita cukup lama dan Fairi telah terlelap Amrita meninggalkannya karena dia harus bertemu dengan Fahmi dan keluarganya sebab hari ini adalah hari pertunangan mereka berdua karena Fahmi dan Amrita akan melangsungkan pernikahan mereka bulan depan.
Seperginya Amrita Kenan datang dan masuk ke dalam apartemen Fairi, karena Kenan tau password pintu apartemen Fairi yang dulu dikasih tau oleh mamanya. Sebab apartemen yang ditempati Fairi saat ini adalah pemberian dari mama Kenan.
Kenan melangkah masuk dan melihat ruangan yang sepi serta rapai, Kenan melangkah masuk sampai kamar Fairi. Disana Kenan melihat Fairi yang tertidur dengan lelap. Kenan mendekat dan melihat ada bekas air mata disudut mata Fairi, Kenan ingin menghapusnya namun tangan Kenan hanya melayang di udara saja.
Cukup lama Kenan memperhatikan Fairi, ada rasa sesak di hati Kenan, karena sebenarnya Kenan tak ingin menyakiti Fairi namun dia juga tak bisa mengabaikan Melinda yang dia cintai dan telah melahirkan anak untuknya. "Maafkan aku Fairi." Kenan bangun dan duduk di sofa menunggu sampai Fairi bangun.
"Egh." Fairi menggeliat dan bangun karena alarm handphonenya bunyi menandakan waktu sholat.
"Kau sudah bangun." Kenan berkata saat Fairi terduduk ditepi tempat tidur setelah mematikan alarm.
"Kenapa kau ada di sini, dan mau ngapain?" Fairi bertanya dengan dingin, "Oh iya, mana berkasnya kau sudah menanda tanganinya kan." Fairi meminta berkas perceraiannya.
"Aku tak membawahnya." jawab Kenan santai.
"Apa, lalu kenapa kau kemari hah?!" Fairi berdiri dan marah.
"Aku akan memberikannya padamu dengan syarat." Kenan berdiri dan berjalan mendekati Fairi.
"Apa kau sudah gila, harusnya aku yang dirugikan yang mengatakan hal itu, apa hak mu melakukan itu!!" Fairi marah besar pada Kenan.
"Mama dan papa sangat menyayangimu dan mereka pasti akan mendengarkan, aku ingin kamu membujuk mereka untuk mau menerima Melinda karena aku sangat menyayangi Melinda dan aku tak ingin anak dan istriku itu susah." jelas Kenan pada Fairi.
"Apa kau sudah gila Kenan, tega - teganya kau bilang seperti itu pada ku." Fairi merasa tersayat hatinya mendengar perkataan Kenan.
"Fairi, aku tak punya cara lain. Hanya kamu saja yang bisa melakukannya karena orang tuaku sangat menyayangimu. Aku bisa berikan segalanya padamu, uang, rumah, mobil, segalanya boleh kau ambil tapi tolong selamatkan anak dan istriku." Kenan memohon pada Fairi.
"Kau pikir aku kekurangan uang Kenan? Aku tak butuh dengan semua itu, pergilah aku tak bisa. Dan dari awal aku juga sudah bilang padamu untuk mengatakan semuanya dengan jujur, kenapa kamu tak bilang kalau kamu mencintai wanita lain? Seandainya kamu bilang dulu sebelum kita menikah aku pasti akan membantumu untuk bersatu dengan dia dan tak harus menikah dengan ku." jelas Fairi dengan nada yang lemah.
"Tapi Fairi aku tak punya pilihan waktu itu dan sekarang aku tak akan bisa lagi melepaskan Melinda karena aku benar sangat mencintainya, apa lagi anak anak diantara kami." jelas Kenan lagi.
Hati Fairi hancur saat itu juga karena dia tak menyangka pria yang dia nikahi selama 3 tahun ini telah membohonginya selama itu juga dan telah bermain dibelakangnya tanpa kata - kata, lalu sekarang datang memohon demi wanita itu didepan hati yang telah hancur karena perbuatannya.
"Aku mohon Fairi, bukankah kau juga seorang wanita? Kau pasti mengerti apa yang dirasakan oleh seorang wanita. Bagaimana mungkin kau akan membiarkan wanita lain yang telah melahirkan seorang anak menderita. Tolong pikirkan perasaan mereka." ucap Kenan lagi yang masih berusaha untuk membujuk Fairi agar mau membantunya bicara sama orang tuanya agar menerima Melinda dan putri mereka.
Plak.
Fairi melayangkan tamparannya kepada Kenan yang dengan mudahnya mengatakan kalau dia ingin agar dirinya membuat mertuanya menerima madunya yang telah menghancurkan rumah tangganya dan kini Kenan menghancurkan hatinya.
"Apa kau tak waras berkata begitu padaku hah?!" Fairi berteriak dengan sangat keras.
Kenan merasakan panas di pipinya yang ditampar oleh Fairi, Kenan terkejut saat melihat ekspresi yang tak pernah ditunjukkan oleh Fairi selama ini. Fairi yang berteriak marah pada Kenan membuat Kenan menerka - nerka perasaan Fairi kepadanya.
"Fairi, apa kah kau mencintaiku?" tanya Kenan karena dia melihat Fairi yang marah besar.
"Apa? Apa yang kau katakan hah?!" Fairi bertanya dengan senyuman mengejek.
"Katakan apa yang akan kau lakukan jika kau melihat aku berjalan dengan pria lain dan bermesraan dengannya. Apa kau akan melihat saja atau kau akan memarahiku, apa yang akan kau lakukan katakan?" Fairi bertanya dengan menatap Kenan lurus.
"Aku, tentu saja aku akan menghajar pria itu yang berani menyentuhmu dan aku akan membunuhnya jika dia berani melakukannya yang lebih." jawab Kenan dengan cepat.
"Kenapa? Apa karena kau mencintaiku, sehingga kau melakukan itu?" Fairi bertanya balik dengan pertanyaan Kenan tadi.
Mendengar itu Kenan tak bisa menjawab dan dia hanya diam menunduk, lalu terdengar Fairi tertawa dengan sangat keras sambil menatap Kenan. "Kenapa Kenan, kau tak bisa menjawab kan? Karena kau tak mencintaiku dan begitu juga dengan ku. Jadi jangan tanyakan hal yang aneh - aneh pada ku. Sebaiknya kau pergi sekarang dari sini aku muak melihat wajah mu" Fairi mendorong Kenan keluar dari kamarnya dan Fairi mengunci pintu kamarnya.
Fairi masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan menjalankan sholat subuh, setelah itu dia membaca ayat suci Al-Qur'an. Kenan yang berada diluar kamar Fairi mendengarkan suara Fairi yang mengaji, Kenan terdiam karena dia tak pernah melakukan hal itu bahkan sholat saja Kenan tak pernah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Andri
sholat wae gak tahu kok poligami
2024-07-18
0
Triee Wulandari
lelaki yg berpoligami kebanyakan selalu bersikap egois terhadap istri pertama seolah" dia & selingkuhannya adalah yg benar tdk merasa menyakiti istri sah nya pdhl nyatanya istri pertamalah yg hatinya paling hancur tersakiti,, ingat utk pelakor walaupun kau mendapatkan suami milik dr wanita lain psti di hatimu tdk akan tenang krn psti akan ada karma yg datang menghampiri entah cepat maupun lambat dlm rumah tangga
2023-05-20
1
վմղíα | HV💕
Kenan kau membuat aku emosi😡😡
2023-03-26
2