"Fairi nanti kamar 203 kamu bereskan ya, karena akan ada penyewa dan orangnya sangat pemilih jadi kamu bersihkan." perintah atasan Fairi.
Dengan senang hati Fairi selalu melakukan pekerjaannya dan dia tak mengeluh sedikit pun walau pekerjaannya ini terbilang kasar dari pada pekerjaannya yang dulu. Namun karena di sini ada banyak orang baik yang mau membantu jadi Fairi meras ringan.
"Hem, ini adalah pekerjaan yang sungguh turun drastis. Lihat saja aku yang biasanya hanya memegang kamera dan buku atau bergaya didepan kamera dan suka keliling dunia sekarang harus terjebak didalam lingkaran seprei dan korden ini." gumam Fairi melihat dirinya yang berusaha melepas dan memasang korden baru dan juga seprei baru.
Fairi tersenyum dan bertolak pinggang setelah pekerjaannya selesai dan semua ruangan kamar itu terlihat sangat rapi serta harum. Fairi membawah seprei dan korden kotor kebagian laundry belakang. Setelah itu Fairi kembali lagi untuk memasang vas bunga sesuai dengan permintaan pelanggan yang sudah diinfokan oleh atasannya.
Setiap hari Fairi bekerja dari jam 12 siang sampai jam 12 malam karena dia selalu ditempatkan di jam siang sebab dia masih singel dan belum direpotkan oleh anak dan suami. Jadi setiap jam siang selalu ditempati oleh mereka yang masih singel dan akan digantikan mereka yang sudah berkeluarga di jam 12 berikutnya.
"Fairi nanti kita pulang bareng ya karena kita searah." ajak Alika pada Fairi saat mendekati jam pulang kerja. Dan Fairi mengiyakan ajakan Alika dengan senang hati.
...💔💔💔...
Ditempat Kenan dia selalu merasa cemas karena Fairi tak ada kabarnya setelah terakhir bertemu degannya. Walau saat ini Kenan bersama dengan Melinda namun hatinya terus saja teringat akan Fairi, bahkan setelah Kenan menikmati hubungan intim dengan Melinda pun masih tak bisa menenangkan hatinya yang selalu teringat akan Fairi.
"Iya pak, apa ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Ambar pada Kenan yang menghubunginya dipagi - pagi buta.
"Ambar, kamu cari tau tentang Fairi dan apa yang dia lakukan saat ini." perintah Kenan pada Ambar sekretarisnya.
"Baik pak, akan saya laksanakan." jawab Ambar lagi lalu mematikan sambungan telepon dari Kenan.
"Fairi apa yang sedang kamu lakukan sekarang dan kenapa kamu masih juga tak menggunakan kartu yang ku berikan pada mu." gumam Kenan bertanya dengan kesal diruang kerjanya setelah menghubungi Ambar.
Melinda yang tau kalau Kenan tak istirahat setelah menyentuhnya merasa sedih, karena begitu selesai berhubungan dengannya Kenan langsung pergi meninggalkan kamar mereka begitu saja tanpa sepatah kata pun.
"Apakah kamu sudah mulai tertarik pada mbak Fairi mas?" gumam Melinda bertanya dalam hatinya saat dia menguping pembicaraan Kenan dengan sekretarisnya di pagi - pagi buta bahkan matahari belum muncul.
Dengan langkah gontai dan lemas Melinda kembali lagi masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya berusaha untuk menenangkan hatinya yang terasa sakit karena melihat suaminya seolah merindukan istri pertamanya.
...💔💔💔...
Siang itu di hotel lagi ramai pengunjung dari kalangan atas yang sengaja datang untuk berbisnis dengan para pebisnis di kota itu karena mereka banyak datang dari luar kota bahkan dari luar negeri.
Fairi dengan Bagas bertugas mengantarkan minuman yang dipesan oleh salah satu pengunjung di kamar vip yang yang datang dari Singapura. Dengan sopan dan menunjukkan kinerja yang bagus Fairi dan Bagas berusaha melayani mereka dengan sangat baik.
Dan karena itu Fairi jadi sering dipanggil untuk memberikan pelayanan dari hotel, karena pengalaman Fairi keluar negeri membuat Fairi banyak mengerti apa yang mereka katakan, sehingga dari semua itu Fairi jadi mendapatkan banyak tips dari para pengunjung.
"Wah Fairi aku tak menyangka kalau kamu ternyata bisa berbagai macam bahasa, sehingga tamu yang dari luar banyak memanggil kamu karena kamu yang paling bisa diajak bicara oleh mereka." ucap Rian, Dayu, Alika dan Bagas.
"Itu semua karena belajar sayang ku, jika kalian malas untuk belajar ya kalian tak akan bisa. Jadi kalian harus sering dan banyak mendengarkan percakapan bahasa asing agar kalian juga bisa bicara dengan bahas asing." jawab Fairi dengan sedikit sombong, karena dia gak mau bilang kalau dia adalah mantan model dan reporter.
...💔💔💔...
"Pak, sekarang non Fairi sedang bekerja di salah satu hotel berbintang dan di sana dia menjadi pelayan favorit banyak pengunjung karena kemahirannya berbahasa asing." jelas Ambar pada Kenan setelah dia menyelidiki tentang pekerjaan baru Fairi.
"Wah, ternyata dia gadis yang sangat menarik ya Ken. Sudah cantik dia juga sangat enerjik, kau sungguh beruntung memiliki istri seperti itu." ucap Farid yang merupakan asisten kenan dan juga temannya.
"Baik, kau boleh keluar." Kenan menyuruh Ambar keluar.
"Baik pak." Ambar pun keluar setelah menyerahkan berkas tentang Fairi.
Brrrttt (hanpon Kenan bergetar dan saat dilihat ternyata itu dari Melinda)
"Iya ada apa Mel? Kenapa kau telepon, apa ada masalah di rumah?" tanya Kenan pada Melinda yang sedang menghubunginya.
"Baiklah, kamu urus saja sendiri bukankah aku sudah memberimu kartu ATM." jawab Kenan lagi lalu mematikan teleponnya.
"Mel, siapa dia?" tanya Farid yang merasa aneh.
"Dia istri kedua ku." jawab Kenan tanpa ditutupi.
Brak (Farid memukul meja didepan Kenan sehingga membuat Kenan kaget dan menatap tajam temannya itu)
"Apa kau sudah gila Ken?! Kau menduakan Fairi yang sudah begitu sempurna, dimana pikiran mu itu." kesal Farid pada Kenan.
"Ini adalah urusan pribadi ku dan tak ada hubungannya dengan mu." jawab Kenan dingin.
"Cih, dasar pria kaku tak tau barang bagus. Jika kau melepaskan Fairi katakan pada ku karena aku akan menikahinya." jawab Farid lalu keluar dari ruangan Kenan.
"Ambar, cari tau jam berapa Fairi akan pulang kerja." perintah Kenan pada Ambar saat dia selesai rapat sore itu.
"Baik pak, saya akan segera mencari tau sekarang" jawab Ambar lalu dia menghubungi seseorang.
Tak lama kemudian Ambar sudah mendapatkan jawaban dan memberi tahu pada Kenan, "Pak, bapak tidak pulang ini sudah larut. Dan non Fairi baru pulang nanti jam 12 malam. Apa bapak ingin saya menunggunya dan menjemputnya untuk mengantarkannya pulang pak?" tanya Ambar sebelum dia pulang dari kantor Kenan.
"Tidak usah biar aku sendiri yang menjemputnya, kamu pulang lah." jawab Kenan dan tersenyum pada Ambar.
"Baik, kalau begitu sampai ketemu besok pagi pak saya pulang dulu.* ucap Ambar dan pergi.
...💔💔💔...
Kenan menunggu didepan hotel untuk menjemput Fairi dan dia sengaja tak pulang ke rumah melainkan menunggu Fairi hingga pulang dari jam 9 malam setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di kantornya.
"Fairi sampai jumpa, hati - hati dijalan ya." ucap teman - teman Fairi saat mereka semua bubar mau pulang setelah operan jaga.
"Iya, kalian juga hati - hati." jawab Fairi sambil melambaikan tangannya.
"Pelayan cantik, nona pelayan cantik." teriak seorang pria yang memanggil Fairi.
"Oh tuan, ada apa. Apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Fairi dengan sopan pada seorang pria yang terlihat dia adalah orang dari Rusia.
Dari dalam mobil Kenan memperhatikan kalau Fairi dan pengunjung itu berbincang dengan sangat seru, karena terlihat mereka berdua saling tertawa bahagia. Fairi terlihat sangat akrab dengan orang itu dan hal itu membuat Kenan panas hati. "Apa - apa an dia, apa dia tak tau kalau suaminya sedang menunggunya dari 3 jam lalu, dan dia malah asik berbincang dengan pria lain sambil tertawa - tawa seperti itu." gerutu Kenan dan akhirnya tak bisa menahan emosinya.
Kenan melangkah dengan langkah lebar menghampiri Fairi dan pria dari Rusia itu lalu dengan cepat Kenan menarik tangan Fairi dengan sangat kasar sehingga membuat Fairi dan pria Rusia itu kaget. "Kenan." panggil Fairi seketika setelah dia tau siapa orang yang menariknya.
"Pulang, apa kau tak tau ini sudah jam berapa hah?!" bentak Kenan pada Fairi, dan itu membuat pria Rusia itu bingung.
"Apa kah kau mengenalnya nona cantik?" tanya pria Rusia itu pada Fairi.
"Nona cantik?" Kenan mengulang perkataan pria Rusia itu dan menatap tajam "Dia adalah istriku, apa ada masalah dengan anda." jawab Kenan lalu menarik tangan Fairi untuk menjauh dan berjalan ke arah mobilnya.
"Apa yang kau lakukan Kenan, lepaskan aku apa kau sudah gila." Fairi berontak namun Kenan mencekram tangan Fairi dengan kuat.
"Masuk." Kenan mendorong paksa Fairi untuk masuk kedalam mobil.
"Kau benar - benar tak waras." kesal Fairi sambil memegangi tangannya yang terasa sakit.
"Apa kau sudah makan?" tanya Kenan setelah dia melajukan mobilnya
"Sudah, aku mau pulang sekarang juga." jawab Fairi ketus.
"Tapi aku belum makan, kita cari makan dulu. Aku gak bisa tidur jika perutku kosong." jawab Kenan dan dia melajukan mobilnya kearah rumah makan. Dan dengan terpaksa Fairi menemani Kenan untuk makan malam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Andri
kok panggah wae tod kenan ki najis
2024-07-18
0
Ari Peny
fa yg tegas dong urus suratnya sendiri
2023-06-01
1
S
Huf dr bab awal tahan nafas terus nih kapan buangnya? uda sesak nih
2023-05-13
1