8. Biru Berangsur Pulih

Waktu terus berputar, hari kian berganti. Hubungan di antara Biru dan Lila pun semakin hari semakin akrab. Mereka seperti dua orang sahabat yang sudah kenal lama. Biru yang awalnya merasa sangat tidak nyaman berada di rumah itu, kini mulai betah dan terbiasa tinggal dengan fasilitas yang terbatas. Kalau dihitung-hitung, sudah hampir sebulan ia tinggal bersama Lila di rumah kecil itu.

“Lila....Lila.....” Biru berteriak saat baru masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Sementara Lila sedang membersihkan ruang tamunya.

“Ada apa berteriak memanggilku? Masih lapar lagi? Kau kan sudah sarapan, tidak ada sisa roti lagi, semua sudah kau makan,” oceh Lila saat Biru sudah terlihat batang hidungnya. Gadis itu melanjutkan pekerjaan rumahnya.

“Hei, bukan soal makanan! Kau ini menyindirku, ya? Lihat dulu sini!” panggil Biru lagi.

Lila yang baru selesai menyapu, menyimpan sapu itu dibalik pintu. Ia pun beralih melihat ke arah Biru.

“Ada apa, sih?” tanya Lila tak mengerti.

“Lihat!” kata Biru seraya merentangkan kedua tangannya.

Lila mengerutkan keningnya. Ia tak mengerti apa maksud Biru merentangkan tangannya seperti itu.

“Bicara saja yang jelas. Aku tidak mengerti apa maksudmu, Biru,” ucap Lila yang membuat Biru berdecak sebal.

“Apa kau tidak bisa lihat? Aku bisa berdiri tanpa menggunakan tongkat lagi. Kakiku sudah sembuh,” jawab Biru dengan wajah berbinar.

Lila memperhatikan kedua kaki Biru. Benar, kaki itu sudah bisa berdiri dengan baik tanpa tongkat. Tongkatnya ia sandarkan begitu saja di dinding.

“Kau sudah bisa berdiri tanpa tongkat!” seru Lila. “Apa kakimu tidak sakit?” tanya Lila kemudian.

“Tidak. Aku juga sudah bisa berjalan sedikit-sedikit tanpa tongkat. Kau lihat ya.”

Biru pun mulai melangkahkan kakinya secara perlahan. Setapak demi setapak ia melangkah maju ke depan ke arah Lila tanpa bantuan tongkat lagi.

“Lihat, aku bisa jalan kan?” ucap Biru sambil terus berjalan dengan perlahan. Pria itu terlihat begitu bersemangat.

“Pelan-pelan saja jangan terlalu dipaksakan,” kata Lila yang melihat Biru semakin mempercepat langkahnya.

“Tidak perlu khawatir, kakiku sudah sembuh. Aku sudah bisa....eh, eh, eh.....”

“Biru....”

Biru mulai kehilangan keseimbangan saat kakinya mendadak terasa nyeri. Lila yang melihat itu langsung berlari ke arah Biru untuk membantunya. Biru nyaris jatuh, lalu Lila berusaha menahan tubuhnya agar tidak tersungkur ke depan. Tapi tiba-tiba......

Brugh!

Biru malah jatuh menindih Lila karena Lila tak cukup kuat menahan bobot tubuhnya yang berat.

“Awwwhhhh.....badanmu berat sekali. Sudah dibilang jangan dipaksakan!” omel Lila yang masih berada di bawah Biru.

Sementara Biru terdiam di tempat. Ia tak langsung berusaha bangun. Dari jarak sedekat ini ia dapat melihat dengan jelas wajah gadis yang sudah sebulan ini tinggal bersamanya.

Aku baru menyadari ternyata kau secantik ini. Puji Biru dalam hati sambil menatap Lila dalam-dalam.

Lila yang dipandang seperti itu jadi serba salah. Pria ini membuatnya salah tingkah. Lila tak mampu lama-lama berada sedekat ini dengan Biru. Wajah tampan Biru dapat menghipnotisnya. Lagipula ia takut hatinya menaruh harapan lebih pada pria asing ini.

“Bi-Biru...kau berat...” ucap Lila sambil berusaha mendorong dada Biru.

Biru pun baru tersadar dan dengan cepat menarik diri lalu membantu Lila untuk bangun.

“Maaf, aku tidak sengaja menimpamu,” ujar Biru dengan canggung.

“Tidak masalah. Lain kali berhati-hatilah,” sahut Lila tanpa melihat ke arah Biru.

Lila ingin segera pergi dari hadapan Biru, jantungnya masih berdegup kencang atas kejadian barusan. Tapi suara Biru, menghentikan langkahnya.

“Lila, aku rasa aku akan sering keluar untuk mencari tau identitasku. Kakiku juga sudah mulai sembuh. Aku sudah bisa bepergian keluar untuk mencari tau informasi tentang siapa diriku sebenarnya.”

Deg.

Hati Lila mendadak berdenyut. Kenapa tiba-tiba Lila malah tak rela kalau Biru sembuh lalu pergi meninggalkannya? Egoiskah ia karena memiliki pemikiran seperti itu? Biru juga berhak untuk kembali ke kehidupan aslinya.

“Iya, terserah kau saja,” jawab Lila lalu pergi ke dapur meninggalkan Biru.

Kenapa dia tiba-tiba bersikap begitu? Apa dia masih marah tadi aku menimpanya? Tanya Biru dalam hati yang melihat sikap aneh Lila.

***

Hingga malam menjelang, Lila masih memikirkan perkataan Biru tadi pagi. Kondisi Biru sudah berangsur pulih. Bisa saja ingatannya juga lambat laun akan segera kembali.

“Apa dia akan langsung pergi meninggalkanku?” tanya Lila yang tengah berbaring di dalam kamarnya sendiri.

“Tapi ya wajar saja kalau dia pergi. Dia berhak kembali ke kehidupannya.”

“Kenapa kau malah sedih Lila? Dia itu hanya pria asing yang tidak kau kenal. Kau hanya gadis yang menyelamatkannya saja, tidak lebih. Siapa tau di kehidupannya dia sudah beristri atau bahkan sudah memiliki anak. Pasti keluarganya sangat merindukannya.”

“Hufffttt....kenapa tiba-tiba hatiku terasa nyeri saat dia bilang akan pergi?”

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu membuat Lila berhenti berdialog pada dirinya sendiri. Ia bangun dan membuka pintu.

“Maaf mengganggumu. Apa kau punya selimut? Aku tiba-tiba kedinginan,” tanya Biru.

“Ada. Sebentar,” jawab Lila singkat.

Ia mengambil selimut di dalam lemari lalu memberikannya pada Biru tanpa berkata apa-apa.

“Terimakasih ya,” ucap Biru yang tak dijawab oleh Lila.

Alih-alih Lila langsung menutup pintu kamarnya namun ditahan oleh Biru.

“Kau kenapa? Lagi tidak enak badan?” tanya Biru. “Dari tadi kau banyak diam saja.”

“Aku hanya mengantuk, ingin cepat tidur,” bohong Lila.

“Aku tau kau bohong. Ini masih jam delapan. Kau biasa tidur lebih larut dari ini.”

“Sok tau!”

“Jelas aku tau. Kita sudah sebulan tinggal bersama.”

“Tapi itu tak berarti apa-apa. Belum tentu kau mengenalku dengan baik seperti aku yang juga tidak mengenalimu dengan jelas.”

Brakkk.

Lila langsung menutup pintu kamarnya, menyisakan Biru yang kebingungan sendirian di depan pintu.

“Ada apa dengan gadis itu?”

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

tenang Lila ....biru pergi demi kau dn si buah hati...

2022-09-26

1

lucky gril

lucky gril

duh lila sudah pake perasaan😩
biru itu cinta mati sm pacar nya siapa lah itu mak lupa😅

2022-09-26

0

Asep Dawet

Asep Dawet

jngn cewenya dulu dong yg jatuh cinta ka,,,,biar g sakit hati nanti cewenya klw lg pisah hbs suka nysk selalu cwe trs yg perta jth cinta....

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Siapa Aku?
3 3. Tuan Amnesia
4 4. Merawat Biru Dengan Baik
5 5. Tak Nyaman
6 6. Kalung Dengan Inisial L
7 7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8 8. Biru Berangsur Pulih
9 9. Panen Mangga
10 10. Calon Suami
11 11. Perhatian Biru
12 12. Jatuh Cinta?
13 13. Rencana Reza
14 14. Biru Terluka
15 15. Aku Biru Adhitama
16 16. Rencana Kembali Ke Kota
17 17. Tak Ingin Berpisah
18 18. Kalung Untuk Lila
19 19. Aku Selamat
20 20. Terngiang
21 21. Dia Bukan Calon Suamimu
22 22. Aku Senang Kau Kembali
23 23. Kekhawatiran Lila
24 24. Musuh Dalam Selimut
25 25. Tugas Untuk Jay
26 26. Pergi Ke Desa
27 27. Kiriman Dari Biru
28 28. Gelagat Mencurigakan
29 29. Foto Lila
30 30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31 31. Permintaan Luna
32 32. Kesabaranku Sudah Habis
33 33. Rencana Melamar Lila
34 34. Menentukan Pilihan
35 35. Penolakan Luna
36 36. Ancaman Luna
37 37. Terus Mendesak
38 38. Mencelakai Paman Hardi
39 39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40 40. Terpaksa Menikah Dengannya
41 41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42 42. Membawa Lila Ke Kota
43 43. Tempat Tinggal Baru
44 44. Hadiah Untuk Lila
45 45. Bertemu Orang Tua Biru
46 46. Ternyata Dia
47 47. Aku Tetap Memilihmu
48 48. Selesaikan Urusan Kalian
49 49. Ngambek
50 50. Musuh Berkedok Sahabat
51 51. Hal Penting Lain
52 52. Menghabiskan Malam Bersama
53 53. Mendaftar Kursus
54 54. Menjenguk Paman Hardi
55 55. Pengakuan Luna
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Siapa Aku?
3
3. Tuan Amnesia
4
4. Merawat Biru Dengan Baik
5
5. Tak Nyaman
6
6. Kalung Dengan Inisial L
7
7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8
8. Biru Berangsur Pulih
9
9. Panen Mangga
10
10. Calon Suami
11
11. Perhatian Biru
12
12. Jatuh Cinta?
13
13. Rencana Reza
14
14. Biru Terluka
15
15. Aku Biru Adhitama
16
16. Rencana Kembali Ke Kota
17
17. Tak Ingin Berpisah
18
18. Kalung Untuk Lila
19
19. Aku Selamat
20
20. Terngiang
21
21. Dia Bukan Calon Suamimu
22
22. Aku Senang Kau Kembali
23
23. Kekhawatiran Lila
24
24. Musuh Dalam Selimut
25
25. Tugas Untuk Jay
26
26. Pergi Ke Desa
27
27. Kiriman Dari Biru
28
28. Gelagat Mencurigakan
29
29. Foto Lila
30
30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31
31. Permintaan Luna
32
32. Kesabaranku Sudah Habis
33
33. Rencana Melamar Lila
34
34. Menentukan Pilihan
35
35. Penolakan Luna
36
36. Ancaman Luna
37
37. Terus Mendesak
38
38. Mencelakai Paman Hardi
39
39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40
40. Terpaksa Menikah Dengannya
41
41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42
42. Membawa Lila Ke Kota
43
43. Tempat Tinggal Baru
44
44. Hadiah Untuk Lila
45
45. Bertemu Orang Tua Biru
46
46. Ternyata Dia
47
47. Aku Tetap Memilihmu
48
48. Selesaikan Urusan Kalian
49
49. Ngambek
50
50. Musuh Berkedok Sahabat
51
51. Hal Penting Lain
52
52. Menghabiskan Malam Bersama
53
53. Mendaftar Kursus
54
54. Menjenguk Paman Hardi
55
55. Pengakuan Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!