19. Aku Selamat

Biru pulang dengan membawa segumpal rindu di hatinya. Ia tak menyangka akan merasa sangat berat untuk meninggalkan Lila. Sepanjang perjalanan ia tak banyak bicara pada supir truk yang mengangkutnya. Ia hanya duduk bersandar sambil melihat ke jendela luar. Desa yang ditinggalinya selama dua bulan ini sangat asri dan indah.

Kenapa aku terus menerus merasa tak tega meninggalkan Lila? Mungkin karena dua bulan ini aku selalu bersamanya. Dia juga gadis yang baik. Semoga dia baik-baik saja tinggal sendirian disana. Batin Biru.

Belum apa-apa dia sudah khawatir memikirkan Lila. Dia juga baru kepikiran soal Reza yang sepertinya sangat ambisius menginginkan Lila. Ah, kenapa tadi ia tak berpesan pada Paman Hardi untuk menjaga Lila? Semoga saja Paman Hardi dan keluarganya selalu menjaga Lila seperti biasanya. Ia semakin cemas memikirkan Lila.

Jauhnya perjalanan membuat Biru lelah dan tertidur di truk. Ternyata jarak dari desa Lila ke kota cukup memakan waktu hingga berjam-jam. Mereka sampai di kota saat hari sudah gelap.

Setelah akhirnya mereka sampai di kota, supir truk membangunkan Biru. Truk itu berhenti di sebuah pasar besar. Dari sana Biru harus melanjutkan perjalanan dengan taksi untuk sampai di rumahnya. Sebelum turun, Biru mengucapkan terimakasih terlebih dahulu pada supir truk itu.

Biru pergi ke jalan besar dan memberhentikan taksi. Syukurnya ia masih ingat dengan jelas dimana alamat rumahnya. Supir taksi pun mengantarnya hingga ke tempat tujuan.

Ketika taksi berhenti tepat di depan gerbang rumahnya yang menjelang tinggi, security pun menghampiri taksi tersebut. Pria bertubuh tinggi itu terkejut melihat Tuan Muda mereka kembali dalam keadaan hidup.

“Tuan Biru?” security itu sangat terkejut.

“Ya, aku selamat,” jawab Biru dengan senyum berwibawa khas dirinya.

Pintu gerbang pun segera dibuka dan ia mempersilahkan taksi itu masuk ke dalam.

Mendengar desas desus Tuan Mudanya pulang dengan taksi, penghuni rumah mendadak terkejut dan heboh. Mereka segera memberitahu ayah dan ibu Biru.

Biru keluar dari taksi dan meminta salah satu pelayan rumah membayar taksinya. Ia sendiri langsung masuk ke dalam rumah untuk bertemu dengan orang tuanya.

“Biru.....” pekik Riana yang melihat putra semata wayangnya masih hidup dan berdiri tegap dengan gagahnya.

Wanita paruh baya itu langsung berlari dan menghamburkan diri ke pelukan anak satu-satunya yang kini jauh lebih tinggi darinya.

“Ibu selalu yakin kau akan kembali, Biru. Ibu selalu yakin itu. Ibu sangat merindukanmu disini, Nak. Ibu rindu.” Suara Riana terdengar serak karena menangis.

Biru pun balas memeluk ibunya dengan erat karena ia juga sangat merindukan ibunya. Sudah dua bulan ini ia tak memeluk ibunya tersayang lagi. Ia pun ikut menangis terharu karena akhirnya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.

“Aku juga sangat merindukan ibu dan ayah. Aku senang sekali bisa kembali lagi ke rumah ini, Bu. Aku rindu ibu,” rengek Biru yang masih memeluk ibunya.

Sang ayah, Tuan Abimanyu, juga menghampiri anak dan istrinya lalu memeluk mereka berdua. Pria paruh baya ini meskipun tak banyak bicara dan selalu tampak tenang, tapi hatinya sebenarnya selalu gelisah saat Biru tak kunjung ditemukan.

Sekarang pewaris tunggalnya sudah kembali lagi dalam keadaan sehat dan tak kurang satu apapun. Tentu saja ia sangat bahagia dan bersyukur atas semua ini.

Pelukan sudah terlerai, Riana tampak tak sabar ingin mendengar cerita dari putranya yang menghilang selama dua bulan ini. Tak ada yang berubah dari Biru selain warna kulitnya yang sedikit lebih gelap dan jambang yang mulai tumbuh lebat di sekitar wajahnya.

“Ceritakan pada ibu, kemana saja kau selama ini? Ayah dan ibu sudah mencarimu kemana-mana, tapi kau malah tidak ditemukan. Sekarang tau-tau kau muncul dengan sendirinya.” Riana penasaran sekali dengan kehidupan putranya selama dua bulan ini.

“Biarkan Biru membersihkan dirinya dan makan dulu. Dia masih terlihat lelah. Kita punya waktu banyak. Biarkan dia istirahat dulu,” saran Abimanyu.

“Tapi ibu penasaran dengan apa yang terjadi padanya,” desak Riana.

“Ibu jangan khawatir, aku akan ceritakan semuanya. Tapi ayah benar, aku lelah sekali, Bu. Perjalanan kesini sangat jauh. Nanti aku pasti cerita semua pada ibu dan ayah. Sekarang aku mau mandi dulu,” ucap Biru.

“Baiklah. Pergilah mandi. Ibu tunggu di meja makan. Ibu akan siapkan makanan yang banyak untukmu.” Riana pun mengalah.

“Terimakasih, Bu. Ngomong-ngomong kamarku masih sama kan tempatnya seperti yang dulu?” gurau Biru.

“Tidak, kamarmu sudah ayah pindahkan ke gudang belakang,” jawab ayahnya yang membuat mereka tergelak.

Sudah lama sekali Biru merindukan suasana hangat bersama orang tuanya seperti ini. Bisa kembali lagi ke rumah adalah suatu anugerah yang luar biasa bagi Biru.

***

Drrrt drrttt drrrt drrttt.

Handphone milik Bisma tiba-tiba bergetar tanpa henti. Ternyata ada panggilan masuk dari seseorang yang sengaja tak ia simpan nomornya. Bisma yang tengah makan malam di apartemennya, menghentikan aktivitasnya dan mengangkat panggilan itu.

“Hallo. Ada perkembangan terbaru apa di rumah itu?” tanya Bisma tanpa basa-basi.

“Tuan, malam ini Tuan Biru sudah kembali lagi ke rumah ini. Dia selamat dalam kecelakaan itu, Tuan.”

Bisma langsung terbelalak. Berita ini sangat mengejutkannya.

“Kau yakin?” tanya Bisma memastikan.

“Yakin, Tuan. Dia sudah kembali berkumpul dengan keluarganya lagi.”

Bisma sangat geram mendengar itu. Ia kecewa Biru ternyata masih hidup.

“Arrggghhhhhh  sia-lan!”

Brugh.

Ia menghempas kuat handphone-nya ke lantai hingga panggilan itu terputus tiba-tiba.

“Kau sudah seperti kucing saja yang bernyawa banyak, Biru. Aku harus mencari cara lain untuk menyingkirkanmu.”

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

isshh 🙄🙄🙄 ternyata Bisma punya mata-mata di rumah Biru. semoga cepat ketahuan yaa

2022-10-12

1

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

masih nangis lagi neh mak 🥺🥺😭😭😭😭🤧🤧🤧

2022-10-12

0

Bundanya Robby

Bundanya Robby

hati hati biru ... Jefri musnah kan shi baskom

2022-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Siapa Aku?
3 3. Tuan Amnesia
4 4. Merawat Biru Dengan Baik
5 5. Tak Nyaman
6 6. Kalung Dengan Inisial L
7 7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8 8. Biru Berangsur Pulih
9 9. Panen Mangga
10 10. Calon Suami
11 11. Perhatian Biru
12 12. Jatuh Cinta?
13 13. Rencana Reza
14 14. Biru Terluka
15 15. Aku Biru Adhitama
16 16. Rencana Kembali Ke Kota
17 17. Tak Ingin Berpisah
18 18. Kalung Untuk Lila
19 19. Aku Selamat
20 20. Terngiang
21 21. Dia Bukan Calon Suamimu
22 22. Aku Senang Kau Kembali
23 23. Kekhawatiran Lila
24 24. Musuh Dalam Selimut
25 25. Tugas Untuk Jay
26 26. Pergi Ke Desa
27 27. Kiriman Dari Biru
28 28. Gelagat Mencurigakan
29 29. Foto Lila
30 30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31 31. Permintaan Luna
32 32. Kesabaranku Sudah Habis
33 33. Rencana Melamar Lila
34 34. Menentukan Pilihan
35 35. Penolakan Luna
36 36. Ancaman Luna
37 37. Terus Mendesak
38 38. Mencelakai Paman Hardi
39 39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40 40. Terpaksa Menikah Dengannya
41 41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42 42. Membawa Lila Ke Kota
43 43. Tempat Tinggal Baru
44 44. Hadiah Untuk Lila
45 45. Bertemu Orang Tua Biru
46 46. Ternyata Dia
47 47. Aku Tetap Memilihmu
48 48. Selesaikan Urusan Kalian
49 49. Ngambek
50 50. Musuh Berkedok Sahabat
51 51. Hal Penting Lain
52 52. Menghabiskan Malam Bersama
53 53. Mendaftar Kursus
54 54. Menjenguk Paman Hardi
55 55. Pengakuan Luna
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Siapa Aku?
3
3. Tuan Amnesia
4
4. Merawat Biru Dengan Baik
5
5. Tak Nyaman
6
6. Kalung Dengan Inisial L
7
7. Biru Tak Kunjung Ditemukan
8
8. Biru Berangsur Pulih
9
9. Panen Mangga
10
10. Calon Suami
11
11. Perhatian Biru
12
12. Jatuh Cinta?
13
13. Rencana Reza
14
14. Biru Terluka
15
15. Aku Biru Adhitama
16
16. Rencana Kembali Ke Kota
17
17. Tak Ingin Berpisah
18
18. Kalung Untuk Lila
19
19. Aku Selamat
20
20. Terngiang
21
21. Dia Bukan Calon Suamimu
22
22. Aku Senang Kau Kembali
23
23. Kekhawatiran Lila
24
24. Musuh Dalam Selimut
25
25. Tugas Untuk Jay
26
26. Pergi Ke Desa
27
27. Kiriman Dari Biru
28
28. Gelagat Mencurigakan
29
29. Foto Lila
30
30. Mengunjungi Rumah Lila Lagi
31
31. Permintaan Luna
32
32. Kesabaranku Sudah Habis
33
33. Rencana Melamar Lila
34
34. Menentukan Pilihan
35
35. Penolakan Luna
36
36. Ancaman Luna
37
37. Terus Mendesak
38
38. Mencelakai Paman Hardi
39
39. Kau Memaksaku Melakukan Ini
40
40. Terpaksa Menikah Dengannya
41
41. Kenapa Kau Lama Sekali?
42
42. Membawa Lila Ke Kota
43
43. Tempat Tinggal Baru
44
44. Hadiah Untuk Lila
45
45. Bertemu Orang Tua Biru
46
46. Ternyata Dia
47
47. Aku Tetap Memilihmu
48
48. Selesaikan Urusan Kalian
49
49. Ngambek
50
50. Musuh Berkedok Sahabat
51
51. Hal Penting Lain
52
52. Menghabiskan Malam Bersama
53
53. Mendaftar Kursus
54
54. Menjenguk Paman Hardi
55
55. Pengakuan Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!