Bab 17 Huru Hara

Daffin tersenyum simpul melihat tulisan yang muncul di layar. Ia mengira Chiara yang mempersiapkan semua ini, sebuah kejutan untuknya.

Chiara saling berhadapan dan sama sama tersenyum simpul ke satu sama lain. Keduanya sedikit berdebar dan penasaran apa yang akan muncul di layar setelah ini.

Sebuah video muncul di layar, dimana seorang pria mendorong seorang gadis ke tembok dan mengukung tubuh gadis itu dengan kedua tangannya.

Pencahayaan yang minim membuat wajah Daffin dan Sabella tidak terlalu jelas terlihat. Tapi dari siluetnya, Chiara bisa melihat siapa dua tokoh yang berperan dalam drama itu.

"Apa yang kamu lakukan disini, [tiiiiitttt]" Nama Sabella di sensor agar tidak merugikan pihak manapun.

Perhatian semua orang tertuju pada layar monitor itu. Ray mulai mencium ada yang tidak beres, tapi tulisan besar kembali muncul di layar.

PLEASE! DON'T SKIP! AND LET ME TO CONTINUE THIS MOVIE!

*Tolong! Jangan di lewatkan! Dan biarkan aku melanjutkan film ini!

"Aku... aku diajak sama Mas [tiiiiitttt], Daf!" jawab gadis itu. Nama Caraka di sensor.

"Sudah ku bilang! Jangan berhubungan lagi dengan lelaki itu! Aku gak suka!" Marah Pria itu pada sang gadis. Terlihat jelas, nafas pria itu mulai memburu.

"Aku cinta sama dia, Daf," jawab gadis itu tegas.

"Stop it!" Teriak Daffin meminta tim teknis memperbaiki semua ini. "Video apa ini? Aku tidak ingin video ini diputar!"

"Jangan!" Teriak Chiara. "Biarkan tayangan ini selesai!" Chiara menatap semua orang termasuk tim teknis.

"Tapi ini keterlaluan, Chi! Film apa ini?" Tanya Daffin yang berusaha mengelak karena ia tahu betul kejadian itu.

"Bang! Papi! Minta siapapun jangan bergerak dari tempat mereka!" Perintah Chiara dengan tegas dan suara lantang.

Ray dan Rion langsung memberi perintah. Keduanya juga ingin melihat kelanjutan film itu.

Dilayar itu terlihat si pria mencengkeram bahu gadis itu. "Kamu milikku, [tiiiiiit]! Kamu milikku!"

Nama Sabella lagi-lagi di sensor.

"Sejak enam bulan lalu, kamu milikku!" tegas Pria itu yang jelas terlihat marah hanya dari caranya memperlakukan gadis itu.

"Kamu gak boleh berhubungan lagi sama dia. Atau..."

"Atau apa, Daf?" tanya gadis itu menantang. Dagu gadis itu terangkat dan terlihat mereka saling tatap.

"Atau aku akan membunuh pria itu!"

Semua tamu memejamkan mata mendengar ancaman dengan nada dingin yang diucapkan pria dalam video itu.

"Kamu gak adil, Daf! Kamu boleh berhubungan sama gadis manapun. Kamu bisa bertunangan bahkan!"

"Tapi aku? Kamu kenapa ngekang aku?" lirih gadis itu membuat iba tamu yang mendengar.

Sang pria memeluk gadis itu. "Sorry sayang! Sorry! Sedikitpun aku gak bermaksud buat kamu sedih."

"Kita gak ada hubungan apapun. Kita pelampiasan satu sama lain, Daf!"

"Kamu bukan pelampiasan, kamu penting bagiku, [tiiiiiiitttt]!"

Nama Sabella disensor.

"Aku merasa cocok sama kamu. Dan gadis bernama Chiara itu, dia... dia cuma untuk kelancaran bisnis aku dan daddy. Aku gak cinta sama dia."

Chiara mundur selangkah menjauh dari Daffin. Ia menahan lelehan air mata yang siap meluncur mendengar pengakuan Daffin dalam video itu.

Rion bahkan sudah maju selangkah untuk bisa menghajar Daffin, tapi tangan Bi yang mencekalnya membuatnya mengurungkan niat.

"Hentikan ini! Om Ray! Bang Rion! Apa-apaan ini? Saya difitnah! Video rekayasa apa yang sedang kalian putar!" Daffin berteriak kencang.

"Apa-apaan ini pak Ray. Anda ingin mempermalukan keluarga kami?" Tanya Abraham dan Ray memberikan tatapan tajam membuat Abraham itu sedikit ketakutan.

"Dengarkan dulu kejutan untuk putriku ini, pak Abraham!" Ucap Ray tegas yang ia sendiri tidak tahu video apa yang ada di layar.

Suara gadis di dalam video kembali terdengar. "Tapi aku akan terus jadi budak kamu! Kamu sembunyikan aku hanya demi memuaskan has*rat kamu!" Gadis itu mendorong dada si pria agar pelukan mereka terlepas.

"[tiiiiit]... Aku butuh kamu, mulai dari urusan hati sampai urusan kelaki-lakianku, [tiiiiit]!" Pria itu menangkup pipi si gadis.

Suara pengunjung mulai ramai. Menebak-nebak cuplikan film apa ini. Apakah kisah nyata atau hanya prank dari kedua belah pihak keluarga.

Disisi lain ada Syakilla dan Shaka yang tersenyum puas. "Keluar juga kartu As!" Bisik Shaka pada Syakilla yang sedang celingukan mencari sosok sang abang yang ia duga adalah dalang dibalik semua ini.

"Jangan tegang, Sya! Anggap aja lagi nobar film layar lebar. Pas bangetkan lightingnya?"

Syakilla langsung menatap Shaka. "Kamu yang buat semua ini, Shak?" Tanya Syakilla dan pria itu mengangkat bahunya acuh.

Video itu semakin membuat para tamu terhanyut dalam rasa jijik dan marah pada di pria.

"Selama ini, cuma kamu wanita yang bisa memenuhi hasr*tku."

"Aku akan tetap menjadikanmu milikku sayang!"

"Daf, please! Kamu harus bersama Chiara dan aku akan berusaha mendapatkan hati orang tua [tiiiiiit]!"

"Kita harus stop semua ini! Hubungan kita ini salah!"

"Kira berdua cuma saling mencari kesenangan. Gak lebih, Daf!"

"Dan setelah menikah nanti, kamu akan lebih mencintai Chiara. Kamu akan merasa dia satu-satunya wanita yang bisa membuatmu bahagia."

"Percayalah, Daf!"

Pria itu semakin mendekat. Ia melum*at habis bibir Sabella. Ia menahan tengkuk gadis itu dan semakin memperdalam ciuma*an panasnya. Namun adegan itu diblur demi kenyamanan para pengunjung.

Orang tua sudah mengamankankan anak-anak mereka yang masih dibawah umur ke halaman belakang rumah. Termasuklah disana anak-anak Rion, Zoya dan yang lainnya.

Tayangan itu selesai dengan kalimat penutup...

Semoga kalian menikmati film pendek ini...

Dan Daffin, serapat apapun kamu menyimpan bangkai, baunya pasti akan tercium juga...

Chiara sudah masuk dalam dekapan Sania dan Bintang. Ia menangis senang tapi sedih karena acara ini mendadak gagal dan membuat malu semua pihak keluarga.

Lampu ruangan itu menyala. Daffin melihat sekitar, dan para tamu menatapnya geram dengan kilatan kemarahan.

Rion maju mendekati Daffin karena ia terbebas dari cekalan tangan istrinya.

Rion menarik kerah kemeja batik yang dipakai pria itu. Rion menyeretnya dan melepaskannya asal untuk turun dari panggung.

"Bug! Baji***ngaaaan!" Rion menghadiahi bogeman mentah di wajah Daffin.

"Aaahhhh!" Para tamu berteriak.

"Rion!" Bintang berusaha mendatangi Rion tapi Sania menarik tangan menantunya untuk mencegah Bintang.

"Biarkan, Bi!"

"Mami rela Rion babak belur demi bisa menghajar pria itu."

"Ini fitnah bang!" Teriak Daffin tak terima sambil memegangi sudut bibirnya yang terasa perih.

"Daddy, katakan pada mereka kalau ini fitnah untuk menjatuhkan kita, Dad!" Daffin menatap Abraham yang sudah memucat karena pengakuan Daffin dalam video itu mengatakan bahwa ini hanya demi kelancaran bisnisnya.

Rion menarik kerah bagian belakang Daffin. "Jangan membela diri lagi, Daf! Siapa yang memfitnahmu? Siapa? Dan untuk apa?" Rion kembali mengajar Daffin.

Daffin jatuh tersungkur, tepat di depan sepasang sepatu pantofel mengkilap. Ia lantas melihat sebuah tangan berbalut kemeja batik terulur kearahnya.

Daffin melihat wajah orang yang mengulurkan tangan padanya itu. Lalu ia tersentum sinis dan bangkit sendiri dengan mengabaikan uluran tangan itu.

"Caraka!" Desis Daffin. "Fitnahmu sungguh luar biasa!" Teriak Daffin mendorong dada Caraka.

"Kalau di tolak, jangan curang!"

"Cih!" Daffin berdecih. "Memfitnahku agar pertunangan ini batal, uh!"

"Dibayar berapa kamu sama Sa..."

"Bug!" Caraka menghantam wajah Daffin dengan kepalan tangannya.

"Jangan sebut namanya, Daf!" Larang Caraka pada Daffin.

Daffin menyeringai. "Serakah! Mencintainya tapi juga ingin bersama Chiara!"

Setiap orang yang ingin melerai perkelahian itu, dilarang oleh Ray dan Rion. Jika mereka di pisahkan dan semua pertengkaran ini diakhiri, mereka tidak akan tahu duduk masalahnya.

Ray dan Rion tak peduli dengan nama baik mereka karena setelah ini, konferensi pers yang akan mereka buka untuk media akan memperbaiki nama baik mereka dengan cepat.

"Kamu yang serakah!"

"Memperbudak gadis itu, tapi juga ingin bersama Chiara! Dan tujuanmu hanya demi kepuasan dan harta!"

"Akui saja kalau kamu kalah, Caraka! Kamu gak bisa miliki keduanya karena aku lebih baik darimu!" Daffin tersulut emosi dan terlihatlah sifat aslinya.

"Daffin, berhenti bicara!" Teriak Abraham, daddynya.

"Bug!" Bogeman mentah dari Rion menghantam wajah Daffin.

Caraka melihat Rion yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit dia artikan.

"Rion, cukup!" Ray rasa semua ini harus di hentikan. Ia tidak ingin pria bernama Abraham terkena serangan jantung dan mati di rumahnya.

Ia benci dengan tujuan licik keluarga Abraham, tapi melihat pria itu tewas di rumahnya sungguh tidak manusiawi.

"Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan kalian semua." ucap Ray pada semua tamu yang hadir.

"Acara pertunangan ini saya batalkan!"

"Terima kasih untuk kehadiran kalian!" Ray menangkupkan kedua telapak tangannya.

"Tapi, Om!" Daffin memohon di kaki Ray. "Saya mencintai Chiara, Om!"

"Bawa daddy, dan seluruh keluarga kamu pulang!" Ray meninggalkan Daffin yang berlutut dan lebih memilih memeluk Chiara dan membawa putrinya itu ke kamar.

Terpopuler

Comments

sintesa destania

sintesa destania

thengkyu othors😆

2023-02-21

0

Rini Haerani

Rini Haerani

Good job dech Caraka

2022-11-17

0

Elviza mela

Elviza mela

akhirnya kelakuan daffin ketahuan... ternyata bener caraka sempet kepikiran tadi klo itu perbuatan shaka... soalnya shaka juga otak atik hp nya caraka kan.. tapi akhirnya daffin juga blg klo dia lebih dari caraka karna bisa mendapatkan ke 2nya..

2022-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Caraka Abimanyu
2 Bab 2 Chiara Arrayan Danadyaksa
3 Bab 3 Numpang Sarapan
4 Bab 4 Curiga
5 Bab 5 Endors
6 Bab 6 Dukungan
7 Bab 7 Syakilla in Action
8 Bab 8 Butuh Bukti
9 Bab 9 Misi dimulai
10 Bab 10 Tukang Intip
11 Bab 11 Strategi
12 Bab 12 Sabella Dan Daffin
13 Bab 13 Pertemuan Caraka dan Chiara
14 Bab 14 Pergi bersamaku
15 Bab 15 Caraka menyerah?
16 Bab 16 Kejutan
17 Bab 17 Huru Hara
18 Bab 18 Alasan Caraka
19 Bab 19 Ray dan Caraka
20 Bab 20 Friend Zone
21 Bab 21 Pergi
22 Bab 22 Terpuruk
23 Bab 23 Menolak Damai
24 Bab 24 Pertemuan
25 Bab 25 Panik
26 Bab 26 Dugaan
27 Bab 27 Titik Terang
28 Bab 28 Pamit
29 Bab 29 Kuat Terlihat Lemah
30 Bab 30 Rencana
31 Bab 31 Serangan Lagi
32 Bab 32 Tentang Raihan
33 Bab 33 Tertangkap
34 Bab 34 Dikejar Musuh
35 Bab 35 Keisengan Daffin
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Bersyukur
38 Bab 38 Pemakaman Abraham
39 Bab 39 Dukungan Keluarga
40 Bab 40 Celebration
41 Bab 41 Comblangin.
42 Bab 42 Misi Dimulai
43 Bab 43 Bukan Double Date
44 Bab 44 Ungkapan
45 Bab 45 Kesempatan
46 Bab 46 Jangan Sakiti!
47 Bab 47 Caraka Vs Danu
48 Bab 48 Syarat Jadi Mantu
49 Bab 49 Penolakan
50 Bab 50 Polisi
51 53. Bercocok Tanam
52 Bab 51 Saingan Baru
53 Bab 52 Gak Modal
54 Bab 53 Bercocok Tanam
55 Bab 54 Abang Ipar
56 Bab 55 Marry me!
57 Bab 56 Persiapan Pernikahan
58 Bab 57 Pasangan Baru
59 Bab 58 Sah
60 Bab 59 Resepsi
61 Bab 60 Honeymoon
62 Bab 61 Paris
63 Bab 62 Romantis
64 Bab 63 Kabar Bahagia di Hari Bahagia
65 Bab 64 Keluarga Besar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 Caraka Abimanyu
2
Bab 2 Chiara Arrayan Danadyaksa
3
Bab 3 Numpang Sarapan
4
Bab 4 Curiga
5
Bab 5 Endors
6
Bab 6 Dukungan
7
Bab 7 Syakilla in Action
8
Bab 8 Butuh Bukti
9
Bab 9 Misi dimulai
10
Bab 10 Tukang Intip
11
Bab 11 Strategi
12
Bab 12 Sabella Dan Daffin
13
Bab 13 Pertemuan Caraka dan Chiara
14
Bab 14 Pergi bersamaku
15
Bab 15 Caraka menyerah?
16
Bab 16 Kejutan
17
Bab 17 Huru Hara
18
Bab 18 Alasan Caraka
19
Bab 19 Ray dan Caraka
20
Bab 20 Friend Zone
21
Bab 21 Pergi
22
Bab 22 Terpuruk
23
Bab 23 Menolak Damai
24
Bab 24 Pertemuan
25
Bab 25 Panik
26
Bab 26 Dugaan
27
Bab 27 Titik Terang
28
Bab 28 Pamit
29
Bab 29 Kuat Terlihat Lemah
30
Bab 30 Rencana
31
Bab 31 Serangan Lagi
32
Bab 32 Tentang Raihan
33
Bab 33 Tertangkap
34
Bab 34 Dikejar Musuh
35
Bab 35 Keisengan Daffin
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Bersyukur
38
Bab 38 Pemakaman Abraham
39
Bab 39 Dukungan Keluarga
40
Bab 40 Celebration
41
Bab 41 Comblangin.
42
Bab 42 Misi Dimulai
43
Bab 43 Bukan Double Date
44
Bab 44 Ungkapan
45
Bab 45 Kesempatan
46
Bab 46 Jangan Sakiti!
47
Bab 47 Caraka Vs Danu
48
Bab 48 Syarat Jadi Mantu
49
Bab 49 Penolakan
50
Bab 50 Polisi
51
53. Bercocok Tanam
52
Bab 51 Saingan Baru
53
Bab 52 Gak Modal
54
Bab 53 Bercocok Tanam
55
Bab 54 Abang Ipar
56
Bab 55 Marry me!
57
Bab 56 Persiapan Pernikahan
58
Bab 57 Pasangan Baru
59
Bab 58 Sah
60
Bab 59 Resepsi
61
Bab 60 Honeymoon
62
Bab 61 Paris
63
Bab 62 Romantis
64
Bab 63 Kabar Bahagia di Hari Bahagia
65
Bab 64 Keluarga Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!