"Pagi numpang sarapan, sore numpang ngemil, siang makan dimana, Ka?" tanya Rion sepupu ipar rasa rival.
Carakan menatapnya dan menyeringai. "Disini kan bayar, Yon! Bukan numpang!"
"Gratis deh, hari ini ku kasih free. Gak tega lihat kamu begitu," Rion tertawa sambil menutup berkas di tangannya.
"Makanan manis memang cocok untuk orang yang sedang galau, Ka!" lanjut Rion.
Caraka tertawa pelan. "Ini cuma karena lapar sehabis bekerja."
"Kalau galau obatnya bukan ini."
"Jadi apa?" tanya Nath. "Siapa tahu kita bisa bantu!" lanjut pria beranak satu itu.
"Club yuk!" Ajak Ethan.
"Aduh!" Ethan mengaduh karena kakinya diinjak oleh Nath.
"Pikirin istri yang lagi hamil muda! Malah mau nge-club, laporin om Josep baru tau rasa!" kesal Nath, pria yang terus belajar jadi imam yang baik.
"Ck! Aku cuma anterin sampe depan pintu. Curigaan amat kamu, Nath!"
"Hamil lagi, si Marisa?" tanya Caraka.
Ethan mengangguk. "Baru 6 weeks."
"Huh! Kayaknya aku salah ambil jurusan nih!" Keluhnya.
"Kenapa gitu?" tanya Rion.
"Harusnya ambil spesialis kandungan aja. Lumayan, pasiennya gak berhenti-berhenti. Habis Kak Bi, kak Zoy hamil, terus Tiara, terus Naira, terus Marisa, terus kak Bi lagi, Tiara lagi, kak Zoy lagi, Naira lagi, Marisa lagi."
"Gitu terus tiap tahun, mana bininya orang tajir semua. Bisalah minta tip banyak." Caraka tertawa dan mereka menatapnya jengah.
"Kamu kira kita ternak anak!" ucap Nath kesal. Enak saja pria di depannya itu berandai-andai istri-istri mereka hamil secara bergiliran.
"Gak usah nyuruh-nyuruh kita begitu. Fikirin aja diri sendiri. Tuh pedang masih bisa dipake gak? Sering-sering di keluarin dari sarungannya, di cek siapa tahu udah berkarat!" Ethan memang paling jago ngomong yang jorok-jorok. Ck!
Nath tertawa. "Kayaknya udah puas banget buat ne-bas model seksi itu, Than!"
"Sialan! Gak pernah, woy!" teriak Caraka tak terima. Mencium Sabella saja tidak pernah. Huh! Tidak pernah di bibir, tapi sering di pipi.
"Masih original ini!" lanjutnya. "Belum pernah pakai!"
"Gak bakalan berkarat, Than. Sering disabunin mulu dari dulu!" sahut Rion sambil menyeringai.
"Ck! Jangan samakan aku sama kamu, Yon!" tuduh Caraka.
"Aku gak perlu sabun kali, Ka! Dari 20 tahun udah sama Bi. Ada dia lah yang urus pedang saktiku!"
Caraka tertawa tanpa suara. "Aku mundur deh kalau bahas soal asah pedang. Belum pengalaman soalnya."
"Makanya cepat cari jodoh, Bang!" ucap Ethan.
"Cari jodoh gak semudah cari kerikil di pinggir jalan, Than!" sahut Caraka.
"Model itu, diseriusin. Suruh stop dari kerjaannya. Dibimbing ke jalan yang benar. Tante Sora suruh ajak dia ke pengajian, pakaiannya dibenerin."
"Om Abi pasti akan terima dia, Bang!" Tumben Ethan bisa bijak begini.
Caraka tertawa. "Kamu lupa? Dia sama kayak kamu, Than! Kita berbeda!"
Ethan menepuk keningnya. "Astaga! Lupa bang kalau dia non muslim!"
Ck! Nasehat Ethan gak berguna tenyata. Hahaha.
"Gak mungkin lah, aku paksa dia ikut aku. Ini soal hati dan keyakinan, Than!"
"Dari dulu aku nyerah kan karena itu. Karena kami sama-sama gak mau pindah keyakinan."
"Dan sadar hubungan itu gak akan ada ujungnya, ya mending udahan aja. Kita pilih buat temenan."
Caraka dan Sabella, pernah saling mencintai dulu, saat Sabella belum menjadi model. Gadis itu dulu masih menjadi assisten make up artis.
Caraka tidak peduli dengan pekerjaan gadis yang ia kenal karena merupakan salah satu pasiennya itu. Caraka hanya tau, Sabella baik dan cantik. Ia nyaman dengan gadis itu. Cara bicaranya juga lembut, apa adanya dan tidak dibuat-buat.
"Kalau gitu, kenapa om Abi gak percaya kalau kamu sama dia gak akan pernah bersama?" tanya Nath.
Caraka mengangkat bahunya. "Mana ku tahu. Aku udah capek jelasin, juga percuma Nath. Tahu sendiri kan, papa gimana!"
Ketiganya menatap iba pada Caraka. Tapi siapa yang akan percaya jika melihatnya dekat dengan gadis itu dan tidak berfikir macam-macam.
"Jaman sekarang, bisa aja pindah keyakinan demi bersama, Nath. Mau cewek atau cowok, banyak kok yang rela berkorban sejauh itu," ucap Ethan.
"Apa lagi, gadis itu kan katanya gak punya siapa-siapa lagi. Pasti, Om Abi mikirnya, mereka bisa aja suatu saat nikah!"
"Aku juga sering dapet klien yang nikah dengan keyakinan yang berbeda." lanjut Ethan yang biasa menangani sesi foto prewedding.
"Saranku masih sama, dari kemarin-kemarin. Jauhi Sabella dan dekati gadis lain," ucap Rion.
"Buat om Abi percaya sama kamu, Ka!"
"Aku cuma cinta sama adikmu, Yon!"
"Ck!" Rion berdecak. "Lupain dia, Ka! Anggap aja kalian gak jodoh!"
"Belum kali, Yon!" potong Caraka. "Belum jodoh!" Caraka memperjelasnya. "Aku yakin dia jodohku!"
"Cinta kamu udah naik level jadi obsesi, Ka!" potong Nath.
Caraka menatap Nath. "Kalian gak ada yang dukung aku sama Chiara!" Keluh Caraka yang menyandarkan punggungnya.
"Bukan gak dukung kamu!" Sangkal Nath.
"Aku sepupu kamu. Rion juga!"
"Dan Chiara? Dia adik bagi kita semua, Ka!"
"Kami, para cowok tahu, gimana kamu sama Sabella. Kamu di telpon dia, diminta datang ke apartemennya, kamu langsung otw."
"Kamu diminta ini, itu. Kamu oke!"
"Perasaan Chiara gimana, Ka?"
"Ya, walaupun selama dia jadi model, kamu gak pernah nongol lagi di media sosial gadis itu!" Nath mode serius nih!
"Kamu sendiri, kalau Syakilla digituin gimana?"
"Gak terima, kan?"
"Intinya, cari yang pasti-pasti aja."
"Shaka yang cinta mati sama Syafa aja bisa move on!" potong Rion. Ia menyebut saudara sekaligus teman yang kini sedang berada di Kalimantan itu.
"Dia cinta sesaat, Yon! Dia kan cuma sebentar banget sama Syafa," balas Caraka.
"Cinta itu gak kenal sesaat, sebentar atau lamanya kebersamaan, Ka!" balas Rion lagi. "Cinta padangan pertama juga ada!"
"Jadi, jangan pernah salah mengartikan apa itu cinta!"
"Aku setuju sama Rion, Bang! Kayaknya kamu harus bisa melupakan Sabella dan Chiara!" Ucap Ethan setelah meneguk jus jeruk miliknya yang sudah tidak ada lagi es batu di dalamnya.
"Tutup buku!" lanjut Ethan. "Mungkin kisah abang gak seperti kami." Ethan tertawa kecil.
"Kalau kami, pertama kali mengenal satu gadis dan akhirnya Tuhan takdirkan untuk bersama."
Benar, Bintang adalah cinta pertama Rion. Tiara adalah istri yang ia nikahi karena kesalahan dan akhirnya mereka bahagia hingga sekarang. Dan Naira, wanita yang benar-benar Nair perjuangkan. Marisa? Dia teman Ethan sejak SMA.
"Mungkin abang harus cari ke mana gitu?" Ethan terkekeh.
Nath mengangguk. "Ayo, move on dong!" Nath mengepalkan tangan memberi semangat.
"Aku kasih tiket nonton untuk nge-date pertama nanti!" lanjut Nath dengan menaik turunkan alisnya.
"Free foto box saat anniv satu bulan!" Ethan mengatakannya sambil tertawa.
"Free dua kali lunch dan dua kali dinner di R Cafe!" sambung Rion tak mau kalah.
Caraka tertawa tanpa suara. "Belum ketemu gadisnya, endors udah jalan aja!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
sintesa destania
wah berasa reui the next generation nya mantan duda high class😂
2023-02-21
0
Muna Poenya
aku mampir lagi kak,, udah lama nunggu,, kisah caraka Chiara😁😁😁
2022-09-04
1
Lihayati Khoirul
suka banget jika masih berhubungan dg keluarga dan sahabat.
Chiara tetap sama caraka semangat kak Fie.
untung Shaka putus sama Shafa aku suka karena dr dulu aku gak suka jodoh lain di tokoh ini kecuali pemain baru hanya untuk meramaikan.
Shaka hrs sama shakila .
karena cerita yg gini masih muter di sahabat ini lagi boming
sukses kak Fie , sehat selalu.
nofel kak Fie keren keren kenapa belum ada yg baca .
2022-09-04
0