4. Melukis Bintang

Akhirnya, setelah mendapat persetujuan dari Bintang, maka ketiga perempuan itu kemudian pergi bersama ke ruang perawatan Ibu bintang.

"Dia Ibuku, Tapi sayangnya kita tidak masuk bisa masuk secara sembarangan. Dia sudah, selama 2 tahun dan terus-menerus hidup bergantung pada alat-alat yang dipasang pada tubuhnya." Ucap bintang sembari memandangi ibunya dari balik kaca yang disiapkan untuk keluarga memandangi pasien dalam ruangan.

"Ibu mu sakit apa?" Tanya Windy yang merasa sangat kasihan pada Bintang yang telah menceritakan bagaimana selama 2 tahun itu dia berjuang mati-matian untuk mendapatkan biaya agar Ibunya tetap dirawat di rumah sakit.

Bintang menghela nafas, "Awalnya Ibu dan ayahku mengalami kecelakaan, tetapi satu bulan setelah kecelakaan, ayahku meninggal, lalu Ibuku mengalami koma, demi pengobatan kedua orang tuaku, Aku sudah menjual banyak harta peninggalannya, jadi tidak ada lagi yang tersisa dari milik kami, kecuali hutang rumah sakit yang terus bertambah setiap hari." Ucap Bintang menjelaskan keadaannya sembari perempuan itu meneteskan air matanya menatap ke dalam kamar ibunya.

Dua perempuan yang mendengar ucapan Buntang hanya bisa menatap perempuan itu dengan rasa kasihan.

"Lalu selama ini bagaimana kau melunasi hutang rumah sakit Ayah dan ibumu?" Tanya Windy langsung membuat Bintang menyeka air matanya lalu perempuan itu tersenyum ke arah Rossa dan Windy.

"Untunglah Aku memiliki badan yang sehat dan kuat, jadi aku mengambil banyak sekali pekerjaan paruh waktu. Oya, Kalian bilang kalian ingin melukis? Ayo lakukan sekarang!" Ucap Bintang sembari memperbaiki pakaiannya yang kusut dan rambutnya yang berantakan agar bagus dilukis.

Dua perempuan yang melihat hal itu hanya bisa terpaku di tempat mereka, terutama Rossa yang tak pernah merasakan kesusahan sejak Ia lahir.

Dan juga, baru pertama kali itu Rossa melihat seorang perempuan yang ternyata begitu tersiksa, Baru beberapa detik yang lalu menangis, lalu tersenyum dan sekarang begitu bersemangat untuk mencari uang demi membayar biaya rumah sakit ibunya.

"Ayo pasang kanvas kita," ucap Windy pada Rossa membuat perempuan itu langsung tersadar lalu mereka dengan cepat menyiapkan peralatan melukis mereka.

"Jadi Apakah aku harus berdiri seperti ini?" Tanya bintang saat dia melihat dua orang di depannya selesai memasang seluruh perlengkapan mereka untuk melukis.

"Hm,,," Rossa memegang dagunya sembari berpikir tentang bagaimana mereka akan mencari suasana yang dramatis.

"Bagaimana kalau dia duduk sembari melihat tagihan rumah sakitnya? Lalu kita juga bisa sekaligus melukis ibunya yang terlihat dari balik kaca." Ucap Windy langsung membuat Rossa menjentikkan jarinya.

"Benar sekali, Kalau begitu mari kita mengambil kursi." Kata Rossa hendak pergi mengambil kursi ketika Bintang lebih dulu berlari mencari kursi lalu dia membawanya ke ruangan tersebut.

"Apakah begini?" Tanya Bintang yang bersemangat duduk di kursi sembari mengeluarkan surat tagihan rumah sakit orang tuanya.

"Ah,, ya, lalu bisakah kau memperlihatkan ekspresimu yang mendalam saat mengingat orang tuamu yang terbaring di rumah sakit dan juga biaya pengobatannya?" Tanya Windy langsung diangguki oleh Bintang.

Maka begitu, Bintang duduk tertunduk sembari memegang biaya tagihan rumah sakit orang tuanya dan satu tangannya berada di pipinya menghapus air mata yang langsung saja berderai ketika dia kembali membaca nominal tagihan rumah sakitnya.

Rossa dan Windy langsung menelan air liur mereka menatap suasana menyedihkan yang langsung terlihat di mata mereka.

"Ayo melukis saja," kata Windy setelah beberapa detik terdiam Karena rasa ibanya terhadap Bintang.

Maka begitu, keduanya langsung melukis dengan cepat agar Bintang tidak terlalu tersiksa dalam posenya.

Terpopuler

Comments

Suriani Amir ZA

Suriani Amir ZA

Alhamdulillah masih lanjut ceritanya🤗

2022-09-03

0

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

semangat terus otor

2022-09-03

0

Erniwati Lingga

Erniwati Lingga

lanjut dong tor ceritanya seru

2022-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Anak yang manja
2 2. Tidak kerja tugas, uang jajan di kurangi
3 3. Satu jam untuk 5 juta
4 4. Melukis Bintang
5 5. Surat dari Rossa
6 6. Misi yang tidak mudah
7 7. Perjanjian yang saling menguntungkan
8 8. Menjadi asisten di CB
9 9. Pinalti 100 Milliar
10 10. Bintang dalam ruang istirahat Hoshi
11 11. Baik-baik saja bertemu perempuan
12 12. Siapa kau?
13 13. Pria tak tahu malu!
14 14. Bukan hadiah
15 15. Harus kuat demi Ibu
16 16. Bingung harus melakukan apa
17 17. Kacau karena perempuan
18 18. Hari pertama menjadi asisten
19 19. Keanehan Hoshi
20 20. Coklat dan bunga dari pria asing
21 21. Bagaimana Hoshi Bisa dekat dengan Bintang
22 22. Orang pertama yang bisa mengubah pikiran Hoshi
23 23. Mengamankan Bintang
24 24. Makan siang bersama CEO
25 25. Makan siang bersama dalam rasa gugup
26 26. Pulang bersama
27 27. Pulang bersama
28 28. Senyum yang sangat indah
29 29. Ada yang salah dengan Hoshi
30 30. Mengusir Rossa
31 31. Menjadi pusat perhatian
32 32. Tercengang melihat perempuan
33 33. Sangat Aneh Bintang jadi asisten CEO
34 34. Bantuan yang diminta Hoshi
35 35. Pelukan yang mirip pelukan Ayah
36 36. Makan 3 kali sehari di rumah Bintang
37 37.
38 38.
39 39.
40 40.
41 41.
42 42.
43 43. Mengerikan melihat perubahan Hoshi
44 44. Kepergok berpelukan
45 45.
46 46.
47 47.
48 48.
49 49.
50 50.
51 51.
52 52.
53 53.
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90
91 91.
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Anak yang manja
2
2. Tidak kerja tugas, uang jajan di kurangi
3
3. Satu jam untuk 5 juta
4
4. Melukis Bintang
5
5. Surat dari Rossa
6
6. Misi yang tidak mudah
7
7. Perjanjian yang saling menguntungkan
8
8. Menjadi asisten di CB
9
9. Pinalti 100 Milliar
10
10. Bintang dalam ruang istirahat Hoshi
11
11. Baik-baik saja bertemu perempuan
12
12. Siapa kau?
13
13. Pria tak tahu malu!
14
14. Bukan hadiah
15
15. Harus kuat demi Ibu
16
16. Bingung harus melakukan apa
17
17. Kacau karena perempuan
18
18. Hari pertama menjadi asisten
19
19. Keanehan Hoshi
20
20. Coklat dan bunga dari pria asing
21
21. Bagaimana Hoshi Bisa dekat dengan Bintang
22
22. Orang pertama yang bisa mengubah pikiran Hoshi
23
23. Mengamankan Bintang
24
24. Makan siang bersama CEO
25
25. Makan siang bersama dalam rasa gugup
26
26. Pulang bersama
27
27. Pulang bersama
28
28. Senyum yang sangat indah
29
29. Ada yang salah dengan Hoshi
30
30. Mengusir Rossa
31
31. Menjadi pusat perhatian
32
32. Tercengang melihat perempuan
33
33. Sangat Aneh Bintang jadi asisten CEO
34
34. Bantuan yang diminta Hoshi
35
35. Pelukan yang mirip pelukan Ayah
36
36. Makan 3 kali sehari di rumah Bintang
37
37.
38
38.
39
39.
40
40.
41
41.
42
42.
43
43. Mengerikan melihat perubahan Hoshi
44
44. Kepergok berpelukan
45
45.
46
46.
47
47.
48
48.
49
49.
50
50.
51
51.
52
52.
53
53.
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90
91
91.
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!