Bertemu Arka

“Lalu, bagaimana kamu mengklaim kalau kamu menyayangi Ayahmu. Kalau semalam Ayahmu meregang nyawa, aku yakin seumur hidup kamu akan menyesal. Aku hanya berharap kamu tidak menyia-nyiakan kasih sayang Ayahmu.”

“Ma-maksudnya gimana Om? Sebenarnya apa yang terjadi?”

“Pasien mengalami stroke, karena adanya penyumbatan aliran darah ke otak. Bisa disebabkan karena tekanan darah tingginya juga hal penyebab lainnya. Yang jelas saat ini pasien belum bisa beraktifitas normal seperti sebelumnya. Akan banyak aktifitas yang harus dilakukan menggunakan kursi roda.” Penjelasan dokter membuat hati Mihika perih seakan sesuatu mengiris sebagian hatinya. Menghampiri ranjang tempat Ayahnya terbaring lemah dan duduk pada kursi di samping ranjang tersebut.

“Ayah,” ucap Mihika lirih dan suara parau karena menahan tangis. “Maafkan Mihika. Mihika tidak ada saat Ayah membutuhkan Mihika.”

Membenamkan wajahnya pada salah satu punggung tangan Aditya, sesekali tubuhnya berguncang karena isak tangis. Tidak lama terasa sentuhan lembut di kepalanya, Mihika menoleh dan menatap pada tangan Ayahnya yang mengelus kepalanya.

“Ayah,” Mihika berdiri dan menatap wajah Aditya sambil menggenggam salah satu tangan Aditya.

Johan menceritakan perihal keinginan Aditya yang menginginkan Mihika bergabung pada salah satu perusahaan miliknya yang mengalami masalah dan terancam bangkrut. Karena terus menerus ditolak Mihika akhirnya membuat Aditya semakin sibuk dan lelah menghadapi masalah hingga jatuh sakit.

“Kenapa Om Johan tidak terlibat langsung untuk mengaudit dan menemukan masalahnya?”

“Dengan cara itu kemungkinan kita tidak akan menemukan pelakunya, harapan satu-satunya kamu bergabung dan selesaikan permasalahan yang ada.”

“Lalu, Om Johan sendiri akan ke mana?”

“Dasar anak bodoh,” jawab Johan sambil menyentil kening Mihika, “kamu pikir usaha Ayahmu hanya satu, aku harus handle yang lain.” Mihika hendak menjawab namun, “Mi-hi-ka,” panggil Aditya.

“Iya, Ayah, aku di sini,” jawab Mihika kembali duduk di samping ranjang Aditya.

“Tolong Ayah, selamatkan perusahaan, bukan untuk kita tapi untuk para pekerja. Ribuan karyawan menggantungkan nasibnya pada perusahaan,” pinta Aditya dengan suara lirih dan pelan.

Dengan segala rasa yang mengarah pada berat hati untuk melaksanakannya, Mihika akhirnya menyanggupi permintaan Aditya, “Baiklah, tapi dengan satu syarat,” ucap Mihika.

“Apa?” tanya Johan.

“Biarkan aku bergabung dan menjalankan misi bukan sebagai Mihika Yodha, tapi berikan aku identitas lain tanpa seorangpun tau.”

Aditya menggelengkan kepala, bertanda dia keberatan, begitu pula dengan Johan, “Ini beresiko, akan lebih aman kalau perusahaan mengetahui kalau kamu penerus Yodha,” ujar Johan.

“Aku tidak akan menemukan pelaku dan mengatasi masalah jika semua karyawan tau identitas aku dan akan memberikan segala kemudahan saat aku bekerja.”

Johan menghela nafasnya, dia akan mengatakan sesuatu namun, “Take it or leave it,” ucap Mihika.

“Okey, as you command.”

...***...

Hika berada di depan gedung Iniland Property, memandang gedung yang berdiri kokoh di hadapannya, dengan tampilan tidak biasa. Rambutnya dicepol seperti penampilan Pramugari, menggunakan kacamata dan setelan kerja yang terlihat ketinggalan jaman.

Memasuki lobby perusahaan dengan percaya diri, tapi kali ini identitasnya bukan sebagai Mihika tapi menyamar sebagai Hika, sebagian pekerja mengetahui Aditya memiliki seorang putri tapi tidak mengenal ataupun pernah melihat langsung wajah Mihika karena memang dia tidak pernah terlibat pada aktivitas ayahnya.

Bugh.

Seseorang menyenggol tubuh Hika saat melewatinya, "Jalan pakai mata, kamu pikir perusahaan ini milik Ayahmu," ucap seorang wanita yang berjalan dengan gaya sombong dan penampilan extraordinary. Dengan wajah full make up dan style pakaian membuatnya terlihat menggoda, bahkan Mihika tau harga pakaian wanita itu dari atas sampai kebawah lumayan mahal karena merknya bukan merk abal-abal.   

"What!! Dia yang nabrak aku kenapa dia yang marah," lirih Hika. ‘Siapa sih itu perempuan, gaya bener,’ batin Mihika.

"Namanya Lela," ucap seseorang yang berdiri disamping Hika.

"Maksudnya?" 

"Perempuan tadi, yang nabrak kamu tapi malah dia yang marah namanya Lela, Lela Gunawan. Kalau bisa jangan ada urusan sama dia, ribet urusannya," ucapnya lagi. "Karyawan baru?" 

Hika mengangguk.

"Aku Dio," ucapnya sambil menjulurkan tangannya. Hika pun menyambut dan mereka bersalaman. 

"Hika."

"Bagian apa?" tanya Dio. "Belum tau, ini aku mau ke HRD dulu."

"HRD lantai 3, aku bagian marketing." Hika mengangguk dan tersenyum. 

Memang aneh, pertama kalinya menginjakan kaki di perusahaan milik Ayahnya tanpa diketahui jika dia adalah calon pewaris perusahaan tersebut. 

"Apa, Asisten pribadi direktur? Nggak salah pak?" tanya Hika pada kepala HRD. "Temui sekretaris direktur kamu akan tau list detail job desk kamu," jawab kepala HRD. 

Sebelum menuju ke ruang kerja direktur, Hika menuju ke toilet untuk menghubungi Johan. 

"Halo."

"Om Johan, kenapa posisi aku Personal Assistant direktur?" 

"Misi kamu nggak akan berhasil kalau cuma jadi office girl atau security. Sebagai asisten pribadi kamu punya akses ke seluruh sistem dan ruangan." 

"Tapi ...."

"Take it or leave it." 

"What? that's my words."

"Kerja yang benar, jangan bolak-balik hubungi aku."

Hika sudah berada di depan ruang kerja direktur. 

"Ini list job desk sebagai aspri silahkan pelajari, kalau ada yang mau ditanyakan silahkan langsung ke Pak Arka," ujar sekretaris Arka.

"Pak Arka?" tanya Hika sambil menerima lembaran berisi apa yang harus ia kerjakan.

"Iya direktur kita, Pak Arka Rocio. Kamu boleh panggil aku May.” Hika membaca papan nama pada meja May “Maemunah,” ucap Hika.

“Pokoknya panggil aku May,” ucapnya, “Eh itu Pak Arka sudah datang." 

Hika menoleh ke arah yang Arka yang berjalan ke arahnya, lebih tepat menuju ruang kerjanya. Hika pikir direktur perusahaan Ayahnya adalah pria seumuran dengan Ayahnya, nyatanya masih lumayan muda. 

Pria dengan postur tinggi menjulang, sudah pasti tidak kurang dari 180 cm. Tubuh tegapnya terlihat saat dia berjalan dan wajah yang rupawan membuat Hika berlama memandangnya. Suit yang dipakai tidak dapat menyembunyikan otot tubuhnya yang kekar, yang pastinya membuat para wanita ingin sekali meraba dan menyentuhnya. 

\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

dewi

dewi

ada Maemunah juga disini 👍

2024-04-03

3

Lilis Ilham

Lilis Ilham

selamat datang hika

2024-01-21

2

YK

YK

biasanya dokter tidak sembarangan ngasih solusi pake kursi roda utk penderita stroke. bahkan suami saya stroke pendarahan di otak, tiga minggu pemulihan malah disuruh belajar jalan..

2023-12-28

2

lihat semua
Episodes
1 Ada Apa Dengan Ayah?
2 Bertemu Arka
3 Noda Lipstick
4 Siapakah Lela
5 Buruk dan Bodoh
6 Bisa Diandalkan
7 Mencari Bukti
8 Mihika Terkurung
9 Dikira Setan
10 Mihika VS Lela
11 Ancaman Arka
12 Menggoda Mihika
13 Ulah Mihika
14 Di Kantor Aja Nyebelin
15 Dipecat Oleh Johan
16 Perjalanan Mihika dan Arka
17 Menikah
18 Aku Bisa Menghangatkanmu
19 Ingin Bertemu Ayah
20 Tidur di Sofa
21 Sayang, Kamu ....
22 Bukan Perjaka
23 Surat Nikah
24 Dasar Aneh
25 Bersembunyi
26 Mihika Sakit
27 Rencana Mendapatkan Arka
28 Kalian Di Sini?
29 KebetulanYang Membuat Resah
30 Talak Saya Sekarang
31 Lupa
32 Cemburu
33 Mandi Bareng
34 Ancaman Arka
35 Pura-pura Tidur
36 Terima Kasih, Hika
37 Makin Ganteng Aja
38 Dasar Suami ....
39 Aku Tidak Suka ....
40 Dirumahkan
41 Menyukai Lela
42 Baunya Nggak Enak
43 Ayah Kenapa?
44 Ayah Kenapa (2)
45 Cepat Keluar
46 Tak Sadarkan Diri
47 Aku Yang Pernah Kalian Hina
48 Selesaikan Dengan Baik
49 Hika Atau Mihika
50 Kangen Aku Nggak?
51 Mencintamu
52 Nikah dan Kawin
53 Makin Penasaran
54 Gass terus
55 Jangan Ikut Campur
56 Johan Jatuh Cinta
57 Romantis Dan Tragis
58 KUKIRA KAU CINTA
59 OTW Halal
60 Gagal Lagi
61 Memangnya Bakalan Muat?
62 Johan Ahhhhhh ....
63 Lanjut Yang Tadi
64 Para Pria Bucin
65 Siapa Yang Tahan
66 Tom And Jerry
67 Johan Junior
68 Lela Gunawan.
69 Kontraksi Palsu
70 Arka Junior
71 Kasihan Deh
72 Johan Junior
73 Ulangtahun Perusahaan
74 Cari Gara-gara
75 Keluarga Bahagia (End)
76 Makin Benci, Majin Cinta
77 (Bukan) Suami Pengganti
78 Pesan Terakhir
79 Arini I'm In Love
80 Bukan Istri Salihah
81 Bosku Duda Arogan
82 CINTA SANG BERANDAL
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Ada Apa Dengan Ayah?
2
Bertemu Arka
3
Noda Lipstick
4
Siapakah Lela
5
Buruk dan Bodoh
6
Bisa Diandalkan
7
Mencari Bukti
8
Mihika Terkurung
9
Dikira Setan
10
Mihika VS Lela
11
Ancaman Arka
12
Menggoda Mihika
13
Ulah Mihika
14
Di Kantor Aja Nyebelin
15
Dipecat Oleh Johan
16
Perjalanan Mihika dan Arka
17
Menikah
18
Aku Bisa Menghangatkanmu
19
Ingin Bertemu Ayah
20
Tidur di Sofa
21
Sayang, Kamu ....
22
Bukan Perjaka
23
Surat Nikah
24
Dasar Aneh
25
Bersembunyi
26
Mihika Sakit
27
Rencana Mendapatkan Arka
28
Kalian Di Sini?
29
KebetulanYang Membuat Resah
30
Talak Saya Sekarang
31
Lupa
32
Cemburu
33
Mandi Bareng
34
Ancaman Arka
35
Pura-pura Tidur
36
Terima Kasih, Hika
37
Makin Ganteng Aja
38
Dasar Suami ....
39
Aku Tidak Suka ....
40
Dirumahkan
41
Menyukai Lela
42
Baunya Nggak Enak
43
Ayah Kenapa?
44
Ayah Kenapa (2)
45
Cepat Keluar
46
Tak Sadarkan Diri
47
Aku Yang Pernah Kalian Hina
48
Selesaikan Dengan Baik
49
Hika Atau Mihika
50
Kangen Aku Nggak?
51
Mencintamu
52
Nikah dan Kawin
53
Makin Penasaran
54
Gass terus
55
Jangan Ikut Campur
56
Johan Jatuh Cinta
57
Romantis Dan Tragis
58
KUKIRA KAU CINTA
59
OTW Halal
60
Gagal Lagi
61
Memangnya Bakalan Muat?
62
Johan Ahhhhhh ....
63
Lanjut Yang Tadi
64
Para Pria Bucin
65
Siapa Yang Tahan
66
Tom And Jerry
67
Johan Junior
68
Lela Gunawan.
69
Kontraksi Palsu
70
Arka Junior
71
Kasihan Deh
72
Johan Junior
73
Ulangtahun Perusahaan
74
Cari Gara-gara
75
Keluarga Bahagia (End)
76
Makin Benci, Majin Cinta
77
(Bukan) Suami Pengganti
78
Pesan Terakhir
79
Arini I'm In Love
80
Bukan Istri Salihah
81
Bosku Duda Arogan
82
CINTA SANG BERANDAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!