10. Calon Suami

“Hai, cantik! Sudah lama aku tidak melihatmu,” sapa Reza pada Lila tanpa mempedulikan tatapan Biru padanya.

“Aku mau pulang.” Hanya itu jawaban Lila yang malas meladeni Reza.

“Kau terburu-buru sekali. Kita kan baru bertemu.” Reza tentu tak membiarkan Lila pergi begitu saja.

Lila memutar bola matanya, jengah melihat tingkah Reza. “Kita pergi saja, tidak usah hiraukan dia,” ucap Lila pada Biru. Biru pun mengangguk menuruti Lila.

Saat Lila baru akan melangkahkan kakinya, Reza kembali mencegahnya.

“Tunggu dulu, Lila. Kau ini kenapa sombong begitu padaku? Apa salahku padamu?”

“Kau menghalangi jalanku. Aku mau pulang.”

“Kita baru bertemu. Tak bisakah kita mengobrol dulu?” bujuk Reza.

“Tidak!” tolak Lila dengan tegas. “Aku masih punya banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan.”

“Pekerjaan? Mencuci baju orang? Cih!” Reza tampak menghina pekerjaan Lila. “Aku kan pernah bilang, cukup kau menjadi istriku saja, maka kau tidak perlu lagi bekerja seperti pembantu seperti itu. Kau bisa merawat dirimu dengan baik dan tidak kurang satu apapun jika menjadi istriku,” lanjut Reza dengan angkuhnya.

“Oh ya? Tapi sayang aku lebih senang jadi buruh cuci ketimbang jadi istrimu! Minggir! Kau buang-buang waktuku!”

Lila tak mau mempedulikan Reza lagi. Ia hendak pergi tapi tangannya ditahan oleh Reza secara tiba-tiba. “Cepat atau lambat kau akan menjadi istriku!” ucap Reza pelan tapi penuh penekanan.

Reza sudah melampaui batas dengan memegang tangan Lila. Biru tak suka melihatnya. Akhirnya pria yang dari tadi hanya diam itu mulai bersuara membela Lila.

“Lepaskan tangan anda! Lila tidak mau berurusan dengan anda lagi!” titah Biru dengan tegas dan penuh intimidasi.

Reza tak langsung melepaskan tangan Lila. Ia beralih menatap tajam pria yang barusan bersuara itu. Wajah pria itu sangat asing baginya. Ia seperti baru pertama kali melihat pria itu di desanya.

Ia melihat Biru dengan seksama. Pria itu bertubuh tinggi tegap. Biru bahkan lebih tinggi dari Reza. Tapi pakaian yang Biru pakai sangat lusuh karena Biru memang memakai pakaian bekas ayah Lila dulu. Ia pun berdecih, meski wajah Biru tampak seperti orang kaya, tapi dari penampilan bisa dipastikan pria itu sangat miskin.

“Hei orang asing, jangan ikut campur urusanku dan Lila! Kau lebih baik angkat kaki dari sini,” gertak Reza yang sama sekali tak membuat Biru takut.

“Aku akan pergi, tapi dengan Lila. Untuk itu lepaskan tanganmu dari Lila.” Biru masih meminta dengan sopan.

“Kau pikir kau siapa mau menyuruh-nyuruhku seperti itu, hah? Apa kau pendatang baru di desa ini? Kau belum tau siapa aku?” omongan Reza terdengar sangat memuakkan di telinga Biru.

“Sepertinya pendatang baru ini perlu diberikan sedikit perkenalan biar tau dengan siapa dia berhadapan,” sahut salah satu teman Reza.

Biru beralih melihat teman Reza yang barusan berbicara. Pria berbadan kurus itu kalau sekali pukul oleh Biru, mungkin bisa-bisa sudah patah tulang rusuknya. Biru menggaruk hidungnya yang tidak gatal, ia ingin sekali tergelak melihat tingkah preman kampung di depannya ini tapi ia tahan.

“Kenapa? Takut?” tanya Reza yang melihat tingkah aneh Biru.

“Ya, aku memang takut. Takut tidak bisa menahan diri untuk mematahkan tulang kalian semua,” jawab Biru dengan sungguh-sungguh. “Berhenti membual dan lepaskan Lila!”

Reza masih memegang tangan Lila. Mau tak mau Biru menepis paksa tangan Reza hingga ia melepaskan genggaman tangannya pada Lila. Selanjutnya, hal yang tak terduga sebelumnya terjadi begitu saja. Biru mendekat ke arah Lila dan merangkul bahu gadis itu dengan satu tangannya.

“Jangan pernah mengganggu Lila lagi! Aku sebagai calon suaminya tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakitinya!” tegas Biru yang membuat Reza dan teman-temannya terkejut. Bahkan Lila sendiri juga ikut terkejut dengan perkataan Biru. Ia tak mengerti kenapa tiba-tiba Biru mengaku-ngaku sebagai calon suaminya.

Lila menoleh ke samping tepat dimana Biru berdiri. Pria itu tampak serius dengan perkataannya.

“Kau pasti berbohong!” sanggah Reza dengan raut wajah tak terima.

“Tidak ada untungnya berbohong padamu. Aku calon suaminya, kita juga sudah lama tinggal serumah bersama. Jadi kau, berhentilah mengganggunya!” kata Biru sambil menunjuk Reza. Pria itu masih terbengong tidak percaya. Mungkinkah mereka sudah tinggal serumah bersama?

“Ayo, Lila. Kita pulang sekarang!” Biru mempererat rangkulannya pada Lila dan mengajak gadis itu pergi dari sana.

Reza sendiri masih tercengang. Ia hanya diam melihat Lila yang dibawa pulang oleh Biru. Ia tentu tak bisa percaya begitu saja. Ia akan mencari tau sendiri kebenarannya.

Calon suami Lila? Sepertinya ia masih belum bisa percaya. Sudah lama ia mengincar Lila, tentu ia tak terima begitu saja Lila memiliki kekasih lain. Ia tambah cemburu. Lila harus menjadi miliknya.

"Apa kau percaya pria asing itu calon suami Lila?" tanya salah satu temannya.

"Menurutmu? Sejak kapan Lila punya calon suami? Dia selalu hidup sendiri. Ini pasti hanya akal-akalannya saja," sanggah Reza.

"Tapi bagaimana kalau hal itu benar? Tadi kau lihat sendiri, Lila diam saja saat tangan pria asing itu merangkulnya," kata temannya yang lain ikut berkomentar.

Mendengar itu hati Reza semakin panas rasanya. "Kita akan menyelidikinya dulu. Aku masih tidak percaya dengan perkataannya!" ucap Reza dengan penuh cemburu.

.

Bersambung....

.

Hai para pembaca setia 🤗 Karena novel ini mengikuti lomba, yuk bantu penulis dengan beri dukungan sebanyak-banyaknya. Biar makin semangat, penulis akan mengadakan giveaway kecil-kecilan. Baca ketentuan di gambar ya 👇

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

waduh hidup lila tambah baik atau enggak sat biru bilang dia calon suaminya

2022-11-09

1

AlAzRa

AlAzRa

Biruuuuu.....rasah golek perkoro, lha awakmu lho durung kelingan sapa awakmu kok ngaku2 calon bojone Lila

2022-09-26

0

Bundanya Robby

Bundanya Robby

kok habis

2022-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Siapa Aku?
3 3. Tuan Amnesia
4 4. Merawat Biru Dengan Baik
5 5. Tak Nyaman
6 6. Kalung Dengan Inisial L
7 7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8 8. Biru Berangsur Pulih
9 9. Panen Mangga
10 10. Calon Suami
11 11. Perhatian Biru
12 12. Jatuh Cinta?
13 13. Rencana Reza
14 14. Biru Terluka
15 15. Aku Biru Adhitama
16 16. Rencana Kembali Ke Kota
17 17. Tak Ingin Berpisah
18 18. Kalung Untuk Lila
19 19. Aku Selamat
20 20. Terngiang
21 21. Dia Bukan Calon Suamimu
22 22. Aku Senang Kau Kembali
23 23. Kekhawatiran Lila
24 24. Musuh Dalam Selimut
25 25. Tugas Untuk Jay
26 26. Pergi Ke Desa
27 27. Kiriman Dari Biru
28 28. Gelagat Mencurigakan
29 29. Foto Lila
30 30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31 31. Permintaan Luna
32 32. Kesabaranku Sudah Habis
33 33. Rencana Melamar Lila
34 34. Menentukan Pilihan
35 35. Penolakan Luna
36 36. Ancaman Luna
37 37. Terus Mendesak
38 38. Mencelakai Paman Hardi
39 39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40 40. Terpaksa Menikah Dengannya
41 41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42 42. Membawa Lila Ke Kota
43 43. Tempat Tinggal Baru
44 44. Hadiah Untuk Lila
45 45. Bertemu Orang Tua Biru
46 46. Ternyata Dia
47 47. Aku Tetap Memilihmu
48 48. Selesaikan Urusan Kalian
49 49. Ngambek
50 50. Musuh Berkedok Sahabat
51 51. Hal Penting Lain
52 52. Menghabiskan Malam Bersama
53 53. Mendaftar Kursus
54 54. Menjenguk Paman Hardi
55 55. Pengakuan Luna
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Siapa Aku?
3
3. Tuan Amnesia
4
4. Merawat Biru Dengan Baik
5
5. Tak Nyaman
6
6. Kalung Dengan Inisial L
7
7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8
8. Biru Berangsur Pulih
9
9. Panen Mangga
10
10. Calon Suami
11
11. Perhatian Biru
12
12. Jatuh Cinta?
13
13. Rencana Reza
14
14. Biru Terluka
15
15. Aku Biru Adhitama
16
16. Rencana Kembali Ke Kota
17
17. Tak Ingin Berpisah
18
18. Kalung Untuk Lila
19
19. Aku Selamat
20
20. Terngiang
21
21. Dia Bukan Calon Suamimu
22
22. Aku Senang Kau Kembali
23
23. Kekhawatiran Lila
24
24. Musuh Dalam Selimut
25
25. Tugas Untuk Jay
26
26. Pergi Ke Desa
27
27. Kiriman Dari Biru
28
28. Gelagat Mencurigakan
29
29. Foto Lila
30
30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31
31. Permintaan Luna
32
32. Kesabaranku Sudah Habis
33
33. Rencana Melamar Lila
34
34. Menentukan Pilihan
35
35. Penolakan Luna
36
36. Ancaman Luna
37
37. Terus Mendesak
38
38. Mencelakai Paman Hardi
39
39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40
40. Terpaksa Menikah Dengannya
41
41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42
42. Membawa Lila Ke Kota
43
43. Tempat Tinggal Baru
44
44. Hadiah Untuk Lila
45
45. Bertemu Orang Tua Biru
46
46. Ternyata Dia
47
47. Aku Tetap Memilihmu
48
48. Selesaikan Urusan Kalian
49
49. Ngambek
50
50. Musuh Berkedok Sahabat
51
51. Hal Penting Lain
52
52. Menghabiskan Malam Bersama
53
53. Mendaftar Kursus
54
54. Menjenguk Paman Hardi
55
55. Pengakuan Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!