Bab 4

Selama dalam perjalanan pulang Kenan diam saja begitu juga dengan Melinda, suasana mobil terasa sangat sunyi dan hening hingga sampai rumah. Kenan berfikir akan meminta tolong pada Fairi untuk masalahnya.

"Iya, hanya ada cara itu saja. Aku tau aku salah tapi hanya itu cara yang aku tau untuk menolong dan menyelamatkan istri dan juga anakku dari hidup sengsara, terpaksa aku harus minta bantuan sama dia karena hanya dia yang bisa meluluhkan hati orang tuaku." gumam Kenan yang diam didalam ruang kerjanya.

Kenan selalu berfikir kenapa mama dan papanya selalu baik dan sayang sama Fairi seolah Fairi bagai putri kandung mereka sendiri, karena dari dulu mama dan papa Kenan sangat sayang serta perhatian sama Fairi hingga mereka merencanakan perjodohan mereka berdua. Dan hanya kepada Fairi saja mama serta papanya selalu lembut dan menuruti semua kata - kata Fairi.

Entah karena persahabatannya dengan papa Fairi sama papanya atau persahabatan mama Fairi dengan mamanya yang jelas orang tua Kenan sangat menyayangi Fairi bagai anak kandung mereka sendiri dan selalu menyayangi Fairi lebih dari pada Kenan yang putranya sendiri dan satu - satunya. Setiap kali didepan Fairi wajah kedua orang tua Kenan selalu terlihat sangat lembut dan penuh dengan senyuman serta kasih sayang.

"Aku tau aku telah bersalah pada Fairi, tapi aku juga tak bisa mengabaikan anak dan istriku yang sangat aku cintai. Aku tak bisa membuat mereka berdua menderita, aku akan meminta Fairi untuk membujuk mama dan papa. Iya, hanya dia yang bisa menolong permasalahan ku yang satu ini." gumam Kenan membulatkan niatnya.

...💔💔💔...

Setelah menginap dan mengambil cuti selama 3 hari akhirnya Fairi kembali lagi ke apartemennya untuk kembali masuk kerja lagi. Setelah selesai mandi dan sholat Fairi merebahkan tubuhnya yang terasa lelah setelah perjalanan.

Samar - samar terdengar suara hanpon Fairi berdering dan saat dilihat itu adalah panggilan dari Amrita sahabat Fairi yang bekerja sebagai model, "Kenapa dia menghubungi aku malam - malam begini? Apakah ada masalah?" Fairi bergumam dan mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.

"Halo, Ri. Kenapa kamu gak bilang padaku kalau kamu sedang ada masalah  kenapa aku harus dengar dari Fahmi, kamu sekarang dimana? Aku kesana sekarang juga." Amrita langsung bicara tanpa henti sambil menangis.

"Aku di apartemen, maafkan aku." Fairi menutup panggilannya dan kembali termenung.

Tak lama kemudian Amrita sudah berada didepan apartemen Fairi. Mereka melepaskan rasa rindu dan Fairi menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu tentang masalahnya dengan Kenan yang mungkin tak akan bisa dipertahankan lagi.

Mendengar semua cerita dari Fairi Amrita merasakan sesak dan tak terima, Amrita memeluk Fairi dan menangis. Karena Amrita sangat tau serta kenal dengan sahabatnya ini, bagaimana dia menghadapi semuanya seorang diri saat penderitaan atas pengusiran ayahnya pada dirinya dan ibunya hingga ibunya mengalami gangguan mental dan meninggal dunia karena merasa tersiksa batinnya.

Fairi yang selalu berusaha untuk bertahan dan bangkit lagi itu memang terlihat sangat kuat bagai dinding beton yang tak akan bisa diruntuhkan, namun semua itu adalah kebohongan karena yang sebenarnya Fairi adalah kaca yang telah hancur sehingga dengan sekali sentuh dia akan bisa langsung pecah lagi dan mungkin tak akan bisa diperbaiki lagi dengan benar.

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang Fairi? Apa pun yang akan terjadi aku akan selalu berada di pihak mu, jadi jangan segan untuk datang meminta bantuan dariku apa kau mengerti?" Amrita menatap penuh kasih pada sahabatnya itu.

"Terima kasih karena kau selalu ada untuk ku." Fairi tersenyum dan merasa sedikit lega karena masih ada beberapa orang yang mau memeluknya dengan erat.

Setelah bercerita cukup lama dan Fairi telah terlelap Amrita meninggalkannya karena dia harus bertemu dengan Fahmi dan keluarganya sebab hari ini adalah hari pertunangan mereka berdua karena Fahmi dan Amrita akan melangsungkan pernikahan mereka bulan depan.

Seperginya Amrita Kenan datang dan masuk ke dalam apartemen Fairi, karena Kenan tau password pintu apartemen Fairi yang dulu dikasih tau oleh mamanya. Sebab apartemen yang ditempati Fairi saat ini adalah pemberian dari mama Kenan.

Kenan melangkah masuk dan melihat ruangan yang sepi serta rapai, Kenan melangkah masuk sampai kamar Fairi. Disana Kenan melihat Fairi yang tertidur dengan lelap. Kenan mendekat dan melihat ada bekas air mata disudut mata Fairi, Kenan ingin menghapusnya namun tangan Kenan hanya melayang di udara saja.

Cukup lama Kenan memperhatikan Fairi, ada rasa sesak di hati Kenan, karena sebenarnya Kenan tak ingin menyakiti Fairi namun dia juga tak bisa mengabaikan Melinda yang dia cintai dan telah melahirkan anak untuknya. "Maafkan aku Fairi." Kenan bangun dan duduk di sofa menunggu sampai Fairi bangun.

"Egh." Fairi menggeliat dan bangun karena alarm handphonenya bunyi menandakan waktu sholat.

"Kau sudah bangun." Kenan berkata saat Fairi terduduk ditepi tempat tidur setelah mematikan alarm.

"Kenapa kau ada di sini, dan mau ngapain?" Fairi bertanya dengan dingin, "Oh iya, mana berkasnya kau sudah menanda tanganinya kan." Fairi meminta berkas perceraiannya.

"Aku tak membawahnya." jawab Kenan santai.

"Apa, lalu kenapa kau kemari hah?!" Fairi berdiri dan marah.

"Aku akan memberikannya padamu dengan syarat." Kenan berdiri dan berjalan mendekati Fairi.

"Apa kau sudah gila, harusnya aku yang dirugikan yang mengatakan hal itu, apa hak mu melakukan itu!!" Fairi marah besar pada Kenan.

"Mama dan papa sangat menyayangimu dan mereka pasti akan mendengarkan, aku ingin kamu membujuk mereka untuk mau menerima Melinda karena aku sangat menyayangi Melinda dan aku tak ingin anak dan istriku itu susah." jelas Kenan pada Fairi.

"Apa kau sudah gila Kenan, tega - teganya kau bilang seperti itu pada ku." Fairi merasa tersayat hatinya mendengar perkataan Kenan.

"Fairi, aku tak punya cara lain. Hanya kamu saja yang bisa melakukannya karena orang tuaku sangat menyayangimu. Aku bisa berikan segalanya padamu, uang, rumah, mobil, segalanya boleh kau ambil tapi tolong selamatkan anak dan istriku." Kenan memohon pada Fairi.

"Kau pikir aku kekurangan uang Kenan? Aku tak butuh dengan semua itu, pergilah aku tak bisa. Dan dari awal aku juga sudah bilang padamu untuk mengatakan semuanya dengan jujur, kenapa kamu tak bilang kalau kamu mencintai wanita lain? Seandainya kamu bilang dulu sebelum kita menikah aku pasti akan membantumu untuk bersatu dengan dia dan tak harus menikah dengan ku." jelas Fairi dengan nada yang lemah.

"Tapi Fairi aku tak punya pilihan waktu itu dan sekarang aku tak akan bisa lagi melepaskan Melinda karena aku benar sangat mencintainya, apa lagi anak anak diantara kami." jelas Kenan lagi.

Hati Fairi hancur saat itu juga karena dia tak menyangka pria yang dia nikahi selama 3 tahun ini telah membohonginya selama itu juga dan telah bermain dibelakangnya tanpa kata - kata, lalu sekarang datang memohon demi wanita itu didepan hati yang telah hancur karena perbuatannya.

"Aku mohon Fairi, bukankah kau juga seorang wanita? Kau pasti mengerti apa yang dirasakan oleh seorang wanita. Bagaimana mungkin kau akan membiarkan wanita lain yang telah melahirkan seorang anak menderita. Tolong pikirkan perasaan mereka." ucap Kenan lagi yang masih berusaha untuk membujuk Fairi agar mau membantunya bicara sama orang tuanya agar menerima Melinda dan putri mereka.

Plak.

Fairi melayangkan tamparannya kepada Kenan yang dengan mudahnya mengatakan kalau dia ingin agar dirinya membuat mertuanya menerima madunya yang telah menghancurkan rumah tangganya dan kini Kenan menghancurkan hatinya.

"Apa kau tak waras berkata begitu padaku hah?!" Fairi berteriak dengan sangat keras.

Kenan merasakan panas di pipinya yang ditampar oleh Fairi, Kenan terkejut saat melihat ekspresi yang tak pernah ditunjukkan oleh Fairi selama ini. Fairi yang berteriak marah pada Kenan membuat Kenan menerka - nerka perasaan Fairi kepadanya.

"Fairi, apa kah kau mencintaiku?" tanya Kenan karena dia melihat Fairi yang marah besar.

"Apa? Apa yang kau katakan hah?!" Fairi bertanya dengan senyuman mengejek.

"Katakan apa yang akan kau lakukan jika kau melihat aku berjalan dengan pria lain dan bermesraan dengannya. Apa kau akan melihat saja atau kau akan memarahiku, apa yang akan kau lakukan katakan?" Fairi bertanya dengan menatap Kenan lurus.

"Aku, tentu saja aku akan menghajar pria itu yang berani menyentuhmu dan aku akan membunuhnya jika dia berani melakukannya yang lebih." jawab Kenan dengan cepat.

"Kenapa? Apa karena kau mencintaiku, sehingga kau melakukan itu?" Fairi bertanya balik dengan pertanyaan Kenan tadi.

Mendengar itu Kenan tak bisa menjawab dan dia hanya diam menunduk, lalu terdengar Fairi tertawa dengan sangat keras sambil menatap Kenan. "Kenapa Kenan, kau tak bisa menjawab kan? Karena kau tak mencintaiku dan begitu juga dengan ku. Jadi jangan tanyakan hal yang aneh - aneh pada ku. Sebaiknya kau pergi sekarang dari sini aku muak melihat wajah mu" Fairi mendorong Kenan keluar dari kamarnya dan Fairi mengunci pintu kamarnya.

Fairi masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan menjalankan sholat subuh, setelah itu dia membaca ayat suci Al-Qur'an. Kenan yang berada diluar kamar Fairi mendengarkan suara Fairi yang mengaji, Kenan terdiam karena dia tak pernah melakukan hal itu bahkan sholat saja Kenan tak pernah.

Terpopuler

Comments

Andri

Andri

sholat wae gak tahu kok poligami

2024-07-18

0

Triee Wulandari

Triee Wulandari

lelaki yg berpoligami kebanyakan selalu bersikap egois terhadap istri pertama seolah" dia & selingkuhannya adalah yg benar tdk merasa menyakiti istri sah nya pdhl nyatanya istri pertamalah yg hatinya paling hancur tersakiti,, ingat utk pelakor walaupun kau mendapatkan suami milik dr wanita lain psti di hatimu tdk akan tenang krn psti akan ada karma yg datang menghampiri entah cepat maupun lambat dlm rumah tangga

2023-05-20

1

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

Kenan kau membuat aku emosi😡😡

2023-03-26

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Ucapan
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Ekstra Kenan dan Fairi
163 Ekstra Kenan dan Fairi 2
164 Ekstra Kenan dan Fairi 3
165 Ekstra Kemal dan Arlan
166 Ekstra Arlan dan Bunga
167 Ekstra Kemal dan Arumi
168 Doubel Date
169 Ucapan Terima Kasih dan Promosi
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Ucapan
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Ekstra Kenan dan Fairi
163
Ekstra Kenan dan Fairi 2
164
Ekstra Kenan dan Fairi 3
165
Ekstra Kemal dan Arlan
166
Ekstra Arlan dan Bunga
167
Ekstra Kemal dan Arumi
168
Doubel Date
169
Ucapan Terima Kasih dan Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!