Buang hajat

Setelah menyelesaikan makan malam, Siva berdiri dan melihat ke sekelilingnya, dimana ada aliran sungai kecil berada tidak jauh dari tempat kami beristirahat. Tapi Raynor merasa bingung untuk menggambarkan ekspresi dari Siva yang tampak aneh.

Siva berdiri diam sambil melirik kepada Raynor dengan wajah malu-malu atau pun hal yang tidak bisa di ungkapkan oleh perkataannya.

"Ada apa ?, Apa kau ingin buang hajat." Tanya Raynor karena ekspresi Siva jelas sangat tidak nyaman.

"Tidak !!!, Bukan itu." Balasnya dengan kesal.

"Lantas apa yang kau inginkan."

"Aku ingin mandi."

"Silakan, aku tidak melarangnya."

"Aku ingin kau menemaniku."

Itu jelas membuat Raynor terkejut, sampai-sampai daging yang masih ada di tangan jatuh ke tanah.

"Maaf apa aku tidak salah dengar ?."

"Jika kau bertanya tentu ada yang salah dengan telingamu."

"Sungguh tidak baik nona, karena tidak pantas jika lelaki dan perempuan yang bukan suami istri untuk mandi bersama." Jawab Raynor.

Walau pun sebenarnya tidak mungkin menolak jika memang di paksa untuk menemani Siva mandi.

"Jangan berpikir macam-macam... aku hanya takut jika ada binatang iblis datang saat aku mandi."

"Oh begitu, kau ingin aku menjagamu."

Siva mengangguk perlahan dengan wajah merah karena malu, ini jelas tidak membuatnya nyaman meminta bantuan untuk hal pribadi, terlebih Raynor adalah lelaki yang masih sehat jasmani dan rohani.

"Baiklah, baiklah, aku akan menjagamu."

"Tapi jangan mengintip." Ucapnya dengan tegas.

"Aku mengerti, jadi jangan khawatir."

Dari tempat Raynor sekarang, dia bisa mendengar suara gemericik air sungai ketika seseorang melangkah masuk ke dalamnya, tapi secara sengaja Raynor mengeluarkan Pengendalian dimensi tanpa batas.

Tanpa perlu untuk Raynor melihat segala sesuatu yang ada di wilayah lingkaran kekuatan tenaga dalam akan tergambar jelas dipikirannya. Meski dikatakan bahwa Siva tidak memiliki daya tarik olehnya, itu hanya ungkapan kekesalan saja.

Sosok Davendra sang penguasa tertinggi yang ada di dalam tubuh Raynor adalah orang yang mencintai keindahan, tentu sebagai lelaki sehat jasmani dan rohani hal seperti in sangati wajar, sewajar orang bernapas untuk hidup.

Siva adalah seorang putri dari seorang bangsawan, dimana kecantikan yang dia miliki benar-benar mampu membuat banyak negara berperang demi mendapatkan dirinya. Terlebih lagi jiwa Raynor sebagai penguasa tertinggi mencintai sebuah kecantikan dari para wanita, tanpa perduli soal Ras, ukuran, atau pun sifat mereka. Dia cukup menikmati pemandangan yang muncul dalam pikiran.

'Dia sungguh cantik, meski pun.... Ya... Sifatnya itu loh... Aahhh, jika dia sedikit lembut aku tidak akan menolak.'

Dan saat ini, Raynor memperhatikan penuh konsentrasi untuk setiap lekuk tubuh dari Siva, rambut hitam panjang terurai basah menyentuh kulit putih dengan bekas luka sobek akibat serigala merah.

"Hmmm untuk lima tahun lagi, kau benar-benar menjadi wanita idaman." Ucap Raynor yang membayangkan sedikit ke masa depan.

"Apa kau mengatakan sesuatu...." Seakan tajam telinga Siva yang mendengar suaranya meski suara aliran sungai cukup besar.

"Tidak bukan apa-apa, lanjutan saja mandi mu."

Perhatian Raynor tiba-tiba saja teralihkan, ketika sebuah kehadiran masuk kedalam wilayah dimensi tanpa batas. Pergerakan cepat dan lincah, makhluk itu berlari menuju ke tepian sungai tempat Siva mandi.

Serigala merah yang datang secara berkelompok, dalam beberapa nafas sembilan makhluk itu mungkin akan menjadikan Siva sebagai mangsa mereka.

Siva berjalan keluar dari dalam sungai untuk membenahi pakaian, Raynor pun segera pergi dan berdiri tepat di hadapan Siva. Dia menjerit keras sambil menutupi aset-aset berharga di tubuh dengan tangan.

"Apa yang kau lakukan, kau berjanji tidak akan mengintip, mati saja kau."

"Diam..." Raynor segera menutup mulut Siva dan membawanya naik ke atas pohon.

Meronta keras untuk melepaskan diri dari pelukan, dimana tubuhnya masih belum tertutupi oleh satu kain pun dan itu jelas akan menjadi aib bagi Siva setelah di lihat orang lain.

Sedikit sentuhan secara langsung bisa Raynor rasakan betapa lembut kulit Siva, jika dirinya adalah orang lain, tentu tidak akan mampu mengendalikan diri untuk aset berharga milik wanita ini.

"Lepaskan aku, ternyata kau memiliki niat busuk, kau berpura-pura baik, dan sekarang aku tahu kau hanya binatang busuk yang bernafsu ketika melihatku telanjang." Siva terus mengoceh dengan suara keras.

Raynor tetap berusaha menutup mulut Siva, dia pula masih melawan.

"Saat aku keluar dari hutan ini, aku akan mengatakan pada ayahanda, agar kau mendapat hukuman berat." Ancam Siva.

"Jika kau banyak bicara, maka aku akan biarkan serigala itu memakan mu." Jawab Raynor dengan menunjuk ke arah sekelompok serigala merah yang terlihat dibawah pohon.

Melihat hal itu, Siva seketika diam, dia merasa malu atas tuduhannya, sedangkan alasan Raynor adalah untuk menyelamatkan dia dari kawanan serigala yang datang.

Binatang iblis serigala merah memiliki ketajaman indra penciuman yang mampu melacak mangsa hingga ribuan meter, Serigala merah berhasil mengikuti mereka karena ada bekas luka di tubuh Siva.

Kawanan serigala mencium aroma darah dari salah satu serigala merah yang kabur, dan sekarang Raynor sedikit menyesal karena tidak membunuh semua binatang iblis itu

"Ray apa yang harus kita lakukan sekarang, mereka ada banyak." Bertanya Siva yang masih berada di pelukan.

"Untuk pertama, sebaiknya kau menutupi tubuhmu, aku tidak bisa berkonsentrasi memikirkan rencana, saat benda itu menyentuh lenganku." Balas Raynor dan Siva pun merasa malu selagi melepaskan diri dan menutupi aset pribadinya.

Terkepung oleh sekelompok serigala merah darah di tengah hutan adalah hal buruk. Begitu juga untuk Raynor sekali pun, karena kekuatan yang dia miliki sekarang masih belum cukup mengalahkan lima binatang iblis secara bersamaan.

'Jika saat ini aku adalah sosok dari sang penguasa, maka tidak perlu untukku menggunakan kekuatan, bahkan hanya dengan air ludah saja sudah cukup.'

Tapi sekarang dia adalah Raynor Avya, tidak lebih dari seorang ahli beladiri di tingkat penguatan tubuh yang baru dimulai kultivasi empat hari lalu.

"Kau tetap di sini, jangan bersuara atau lagi berteriak, mereka bisa saja naik dan menyerang mu."

"Apa kau akan turun." Cemas Siva bertanya.

"Apa lagi yang bisa kita lakukan, hanya pasrah sampai mereka naik ke atas."

"Tapi bukankah melawan serigala sebanyak ini sangat berbahaya."

"Paling tidak aku cukup kuat melawan mereka dan apa kau tahu, orang tampan itu susah matinya."

Raynor percaya diri dengan kemampuan bertarungnya sekarang, bahkan jika memang berada di ujung maut, Dia masih bisa melepaskan gerbang pertama dan menggunakan kekuatan penguasa tertinggi.

Bersiap dengan satu belati dan sebilah pedang yang dia pinjam dari Siva, melompat turun, Raynor melepas serangan langsung di atas kepala serigala, kemudian beralih menebas kepala serigala lain di sebelah.

Dua serigala merah tewas.

Kini tersisa tujuh ekor yang siap menerkamnya secara bersamaan, cepat langkah mundur Raynor ambil untuk menghindar, menggunakan kemampuan lain dari ilmu kendali dimensi tanpa batas.

Di pandangan mata Raynor pergerakan serigala merah darah dilihatnya menjadi lambat, walau begitu, bukan berarti dia mampu mengendalikan waktu secara nyata. Hanya kecepatan otak yang Raynor miliki ratusan kali lebih cepat untuk menganalisa arah serangan dari lawan.

Dalam tingkatan yang lebih tinggi, kemampuan kendali dimensi tanpa batas, akan mampu menghentikan gerakan lawan dan membaca masa depan. Itu menjadi perjalanan yang sangat panjang demi mencapai tingkat tertinggi.

Selama satu nafas Raynor sudah memprediksi arah serangan ke tujuh serigala, dia menghindar ke kiri dan kanan, melompat dan menerobos. Gerak tangan cepat merobek perut dan membunuh dua serigala lain dalam waktu singkat.

Empat serigala merah tewas.

Siva yang bersembunyi di atas pohon, menunjukkan sorot mata penuh kekaguman, dimana dirinya baru pertama kali melihat seorang lelaki berusia 14 tahun itu mampu melawan empat serigala dalam waktu singkat.

"Bagaimana kau bisa melakukannya, itu luar biasa." Ucap Siva penuh rasa terkejut.

Nyatanya suara Siva terdengar oleh para serigala dan itu menarik perhatian mereka, melompat naik ke atas pohon untuk menyerang. Raynor menyadari akan hal itu, segera naik untuk menyelamatkan Siva dan pergi lebih jauh, tapi ke lima serigala mengejar tanpa ada niat melepas mangsa mereka.

Raynor melempar belati dan menjatuhkan satu serigala lain, dia pun masih mampu membunuh empat serigala tersisa. Tapi efek samping penggunaan kendali dimensi tanpa batas sudah dirasakan. Terlebih lagi dia juga harus menjaga Siva.

"Siva, sebaiknya kau pergi lebih dulu." Hanya itu yang terpikirkan olehnya dengan kondisi terdesak seperti sekarang.

Mengumpulkan tenaga dalam, Raynor berniat melemparkan tubuh Siva sekuat tenaga untuk keluar dari kerumunan serigala.

"Tidak, tidak, Ja.....ngaaaannn." Teriakan Siva panjang dan terbang menjauh.

Satu serigala yang ingin mengejar Siva, segera dihentikan oleh Raynor dengan melempar pedang dan tepat bersarang di bagian dada.

Raynor belumlah lepas dari situasi berbahaya, melihat tersirat sorot mata tajam sisa serigala, membuatnya tersenyum penuh makna, ketika dia harus melawan ketiga serigala yang mengepung setiap jalan untuk pergi.

"Baiklah, aku akan menggunakan sedikit kekuatan penguasa ku." Ucapannya dengan senyum ekspresi serius.

Terpopuler

Comments

Mamat Stone

Mamat Stone

waktunya berolahraga 😉

2024-08-16

0

Mas Radhen

Mas Radhen

katanya ratusan ribu tahun

2024-06-10

0

Eldfed

Eldfed

dimana pun engkau berada pikiran mu membuat ku pusing

2023-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.
3 Buta arah
4 mengarang sebuah cerita
5 putri bangsawan
6 Buang hajat
7 pembukaan segel pertama
8 Harimau dari timur
9 Serikat dagang
10 aku lebih tua dari nenek moyangmu
11 empat klan utama
12 pasah saja
13 kursi
14 klan serigala hitam
15 siapa kau ?
16 Terkejut
17 sebuah omong kosong
18 Dunia spiritual
19 Pelatihan pagi hari
20 Latih tanding
21 sepuluh langkah
22 pusing
23 Satu bulan
24 Setelah mandi
25 niat buruk
26 lima koin perak
27 logam pamor
28 jangan panggil aku paman
29 tujuan hidup
30 sudah waktunya
31 potongan harga
32 lembah besar tanpa akhir
33 iblis kecil
34 membakar batu hingga empuk
35 seperti lelucon
36 bertanggung jawab
37 Terbawa emosi
38 Generasi muda terbaik
39 petarung berdaulat
40 kuali platinum
41 120 kilo
42 Gali lubang
43 lebih banyak belajar
44 soal lelaki
45 Tengah malam
46 Jiwa Phoenix
47 dewa penciptaan
48 kucing kawin
49 dunia beku abadi
50 besar dan keras
51 Sebuah gambar
52 Hanya untuk mengawasi
53 kamuflase
54 pembual
55 komplain
56 Harta rampasan
57 Inovasi
58 krasak, krosok
59 binatang iblis ular putih
60 terimakasih
61 Janji
62 dua murid sekte teratai api
63 tiga guru besar
64 klan naga langit
65 lupa soal umur
66 cuma-cuma
67 Satu-satunya cara
68 Sosok lain
69 Pemandangan yang indah
70 Pagi hari
71 tamu tak diundang
72 penilaian
73 harga diri
74 Rusak
75 Sekte iblis tanah neraka
76 hari festival
77 Hasil taruhan
78 pesta di mulai
79 Rencana
80 Suntik mati
81 kuda hitam
82 Motto
83 Energi dingin
84 Kecurangan
85 bertamu
86 lima bersaudara
87 cerita lama
88 mundur
89 wujud Phoenix
90 dua wanita
91 Sang Qian VS Sania
92 Penolakan
93 Kekaguman
94 rasa strawberry
95 kondisi Furan
96 Empat rangkaian
97 keras kepala
98 Pengorbanan jiwa
99 tiga murid akademi pedang suci
100 Latih tanding
101 Keinginan lebih
102 Kepergian Sania
103 Taruhan
104 Ujian danau Cicaban
105 Raja ikan julung-julung
106 Tantangan
107 empat hal
108 putri kerajaan
109 Hutang
110 Jurusan
111 Asrama
112 batu darah iblis
113 Penjaga kuil
114 perkenalkan diri
115 Guru pengajar
116 putri Qiu Nan
117 Hubungan kekasih
118 beradu rangkaian formasi
119 Rangkaian formasi penyerang
120 Terlalu sibuk
121 perihal wanita
122 ASKAR
123 pemeran pengganti
124 misi pencarian
125 Pertemuan
126 Firasat
127 tokoh utama
128 Batu darah iblis
129 Bingung
130 kebangkitan sempurna
131 pedang dewa penghakim
132 diluar ruangan
133 bercocok tanam
134 harga ginjal
135 Pertemuan kembali
136 Serin Sua
137 terkesima
138 Lan Wereng
139 Duku mau ?
140 identitas
141 Permintaan Gundira
142 pengumuman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Prolog
2
Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.
3
Buta arah
4
mengarang sebuah cerita
5
putri bangsawan
6
Buang hajat
7
pembukaan segel pertama
8
Harimau dari timur
9
Serikat dagang
10
aku lebih tua dari nenek moyangmu
11
empat klan utama
12
pasah saja
13
kursi
14
klan serigala hitam
15
siapa kau ?
16
Terkejut
17
sebuah omong kosong
18
Dunia spiritual
19
Pelatihan pagi hari
20
Latih tanding
21
sepuluh langkah
22
pusing
23
Satu bulan
24
Setelah mandi
25
niat buruk
26
lima koin perak
27
logam pamor
28
jangan panggil aku paman
29
tujuan hidup
30
sudah waktunya
31
potongan harga
32
lembah besar tanpa akhir
33
iblis kecil
34
membakar batu hingga empuk
35
seperti lelucon
36
bertanggung jawab
37
Terbawa emosi
38
Generasi muda terbaik
39
petarung berdaulat
40
kuali platinum
41
120 kilo
42
Gali lubang
43
lebih banyak belajar
44
soal lelaki
45
Tengah malam
46
Jiwa Phoenix
47
dewa penciptaan
48
kucing kawin
49
dunia beku abadi
50
besar dan keras
51
Sebuah gambar
52
Hanya untuk mengawasi
53
kamuflase
54
pembual
55
komplain
56
Harta rampasan
57
Inovasi
58
krasak, krosok
59
binatang iblis ular putih
60
terimakasih
61
Janji
62
dua murid sekte teratai api
63
tiga guru besar
64
klan naga langit
65
lupa soal umur
66
cuma-cuma
67
Satu-satunya cara
68
Sosok lain
69
Pemandangan yang indah
70
Pagi hari
71
tamu tak diundang
72
penilaian
73
harga diri
74
Rusak
75
Sekte iblis tanah neraka
76
hari festival
77
Hasil taruhan
78
pesta di mulai
79
Rencana
80
Suntik mati
81
kuda hitam
82
Motto
83
Energi dingin
84
Kecurangan
85
bertamu
86
lima bersaudara
87
cerita lama
88
mundur
89
wujud Phoenix
90
dua wanita
91
Sang Qian VS Sania
92
Penolakan
93
Kekaguman
94
rasa strawberry
95
kondisi Furan
96
Empat rangkaian
97
keras kepala
98
Pengorbanan jiwa
99
tiga murid akademi pedang suci
100
Latih tanding
101
Keinginan lebih
102
Kepergian Sania
103
Taruhan
104
Ujian danau Cicaban
105
Raja ikan julung-julung
106
Tantangan
107
empat hal
108
putri kerajaan
109
Hutang
110
Jurusan
111
Asrama
112
batu darah iblis
113
Penjaga kuil
114
perkenalkan diri
115
Guru pengajar
116
putri Qiu Nan
117
Hubungan kekasih
118
beradu rangkaian formasi
119
Rangkaian formasi penyerang
120
Terlalu sibuk
121
perihal wanita
122
ASKAR
123
pemeran pengganti
124
misi pencarian
125
Pertemuan
126
Firasat
127
tokoh utama
128
Batu darah iblis
129
Bingung
130
kebangkitan sempurna
131
pedang dewa penghakim
132
diluar ruangan
133
bercocok tanam
134
harga ginjal
135
Pertemuan kembali
136
Serin Sua
137
terkesima
138
Lan Wereng
139
Duku mau ?
140
identitas
141
Permintaan Gundira
142
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!