18. Kalung Untuk Lila

Kalau boleh diturut keinginan hati, rasanya Lila ingin sekali meminta waktu untuk berhenti sejenak agar kebersamaan mereka tak segera berakhir. Hanya tersisa dua hari saja lagi mereka bersama. Setelah itu, mereka akan menjalani kehidupan masing-masing, kehidupan seperti sebelum kecelakaan yang membuat Biru menjadi amnesia.

Baik Lila maupun Biru berusaha untuk bersikap biasa saja. Makan bersama, mengobrol bersama, duduk di bawah pohon mangga belakang rumah bersama, seolah tidak akan terjadi apa-apa nantinya. Mereka tetap tertawa bersama meski ada yang mengganjal di hati mereka.

Malam ini adalah makan malam terakhir Biru bersama Lila. Karena besok, ia sudah harus pergi kembali lagi ke kota.

“Besok kau akan senang, tidak ada lagi yang menghabiskan jatah makanmu.” Biru berusaha membuat lelucon saat makan malam.

“Iya, tentu saja aku senang. Tidak akan ada yang berisik juga memanggilku setiap waktu. Lila....kau dimana....Lila...Lila...” kata Lila menirukan Biru. Ia berpura-pura risih Biru memanggilnya terus. Padahal dalam hati mungkin itu salah satu hal yang akan dia rindukan.

“Kita kan tinggal cuma berdua disini. Mana mungkin aku panggil Paman Hardi. Kejauhan,” ucap Biru sambil terkekeh.

“Ngomong-ngomong apa kau sudah berpamitan pada Paman?” tanya Lila. Orang tua itu sudah sangat berjasa pada Biru. Mau mengobati Biru tanpa dibayar sepeserpun.

“Sudah tadi sore. Paman bilang kalau ada waktu, dia akan mengantarku besok.”

“Hanya itu?” tanya Lila penasaran.

Biru mengangguk. Sebenarnya ada beberapa hal yang Paman Hardi sampaikan padanya tapi ia tak mau mengatakan itu pada Lila.

Setelah makan malam, mereka mengobrol sebentar sampai akhirnya Lila memutuskan untuk masuk ke dalam kamar.

“Lila,” panggil Biru saat Lila hendak menutup pintu kamarnya.

“Ya. Ada apa?” tanya Lila membuka kembali pintu kamarnya.

“Jangan merindukan aku saat nanti aku sudah tidak disini lagi.”

Raut wajah Lila langsung berubah. Hatinya mendadak terasa sesak, tapi sekuat tenaga ia tahan.

“Untuk apa aku merindukanmu? Kau hanya merepotkanku saja.” Lila mencoba berkilah.

“Tapi....”

“Sudahlah, aku mengantuk. Sebaiknya kau juga tidur. Besok kau akan pulang ke kota. Perjalanannya pasti akan sangat melelahkan. Aku tidur dulu.”

Kali ini Lila benar-benar menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Dibalik pintu kamar ia bersandar sambil memejamkan matanya. Ada airmata yang jatuh begitu saja dari sudut matanya. Hatinya masih tak rela melepas kepergian Biru.

Biru sendiri juga mendadak gelisah. Satu sisi keinginannya untuk kembali ke kota sangat besar. Ia sangat merindukan keluarganya disana. Tapi di sisi lain hatinya terasa berat meninggalkan Lila. Sebenarnya ada apa dengan hatinya? Ia sudah terbiasa hidup dengan adanya Lila di sampingnya.

***

Dan hari ini saat yang paling tak diinginkan Lila pun terjadi. Saat dimana ia harus melepas kepergian Biru untuk kembali ke kota. Biru sudah kembali memakai setelan jas miliknya lengkap dengan sepatu mengkilapnya. Hari ini pria itu tampak gagah layaknya seorang CEO muda dari kota besar.

Kau sangat tampan dan gagah memakai pakaian seperti itu, Biru. Tapi sayang, dugaan benar. Saat kau kembali memakai pakaianmu, maka itu menjadi hari terakhir kita bersama. Lirih Lila dalam hati.

Lila, Paman Hardi, Bibi Fatma dan Ferdi anak mereka mengantar Biru hingga ke lapangan di desa mereka tempat mobil truk pengangkut barang itu terparkir. Sebentar lagi, Biru akan pergi ke kota dengan truk itu.

Biru tampak berpamitan dengan Paman Hardi dan keluarganya. Ia mengungkapkan rasa terimakasihnya karena selama ini sudah banyak ditolong oleh keluarga mereka. Biru bertekad dalam hati akan memberikan imbalan pada keluarga Paman Hardi setelah ia kembali ke kota.

Kemudian Biru berdiri di hadapan Lila, gadis penyelamatnya yang sudah dua bulan ini mengisi hari-harinya.

“Aku pulang dulu ke kota. Jaga dirimu baik-baik disini. Ingat, jangan suka memanjat pohon mangga lagi, nanti kau bisa jatuh, tidak ada yang menolongmu,” pesan Biru.

“Kalau sudah malam, jangan lupa kunci jendela dan pintumu baik-baik. Kau tinggal sendiri, kau harus lebih hati-hati lagi,” pesan Biru lagi.

Tangannya terulur mengusap rambut Lila yang tengah mendongak melihatnya.

“Jangan terlalu sering mengambil orderan cucian, aku tidak tega melihatmu kerja terlalu berat seperti itu. Aku janji, saat aku sudah sampai di kota nanti, aku akan mengirimkan uang yang banyak untukmu. Kau simpan uang itu dengan baik, gunakan untuk membeli semua kebutuhanmu. Oke?” Mata Biru mendadak memanas saat mengatakan semua itu. Lila hidup dengan sulit karena harus memenuhi semua kebutuhan hidupnya sendiri.

Lila mengangguk. “Jangan lupa untuk mengganti berasku juga,” gurau Lila agar ia tak terlalu sedih.

Mereka kemudian tergelak, tapi mata mereka sama-sama sudah membendung airmata.

“Aku pulang dulu, Lila. Jaga dirimu baik-baik,” ucap Biru sebagai penutup perpisahan mereka.

Lila hanya bisa mengangguk tanpa berkata apa-apa. Pria itu pun mundur selangkah lalu membalikkan badannya. Ada airmata yang menetes di sudut matanya lalu ia seka dengan cepat. Ia tak mau membiarkan dirinya larut dalam kesedihan. Ia tak mau Lila melihat kesedihannya.

Saat tangannya baru saja ingin membuka pintu mobil truk, ia kembali menoleh ke arah Lila. Gadis itu tampak termenung ke arahnya. Ada rasa sedih yang terlukis di wajahnya.

Biru tak tega. Ia kembali menghampiri Lila lalu memeluk gadis itu dengan erat. “Aku pasti akan merindukanmu, Lila. Aku akan sangat merindukanmu,” ucap Biru dengan airmata yang sudah lolos begitu saja.

Lila membalas pelukan Biru. Gadis itu pun ikut terisak dalam dekapannya. Biru terus memeluk erat Lila sambil sesekali mencium puncak kepalanya. Berpisah dengan Lila terasa begitu menyesakkan dadanya.

Aku juga pasti akan merindukanmu, Biru. Bahkan saat ini saja, rindu itu sudah mulai merajut benangnya di hatiku. Rintih Lila dalam hati.

Akhirnya, suara panggilan dari supir truk juga yang melerai pelukan mereka. Truk sudah harus berangkat ke kota.

Biru melerai pelukannya lalu merogoh saku jasnya. Ia mengeluarkan sebuah kalung berinisial L. Kalung yang harusnya untuk Luna, sekarang malah ia pakaikan pada Lila.

“Kau cantik dengan kalung ini. Kalung ini sangat pas untukmu. Anggap saja itu ucapan terimakasihku karena selama ini kau sangat baik padaku.”

“Kalau nanti kau merindukanku, kau bisa pegang liontin itu dan tutup kedua matamu, bayangkan aku berada di depanmu dan tersenyum padamu.”

Airmata Lila bertambah deras. Ia hanya mengangguki semua ucapan Biru.

“Aku pergi dulu, Lila. Jaga dirimu baik-baik.”

Suatu saat aku berjanji akan kembali lagi untuk sesekali menjengukmu, Lila. Aku janji. Tambah Biru dalam hati.

Kali ini Biru benar-benar pergi. Ia sudah naik ke atas mobil truk itu. Mobil truk pun bergerak perlahan hingga akhirnya menjauh dari pandangan. Lila dan Biru saling melambaikan tangan, mereka sama-sama menaruh harapan agar suatu saat nanti mereka bisa dipertemukan kembali.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

rara ayu

rara ayu

🥺🥺🥺🥺🥺🥺

2023-07-04

0

Kusman Kusman

Kusman Kusman

Melu sedih

2023-05-30

0

Atiqa Fairuz Khalisa

Atiqa Fairuz Khalisa

semangat lila jodoh pasti bertemu lagi,

2023-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Siapa Aku?
3 3. Tuan Amnesia
4 4. Merawat Biru Dengan Baik
5 5. Tak Nyaman
6 6. Kalung Dengan Inisial L
7 7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8 8. Biru Berangsur Pulih
9 9. Panen Mangga
10 10. Calon Suami
11 11. Perhatian Biru
12 12. Jatuh Cinta?
13 13. Rencana Reza
14 14. Biru Terluka
15 15. Aku Biru Adhitama
16 16. Rencana Kembali Ke Kota
17 17. Tak Ingin Berpisah
18 18. Kalung Untuk Lila
19 19. Aku Selamat
20 20. Terngiang
21 21. Dia Bukan Calon Suamimu
22 22. Aku Senang Kau Kembali
23 23. Kekhawatiran Lila
24 24. Musuh Dalam Selimut
25 25. Tugas Untuk Jay
26 26. Pergi Ke Desa
27 27. Kiriman Dari Biru
28 28. Gelagat Mencurigakan
29 29. Foto Lila
30 30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31 31. Permintaan Luna
32 32. Kesabaranku Sudah Habis
33 33. Rencana Melamar Lila
34 34. Menentukan Pilihan
35 35. Penolakan Luna
36 36. Ancaman Luna
37 37. Terus Mendesak
38 38. Mencelakai Paman Hardi
39 39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40 40. Terpaksa Menikah Dengannya
41 41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42 42. Membawa Lila Ke Kota
43 43. Tempat Tinggal Baru
44 44. Hadiah Untuk Lila
45 45. Bertemu Orang Tua Biru
46 46. Ternyata Dia
47 47. Aku Tetap Memilihmu
48 48. Selesaikan Urusan Kalian
49 49. Ngambek
50 50. Musuh Berkedok Sahabat
51 51. Hal Penting Lain
52 52. Menghabiskan Malam Bersama
53 53. Mendaftar Kursus
54 54. Menjenguk Paman Hardi
55 55. Pengakuan Luna
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Siapa Aku?
3
3. Tuan Amnesia
4
4. Merawat Biru Dengan Baik
5
5. Tak Nyaman
6
6. Kalung Dengan Inisial L
7
7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8
8. Biru Berangsur Pulih
9
9. Panen Mangga
10
10. Calon Suami
11
11. Perhatian Biru
12
12. Jatuh Cinta?
13
13. Rencana Reza
14
14. Biru Terluka
15
15. Aku Biru Adhitama
16
16. Rencana Kembali Ke Kota
17
17. Tak Ingin Berpisah
18
18. Kalung Untuk Lila
19
19. Aku Selamat
20
20. Terngiang
21
21. Dia Bukan Calon Suamimu
22
22. Aku Senang Kau Kembali
23
23. Kekhawatiran Lila
24
24. Musuh Dalam Selimut
25
25. Tugas Untuk Jay
26
26. Pergi Ke Desa
27
27. Kiriman Dari Biru
28
28. Gelagat Mencurigakan
29
29. Foto Lila
30
30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31
31. Permintaan Luna
32
32. Kesabaranku Sudah Habis
33
33. Rencana Melamar Lila
34
34. Menentukan Pilihan
35
35. Penolakan Luna
36
36. Ancaman Luna
37
37. Terus Mendesak
38
38. Mencelakai Paman Hardi
39
39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40
40. Terpaksa Menikah Dengannya
41
41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42
42. Membawa Lila Ke Kota
43
43. Tempat Tinggal Baru
44
44. Hadiah Untuk Lila
45
45. Bertemu Orang Tua Biru
46
46. Ternyata Dia
47
47. Aku Tetap Memilihmu
48
48. Selesaikan Urusan Kalian
49
49. Ngambek
50
50. Musuh Berkedok Sahabat
51
51. Hal Penting Lain
52
52. Menghabiskan Malam Bersama
53
53. Mendaftar Kursus
54
54. Menjenguk Paman Hardi
55
55. Pengakuan Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!