Gadis Penyelamat Tuan Biru

Gadis Penyelamat Tuan Biru

1. Kecelakaan

Sebuah mobil mewah berwarna hitam tampak memasuki kawasan resort yang sedang dibangun oleh perusahaan milik keluarga Adhitama. Kedatangan mobil itu menjadi pusat perhatian para pekerja disana terutama manajer dan supervisor lapangan yang sedang bertugas. Sepertinya mereka mengenal dengan baik siapa pemilik mobil tersebut.

“Lihat, Tuan Biru sudah datang!” kata sang manajer berbisik pada supervisor.

“Benar, Tuan. Sepertinya beliau akan melakukan inspeksi mendadak,” sahut sang supervisor.

“Kau benar. Dia sangat teliti dalam bekerja. Dia belum puas kalau belum memeriksa sendiri ke lapangan secara langsung,” imbuh manajer tadi.

“Benar, Tuan. Kalau begitu saya kembali bekerja dulu, Tuan. Saya harus memantau pekerjaan mereka.”

“Ya sudah, silahkan!”

Tak lama yang mereka bicarakan pun turun dari mobil miliknya. Seorang pria bertubuh tinggi proporsional dengan setelan jas lengkap berjalan menuju ke area resort yang sedang dibangun. Pria itu adalah Biru Adhitama, pewaris tunggal keluarga Adhitama yang memiliki banyak perusahaan di kota itu.

Manajer yang mengobrol tadi dengan tergesa-gesa menghampiri CEO pemilik resort tersebut.

“Selamat datang, Tuan Biru,” sapa sang manajer yang bernama Damar seraya mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Pria itu tak menjawab. Ia hanya mengangguk lalu membalas uluran tangan manajer tersebut. Sepasang mata berwarna coklat terang milik pria bernama Biru itu sibuk memindai bangunan resort yang masih dalam proses pembangunan.

“Aku tidak yakin resort ini akan selesai dalam waktu 3 bulan lagi sesuai dengan perencanaan awal,” ucap Biru dengan suara beratnya.

Kalimat pertama yang diucapkannya membuat bulu kuduk sang manajer mendadak meremang. Ia pasti akan terkena dampak dari inspeksi dadakan ini. Minimal ia harus bekerja lembur agar proyek pembangunan resort ini harus berjalan sesuai target.

“Begini, Tuan. Kami akan....”

Belum selesai bicara, Biru sudah mengangkat satu tangannya tanda tak mau mendengar apa-apa lagi.

“Aku ingin berkeliling meninjau proyek ini langsung,” ucap Biru lalu segera melangkahkan kakinya untuk berkeliling melihat pembangunan resort tersebut.

Sang manajer pun dengan cepat mensejajari langkah Biru sambil menjelaskan progress pembangunan resort tersebut. Biru nampaknya tak senang dengan progress yang terkesan lambat dari yang direncanakan. Ada banyak hal yang dikoreksi olehnya. Mereka sibuk memantau proyek sampai tak sadar hari sudah menjelang sore.

Drrrt drrttt drrrt drrttt.

Handphone dalam saku jas Biru bergetar. Ternyata ada panggilan masuk dari asistennya yang bernama Jay.

“Hallo, Tuan.”

“Hm. Ada apa kau menelfonku?”

“Saya ingin melaporkan meeting di perusahaan hari ini berjalan lancar. Lalu tadi ayah Tuan juga ikut hadir dalam meeting itu. Beliau sepertinya marah karena Tuan pergi meninjau ke pembangunan resort sendiri,” lapor asistennya.

“Hanya itu?” tanya Biru.

“Ada satu lagi, Tuan. Tadi Nona Luna sempat menelfon ke kantor karena katanya Tuan sulit dihubungi. Nona Luna berpesan agar Tuan tidak terlambat menghadiri pesta ulang tahunnya malam ini.”

Mata Biru membulat sempurna. Ia baru teringat kalau malam ini ia harus menghadiri pesta ulang tahun tunangannya yang bernama Luna itu.

“Oh, si-al! Bagaimana bisa aku melupakan itu?! Baiklah, aku akan segera kembali sekarang.”

“Baik, Tuan. Hati-hati di jalan, Tuan. Tidak perlu mengebut, Tuan,” pesan Jay karena hafal betul bagaimana Tuannya ini menyetir saat sedang terburu-buru.

Biru segera memutuskan panggilan itu dan berpamitan pada Damar. Ia berjanji akan datang kembali seminggu lagi untuk meninjau proyek pembangunan resort itu.

Biru pun segera masuk ke dalam mobilnya. Sesuai tebakan Jay tadi, Biru langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tak mau terlambat menghadiri acara ulang tahun tunangannya. Luna akan sangat kecewa kalau ia terlambat datang.

Drrrt drrttt drrrt drrttt.

Handphone Biru kembali bergetar saat ia masih di jalan. Kali ini ada panggilan masuk yang berasal dari tunangannya, Luna.

“Hallo, Sayang. Kau dimana? Dari tadi aku susah sekali menghubungimu. Kata Jay, kau pergi melihat pembangunan resortmu ya?” tanya Luna bertubi-tubi saat panggilan tersambung.

“Iya, Luna. Ini aku masih di jalan pulang. Aku akan sampai disana tepat waktu,” jawab Biru tak ingin tunangannya khawatir.

“Janji? Tapi aku rasa kau akan terlambat datang,” keluh Luna.

“Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukan?”

“Hei, jangan bicara seperti itu! Aku akan tetap menunggu kau datang. Kau harus datang malam ini.”

“Baiklah, kalau begitu aku lanjutkan dulu perjalananku. Sampai ketemu di pesta.”

“Oke, Sayang. Hati-hati di jalan.”

“Luna...”

“Ya?”

“Happy birthday.”

“Jangan ucapkan sekarang, nanti saja. Ya sudah, hati-hati di jalan. Aku menunggumu.”

Biru tersenyum setelah mengakhiri panggilan tersebut. Rasanya ia sudah tak sabar ingin segera pulang menemui tunangannya.

Ia meraih sebuah kotak yang ada di kursi sebelahnya. Ia mengambil kotak itu dengan sebelah tangan lalu membukanya. Dalam kotak itu berisi kalung dengan liontin berinisial huruf L. Kalung yang ia tempah secara khusus untuk tunangannya, Luna.

Biru mengambil kalung itu dan meletakkannya di telapak tangannya. Ia yakin, Luna akan senang dengan hadiah darinya.

Namun tiba-tiba hal yang tak diinginkan terjadi, karena tidak fokus memperhatikan jalan di depannya, ban mobilnya menabrak sebuah batu yang cukup besar hingga membuat mobil itu oleng dan kehilangan keseimbangannya. Biru sangat terkejut lalu menginjak rem dengan kuat.

Ciiiiiiiitttttttt braaaaakkkkkk!

Mobil berdecit kencang saat Biru berusaha mengerem mobilnya secara mendadak. Tapi karena kecepatan mobil terlalu kencang, alhasil mobil tersebut langsung menabrak pembatas jalan hingga meluncur ke tepi jurang.

***

Sementara itu di tempat lain di sebuah desa yang cukup terpencil, ada seorang gadis yang terlihat sedang mendorong gerobak berisi jerigen-jerigen menuju ke sebuah sungai. Di desa itu belum ada pengairan yang langsung sampai ke rumah warga. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, mereka harus menimba air di sumur atau mengambil air di sungai seperti yang gadis itu lakukan.

Gadis itu bernama Lila, seorang yatim piatu yang berusia 19 tahun. Ia tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya. Orang tuanya meninggal sejak ia berusia 16 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Lila bekerja sebagai buruh cuci dan juga menjual buah mangga hasil panen kebunnya yang ada di belakang rumah.

Sesampainya di sungai, Lila mulai menurunkan jerigen-jerigennya. Lalu ia mengisi satu per satu jerigen itu dengan air sungai. Sambil mengisi air ke dalam jerigen, gadis itu sambil bersenandung menyanyikan lagu yang ia suka.

Saat sedang asik mengisi air, Lila tersentak ke belakang saat melihat ada sesosok mayat yang mengambang di atas sungai.

“I-itu....ap-apa itu? Aku tid-tidak salah lihat kan?” gumam Lila dengan gemetar.

Jantungnya terasa berdetak sangat kencang. Tangannya mendadak menggigil. Wajahnya pun berubah pucat. Seumur hidup baru kali ini ia menemukan mayat di sungai itu.

Lila menggosok kedua matanya kuat-kuat lalu kembali melihat ke arah sungai. Benar, memang ada mayat yang mengambang disana. Tapi, mayat siapakah itu?

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ireswati

Ireswati

aku mampir thor, semoga cerita nya seru 🥰

2023-07-18

0

Ainun Dunggio

Ainun Dunggio

lnjut

2023-03-07

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

semua karyamu best of the best👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾

2022-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Siapa Aku?
3 3. Tuan Amnesia
4 4. Merawat Biru Dengan Baik
5 5. Tak Nyaman
6 6. Kalung Dengan Inisial L
7 7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8 8. Biru Berangsur Pulih
9 9. Panen Mangga
10 10. Calon Suami
11 11. Perhatian Biru
12 12. Jatuh Cinta?
13 13. Rencana Reza
14 14. Biru Terluka
15 15. Aku Biru Adhitama
16 16. Rencana Kembali Ke Kota
17 17. Tak Ingin Berpisah
18 18. Kalung Untuk Lila
19 19. Aku Selamat
20 20. Terngiang
21 21. Dia Bukan Calon Suamimu
22 22. Aku Senang Kau Kembali
23 23. Kekhawatiran Lila
24 24. Musuh Dalam Selimut
25 25. Tugas Untuk Jay
26 26. Pergi Ke Desa
27 27. Kiriman Dari Biru
28 28. Gelagat Mencurigakan
29 29. Foto Lila
30 30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31 31. Permintaan Luna
32 32. Kesabaranku Sudah Habis
33 33. Rencana Melamar Lila
34 34. Menentukan Pilihan
35 35. Penolakan Luna
36 36. Ancaman Luna
37 37. Terus Mendesak
38 38. Mencelakai Paman Hardi
39 39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40 40. Terpaksa Menikah Dengannya
41 41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42 42. Membawa Lila Ke Kota
43 43. Tempat Tinggal Baru
44 44. Hadiah Untuk Lila
45 45. Bertemu Orang Tua Biru
46 46. Ternyata Dia
47 47. Aku Tetap Memilihmu
48 48. Selesaikan Urusan Kalian
49 49. Ngambek
50 50. Musuh Berkedok Sahabat
51 51. Hal Penting Lain
52 52. Menghabiskan Malam Bersama
53 53. Mendaftar Kursus
54 54. Menjenguk Paman Hardi
55 55. Pengakuan Luna
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Siapa Aku?
3
3. Tuan Amnesia
4
4. Merawat Biru Dengan Baik
5
5. Tak Nyaman
6
6. Kalung Dengan Inisial L
7
7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8
8. Biru Berangsur Pulih
9
9. Panen Mangga
10
10. Calon Suami
11
11. Perhatian Biru
12
12. Jatuh Cinta?
13
13. Rencana Reza
14
14. Biru Terluka
15
15. Aku Biru Adhitama
16
16. Rencana Kembali Ke Kota
17
17. Tak Ingin Berpisah
18
18. Kalung Untuk Lila
19
19. Aku Selamat
20
20. Terngiang
21
21. Dia Bukan Calon Suamimu
22
22. Aku Senang Kau Kembali
23
23. Kekhawatiran Lila
24
24. Musuh Dalam Selimut
25
25. Tugas Untuk Jay
26
26. Pergi Ke Desa
27
27. Kiriman Dari Biru
28
28. Gelagat Mencurigakan
29
29. Foto Lila
30
30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31
31. Permintaan Luna
32
32. Kesabaranku Sudah Habis
33
33. Rencana Melamar Lila
34
34. Menentukan Pilihan
35
35. Penolakan Luna
36
36. Ancaman Luna
37
37. Terus Mendesak
38
38. Mencelakai Paman Hardi
39
39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40
40. Terpaksa Menikah Dengannya
41
41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42
42. Membawa Lila Ke Kota
43
43. Tempat Tinggal Baru
44
44. Hadiah Untuk Lila
45
45. Bertemu Orang Tua Biru
46
46. Ternyata Dia
47
47. Aku Tetap Memilihmu
48
48. Selesaikan Urusan Kalian
49
49. Ngambek
50
50. Musuh Berkedok Sahabat
51
51. Hal Penting Lain
52
52. Menghabiskan Malam Bersama
53
53. Mendaftar Kursus
54
54. Menjenguk Paman Hardi
55
55. Pengakuan Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!