Bab 14 Pergi bersamaku

Caraka mengangguk pelan lalu ia tersenyum pada gadis yang ia cintai itu. Gadis yang dengan rasa percaya diri bisa ia gapai, tapi nyatanya malah jadi seperti ini.

Ia teringat kata Bintang, ia terlalu main-main untuk mendapatkan gadis sehebat dan sebaik Chiara.

"Syukurlah kalau kamu bahagia, Chi!" ucap Caraka dengan penuh lapang dada.

"Aku hanya ingin tahu hal itu..." Caraka menatap Chiara dalam-dalam karena setelah pertunangan nanti ada banyak kemungkinan yang akan terjadi. Dan bisa saja ia tidak akan bisa bertemu Chiara kembali.

Mungkin Chiara akan terus bahagia bersama Daffin. Mungkin Chiara akan sering menangis setelah tahu sifat asli Daffin, atau bahkan mungkin gadis itu akan pergi jauh demi menghindari luka.

Dan Caraka, dia akan tetap berdiri meski badai sekali pun yang menerpa tubuhnya. Rasa cintanya tak akan pernah berubah. Chiara tetap gadis istimewa dimatanya.

Caraka tersenyum miring. "Padahal aku berharap kamu mau pergi jauh bersamaku meninggalkan pesta pertunangan itu," ucap Caraka memberanikan diri. Ia masih berusaha agar Chiara tidak bersama Daffin.

Chiara menatap dalam wajah Caraka. Ada raut sedih, khawatir dan putus asa. Chiara melihat Caraka sungguh tampak berbeda.

Chiara menebak-nebak, apakah ini karena ia tak membalas perasaan Caraka atau karena pria itu kecewa sebab Chiara memilih Daffin tanpa memberinya alasan apapun.

Chiara menghela nafas. Syakilla benar, menjalin hubungan dengan orang yang telah lama kita kenal akan jauh lebih baik, karena kita sudah tahu baik buruknya orang tersebut.

Seperti aku bisa yang merasakan betapa aku mengenali bang Caraka. Aku bisa tahu perasaannya bahkan saat dia hanya diam.

Sementara Daffin?

Huuh! Apa yang kufikirkan ini? Aku gak boleh mikir yang lain dulu. Aku harus fokus sama pertunanganku.

Chiara menggeleng pelan. Ia berusaha membuang fikiran aneh yang sempat melintas dalam otaknya.

"Aku tidak mungkin melakukan semua itu, Bang! Semua ini keputusanku. Papi dan Bang Rion juga setuju. Dan pertunangan itu tinggal 2 hari lagi."

"Justru karena kamu masih punya waktu 2 hari, Chi... Fikirkan baik-baik, karena waktu dua hari menentukan masa depanmu."

"Jangan fikirkan soal aku, tapi fikirkan tentang masa depanmu."

"Aku ikhlas melepas kamu, asal kamu bahagia..."

"Asal pria itu, pria yang baik..."

"Aku akan berusaha melupakan perasaan yang sudah berulang kali ku ungkapkan tapi belum ada balasan."

Caraka tersenyum miris. "Dan pertunangan ini, ku anggap sebagai penolakan dari kamu, Chi..."

Chiara menggigit bibir bawahnya. "Maaf kalau abang ternyata masih menunggu jawabanku."

"Aku mengira, abang lebih memilih..."

"Sabella?" potong Caraka dan ia menggeleng.

"Kelak, siapapun pasanganku, aku akan menjadikan wanita itu ratu dalam hati dan rumahku..." lanjut Caraka.

"Meski itu kamu atau siapapun, Chi."

"Sabella hanya temanku! Dan sepertinya semua orang salah menilai mengenai kami."

"Dia satu-satunya teman diluar pekerjaanku sebagai dokter dan diluar lingkaran pertemanan kita."

"Dan rasanya percuma saja, meski ribuan kali ku katakan aku gak ada hubungan istimewa sama dia."

"Yang penting, aku gak melibatkan perasaan apapun dalam pertemanan kami."

"Dan aku yakin, kelak akan ada gadis yang percaya hal itu. Karena aku berprinsip, kepercayaan terhadap pasangan itu kunci keberhasilan suatu hubungan."

Chiara tertegun mendengar apa yang Caraka katakan. Chiara membenarkan apa yang ia dengar barusan.

Percaya terhadap pasangan adalah kunci keberhasilan suatu hubungan.

Bagaimana mungkin hubunganku dan Daffin akan berhasil kalau belum apa-apa aku sudah meragukannya seperti ini?

Aku belum melihat kesehariannya di rumah. Bahkan aku baru beberapa jam bersama teman-temannya dan keraguanku semakin besar. Batin Chiara.

"Bagaimana Kak Bintang percaya pada Rion yang jauh lebih muda untuk membimbingnya," ucap Caraka lagi setelah menunggu Chiara untuk bicara namun, gadis itu malah diam dan termenung.

Chiara seketika langsung fokus pada Caraka yang menyebut nama abang dan kakak iparnya.

"Bagaimana Kak Zoy percaya kebahagiaannya ada pada bang Ezra, yang tidak punya harta sebanyak dirinya," lanjut Caraka lagi.

"Bagaimana Naira yang percaya bahwa Nair adalah jodohnya meski pria itu kesulitan mendapat restu orang tuanya sendiri."

"Dan bagaimana Tiara percaya pada Nath untuk menjadikan pria itu sebagai suaminya, meski pria itu juga yang sudah menodainya." Caraka tertawa hambar.

Caraka cukup pintar untuk menilai suatu hubungan dari apa yang ia lihat dan terjadi pada saudara-saudaranya.

Caraka tahu, dibalik hubungan yang langgeng ada pergolakan batin yang luar biasa dahsyat terlebih saat kita akan menentukan pilihan.

"Menjalani hubungan itu bukan berdasarkan sekaya apa dia dan bagaimana cara dia memperlakukan orang lain."

"Hubungan itu dari hati, Chi. Kalau kamu yakin, jalani. Kalau enggak..." Caraka menggeleng. "Lebih baik mundur."

"Karena kalau sudah terlanjur masuk dalam jurang penyesalan, sebanyak apapun harta dan seberkuasa apapun kita serta orang dibelakang, gak akan bisa menyelamatkan kita dengan mudah."

Chiara hanya diam saja. Ia tentu tahu kisah orang-orang yang Caraka sebutkan tadi. Dimana salah satunya ada kakak iparnya sendiri, Bintang.

Caraka mengulurkan tangannya. "Selamat, Chiara! Semoga kamu bahagia."

Chiara terkesiap dan ia menatap uluran tangan itu cukup lama, lalu perlahan menjabat tangan besar milik dokter spesialis itu.

"Terima kasih, bang!" Chiara tersenyum kecil. "Doakan aku selalu bahagia dengan pilihanku."

"Maaf aku tidak bisa menerimamu karena..."

"Aku faham." Potong Caraka. Karena jika dibahas lagi, pembicaraan mereka akan berputar-putar di titik yang sama, yaitu kedekatannya dengan Sabella.

"Ayo kita pulang!" ajak Caraka.

Chiara mengangguk.

"Terima kasih, atas waktunya Chi!"

"Perlu ku antar?" tawar Caraka.

Chiara menggeleng. "Aku bawa mobil."

***

Sabella memeluk lutut disebuah kamar hotel yang entah sejak kapan menjadi kediaman keduanya setelah apartemen.

Setelah melampiaskan kecemburuannya, Daffin meninggalkan Sabella begitu saja hanya dengan meninggalakan sepucuk surat dan setumpuk uang.

Sabella menghela nafas berkali-kali. Entah sampai kapan ia akan terus terjerat dengan pria seperti Daffin. Pria yang mencintainya dengan cara yang salah.

Ponselnya berdering. Managernya menghubungi. Sabella menghembuskan nafas kasar. Manager dan asistennya tentu mencarinya yang tidak ada kabar sejak malam tadi, terlebih saat malam tadi, mereka tahu ia pergi dengan Caraka.

"Ya Dev," sapanya pada Devi, manager yang sudah bekerja padanya sejak awal mula kariernya.

"Kamu dimana, Sabella? Aku hampir lapor polisi karena kamu gak ada kabar sejak kemarin."

"Aku di tempat biasa!" jawab Sabella.

"Daffin lagi? Astaga!" Suara wanita di loudspeaker ponselnya terdengar begitu kesal.

"Malam ini akan ku jemput. Kita ada pemotretan. Aku udah re-scedule jadwal yang harusnya untuk besok."

"Kenapa?" tanya Sabella. "Aku lagi gak fit, Dev!"

"Aku gak bisa atur ulang jadwal lagi, Bel. Fotografer dan klien tidak punya jadwal kosong lagi selain malam ini."

"Jam 7. Ku jemput kamu di depan hotel."

"Tapi Dev..."

"Ayolah Sabella..."

"Ini kontrak besar. Dan job kamu sudah mulai berkurang semenjak kamu gak bisa profesional gara-gara Daffin itu!" Marah Devi membuat Sabella merasa kesal.

"Tolong bantu aku, Bel!"

"Aku capek dimarahin terus sama klien karena kamu."

"Oke... oke! Jemput aku jam 7 malam ini!"

Sabella membuang asal ponselnya. Seharian ini ia hanya berada di dalam hotel dan tidak melakukan perawatan seperti yang Daffin minta. Ia lebih suka menyimpan semua uang dari Daffin.

Jika dihitung, mungkin uang itu sudah cukup banyak untuk modal ia kabur keluar negeri. Pilihan terakhir, jika ia tidak bisa lepas dari Daffin dan mendapatkan Caraka.

Terpopuler

Comments

Andi Syafaat

Andi Syafaat

lanjut

2022-09-10

2

Elviza mela

Elviza mela

mana mau caraka... udah beda keyakinan trus keluarga caraka juga gak setuju... dan sepertinya caraka bakalan pergi jauh setelah pertunangan chiara ya... lagian kamu gak bakalan bisa pergi dari daffin bel...

2022-09-10

2

Andi Sayyid

Andi Sayyid

lanjut

2022-09-10

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Caraka Abimanyu
2 Bab 2 Chiara Arrayan Danadyaksa
3 Bab 3 Numpang Sarapan
4 Bab 4 Curiga
5 Bab 5 Endors
6 Bab 6 Dukungan
7 Bab 7 Syakilla in Action
8 Bab 8 Butuh Bukti
9 Bab 9 Misi dimulai
10 Bab 10 Tukang Intip
11 Bab 11 Strategi
12 Bab 12 Sabella Dan Daffin
13 Bab 13 Pertemuan Caraka dan Chiara
14 Bab 14 Pergi bersamaku
15 Bab 15 Caraka menyerah?
16 Bab 16 Kejutan
17 Bab 17 Huru Hara
18 Bab 18 Alasan Caraka
19 Bab 19 Ray dan Caraka
20 Bab 20 Friend Zone
21 Bab 21 Pergi
22 Bab 22 Terpuruk
23 Bab 23 Menolak Damai
24 Bab 24 Pertemuan
25 Bab 25 Panik
26 Bab 26 Dugaan
27 Bab 27 Titik Terang
28 Bab 28 Pamit
29 Bab 29 Kuat Terlihat Lemah
30 Bab 30 Rencana
31 Bab 31 Serangan Lagi
32 Bab 32 Tentang Raihan
33 Bab 33 Tertangkap
34 Bab 34 Dikejar Musuh
35 Bab 35 Keisengan Daffin
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Bersyukur
38 Bab 38 Pemakaman Abraham
39 Bab 39 Dukungan Keluarga
40 Bab 40 Celebration
41 Bab 41 Comblangin.
42 Bab 42 Misi Dimulai
43 Bab 43 Bukan Double Date
44 Bab 44 Ungkapan
45 Bab 45 Kesempatan
46 Bab 46 Jangan Sakiti!
47 Bab 47 Caraka Vs Danu
48 Bab 48 Syarat Jadi Mantu
49 Bab 49 Penolakan
50 Bab 50 Polisi
51 53. Bercocok Tanam
52 Bab 51 Saingan Baru
53 Bab 52 Gak Modal
54 Bab 53 Bercocok Tanam
55 Bab 54 Abang Ipar
56 Bab 55 Marry me!
57 Bab 56 Persiapan Pernikahan
58 Bab 57 Pasangan Baru
59 Bab 58 Sah
60 Bab 59 Resepsi
61 Bab 60 Honeymoon
62 Bab 61 Paris
63 Bab 62 Romantis
64 Bab 63 Kabar Bahagia di Hari Bahagia
65 Bab 64 Keluarga Besar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 Caraka Abimanyu
2
Bab 2 Chiara Arrayan Danadyaksa
3
Bab 3 Numpang Sarapan
4
Bab 4 Curiga
5
Bab 5 Endors
6
Bab 6 Dukungan
7
Bab 7 Syakilla in Action
8
Bab 8 Butuh Bukti
9
Bab 9 Misi dimulai
10
Bab 10 Tukang Intip
11
Bab 11 Strategi
12
Bab 12 Sabella Dan Daffin
13
Bab 13 Pertemuan Caraka dan Chiara
14
Bab 14 Pergi bersamaku
15
Bab 15 Caraka menyerah?
16
Bab 16 Kejutan
17
Bab 17 Huru Hara
18
Bab 18 Alasan Caraka
19
Bab 19 Ray dan Caraka
20
Bab 20 Friend Zone
21
Bab 21 Pergi
22
Bab 22 Terpuruk
23
Bab 23 Menolak Damai
24
Bab 24 Pertemuan
25
Bab 25 Panik
26
Bab 26 Dugaan
27
Bab 27 Titik Terang
28
Bab 28 Pamit
29
Bab 29 Kuat Terlihat Lemah
30
Bab 30 Rencana
31
Bab 31 Serangan Lagi
32
Bab 32 Tentang Raihan
33
Bab 33 Tertangkap
34
Bab 34 Dikejar Musuh
35
Bab 35 Keisengan Daffin
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Bersyukur
38
Bab 38 Pemakaman Abraham
39
Bab 39 Dukungan Keluarga
40
Bab 40 Celebration
41
Bab 41 Comblangin.
42
Bab 42 Misi Dimulai
43
Bab 43 Bukan Double Date
44
Bab 44 Ungkapan
45
Bab 45 Kesempatan
46
Bab 46 Jangan Sakiti!
47
Bab 47 Caraka Vs Danu
48
Bab 48 Syarat Jadi Mantu
49
Bab 49 Penolakan
50
Bab 50 Polisi
51
53. Bercocok Tanam
52
Bab 51 Saingan Baru
53
Bab 52 Gak Modal
54
Bab 53 Bercocok Tanam
55
Bab 54 Abang Ipar
56
Bab 55 Marry me!
57
Bab 56 Persiapan Pernikahan
58
Bab 57 Pasangan Baru
59
Bab 58 Sah
60
Bab 59 Resepsi
61
Bab 60 Honeymoon
62
Bab 61 Paris
63
Bab 62 Romantis
64
Bab 63 Kabar Bahagia di Hari Bahagia
65
Bab 64 Keluarga Besar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!