Pagi ini, Caraka bertamu ke rumah seorang pengusaha kaya, Orion Arrayan Danadyaksa. Rion adalah suami dari saudara sepupunya, Bintang.
Keduanya layak dinobatkan sebagai pasangan suami istri paling romantis meski usia Bintang lebih tua lima tahun dari Rion.
Pasangan inilah yang membuat Caraka yakin bahwa usia bukanlah penghalang suatu hubungan hingga ia berani mencintai adik dari Rion yaitu Chiara.
"Wiih! Pak dokter, pagi-pagi udah dateng," sambutan hangat yang membuat sudut bibirnya melengkung.
"Mau numpang sarapan, Dok?" Tapi seketika ia terhempas ke bumi karena pertanyaan tuan rumah yang tidak punya filter di mulutnya.
Rion yang sedang duduk di meja makan bersama anak dan istrinya saat melihat Caraka masuk dengan setelan kerja.
"Morning Queen, Prince..." bukan menjawab, Caraka malah menyapa dua keponakannya yang sudah rapi dengan seragam sekolah itu.
"Morning uncle Dokter!" Jawab keduanya kompak.
Caraka duduk di dekat Prince. "Sarapan, Ka?" Tawar Bintang.
Caraka mengangguk. "Roti boleh deh, Kak!" jawabnya, karena di atas meja ia melihat bubur ayam dan beberapa lembar roti dan selai.
Perdebatan malam tadi membuatnya masih enggan sarapan di rumah bersama orang tuanya. Bukan tidak sopan atau berusaha lari dari masalah. Tapi ia hanya tidak ingin tekanan darah papanya naik hanya karena melanjutkan masalah klasik seperti malam tadi. Masalah yang sudah ada sejak beberapa tahun terakhir dan tidak pernah usai meski Caraka sudah menjelaskan berkali-kali.
Queen dan Prince berangkat ke sekolah diantar oleh supir. Bintang mengantar keduanya hingga ke teras rumah.
"Kenapa? Berantem lagi sama om Abi?" Tebak Rion tepat sasaran. Wajah Caraka yang tampak suntuk itu sudah cukup menjadi alasan Rion menebak demikian.
"Hem..." Caraka berdehem sambil mengunyah rotinya.
"Model itu lagi?"
"Hem..."
Rion tersenyum sinis. Ia sudah bosan menasehati Caraka yang masih berhubungan dengan Sabella. Bagaimana mungkin Rion membiarkan adiknya menerima pria yang masih belum bisa melepas mantan ini. Meski Caraka adalah saudara dari istrinya.
Rion tertawa sinis. "Ngeyel sih dibilangin. Lepas! Ku bilang lepas, Ka!"
"Gak ada gunanya kamu masih berhubungan sama gadis itu."
"Om Abi sama tante Sora gak setuju, dan Chiara?"
"Gak mungkinlah ku lepas adikku untuk laki-laki kayak kamu."
Caraka langsung menatap Rion yang sedari tadi ternyata tengah menatapnya.
"Karena alasan itu Chiara mau tunangan sama laki-laki bernama Daffin itu?" Tanya Caraka serius. Ada luka di matanya. Ada kecewa dan sedih yang begitu dalam.
Ia pernah bertemu Daffin beberapa kali. Pria itu masih muda, dan kaya. Tidak sebanding dengannya.
Rion mengangkat bahunya. "Pria baik yang datang pada papi dan melamar putrinya."
"Pria yang Chiara terima pernyataan cintanya. Lalu kemana lagi hubungan itu akan dibawa kalau bukan menuju pelaminan, Ka."
"Padahal aku sangat mencintai adikmu, Yon!" Lirih Caraka.
Caraka tertawa sinis. "Dan lebih burukunya selama ini gak ada yang cerita sama aku?"
"Buat apa?" Sahut Bintang dari arah depan. Wanita berhijab syar'i itu berjalan mendekat dan duduk di dekat Caraka.
"Selama ini kamu gak bisa berubah, Ka. Kamu hanya diminta menjauhi gadis itu. Kalau memang gak ada hubungan apa-apa kenapa kamu gak bisa lepas dari dia?"
"Kamu memang saudaraku, Ka. Tapi Chiara adikku, dia gadis kesayangan keluarga Danadyaksa."
"Dan kamu terlalu main-main untuk mengejarnya."
Bintang melipat tangannya di meja. Masalah Sabella kadang membuatnya sedikit bosan. Karena sampai sekarang, Bintang masih bingung dengan alasan dibalik kepedulian Caraka pada gadis itu. Apakah hanya peduli sebagai seorang teman atau ada perasaan lain.
"Kamu bilang cinta sama Chiara, tapi kamu nunjukkin hal yang bertolak belakang."
"Gadis mana yang percaya kalau dia sedang diperjuangin sementara pria itu sedang main-main sama wanita lain."
Caraka menunduk lemah. Ia heran, mengapa semua orang salah mengartikan kedekatannya dengan Sabella.
Bintang adalah penasehat yang baik. Rion hanya perlu berpangku tangan dan tak mengatakan apapun lagi jika istrinya itu sudah beraksi.
Bintang jelas ada di pihak Chiara yang memang terlihat seperti cadangan bagi Caraka.
Caraka hanya bisa diam dan diam. Ia tidak mengerti, mengapa semua orang selalu memojokkannya jika membahas antara dirinya, Sabella dan Chiara.
Ribuan kali ia menjelaskan bahwa tidak ada hubungan apapun antara ia dan Sabella. Bahkan isi chatnya dengan gadis itu tak cukup membuktikan bahwa mereka hanya berteman.
Ia memang tidak bisa lepas dari Sabella. Gadis itu baik, tapi ia sebatang kara. Sejak remaja, gadis berusia 27 tahun itu sudah hidup sendiri. Mulai dari menjadi asisten make up artis bahkan menjadi asisten artis.
Keadaan Sabella yang seperti itulah yang membuat Caraka bersimpati dan iba. Semua kebaikan Caraka hanya sebatas itu. Tidak lebih. Tapi entah mengapa setiap orang melihatnya tidak demikian.
Soal pekerjaan Sabella, Caraka merasa tidak punya hak untuk mencampuri urusan itu. Karena dia juga tidak mungkin bertanggung jawab atas hidup dan kebutuhan gadis itu.
"Sekarang, pertegas hubunganmu dengan gadis itu," pinta Bintang. Caraka menatap kakak sepupunya itu. Ia seperti melihat secerca harapan agar bisa bersama Chiara.
"Bukan untuk mengejar Chiara," Bintang menggeleng. Ia kembali tertunduk lemas.
"Karena Chiara sudah menjadi milik orang lain, Ka." Caraka menghela nafas dan ia sadar, ia sudah kalah.
"Jika ingin bersama gadis itu, segera nikahi dia. Dan jika tidak, menjauh dan carilah gadis lain yang jauh lebih baik."
"Usiamu sudah 33 tahun, Ka. Waktumu bukan lagi untuk main-main."
"Banyak dokter di rumah sakit yang memandang kamu sempurna."
"Perawat, bahkan staff rumah sakit juga banyak, Ka."
"Aku gak menilai Sabella buruk. Tapi, buat apa kamu jalani hubungan yang hanya memperburuk hubungan lain."
"Dalam hal ini hubungan antara kamu dan om Abi."
"Hindarilah hubungan yang lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya."
"Aku salut loh sama om Abi." Caraka menatap Bintang yang mengatakan salut pada papanya.
"Om Abi kasih kamu ruang yang luas. Dia kasih kamu waktu. Aku yakin, kalau dia mau, dia bisa bertindak buat misahin kamu sama gadis itu."
"Tapi dia gak lakukan, Ka. Karena apa? Karena dia tahu kamu udah terlalu dewasa untuk diprotect seperti anak kecil."
"Bi, kamu lagi nasehati dokter loh, sayang!" Protes Rion karena sepertinya Bi sudah terlalu berlebihan menceramahi Caraka.
"Aku gak peduli, Sayang!" Jawab Bi singkat.
"Huuh!" Caraka lagi-lagi menghela nafas.
"Aku akan usahain buat menghindar dari Sabella."
"Padahal aku cuma kasihan sama dia, Kak."
"Dia sebantang kara?" Potong Bintang.
Caraka mengangguk.
Bintang memutar bola matanya. Ia jengah mendengar alasan itu.
"Dia seorang model, Ka. Ada manager, dan timnya yang udah ngurusin dia. Kamu gak perlu lagi lah ikut-ikutan." Bintang mendadak kesal.
"Kecuali kalau kamu
mau daftarin diri jadi Asprinya dia." Sindir Bintang dan Rion terkekeh.
"Entar aja kalau dia kena kasus, dan nama kamu masuk dalam headline di berita. Baru tau rasa!" Sambar Rion asal.
Rion memang seperti itu. Bicaranya selalu on point dan suka menyentil langsung ke jantung.
"Mainan kamu terlalu bahaya, Ka!" Rion tertawa mengejek.
***
Caraka menyerah. Ia langsung menuju rumah sakit untuk bekerja. Pergi ke rumah Rion untuk menanyakan tentang pertunangan Chiara, malah berakhir dengan dirinya yang keluar dengan mambawa sekarung nasehat dari Bintang dan sedikit ledekan dari Rion.
Ponselnya berdering. Dan ada nama Sabella di sana.
Caraka menghela nafas dan ia menjawab panggilan itu.
"Mas! Kamu udah ke rumah sakit?" Tanya Sabella.
"Ini lagi di jalan." Jawab Caraka.
"Oh, ya udah kalau gitu. Tadinya aku mau ketemu kamu di rumah sakit, tapi karena kamu masih di jalan, dan aku buru-buru. Jadi lain kali aja kita ketemuannya."
"Kamu ngapain ke rumah sakit pagi-pagi gini?"
"Asistenku mendadak sakit subuh tadi."
"Udah dulu, ya... bye Mas!"
Caraka meletakkan asal ponselnya di dashboard mobil. Bagaimana ia bisa menghindar kalau mereka selalu ditakdirkan untuk bertemu?
Seandainya jika ia tidak mampir ke rumah Bintang, mungkin ia dan Sabella sudah bertemu lagi.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
sintesa destania
miss U berondong ganteng😂
2023-02-20
1
Anonymous
Musiknya terlalu beisik
2023-02-04
1
Milka Epi
gampang koq klw mau menjauh Dr sabella salsabilla salea whatever lah😁 jgn diladeni mas caraka.. istilahnya Lo -gue end gitu 😅😅😎
2022-09-05
1