Aku Akan Membantumu

Alunan suara biola terdengar, pemuda itu tersenyum-senyum sendiri, kondisi mentalnya benar-benar terlihat baik hari ini. Alunan suara biola yang membuat kagum siapa saja. Siapa yang menyangka orang yang memainkannya, seorang pria bisu.

Seorang pria paruh baya mendekatinya, memakai pakaian formal dengan kacamata yang menambah kesan dewasanya.

"Tuan Muda," ucapnya tertunduk memberi hormat. Selaku kepala pelayan senior yang telah menemani Yoka dari almarhum ibunya masih hidup.

Yoka menghentikan permainan biolanya, menatap ke arah pelayannya. Tersenyum bagaikan menahan tawanya, sesekali meraba bibirnya sendiri.

"Kami menyiapkan, club sandwich siang ini, chicken teriaki, juga escargot," ucap sang kepala pelayan.

Pemuda yang hanya tersenyum, selera makan Yoka yang buruk membuat Arsen, sang kepala pelayan, menyiapkan hidangan dari berbagai negara setiap harinya. Benar-benar pemuda yang sensitif. Tapi tidak dengan hari ini.

Bagikan anak baik, pemuda itu melangkah menuju meja makan. Meraih sumpit memakan chicken teriaki lengkap dengan nasi hangat. Sesekali tersenyum sendiri.

Sang kepala pelayan mengenyitkan keningnya. Bahkan ketika Anggeline dahulu mengatakan mencintainya, bersedia menerima kekurangan Yoka yang bisu, pemuda itu tidak separah ini.

"Maaf, apa Tuan Muda belakangan ini merasa tertekan?" tanyanya.

Yoka menggeleng dengan cepat, meletakkan sumpitnya meraih spidol dan papan putih kecil yang selalu ada di dekatnya.

'Aku mencium seorang wanita. Dia mirip dengan Anggeline. Mungkin aku—', kalimat terakhir tidak selesai, Yoka ragu untuk menulisnya.

Sang kepala pelayan menghela napas kasar. Dirinya telah menganggap Yoka bagaikan putranya sendiri, untuk pertama kalinya pemuda itu tersenyum setulus ini setelah kematian ibunya.

"Tuan Muda, Anggeline pergi dari Anda karena anda tidak mengikatnya dengan kuat. Jika Anda menemukan wanita yang Anda sukai lagi, ikat dia dengan kuat di sisi Anda. Jangan biarkan dia pergi untuk alasan apa pun." Kata-kata dari mulut Arsen, penuh provokasi.

Membenci Anggeline? Tentu saja, Arsen membenci Anggeline yang hanya memanfaatkan kekayaannya sebagai tuan muda saja. Menjadikan Yoka sebagai batu pijakan untuk menikah dengan Malik.

Benar-benar satu keluarga tidak tahu diri. Sebagian harta yang mereka nikmati adalah milik almarhum Nyonya Besar, ibu kandung dari Yoka. Seandainya dia tidak bisu, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, Arsen akan membantunya kembali ke perusahaan keluarga.

Yoka menghela napas kasar, untuk kemudian tersenyum sendiri mengingat wajah yang benar-benar mirip dengan Anggeline, hanya model rambut, suara, dan sifat yang berbeda.

Menjadikannya pelayan pribadi, membuatnya perlahan mencintainya, menjadikan Dora pengganti Anggeline kini adalah tujuannya. Jemari tangannya mulai menulis lagi di papan putih.

'Ada seorang wanita bernama Dora yang berani memasuki area belakang villa kemarin siang. Berikan semua informasi tentangnya. Aku akan mengurungnya di villa ini,' itulah tulisan tegas yang terlihat di papan putih.

"Baik, Tuan Muda." Arsen tertunduk memberi hormat, mulai tersenyum. Ambisi? Untuk pertama kalinya Yoka memiliki ambisi dalam hidupnya.

Perkembangan yang tidak diduga oleh Arsen dipicu oleh wanita bernama Dora. Jemari tangan Arsen meraih phonecell di sakunya, mencari informasi dasar tentang selebriti atau anak pejabat yang bernama Dora. Serta memiliki rupa yang mirip dengan Anggeline.

Hingga tombol pencarian di tekanannya. Gambar Dora terlihat, tokoh animasi dengan monyet kecil putih di sampingnya. Arsen mengenyitkan keningnya, melirik ke arah tuan mudanya.

"Apa dia manusia atau tokoh animasi?" tanya Arsen dengan lugunya, menunjukkan gambar tokoh animasi dengan model rambut pendek.

Yoka mengenyitkan keningnya kesal, meraih papan putihnya, kemudian menulis dengan cepat.

'Dia manusia!'

*

Di tempat lain, angin menerpa rambut pendek sebahu dengan poni di bagian dahinya. Gadis yang sesekali merapikan penampilannya, membawa kue ulang tahun untuk kekasihnya yang tinggal di kota. Hendak memberikan kejutan.

Di dalam bus tua yang melaju, bebauan keringat orang-orang tercium. Bercampur bau amis ikan, bahkan ada bau kentut yang menyengat. Entah siapa yang mengeluarkan gas mematikan tidak berwujud itu.

Dora masih setia tersenyum, mulai menutup hidungnya, menahan rasa mual. Mungkin tidak cuma dirinya, seorang penumpang bahkan berlari turun dari bus muntah-muntah.

Bus yang benar-benar padat tidak menyurutkan niatnya. Sudah 7 tahun menjalani hubungan. Satu tahun ketika SMU, dan hubungan jarak jauh kala Jovan kuliah, kemudian bekerja di bank nasional.

Dirinya membantu Jovan membiayai kuliahnya di kota. Membeli motor baru untuk berjualan? Dirinya mengurungkan niatnya, masa depannya dan Jovan lebih penting.

Kini kekasihnya menjadi karyawan bank nasional. Bangga? Tentu saja, Dora tersipu saat membayangkan Jovan akan menyambutnya dengan pelukan. Mereka lantas akan memakan kue bersama seperti kebiasaan mereka. Saling menyuapi dengan kata aku mencintaimu.

Dora terlalu percaya diri, menganggap hal yang akan terjadi nanti sesuai dengan perkiraannya. Namun sungguh, tidak ada seorang pun manusia yang mengetahui takdir. Tidak perlu waktu bertahun-tahun, bahkan dalam hitungan detik saja, hidup seseorang bisa terbalik hancur.

*

Meira, itulah nama sahabat Dora bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan semen. Berjalan seorang diri menelusuri lorong, menuju tempat kost-kostan elite.

Tempat kost, namun memiliki fasilitas AC, bath tub, dapur kecil, bahkan shower.

Tok! Tok! Tok!

Suara pintu diketuk terdengar, perlahan Jovan yang baru usai membersikan diri membukanya. Wajahnya tersenyum cerah, menyambut Meira dalam dekapannya.

Pintu ditutupnya tanpa dikunci. Dua insan yang mulai melakukan perbuatan dosa. Mengkhianati hubungan yang terjalin bertahun-tahun, foto Meira, Jovan dan Dora yang tersenyum masih terlihat disana. Bagaikan menyaksikan bagaimana akhir hubungan persahabatan yang terjalin bagaikan saudara. Hancur dalam sebuah pengkhianatan dan dosa yang terikat oleh napsu.

Sahabat? Apa inikah sebuah persahabatan dan hubungan kasih selama 7 tujuh tahun? Semua yang dilakukan Dora hanya lelucon bagi mereka.

Adakah rasa bersalah dalam diri mereka? Tentu saja tidak, kala sepasang tubuh telah kelelahan sesaat, berbaring di atas tempat tidur. Pasangan yang menatap penuh senyuman, tidak menyadari pintu yang semulanya tertutup kini sedikit terbuka. Seorang gadis yang membawa kue kecil, dengan lilin yang menyala. Menghentikan tangannya yang hendak membuka handle pintu. Mendengar suara Meira di sana.

"Kapan kita akan menikah?" tanya Jovan pada wanita dalam dekapannya.

"Saat kamu sudah naik jabatan, kita akan membuat pesta pernikahan yang besar, menyewa gedung hotel," jawab Meira, menyibak rambutnya yang menghalangi pandangan.

Tangan Dora yang memegang handle pintu gemetaran. Wajahnya terlihat pucat pasi.

"Jovan," batinnya enggan membuka pintu. Sakit? Benar-benar menyakitkan, segalanya bagaikan tidak ada artinya. Wanita yang menahan segalanya.

Kaki Dora lemas, jatuh lunglai ke atas lantai marmer. Air matanya mengalir, menutup mulutnya sendiri. Menahan suara isakan yang hendak keluar.

Kue diletakkannya di depan pintu, berusaha untuk bangkit. Berjalan lunglai seakan kehilangan pijakannya.

Tidak memiliki tempat yang berarti lagi, air matanya mengalir.

*

Angin kembali menerpa rambutnya, seakan mengiringi perjalanannya kembali ke desa. Banyak hal yang ada di pikirannya, memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Sahabat? Persahabatannya dan Meira terjalin dari sekolah dasar. Dirinya bertemu dengan Jovan ketika SMU, berjuang di kala susah dan senang bersama-sama.

Namun hanya dirinya yang ditinggalkan. Mengapa? Dua makhluk itu memang lebih sempurna darinya. Air matanya mengalir tidak dapat dihentikan olehnya.

Sepanjang jalan, hanya kenangan memori masa lalu yang terasa, kala Jovan memeluknya, mengacak-acak rambutnya, bahkan melumuri wajahnya dengan krim kue penuh senyuman.

Semua hanya dusta dan kebohongan. Berjalan dengan tatapan kosong menuju ke rumahnya. Hingga sepasang sepatu pria terlihat di hadapannya, lengkap dengan pemiliknya.

Pemuda tidak dikenal, membawa sebuah papan putih kecil dan spidol. Pemuda yang mengganggunya, tiba-tiba saja memeluknya seakan mengatakan agar tidak menangis.

Entah kenapa tangannya gemetar, membalas pelukan hangat itu. Tinggal jauh dari ibunya yang telah menikah lagi, tidak memiliki sanak keluarga mungkin membuatnya lebih rapuh.

Yoka melonggarkan pelukannya, menghapus air mata Dora yang masih terisak, tidak memiliki teman atau kekasih untuk menghapus kesedihannya.

Sang pemuda yang kemudian menuliskan sesuatu di papan putihnya.

'Maukah kamu menjadi pelayan pribadiku? Tinggal di villa milikku. Aku akan membalas orang yang membuatmu menangis,' itulah isi tulisan yang di tunjukkan oleh Yoka.

Pemuda yang sejatinya memiliki niatan buruk, mengurung Dora dalam villa miliknya. Seringai jahat yang tertutup senyuman cerah dari seorang pemuda bisu.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SETELAH SUKSES PSTI SI JOVAN SPRTI TUNANGAN HANA, SETELAH LULUS KDOKTERAN MLH MIMILIH WANITA LAIN, PADAHAL KULIAH DIBIAYAI HANA JURAGAN BERAS YG LUMPUH.. NOVEL OTHOR YG SATUNYA "PRESDIR MASUK DESA"

2024-01-24

1

Lovesekebon

Lovesekebon

kejahatan membawa berkah mungkin nantinya 🤔☺️🥰🤭🤪✌️

2023-02-16

3

🌸Ar_Vi🌸

🌸Ar_Vi🌸

mbok yo yg gaul dikit dong thor.. masak orang kaya kemana mana bawa nya spidol sama papan tulis.. apa ga punya smartphone? 🤔🤔 minimal notes kecil lah sama pulpen.. 🤭🤭
🤣🤣🤣

2023-01-28

3

lihat semua
Episodes
1 Sepasang Kupu-kupu
2 Menyerupai
3 Aku Akan Membantumu
4 Memeluknya
5 Lose
6 Kelebihan
7 Gendong Aku
8 Setuju
9 Kurung Dia
10 Aku Sudah Gila
11 Mengintip
12 Bukan Cemburu
13 Anak kecil
14 Masalah
15 Siapa
16 Kalimat
17 Melamar
18 Bentuk
19 Perjalanan Dora
20 Kisah Cinta Romantis
21 Satu Minggu
22 Tissue
23 Tikus
24 Kakak
25 Potong
26 Mbah Dukun Tolong Juga Saya
27 Peringatan
28 Yoka Dan Dora
29 Hamil
30 Berbeda
31 Doll
32 Kata Yang Tertahan
33 Pengganti
34 Pihak Siapa
35 Perasaan
36 Pitbull
37 Protect
38 Seperti Balon
39 Menghabiskan Uang
40 Kurung
41 Andai Aku
42 Gadis Atau Janda
43 Tidak Boleh Kalah
44 Hadiah
45 Perasaan
46 Mengekang
47 Berselingkuh
48 Provokator
49 Waktuku Hanya Untukmu
50 Boneka Tali
51 Untukmu
52 Apa Kesalahannya?
53 Berbagi Cinta
54 Anak
55 Pelaku
56 Mengintai Pelaku Walaupun Aku Sudah Mati
57 Keluarga
58 Pesan Kematian
59 Rasa Bersalah
60 Ibu
61 Wake Up
62 Pemilik
63 Cemburu
64 Wedding
65 Sombong
66 Maksudnya
67 Ogah Kenalan
68 Bintang
69 Persiapan
70 Siluman
71 Ular Putih
72 Only You
73 Embun
74 Tidak Ada
75 Perceraian
76 Secret
77 Satu Bertiga
78 Mandiri
79 Bunga Liar
80 Keributan
81 Fans
82 Hal Mengerikan
83 Nanti Suamiku Marah
84 Kencan
85 Akhir
86 Menempel Di Jidatmu
87 Ular
88 Kewaspadaan
89 Pagi
90 Suami Dora
91 Kiss
92 Topeng
93 Mulut Sampah
94 Saran
95 Penyihir Tampan
96 Kakak
97 Berselingkuh
98 Kamu Hamil?
99 Tidak menceritakan
100 Apa Rasanya Akan Sama?
101 Memergoki
102 Return
103 Percaya Diri
104 Kesimpulan
105 Ayah, Anak, Cucu
106 Janji
107 Takut?
108 Ingin Dihukum?
109 Keluarga
110 Suami Teraniaya
111 Segalanya
112 Bodoh
113 Aku Harus Belajar Darinya
114 Kesal
115 Paman
116 Chery
117 Masih Masam
118 Ayahku
119 Bukan Update
120 Jangan Tiru
121 Ayah
122 Kelopak
123 Kacau
124 Akhir
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Sepasang Kupu-kupu
2
Menyerupai
3
Aku Akan Membantumu
4
Memeluknya
5
Lose
6
Kelebihan
7
Gendong Aku
8
Setuju
9
Kurung Dia
10
Aku Sudah Gila
11
Mengintip
12
Bukan Cemburu
13
Anak kecil
14
Masalah
15
Siapa
16
Kalimat
17
Melamar
18
Bentuk
19
Perjalanan Dora
20
Kisah Cinta Romantis
21
Satu Minggu
22
Tissue
23
Tikus
24
Kakak
25
Potong
26
Mbah Dukun Tolong Juga Saya
27
Peringatan
28
Yoka Dan Dora
29
Hamil
30
Berbeda
31
Doll
32
Kata Yang Tertahan
33
Pengganti
34
Pihak Siapa
35
Perasaan
36
Pitbull
37
Protect
38
Seperti Balon
39
Menghabiskan Uang
40
Kurung
41
Andai Aku
42
Gadis Atau Janda
43
Tidak Boleh Kalah
44
Hadiah
45
Perasaan
46
Mengekang
47
Berselingkuh
48
Provokator
49
Waktuku Hanya Untukmu
50
Boneka Tali
51
Untukmu
52
Apa Kesalahannya?
53
Berbagi Cinta
54
Anak
55
Pelaku
56
Mengintai Pelaku Walaupun Aku Sudah Mati
57
Keluarga
58
Pesan Kematian
59
Rasa Bersalah
60
Ibu
61
Wake Up
62
Pemilik
63
Cemburu
64
Wedding
65
Sombong
66
Maksudnya
67
Ogah Kenalan
68
Bintang
69
Persiapan
70
Siluman
71
Ular Putih
72
Only You
73
Embun
74
Tidak Ada
75
Perceraian
76
Secret
77
Satu Bertiga
78
Mandiri
79
Bunga Liar
80
Keributan
81
Fans
82
Hal Mengerikan
83
Nanti Suamiku Marah
84
Kencan
85
Akhir
86
Menempel Di Jidatmu
87
Ular
88
Kewaspadaan
89
Pagi
90
Suami Dora
91
Kiss
92
Topeng
93
Mulut Sampah
94
Saran
95
Penyihir Tampan
96
Kakak
97
Berselingkuh
98
Kamu Hamil?
99
Tidak menceritakan
100
Apa Rasanya Akan Sama?
101
Memergoki
102
Return
103
Percaya Diri
104
Kesimpulan
105
Ayah, Anak, Cucu
106
Janji
107
Takut?
108
Ingin Dihukum?
109
Keluarga
110
Suami Teraniaya
111
Segalanya
112
Bodoh
113
Aku Harus Belajar Darinya
114
Kesal
115
Paman
116
Chery
117
Masih Masam
118
Ayahku
119
Bukan Update
120
Jangan Tiru
121
Ayah
122
Kelopak
123
Kacau
124
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!