Waktu terus berputar, hari kian berganti. Hubungan di antara Biru dan Lila pun semakin hari semakin akrab. Mereka seperti dua orang sahabat yang sudah kenal lama. Biru yang awalnya merasa sangat tidak nyaman berada di rumah itu, kini mulai betah dan terbiasa tinggal dengan fasilitas yang terbatas. Kalau dihitung-hitung, sudah hampir sebulan ia tinggal bersama Lila di rumah kecil itu.
“Lila....Lila.....” Biru berteriak saat baru masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Sementara Lila sedang membersihkan ruang tamunya.
“Ada apa berteriak memanggilku? Masih lapar lagi? Kau kan sudah sarapan, tidak ada sisa roti lagi, semua sudah kau makan,” oceh Lila saat Biru sudah terlihat batang hidungnya. Gadis itu melanjutkan pekerjaan rumahnya.
“Hei, bukan soal makanan! Kau ini menyindirku, ya? Lihat dulu sini!” panggil Biru lagi.
Lila yang baru selesai menyapu, menyimpan sapu itu dibalik pintu. Ia pun beralih melihat ke arah Biru.
“Ada apa, sih?” tanya Lila tak mengerti.
“Lihat!” kata Biru seraya merentangkan kedua tangannya.
Lila mengerutkan keningnya. Ia tak mengerti apa maksud Biru merentangkan tangannya seperti itu.
“Bicara saja yang jelas. Aku tidak mengerti apa maksudmu, Biru,” ucap Lila yang membuat Biru berdecak sebal.
“Apa kau tidak bisa lihat? Aku bisa berdiri tanpa menggunakan tongkat lagi. Kakiku sudah sembuh,” jawab Biru dengan wajah berbinar.
Lila memperhatikan kedua kaki Biru. Benar, kaki itu sudah bisa berdiri dengan baik tanpa tongkat. Tongkatnya ia sandarkan begitu saja di dinding.
“Kau sudah bisa berdiri tanpa tongkat!” seru Lila. “Apa kakimu tidak sakit?” tanya Lila kemudian.
“Tidak. Aku juga sudah bisa berjalan sedikit-sedikit tanpa tongkat. Kau lihat ya.”
Biru pun mulai melangkahkan kakinya secara perlahan. Setapak demi setapak ia melangkah maju ke depan ke arah Lila tanpa bantuan tongkat lagi.
“Lihat, aku bisa jalan kan?” ucap Biru sambil terus berjalan dengan perlahan. Pria itu terlihat begitu bersemangat.
“Pelan-pelan saja jangan terlalu dipaksakan,” kata Lila yang melihat Biru semakin mempercepat langkahnya.
“Tidak perlu khawatir, kakiku sudah sembuh. Aku sudah bisa....eh, eh, eh.....”
“Biru....”
Biru mulai kehilangan keseimbangan saat kakinya mendadak terasa nyeri. Lila yang melihat itu langsung berlari ke arah Biru untuk membantunya. Biru nyaris jatuh, lalu Lila berusaha menahan tubuhnya agar tidak tersungkur ke depan. Tapi tiba-tiba......
Brugh!
Biru malah jatuh menindih Lila karena Lila tak cukup kuat menahan bobot tubuhnya yang berat.
“Awwwhhhh.....badanmu berat sekali. Sudah dibilang jangan dipaksakan!” omel Lila yang masih berada di bawah Biru.
Sementara Biru terdiam di tempat. Ia tak langsung berusaha bangun. Dari jarak sedekat ini ia dapat melihat dengan jelas wajah gadis yang sudah sebulan ini tinggal bersamanya.
Aku baru menyadari ternyata kau secantik ini. Puji Biru dalam hati sambil menatap Lila dalam-dalam.
Lila yang dipandang seperti itu jadi serba salah. Pria ini membuatnya salah tingkah. Lila tak mampu lama-lama berada sedekat ini dengan Biru. Wajah tampan Biru dapat menghipnotisnya. Lagipula ia takut hatinya menaruh harapan lebih pada pria asing ini.
“Bi-Biru...kau berat...” ucap Lila sambil berusaha mendorong dada Biru.
Biru pun baru tersadar dan dengan cepat menarik diri lalu membantu Lila untuk bangun.
“Maaf, aku tidak sengaja menimpamu,” ujar Biru dengan canggung.
“Tidak masalah. Lain kali berhati-hatilah,” sahut Lila tanpa melihat ke arah Biru.
Lila ingin segera pergi dari hadapan Biru, jantungnya masih berdegup kencang atas kejadian barusan. Tapi suara Biru, menghentikan langkahnya.
“Lila, aku rasa aku akan sering keluar untuk mencari tau identitasku. Kakiku juga sudah mulai sembuh. Aku sudah bisa bepergian keluar untuk mencari tau informasi tentang siapa diriku sebenarnya.”
Deg.
Hati Lila mendadak berdenyut. Kenapa tiba-tiba Lila malah tak rela kalau Biru sembuh lalu pergi meninggalkannya? Egoiskah ia karena memiliki pemikiran seperti itu? Biru juga berhak untuk kembali ke kehidupan aslinya.
“Iya, terserah kau saja,” jawab Lila lalu pergi ke dapur meninggalkan Biru.
Kenapa dia tiba-tiba bersikap begitu? Apa dia masih marah tadi aku menimpanya? Tanya Biru dalam hati yang melihat sikap aneh Lila.
***
Hingga malam menjelang, Lila masih memikirkan perkataan Biru tadi pagi. Kondisi Biru sudah berangsur pulih. Bisa saja ingatannya juga lambat laun akan segera kembali.
“Apa dia akan langsung pergi meninggalkanku?” tanya Lila yang tengah berbaring di dalam kamarnya sendiri.
“Tapi ya wajar saja kalau dia pergi. Dia berhak kembali ke kehidupannya.”
“Kenapa kau malah sedih Lila? Dia itu hanya pria asing yang tidak kau kenal. Kau hanya gadis yang menyelamatkannya saja, tidak lebih. Siapa tau di kehidupannya dia sudah beristri atau bahkan sudah memiliki anak. Pasti keluarganya sangat merindukannya.”
“Hufffttt....kenapa tiba-tiba hatiku terasa nyeri saat dia bilang akan pergi?”
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu membuat Lila berhenti berdialog pada dirinya sendiri. Ia bangun dan membuka pintu.
“Maaf mengganggumu. Apa kau punya selimut? Aku tiba-tiba kedinginan,” tanya Biru.
“Ada. Sebentar,” jawab Lila singkat.
Ia mengambil selimut di dalam lemari lalu memberikannya pada Biru tanpa berkata apa-apa.
“Terimakasih ya,” ucap Biru yang tak dijawab oleh Lila.
Alih-alih Lila langsung menutup pintu kamarnya namun ditahan oleh Biru.
“Kau kenapa? Lagi tidak enak badan?” tanya Biru. “Dari tadi kau banyak diam saja.”
“Aku hanya mengantuk, ingin cepat tidur,” bohong Lila.
“Aku tau kau bohong. Ini masih jam delapan. Kau biasa tidur lebih larut dari ini.”
“Sok tau!”
“Jelas aku tau. Kita sudah sebulan tinggal bersama.”
“Tapi itu tak berarti apa-apa. Belum tentu kau mengenalku dengan baik seperti aku yang juga tidak mengenalimu dengan jelas.”
Brakkk.
Lila langsung menutup pintu kamarnya, menyisakan Biru yang kebingungan sendirian di depan pintu.
“Ada apa dengan gadis itu?”
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Bundanya Robby
tenang Lila ....biru pergi demi kau dn si buah hati...
2022-09-26
1
lucky gril
duh lila sudah pake perasaan😩
biru itu cinta mati sm pacar nya siapa lah itu mak lupa😅
2022-09-26
0
Asep Dawet
jngn cewenya dulu dong yg jatuh cinta ka,,,,biar g sakit hati nanti cewenya klw lg pisah hbs suka nysk selalu cwe trs yg perta jth cinta....
2022-09-25
1