kursi

Raynor mengikuti kemana salah seorang penjaga membawanya pergi. Ditempatkan dalam satu ruangan kosong, hanya dengan satu kursi tanpa hal lain kecuali lampu penerangan di tengahnya.

"Kau duduk..." perintahnya dengan menunjuk.

"Di kursi itu pak ?." Balik Raynor bertanya.

"Memang dimana lagi."

"Kalau aku yang duduk, bapak duduk dimana, kursinya cuma satu loh."

"Itu tidak perlu, biar aku berdiri saja."

"Tidak baik pak jika kita bicara sambil berdiri dan juga hanya aku yang duduk."

"Lantas apa yang kau inginkan, aku harus duduk di pangkuanmu, begitu ?."

"Tolong jangan lakukan itu pak." Jelas Raynor menolak.

"Aku pun tidak mau melakukannya, kau tahu."

"Jadi bagaimana enaknya, kursi cuma satu ?."

"Lupakan soal kursi, kita duduk dilantai saja."

Tidak ada pilihan lain, pada akhirnya mereka berdua pun duduk di lantai, tapi pandangan mata penjaga cukup perhatian mengarah kepada Raynor.

Sadar bahwa sekarang Raynor hanya menggunakan pakaian lusuh dengan banyak lubang di setiap sisinya, dia merasa bahwa penjaga itu terlihat tidak nyaman.

Sebenarnya Raynor pun demikian, karena memang belum sempat membeli pakaian baru, masalah datang dan mengakibatkan dirinya masuk ke penjara.

"Apa kalung itu milikmu." Ucap penjaga yang bertanya dengan menunjuk ke depan.

"Ini ?, Kalung ini adalah milik ayahku, aku membawanya bersamaku karena merasa ada hal baik jika aku gunakan."

"Apa kau yakin, kau tidak mencurinya ?."

"Jika pun harus mencuri, untuk apa aku mencuri kalung kotor dan kusam seperti ini, bukankah perhiasan akan lebih menguntungkan." Jawab Raynor.

Meski pun Raynor merasa sedikit tersinggung untuk tuduhan sebagai pencuri yang penjaga ini katakan.

"Ya kau ada benarnya, tapi apa kau tidak tahu tentang kalung harimau merah yang kau miliki."

"Entahlah, aku hanya tahu jika ayahku menyimpannya sebagai barang berharga, namun setelah mereka meninggal, aku lebih menganggap bahwa kalung ini adalah benda peninggalan dari mereka."

"Tunggu sebentar, kedua orang tuamu sudah meninggal." Dia bertanya dengan wajah terkejut .

"Begitulah...."

Penjaga itu merasa aneh ketika melihat Raynor menjawab dengan santai perihal kematian kedua orang tuanya, tapi mau bagaimana lagi, dia tidak merasakan emosi tentang mereka berdua, dimana jiwanya adalah penguasa tertinggi yang hanya meminjam tubuh bocah Raynor avya ini.

"Apa kau tahu asal-usul bentuk harimau merah dari kalung itu."

"Jika bapak tanya demikian aku bingung harus menjawab apa, karena aku sendiri baru melihatnya kemarin sepeninggal ayah dan ibuku, jadi aku benar-benar tidak tahu apa pun."

"Baiklah, aku bisa memahaminya."

"Apa kalung ini sangat berharga pak."

"Jika kau ingin menjualnya, jelas tidak ada harganya, tapi jika kau bertanya asal usul, kalung itu memiliki pengaruh yang sangat besar."

"Apa itu ..."

"Aku tidak bisa mengatakannya, biar orang yang ingin bertemu denganmu mengatakannya."

"Siapa ?."

Pintu ruangan terbuka, dan sosok lelaki paruh baya menampakan diri. Bisa aku lihat dari pakaian yang digunakan dia bukan orang sembarangan, dimana jubah merah bermotif harimau merah menampakkan diri sebagai seorang dengan kewibawaan tinggi.

penguasa tertinggi yang sudah hidup ratusan ribu tahun bisa menilai seseorang hanya dengan sekilas pandang saja, entah dia adalah orang baik atau orang jahat dari caranya bicara, tentu dia sendiri merasa penasaran tentang hubungan yang terjalin antara kalung harimau merah dengan sosok lelaki itu.

"Silakan tuan Endru." Penjaga itu dengan sopan menarik kursi untuknya duduk.

"Terimakasih."

Hanya mendengar ucapan terimakasih dari lelaki itu Raynor bisa menilai bahwa lelaki paruh baya bernama Endru bukan orang jahat. Dia masih menghargai tindakan orang lain yang menunjukkan rasa hormat, jika dibandingkan dengan orang sombong atau orang dengan kepribadian buruk, mereka tidak akan berterimakasih, lantaran dianggap bahwa sosoknya memang pantas mendapat sanjungan dari orang yang lebih rendah.

"Bisakah aku meminta anda untuk keluar, aku ingin bicara empat mata dengan anak ini." Pinta lelaki paruh baya itu kepada penjaga.

"Tentu saja tuan Endru." Tanpa pikir panjang dia pun segera pergi keluar dari ruangan.

Kini hanya menyisakan aku dan lelaki yang dipanggil sebagai Tuan Endru. Lelaki paruh baya itu menatap Raynor tajam, sorot matanya memperhatikan setiap hal yang Raynor gunakan, entah ingin mengejek soal penampilan layak seperti gelandangan atau ingin mengintimidasi karena tidak percaya jika Raynor bukan penjahat.

"Apa kau mengenal nama Rezar."

Pikiran penguasa tertinggi terjun bebas ke dalam ingatan milik Raynor avya, dimana nama yang di ucapkan oleh lelaki paruh baya itu menang nama dari ayah dari bocah Raynor, Rezar Avya.

"Ya aku tahu itu, karena Rezar adalah nama ayahku."

'Meskipun lebih tepatnya itu nama dari ayah Raynor, tapi untuk sekarang dia juga termasuk ayahku.'

"Biar aku melihat kalung mu."

Raynor melepaskan kalung harimau yang dia gunakan dan menyerahkan kepada Endru...."Silakan."

Perlahan meraba-raba, menggosok dan memperhatikan setiap inci dari pahatan harimau yang dimana ada hal ajaib ketika pria itu memutar sesuatu dibaliknya.

Bentuk pahatan harimau seperti berubah posisi dan menunjukkan simbol lain yang hanya Endru pahami.

"Ini asli, jadi kau benar-benar putra dari Rezar, siapa namamu."

"Aku Raynor avya." Jawabnya memperkenalkan diri.

"Syukurlah, kau benar-benar putra dari paman Rezar." Ada raut wajah sedih yang dia tunjukan.

"Siapa sebenarnya anda ?."

"Bisa di bilang aku adalah keponakan dari ayahmu."

"Kalau begitu, bagaimana bagaimana aku harus memanggil anda."

Mau bagaimana lagi, di dalam ingatan yang penguasa tertinggi lihat, hampir tidak ada kisah tentang saudara-saudaranya, bahkan enam belas tahun masa hidup Raynor hanya mengisahkan tentang desa Maresha dan kota sebelah.

"Kau bisa memanggilku paman Endru."

"Apa paman tahu tentang kejadian di desa Maresha."

"Aku dari kabar yang diberikan oleh para tetua klan harimau merah, tapi katakan padaku Rezar bagaimana semua itu bisa terjadi."

Penguasa tertinggi sendiri bingung untuk menjelaskan pembantaian yang terjadi di desa Maresha, dimana ingatan Raynor Avya tidak mengetahui apa pun tentang masalah di sana.

"Maaf tapi aku pun tidak tahu paman Endru, karena saat kejadian itu aku berada di luar desa dan semua terjadi begitu saja."

"Bagaimana dengan ayahmu, apa dia berhasil selamat."

"Tidak, aku melihat jazad ayah sudah meninggal, termasuk seluruh penduduk desa yang dibantai habis entah oleh siapa."

"Jadi begitu, sungguh sebuah kejadian yang tidak bisa aku bayangkan, aku merasa kasihan kepada mu Raynor."

"Semua yang telah terjadi tidak bisa kita sesali, aku hanya ingin membalas perbuat mereka, entah siapa pun itu aku akan mencarinya." Jawabku untuk sebuah janji yang telah aku buat kepada Raynor avya dan semua penduduk desa Maresha.

"Tapi kau benar-benar berani untuk pergi ke kota Tegalasa ini sendirian."

"Mau bagaimana lagi, aku tidak bisa berdiam diri di sana dan meratapi keputusasaan sendirian paman, meskipun perjalanan menuju kota ini sangatlah berat." Bisa dilihat dari pakaian Raynor yang telah robek demi bertahan hidup melawan binatang iblis di hutan Jatilowa.

"Untuk sekarang kau tidak sendirian Raynor, kita akan kembali ke klan harimau merah, di sana kita akan mencari tahu dalang dari semua kejadian ini."

"Baiklah paman."

"Tapi sebelum itu, sebaiknya kita mencari pakaian yang pantas untukmu."

Semua penjelasan yang diberikan oleh paman Endru, penguasa tertinggi sedikit mengerti tentang seluk beluk keluarga Raynor avya, dimana dia adalah putra salah satu keturunan langsung klan harimau merah. Salah satu dari empat klan utama pendiri kerajaan Losborn.

Ini pula sedikit membuka misteri kenapa ada orang yang tertarik membantai penduduk desa Maresha, kemungkinan besar Alasannya adalah dendam dari Rezar, karena dia menjadi sosok terkenal di daratan timur dan memiliki bermacam musuh dengan niat untuk membunuhnya.

Terpopuler

Comments

Mamat Stone

Mamat Stone

lanjutkan

2024-08-16

0

Keith

Keith

keponakan kok dipanggil paman

2022-11-14

1

👑san_he😈

👑san_he😈

saya mau pecahin telur author....

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.
3 Buta arah
4 mengarang sebuah cerita
5 putri bangsawan
6 Buang hajat
7 pembukaan segel pertama
8 Harimau dari timur
9 Serikat dagang
10 aku lebih tua dari nenek moyangmu
11 empat klan utama
12 pasah saja
13 kursi
14 klan serigala hitam
15 siapa kau ?
16 Terkejut
17 sebuah omong kosong
18 Dunia spiritual
19 Pelatihan pagi hari
20 Latih tanding
21 sepuluh langkah
22 pusing
23 Satu bulan
24 Setelah mandi
25 niat buruk
26 lima koin perak
27 logam pamor
28 jangan panggil aku paman
29 tujuan hidup
30 sudah waktunya
31 potongan harga
32 lembah besar tanpa akhir
33 iblis kecil
34 membakar batu hingga empuk
35 seperti lelucon
36 bertanggung jawab
37 Terbawa emosi
38 Generasi muda terbaik
39 petarung berdaulat
40 kuali platinum
41 120 kilo
42 Gali lubang
43 lebih banyak belajar
44 soal lelaki
45 Tengah malam
46 Jiwa Phoenix
47 dewa penciptaan
48 kucing kawin
49 dunia beku abadi
50 besar dan keras
51 Sebuah gambar
52 Hanya untuk mengawasi
53 kamuflase
54 pembual
55 komplain
56 Harta rampasan
57 Inovasi
58 krasak, krosok
59 binatang iblis ular putih
60 terimakasih
61 Janji
62 dua murid sekte teratai api
63 tiga guru besar
64 klan naga langit
65 lupa soal umur
66 cuma-cuma
67 Satu-satunya cara
68 Sosok lain
69 Pemandangan yang indah
70 Pagi hari
71 tamu tak diundang
72 penilaian
73 harga diri
74 Rusak
75 Sekte iblis tanah neraka
76 hari festival
77 Hasil taruhan
78 pesta di mulai
79 Rencana
80 Suntik mati
81 kuda hitam
82 Motto
83 Energi dingin
84 Kecurangan
85 bertamu
86 lima bersaudara
87 cerita lama
88 mundur
89 wujud Phoenix
90 dua wanita
91 Sang Qian VS Sania
92 Penolakan
93 Kekaguman
94 rasa strawberry
95 kondisi Furan
96 Empat rangkaian
97 keras kepala
98 Pengorbanan jiwa
99 tiga murid akademi pedang suci
100 Latih tanding
101 Keinginan lebih
102 Kepergian Sania
103 Taruhan
104 Ujian danau Cicaban
105 Raja ikan julung-julung
106 Tantangan
107 empat hal
108 putri kerajaan
109 Hutang
110 Jurusan
111 Asrama
112 batu darah iblis
113 Penjaga kuil
114 perkenalkan diri
115 Guru pengajar
116 putri Qiu Nan
117 Hubungan kekasih
118 beradu rangkaian formasi
119 Rangkaian formasi penyerang
120 Terlalu sibuk
121 perihal wanita
122 ASKAR
123 pemeran pengganti
124 misi pencarian
125 Pertemuan
126 Firasat
127 tokoh utama
128 Batu darah iblis
129 Bingung
130 kebangkitan sempurna
131 pedang dewa penghakim
132 diluar ruangan
133 bercocok tanam
134 harga ginjal
135 Pertemuan kembali
136 Serin Sua
137 terkesima
138 Lan Wereng
139 Duku mau ?
140 identitas
141 Permintaan Gundira
142 pengumuman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Prolog
2
Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.
3
Buta arah
4
mengarang sebuah cerita
5
putri bangsawan
6
Buang hajat
7
pembukaan segel pertama
8
Harimau dari timur
9
Serikat dagang
10
aku lebih tua dari nenek moyangmu
11
empat klan utama
12
pasah saja
13
kursi
14
klan serigala hitam
15
siapa kau ?
16
Terkejut
17
sebuah omong kosong
18
Dunia spiritual
19
Pelatihan pagi hari
20
Latih tanding
21
sepuluh langkah
22
pusing
23
Satu bulan
24
Setelah mandi
25
niat buruk
26
lima koin perak
27
logam pamor
28
jangan panggil aku paman
29
tujuan hidup
30
sudah waktunya
31
potongan harga
32
lembah besar tanpa akhir
33
iblis kecil
34
membakar batu hingga empuk
35
seperti lelucon
36
bertanggung jawab
37
Terbawa emosi
38
Generasi muda terbaik
39
petarung berdaulat
40
kuali platinum
41
120 kilo
42
Gali lubang
43
lebih banyak belajar
44
soal lelaki
45
Tengah malam
46
Jiwa Phoenix
47
dewa penciptaan
48
kucing kawin
49
dunia beku abadi
50
besar dan keras
51
Sebuah gambar
52
Hanya untuk mengawasi
53
kamuflase
54
pembual
55
komplain
56
Harta rampasan
57
Inovasi
58
krasak, krosok
59
binatang iblis ular putih
60
terimakasih
61
Janji
62
dua murid sekte teratai api
63
tiga guru besar
64
klan naga langit
65
lupa soal umur
66
cuma-cuma
67
Satu-satunya cara
68
Sosok lain
69
Pemandangan yang indah
70
Pagi hari
71
tamu tak diundang
72
penilaian
73
harga diri
74
Rusak
75
Sekte iblis tanah neraka
76
hari festival
77
Hasil taruhan
78
pesta di mulai
79
Rencana
80
Suntik mati
81
kuda hitam
82
Motto
83
Energi dingin
84
Kecurangan
85
bertamu
86
lima bersaudara
87
cerita lama
88
mundur
89
wujud Phoenix
90
dua wanita
91
Sang Qian VS Sania
92
Penolakan
93
Kekaguman
94
rasa strawberry
95
kondisi Furan
96
Empat rangkaian
97
keras kepala
98
Pengorbanan jiwa
99
tiga murid akademi pedang suci
100
Latih tanding
101
Keinginan lebih
102
Kepergian Sania
103
Taruhan
104
Ujian danau Cicaban
105
Raja ikan julung-julung
106
Tantangan
107
empat hal
108
putri kerajaan
109
Hutang
110
Jurusan
111
Asrama
112
batu darah iblis
113
Penjaga kuil
114
perkenalkan diri
115
Guru pengajar
116
putri Qiu Nan
117
Hubungan kekasih
118
beradu rangkaian formasi
119
Rangkaian formasi penyerang
120
Terlalu sibuk
121
perihal wanita
122
ASKAR
123
pemeran pengganti
124
misi pencarian
125
Pertemuan
126
Firasat
127
tokoh utama
128
Batu darah iblis
129
Bingung
130
kebangkitan sempurna
131
pedang dewa penghakim
132
diluar ruangan
133
bercocok tanam
134
harga ginjal
135
Pertemuan kembali
136
Serin Sua
137
terkesima
138
Lan Wereng
139
Duku mau ?
140
identitas
141
Permintaan Gundira
142
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!