Di istana Lorensia.
Lorent dan suaminya baru saja selesai merangkai bunga yang akan mereka letakkan di dalam kamar mereka, ketika seorang pelayan menghampiri mereka.
"Tuan, Nyonya, Ada kiriman dari Nona Rossa," ucap pelayan itu menyerahkan sebuah tabung penyimpanan lukisan.
"Ah,, lukisan putriku," kata Loren sambil tersenyum menerima tabung itu, lalu dia membuka isinya.
Dia sangat terkejut saat melihat lukisan yang dibuat oleh putrinya adalah sebuah lukisan di rumah sakit yang memperlihatkan seorang perempuan muda.
Perempuan muda itu sedang menangis memegangi struk tagihan rumah sakit, dan di belakang perempuan muda itu ada seorang perempuan yang sedang sekarat.
"Ini,,," Loren menatap suaminya dengan bingung.
"Ada pesannya," ucap Christian sembari mengambil secarik kertas yang diletakkan di dalam tabung penyimpanan lukisan.
*Ibu,, lukisan itu adalah lukisan tugasku yang akan ku kumpulkan nanti sore. Jadi ibu harus mengirimkannya kembali padaku!! Dan juga perempuan yang ada di dalam foto itu sangat kasihan karena dia sendirian harus menanggung biaya rumah sakit orang tuanya.
*Aku ingin membantunya, tapi aku tidak punya uang untuk melakukannya!!! Bisakah ayah dan ibu menyuruh kakak memberiku uang?*
Setelah tulisan pada bagian atas keras, di bawahnya terdapat lukisan wajah Rossa yang sedang memelas dengan wajah menggemaskannya, agar bisa meluluhkan hati kedua orang tuanya.
"Ah,, akhirnya, Putri kita sudah dewasa. Dia mulai memikirkan orang lain!!" Ucap Loren merasa sangat senang hingga perempuan itu langsung memeluk suaminya dengan erat.
"Aku tahu,, tapi perempuan di foto itu,," Christian menahan ucapannya karena dia tidak mau membuat istrinya kembali teringat akan masa kelam istrinya ketika dia menderita sendirian ditinggalkan oleh orang tuanya.
Tetapi Loren yang mendengar ucapan suaminya langsung bisa mengetahui pikiran suaminya jadi dia menatap suaminya, "dia sama seperti aku Ketika saat itu kedua orang tuaku telah tiada, dan aku menjalani kehidupan yang keras demi bertahan hidup.
"Tapi perempuan ini jauh lebih kuat lagi, selain untuk bertahan hidup demi dirinya sendiri, dia masih harus berjuang untuk mempertahankan hidup ibunya," ucap Loren langsung diangguki oleh Christian sembari pria itu mengusap lembut kepala istrinya.
"Ah,, aku punya ide," ucap Loren kembali menggulung kertas lukisan dan memasukkannya ke dalam tabung.
Setelah itu, perempuan itu mengambil kertas dan juga pulpen lalu menulis surat untuk dikirimkan kepada putrinya.
Christian yang duduk di samping istrinya memperhatikan kata-kata yang ditulis istrinya lalu pria itu mengerutkan keningnya.
"Apakah kau mau membuat perempuan itu menderita?" Tanya Christian.
Loren menggelengkan kepalanya, "Jangan cemas, aku tahu perempuan ini pasti kuat." Ucap Loren menyelesaikan tulisan tangannya lalu dia memasukkannya ke dalam tabung lukisan dan menutup tabung tersebut.
Setelah itu Loren menyerahkan tabung itu kepada para pelayan untuk kembali dikirimkan pada putrinya.
Christian memandangi istrinya yang tampak tersenyum melihat pelayan yang meninggalkan mereka, "aku tidak yakin Putri kita maupun Putra kita akan menyetujui idemu itu." Ucap Christian yang kini cemas akan terjadi pertengkaran besar antara Putra dan putrinya.
Tetapi Loren menggelengkan kepalanya, lalu perempuan itu memeluk suaminya dengan erat sembari berkata, "Jangan cemas, Putra kita selalu bijak menyikapi segala sesuatu. Aku percaya dia tidak akan pernah melukai adiknya."
"Hm,, baiklah,," jawab Christian meski dia tetap merasa khawatir dengan ide Loren.
Bagaiman pun, putra mereka tidak menyukai perempuan!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
hati Rossa selemvut Loren😁
2022-09-04
1
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
apa yang direncanakan Loren
2022-09-03
0
Faisal
Dtgg...!
2022-09-03
0