Kediaman Klan harimau merah dihuni oleh lima puluh kepala keluarga, dan Regar inilah yang ditunjuk sebagai pemimpin klan.
Meskipun begitu seluruh keluarga klan harimau merah tidak hanya hidup di kediaman utama, ada banyak keluarga yang lebih memilih tinggal di tempat terpisah bahkan keluar kerajaan Losborn.
Salah satunya adalah Rezar, ayah dari Raynor, bicara tentang bakat dan kemampuan Rezar adalah yang terbaik dari semua keturunan langsung, bahkan jika Rezar tidak berniat pergi dari kediaman utama, dialah yang akan ditunjuk sebagai pemimpin klan setelah ketua Souza.
Hanya saja yang diinginkan Rezar adalah hidup bebas tanpa perlu menyibukkan diri tanpa terikat oleh apa pun. Tidak ada yang berani melarang Rezar, karena klan harimau merah sudah banyak menerima bantuan atas kepahlawanannya dan mereka tidak bisa mengharapkan lebih.
Tapi Rezar tetaplah saudara dari klan harimau merah, kejadian yang menimpa dirinya menjadi pukulan telak bagi seluruh keluarga. Dan sosok lelaki bertubuh besar seperti Regar pun merasa kehilangan atas kematian adik kandungnya.
Raynor bisa merasakan jika Regar dan Rezar sangat dekat sebagai adik dan kakak, raut wajah murung penuh kesedihan tampak jelas dari perilaku yang Regar tunjukan.
Begitu juga dengan dampak buruk yang akan terjadi karena kematian Rezar, klan-klan lain sangat segan terhadap klan harimau merah karena kehadirannya, ketika tahu Rezar tidak ada lagi, bisa dipastikan jika mereka akan menjadi ancaman. Dan di posisi pertama adalah Klan serigala hitam.
Jadi bagi keluarga ini, kematian Rezar adalah rasa kehilangan sebagai saudara atau hanya dianggap menjadi kerugian dalam bisnis klan.
"Aku tahu ini berat untukmu Raynor, tapi jangan bersedih, ditempat ini kau adalah keluarga klan harimau merah, anggap saja seperti rumah sendiri."
Regar berbicara kepada Raynor dengan tatapan sendu dan senyum yang terpaksa.
"Terimakasih paman, tapi kalau boleh tahu dimana kamar mandinya."
"Untuk pertama kalinya kau datang ke rumah ini, kenapa kau bertanya tentang kamar mandi ?."
"Apa itu salah kakek, susah beberapa hari aku tidak mandi, jadi aku merasa tidak nyaman."
"Sejak tadi aku mencium bau sedikit hangus, aku pikir ada yang sedang masak, ternyata kau Raynor." Balas Kakek Souza dengan tertawa.
'Tidak sopan, aku juga ingin mandi, tapi di dalam hutan sana, aku lebih sibuk bertarung melawan binatang yang berniat memakan ku, jadi maaf saja kalau aku tidak sempat membersihkan diri.'
Meski kesal Raynor coba menahan diri dengan lelucon garing kakeknya itu.
"Kalau begitu, keluar dari ruangan ini, lurus terus, belok kiri, sebelah kanan dari tangga." Kakek Souza mengarahkan.
"Itu kamar mandinya ?."
"Bukan itu, gudang, sebelahnya lagi." Begitu jawabnya.
"Kamar mandi ?."
"Bukan, tapi itu kamar pembantu." Jawab Souza dengan bercanda.
'Nih orang tua, kalo gak mandang jenggot panjang mu, sudah aku potong.'
Semakin kesal Raynor melihat Souza tertawa terbahak-bahak, setelah lebih dari empat hari tidak mandi, dia harus menanggapi lawakan pak tua itu dengan senyuman terpaksa.
"Sania kau antarkan saja Raynor ini ke kamarnya." Paman Regar jauh lebih perhatian dari pada kakek Souza.
"Baik ayah." Sania tidak menolak perintah Ayahnya.
"Tunggu kakek, aku ingin mandi, kenapa harus pergi ke kamar." Balas Raynor bertanya.
"Di dalam kamarmu itu ada kamar mandinya, jadi jangan aneh, Ray." Sania menjawab.
"Oh, begitu."
Sania menarik tangan Raynor untuk mengikutinya keluar, antara dirinya dan Sania memiliki umur sebaya, tapi cukup lama mereka tidak bertemu, bagi siapa pun situasi ini akan membuat mereka canggung. Dia tipe gadis yang ceria dan baik kepada orang lain, sehingga Sania cukup mudah mengakrabkan diri.
Tapi dari raut wajah Sania, Raynor tahu ada sesuatu yang ingin dia katakan.
"Ray, apa yang akan kau lakukan setelah ini." Berkata Sania sedikit ragu-ragu.
"Sudah aku katakan, aku akan mandi." Jawab Raynor.
"Tidak, bukan itu, aku tahu kabar buruk yang terjadi dengan paman Rezar, apa kau tidak sedih."
'Nona muda, jika kau menanyakan ini kepada Raynor yang asli, tentu dia merasa sedih, tapi sekarang Raynor adalah orang lain, jadi sulit untuk menjawabnya.'
"Untuk sekarang, aku hanya memiliki satu tujuan, aku ingin membalas perbuatan orang-orang yang sudah melakukan semua ini kepada keluargaku."
"Bukankah itu terlalu berbahaya, aku tahu seberapa kuat paman Rezar, bahkan ayah mengatakan, di seluruh kerajaan Losborn tidak ada seorang pun mampu mengalahkannya, jadi orang yang melakukan semua ini adalah sosok lebih kuat dari paman Rezar."
"Lantas apa ada yang salah dari itu ?, Jika musuhku sangat kuat, aku hanya perlu menjadi lebih kuat darinya agar bisa menang."
"Kau mengatakannya seperti hal mudah saja."
"Tidak ada yang sulit selama mau berusaha, kecuali jika kau menyerah, maka selesai sudah."
Raynor menunjukkan cara berpikir bijak dan tidak menyerah dalam hidup. Tapi memang begitulah kenyataan yang harus siapa pun hadapi, karena dunia tidak selamanya adil sehingga mereka harus berani berjuang.
'Kau tidak akan pernah tahu nona Sania, seberapa sulit di kehidupan ku sebelum menjadi penguasa tertinggi. Mempertaruhkan nyawa antara hidup dan mati sudah seperti makanan sehari-hari.'
Beberapa orang datang dari belakang..
"Nia, buat apa kau pergi dengan anak kampung itu."
Suara teriakan lelaki menghentikan langkah kami berdua, dimana salah satu murid pelatihan yang sedang beristirahat datang dengan cara tidak menyenangkan. Membawa dua teman lain, berdiri dengan tangan menyilang di depan dada, tersenyum sombong untuk mengejek Raynor.
"Kakak Darnu, bukankah tidak baik mengejek saudara sesama klan harimau merah."
"Saudara ?, Siapa ?, Dia ? Aku tidak sudi mengakui anak kampungan ini sebagai saudara, lihat penampilannya, meski pun memakai pakaian bagus tapi sangat tidak pantas."
"Raynor adalah anak dari paman Rezar, jadi kakak Darnu harus bersikap sopan."
"Untuk apa aku harus bersikap sopan, harusnya dia yang membungkuk hormat di depanku, karena aku lebih pantas dihormati." Ungkapan Darnu sangat jelas menyombongkan diri untuk posisinya sebagai yang terkuat di generasi muda.
Raynor bisa merasakan diantara semua generasi muda yang ada di pelatihan, Darnu memang memiliki pencapaian tenaga dalam lebih tinggi.
Jika saat ini Raynor berada di tingkat penguatan tubuh tahap tengah, Darnu adalah sudah mencapai tingkat pemahaman bumi tahap awal, memang perbedaan antara dirinya dan Darnu sangat lebar.
Bagaimana pun juga, penguasa baru melakukan kultivasi di tubuh Raynor beberapa Minggu, sedangkan Darnu sudah bertahun-tahun lamanya, tentu dia memiliki pencapaian lebih tinggi.
"Sungguh kau hanya sebuah omong kosong, hanya karena kau jauh lebih kuat dari yang lain, itu masih belum pantas untuk di sombongkan."
"Bicara apa kau !!!."
"Apa kau tidak dengar ?, Baik akan aku ulangi.... "
Belum sempat Raynor mengulangi perkataan, Sania segera menghentikan dengan menarik tangannya untuk pergi.
"Sudahlah Ray, jangan meributkan hal ini, biarkan kakak Darnu bicara, lebih baik abaikan saja." Sania merasa kesal untuk sikap Darnu.
"Baiklah."
Raynor mengikuti keinginan Sania, sedangkan Darnu semakin kesal karena diabaikan oleh mereka berdua. Tapi jika Sania tidak membawanya pergi dan Raynor terpancing emosi, bisa saja dia menghajar Darnu tanpa perduli apa pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Mamat Stone
bagus di tabok sampai kapok 😜🤭
2024-08-16
0
👑san_he😈
thor....
2022-11-03
2