Bab 19 Ray dan Caraka

Di kamar Chiara....

Sania dan Ray memeluk erat putri mereka. Tangis gadis itu sudah tak tertahan lagi. Air matanya tumpah dan bibirnya tertutup rapat. Tidak ada satu katapun yang keluar dari bibirnya.

"Sayang...!" Sania mengusap air mata anak gadisnya.

"Jangan sedih yaa, kamu pasti akan kembali dipertemukan dengan pria yang jauh lebih baik dari Daffin." Wanita paruh baya yang berprofesi sebagai dokter itu juga meneteskan air mata.

Chiara menatap wajah kedua orang tuanya. Ia melihat raut kemarahan, kekecewaan terpancar jelas di wajah mereka berdua.

"Kamu, jangan fikirkan apapun, Chi. Fokus saja pada dirimu, dan hatimu. Biar papi, mami dan abang kamu yang mengurus semua ini."

"Maafkan papi yang salah memilihkan pria itu untukmu."

"Papi menerima lamarannya terlalu cepat, Nak!" Ray mengusap lembut pipi Chiara.

Chiara menggeleng lemah. "Chiara yang harusnya minta maaf, Pi."

"Chiara udah buat malu keluarga kita. Kita pasti akan jadi bahan omongan warga sekitar bahkan juga rekan-rekan papi."

"Ssstt!" Sania meminta Chiara berhenti bicara. "Masa depan kamu jauh lebih penting dari sekedar omongan orang." Sania mengusapa rambut Chiara.

"Masa depan kamu lebih berarti dari sekedar reputasi, Sayang!"

Rion dan Bintang masuk ke dalam kamar itu. Bintang tersenyum kecil pada adik iparnya.

"Tegakkan kepalamu, Chi!" Bintang duduk dekat Chiara. "Terpuruk hanya karena pria sepertinya, adalah satu kebodohan, Chi."

"Bersyukurlah, Allah membuka semua kebohongan Daffin di saat yang tepat."

"Bi benar, Chi. Dan ternyata keraguan kamu terhadap pria itu gak salah!"

"Keraguan apa, Yon?" Tanya Ray dan Sania bersamaan.

Rion duduk di sofa dekat jendela besar di kamar gadis itu. "Chiara sempat ragu sama Daffin, pi."

"Untuk itu dia minta Rion bilang ke papi supaya pernikahan ditunda paling enggak selama setahun."

"Daffin kayak mau mengusai rumah sakit dengan meminta Chiara mengurus rumah sakit tanpa bantuan Rion!"

Ray dan Sania serta Bintang menatap Chiara dan menggeleng pelan.

"Kamu kenapa gak cerita sama mami papi."

"Chia takut, pi, mi. Papi akan selidiki dan pertunangan ini batal. Chia takut papi dan mami menanggung malu."

Mereka menghela nafas berat.

"Dan orang yang memutar video itu adalah Caraka."

Ray, Sania, Chiara dan Bintang menatap kearah Rion. "Pelakunya Caraka?"

"Pantes aja, bang Caraka minta Chia untuk membatalkan pertunangan ini. Apa mungkin karena dia tahu kelakuan Daffin?"

Kini bergantian, semua orang menatap Chiara.

"Papi harus ketemu dia." Ray berjalan keluar dari kamar.

"Pi, dia gak salah sepenuhnya!" Rion sedikit berteriak.

"Papi tahu apa yang harus papi lakukan, Yon!" Jawab Ray sebelum tubuhnya menghilang dibalik pintu.

Ray berjalan menuruni anak tangga dan matanya memindai dimana pria bernama Caraka itu berada. Pria yang sudah membuat pertunangan ini batal dan hancur berantakan.

Ray berjalan mendekat di kerumunan anak muda dan ternyata mereka sedang mendengar alasan Caraka melakukan semua ini.

Ray terpaku di tempatnya, di jarak 3 meter dari mereka.

Ia tidak bisa melihat wajah Caraka, tapi suara pria itu terdengar jelas.Ia mendengar bagaimana Caraka harus menyelamatkan Sabella dari kejaran Daffin, sekaligus harus menyelamatkan masa depan putrinya.

Ray mengerti begitu berat pertimbangan yang Caraka lakukan hingga pria itu berani memutuskan untuk menggagalkan pertunangan ini. Pria itu memikirkan segala resiko yang mungkin akan ia terima.

Dan Ray tersentuh saat Caraka sudah pasrah jika seandainya ia di pecat dari rumah sakit dan kesulitan untuk mencari rumah sakit yang mau mempekerjakannya.

Ray bahkan merasa miris saat Caraka sendiri khawatir akan keselamatan nyawanya. Ray juga faham, Daffin tidak akan membiarkan Caraka menang begitu saja.

Hinga, Ray mengatakan akan menjamin karir serta keselamatan Caraka.

"Om Ray!" Caraka terkejut saat melihat Ray ada dibelakang mereka. Apa lagi saat mendengar Ray akan menjamin karir dan keselamatannya.

Ray mendekat dan duduk di sebelah Caraka, dimana kursi itu awalnya di duduki oleh Shaka yang seketika langsung berdiri.

Ray menatap semua orang yang mengerubungi Caraka. Ada Nair, Nath, Zoya, Shaka, Syakilla, dan Ezra.

"Om perlu bicara hanya berdua dengan dia. Bisa tolong tinggalkan?" Pinta Ray yang sebenarnya masih shock dengan apa yang telah terjadi pada pertunangan anaknya.

Di meja itu hanya ada mereka berdua. Yang lainnya memilih membantu membereskan makanan yang ada di ruangan itu untuk segera di pindahkan ke dapur.

Soundsistem dan dekorasinya juga mulai dibereskan atas perintah Rion. Pertunangan ini memang sudah dibatalkan dan tidak akan ada keputusan yang berubah lagi.

Ray menatap Caraka yang menunduk lesu. Ray menghela nafas berat. Ada sisi positif dan negatif dari tindakan pria dewasa di hadapannya ini.

"Apa yang kamu inginkan dari om, Caraka?" Pertanyaaan yang membuat Caraka mengangkat wajahnya dan menatap Ray.

"Balasan apa yang kamu inginkan?" Tanya Ray lagi.

Caraka yang kebingungan dan ia hanya bisa menggeleng lemah. Ia tidak faham akan arti kata balasan yang Ray maksud. Balasan atas kesalahannya atau balasan atas kebaikannya memberitahu kebusukan calon menantu pria di depannya ini.

Ray menepuk bahu Caraka. "Terima kasih karena sudah melakukan semua ini."

"Cara kamu tidak salah kalau menurut om!"

Ray faham betul, Caraka memang putra dari seorang Abimanyu, pensiunan TNI. Tapi, mereka bukan dari keluarga kaya raya sepertinya. Wajar jika Caraka takut atas balasan yang akan Daffin lakukan.

"Kamu melakukan hal yang benar."

"Soal reputasi dan nama baik mereka yang hancur, biarkan saja." Caraka membulatkan matanya.

"Anggap saja semua ini karma dari rencana licik yang mereka susun serta kejahatan Daffin."

"Om percaya, putri Om gadis baik-baik. Dan om anggap ini adalah pertolongan dari Tuhan agar putri Om terhindar dari pria seperti Daffin itu."

"Sekali lagi, terima kasih Caraka."

"Sama-sama, Om." Caraka mengangguk. "Sekali lagi maaf."

"Bukan hanya Sabella, tapi juga demi Chiara."

"Sabella sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, Om. Dan Chiara...." Caraka tidak berani mengatakan bahwa ia mencintai anak gadis pria di hadapannya ini.

"Om mengerti." Sambar Ray. "Bisa om minta rekaman aslinya, Ka?" Pinta Ray.

Caraka mengangguk. "Tentu om!"

"Baiklah, pengacara om akan urus semuanya. Dan yaaa dimana lokasinya?"

Caraka mencoba mengingat dimana rekaman itu diambil. "Cafe X, sekitar hampir jam 10 malam, Om."

Ray mengangguk. Ia hanya bertanya, siapa tahu mereka butuh rekaman cctv di tempat itu jika memang ada. Ray langsung meminta anak buahnya untuk mendapatkan rekaman Cctv sebelum Daffin bertindak lebih dulu. Ray hanya mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi.

Abraham dan Daffin pasti akan bertindak demi menyelamatkan reputasi dan nama baik mereka.

"Mulai sekarang, kamu akan diantar jemput bodyguard sewaan Om." Ray membuat Caraka tertegun.

"Saya rasa gak perlu, Om."

"Demi keselamatan kamu, Caraka. Minimal sampai tidak ada tanda-tanda pergerakan dari Daffin."

Caraka hanya bisa pasrah. Ia bersyukur, keluarga ini tidak marah padanya.

Huh! Seenggaknya, bebanku sedikit berkurang. Aku hanya perlu menunggu sampai beberapa hari ke depan. Apakah akan terjadi sesuatu pada pekerjaanku atau tidak. Batin Caraka.

Terpopuler

Comments

sintesa destania

sintesa destania

tak terfikirkan olehku hatiku senang karenamu😂

2023-02-21

0

Nur Denis

Nur Denis

tenang sja bang caraka, semua bakal aman terkendali pkoknya 😂

2022-09-14

1

Andi Muh.taufik Andi sayyid

Andi Muh.taufik Andi sayyid

......

2022-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Caraka Abimanyu
2 Bab 2 Chiara Arrayan Danadyaksa
3 Bab 3 Numpang Sarapan
4 Bab 4 Curiga
5 Bab 5 Endors
6 Bab 6 Dukungan
7 Bab 7 Syakilla in Action
8 Bab 8 Butuh Bukti
9 Bab 9 Misi dimulai
10 Bab 10 Tukang Intip
11 Bab 11 Strategi
12 Bab 12 Sabella Dan Daffin
13 Bab 13 Pertemuan Caraka dan Chiara
14 Bab 14 Pergi bersamaku
15 Bab 15 Caraka menyerah?
16 Bab 16 Kejutan
17 Bab 17 Huru Hara
18 Bab 18 Alasan Caraka
19 Bab 19 Ray dan Caraka
20 Bab 20 Friend Zone
21 Bab 21 Pergi
22 Bab 22 Terpuruk
23 Bab 23 Menolak Damai
24 Bab 24 Pertemuan
25 Bab 25 Panik
26 Bab 26 Dugaan
27 Bab 27 Titik Terang
28 Bab 28 Pamit
29 Bab 29 Kuat Terlihat Lemah
30 Bab 30 Rencana
31 Bab 31 Serangan Lagi
32 Bab 32 Tentang Raihan
33 Bab 33 Tertangkap
34 Bab 34 Dikejar Musuh
35 Bab 35 Keisengan Daffin
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Bersyukur
38 Bab 38 Pemakaman Abraham
39 Bab 39 Dukungan Keluarga
40 Bab 40 Celebration
41 Bab 41 Comblangin.
42 Bab 42 Misi Dimulai
43 Bab 43 Bukan Double Date
44 Bab 44 Ungkapan
45 Bab 45 Kesempatan
46 Bab 46 Jangan Sakiti!
47 Bab 47 Caraka Vs Danu
48 Bab 48 Syarat Jadi Mantu
49 Bab 49 Penolakan
50 Bab 50 Polisi
51 53. Bercocok Tanam
52 Bab 51 Saingan Baru
53 Bab 52 Gak Modal
54 Bab 53 Bercocok Tanam
55 Bab 54 Abang Ipar
56 Bab 55 Marry me!
57 Bab 56 Persiapan Pernikahan
58 Bab 57 Pasangan Baru
59 Bab 58 Sah
60 Bab 59 Resepsi
61 Bab 60 Honeymoon
62 Bab 61 Paris
63 Bab 62 Romantis
64 Bab 63 Kabar Bahagia di Hari Bahagia
65 Bab 64 Keluarga Besar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 Caraka Abimanyu
2
Bab 2 Chiara Arrayan Danadyaksa
3
Bab 3 Numpang Sarapan
4
Bab 4 Curiga
5
Bab 5 Endors
6
Bab 6 Dukungan
7
Bab 7 Syakilla in Action
8
Bab 8 Butuh Bukti
9
Bab 9 Misi dimulai
10
Bab 10 Tukang Intip
11
Bab 11 Strategi
12
Bab 12 Sabella Dan Daffin
13
Bab 13 Pertemuan Caraka dan Chiara
14
Bab 14 Pergi bersamaku
15
Bab 15 Caraka menyerah?
16
Bab 16 Kejutan
17
Bab 17 Huru Hara
18
Bab 18 Alasan Caraka
19
Bab 19 Ray dan Caraka
20
Bab 20 Friend Zone
21
Bab 21 Pergi
22
Bab 22 Terpuruk
23
Bab 23 Menolak Damai
24
Bab 24 Pertemuan
25
Bab 25 Panik
26
Bab 26 Dugaan
27
Bab 27 Titik Terang
28
Bab 28 Pamit
29
Bab 29 Kuat Terlihat Lemah
30
Bab 30 Rencana
31
Bab 31 Serangan Lagi
32
Bab 32 Tentang Raihan
33
Bab 33 Tertangkap
34
Bab 34 Dikejar Musuh
35
Bab 35 Keisengan Daffin
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Bersyukur
38
Bab 38 Pemakaman Abraham
39
Bab 39 Dukungan Keluarga
40
Bab 40 Celebration
41
Bab 41 Comblangin.
42
Bab 42 Misi Dimulai
43
Bab 43 Bukan Double Date
44
Bab 44 Ungkapan
45
Bab 45 Kesempatan
46
Bab 46 Jangan Sakiti!
47
Bab 47 Caraka Vs Danu
48
Bab 48 Syarat Jadi Mantu
49
Bab 49 Penolakan
50
Bab 50 Polisi
51
53. Bercocok Tanam
52
Bab 51 Saingan Baru
53
Bab 52 Gak Modal
54
Bab 53 Bercocok Tanam
55
Bab 54 Abang Ipar
56
Bab 55 Marry me!
57
Bab 56 Persiapan Pernikahan
58
Bab 57 Pasangan Baru
59
Bab 58 Sah
60
Bab 59 Resepsi
61
Bab 60 Honeymoon
62
Bab 61 Paris
63
Bab 62 Romantis
64
Bab 63 Kabar Bahagia di Hari Bahagia
65
Bab 64 Keluarga Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!