Di dalam dunia kultivasi seni beladiri, terdapat beberapa tingkatan pada tubuh manusia biasa sebagai bentuk permulaan :
*Tingkat penguatan tubuh .
*Tingkat pembentukan jiwa .
*Tingkat pemahaman bumi .
Setelah manusia yang berlatih kultivasi beladiri mencapai ke lima tingkatan dan melewatinya, tubuh manusia itu akan berevolusi menjadi lebih kuat sebagai seorang king atau tingkat Raja.
Di dalam tingkat raja. Kekuatan, umur dan tenaga dalam akan melampaui batas normal dari manusia biasa. Tetapi dalam berlatih kultivasi akan menjadi lebih sulit hingga berkali-kali lipat.
Tapi itu bukanlah akhir, tidak pula sebagai pertengahan, karena ada tingkat yang lebih tinggi.
King, Lord, Master, Sovereign, Saint, immortal, God dan God Exalted....
Sebuah perjalanan panjang, teramat sangat panjang sekali untuk Davendra membawa Raynor menuju puncak kekuatan sejati.
Tidak terasa tiga hari berlalu dengan cepat untuknya menyelesaikan pembersihan seluruh mayat yang ada di desa.
Davendra secara sengaja menempatkan semua mayat di tanah lapang tidak jauh dari desa agar ada orang lain yang bisa melihat tempah ini ketika berkunjung.
'Sungguh melelahkan menggali 237 liang kubur untuk memakamkan mereka semua.'
Jika saja dia tidak memperbaiki struktur tubuh Raynor dan tidak melakukan meditasi untuk mengawali pertumbuhan kekuatan menjadi seorang ahli beladiri tenaga dalam, maka semua pekerjaan ini akan terlalu sulit dilakukan, karena keterbatasan kekuatan dan ketahanan tubuh bocah Raynor Avya tidak lebih seperti anak remaja usia 16 tahun pada manusia biasa.
Tapi untuk sekarang, kekuatan tubuh Raynor sudah berkembang pesat ketika memasuki tingkat penguatan tubuh tahap menengah dan menjadi puluhan kali lebih kuat dari manusia normal.
"Semua sudah selesai."
Davendra membersihkan keringat di dahi, dan meneguk air kelapa untuk melepas lelah.
"Entah kapan terakhir aku merasa kelelahan seperti ini."
Bagi Davendra ini cukup sebagai sarana olahraga dan berlatih menguatkan pondasi tubuh agar menjadi lebih stabil. Walau ada hal lain terlintas didalam pikiran Davendra setelah menemukan ingatan lain dari bocah Raynor Avya.
Raynor memiliki seorang adik perempuan yang usianya masih 12 tahun, tapi secara jelas, tidak ada satu pun mayat anak perempuan seperti adiknya itu.
Selama terjadinya pembantaian Raynor pergi ke luar desa untuk berburu, dia tidak tahu apa yang terjadi ketika pembantaian berlangsung. Namun dalam setengah hari seluruh desa berubah menjadi kubangan darah dengan tumpukan mayat berserakan.
Memang terdengar menyedihkan, tapi Davendra tidak menunjukan perasaan apa pun. Bukan seperti dia tidak perduli kepada nyawa semua orang yang terbunuh tanpa alasan. Selama ini dirinya sudah melangkahi banyak mayat dan itu jauh lebih dari apa yang bisa di hitung oleh jari tangan dan kaki.
Jutaan makhluk dari berbagai ras sudah tewas selama perjalanannya untuk mencapai puncak kekuatan yang tiada tanding. Sahabat, keluarga, kekasih dan saudara tidak ada satu pun tersisa dari mereka semua.
Davendra pun tahu, bahwa ini adalah takdir yang harus diterima tanpa bisa menawar.
Tapi memang ada sedikit rasa iba setelah menggabungkan jiwanya ke dalam tubuh Raynor Avya.
'Mungkin inilah yang di namakan sebagai ikatan batin.'
Di depan pusara makan kedua orang tua dari lelaki yang tubuhnya Davendra gunakan, dia membawa banyak bunga liar dari dalam hutan, menaburkan ke atas langit dan jatuh menyebar ke tanah.
"Aku tidak tahu kalian mati dengan tenang atau pun bergentayangan, tapi aku pinjam tubuh Raynor Avya, aku berjanji akan membalaskan dendam kalian dan semua orang di desa ini."
Setelah semua hal yang harus Davendra lakukan telah selesai, dia memutuskan untuk pergi menuju kerajaan Losborn. Desa Maresha berlokasi di ujung tenggara hutan wilayah kerajaan Losborn, sangat terpencil dan jarang dikunjungi oleh para pengembara.
Jarak perjalanan yang cukup jauh, melewati beberapa desa dan kota-kota kecil, setidaknya membutuhkan waktu lima hari bahkan lebih untuk pergi ke wilayah kota kerajaan.
Tapi dengan kekuatan tenaga dalam yang sekarang dia miliki, itu cukup untuk melawan binatang iblis saat mereka tiba-tiba datang menyerang.
Davendra tidak banyak membawa barang, sebagian besar harta keluarga sudah hangus terbakar bersamaan dengan rumah milik orang tuanya. Beberapa koin emas sebagai bekal dan sebilah pedang kecil yang pasti dia butuhkan untuk menjaga diri.
Tapi tanpa sengaja ketika dia coba mencari harta lain yang bisa dibawa, terlihat sebuah kalung berbentuk pahatan harimau merah membuatnya tertarik, termasuk ingatan Raynor Avya tentang kalung itu adalah miliki oleh sang Ayah sebagai harta berharga yang selalu tersimpan.
"Aku ambil ini, semoga menjadi benda keberuntungan untukku."
Davendra memakai kalung harimau merah itu di leher.
Banyak hal yang terlintas didalam pikiran Davendra sekarang, kenangan para penduduk bagi Raynor Avya, tapi tidak dia pedulikan, karena untuknya, mereka hanya orang asing yang dia kenal dari ingatan orang lain.
'Setidaknya aku sudah berjanji untuk membalaskan dendam semua orang yang sudah tewas di desa ini. Aku pun kini memiliki alasan dan tujuan kemana diriku akan pergi.'
Berada di gerbang Desa Maresha, itu satu-satunya jalan keluar masuk bagi setiap orang untuk bepergian. Karena desa ini berada wilayah terpencil, sehingga hanya ada satu menuju desa selanjutnya.
Berhenti sejenak untuk membuka tas perbekalan dan mengeluarkan selembar kertas yang berisi gambar wilayah daerah sekitar. Itu adalah peta dimana meliputi seluruh jalan untuk menghubungkan satu desa ke desa lain hingga berakhir ke kota kerajaan Losborn.
Davendra membaca penuh konsentrasi, memutar peta ke kiri dan ke kanan, bahkan dibaliknya ke belakang, tapi terlihat jelas dia menunjukkan wajah bingung ketika harus membaca arah di dalam peta.
"Aku tidak pernah suka dengan gambar ini, semua terlihat aneh dan membuatku pusing."
Merasa kesal kepada dirinya sendiri dan meremas kertas peta itu lalu dibuangnya jauh.
Davendra adalah penguasa tertinggi yang berdiri di puncak kekuatan tanpa ada satu orang pun mampu menandingi, tapi di sisi lain dia memiliki satu masalah pribadi yaitu buta arah.
"Jadi arah mana yang harus aku tuju...."
Satu jari dia jilat dan diangkat tinggi ke atas, merasakan semilir angin berhembus dari arah barat, seakan menjadi petunjuk jalan yang harus dia ikuti.
"Baiklah aku akan pergi ke sana."
Davendra tidak perduli dengan jalan setapak yang ada di depan mata, dia jauh lebih mempercayai insting sebagai petunjuk arah.
'Semua sudah siap, mari kita mulai petualangan baru.'
Menikmati waktu saat langkah kaki membawa Davendra pergi memasuki hutan dengan bersiul, hanya mengikuti arah angin yang menjadi tujuannya.
Matahari perlahan tergelincir ke arah barat dan lenyap dibalik pegunungan.
Setelah Davendra memasuki hutan cukup dalam, malam kini telah datang.
Dia sudah bersiap dengan satu belati yang tersembunyi di belakang pinggang. Telinga selalu terpasang untuk mendengar pergerakan dari segala arah ketika ada binatang iblis datang.
Lebih dari sekedar latihan, ini adalah pengalaman yang Davendra miliki selama berpetualang sebelum menjadi penguasa tertinggi. Insting sebagai pemburu sangat terasah dalam mengantisipasi serangan binatang iblis ketika bersembunyi di balik semak-semak.
Ada pun binatang iblis yang berkeliaran di hutan sekitar hanya binatang-binatang kelas rendah tanpa perlu bersusah payah untuk melawan, mereka akan pergi jika tahu mangsa memiliki aura lebih kuat.
Nyatanya Davendra sedikit mengharap jika ada binatang iblis datang dan bertarung melawannya.
Sudah lama dia tidak merasakan sensasi tegang di dalam hidup. Ini jelas membuatnya bersemangat.
Hingga sebuah bayangan datang melompat menunjukan cakar dan taring dari belakang. Davendra sudah mengantisipasi hal tersebut, bergerak sedikit ke belakang untuk menghindar.
Dia bisa menemukan celah melepaskan satu serangan belati dari tangan kanannya, menghujam cepat dan tepat menembus jantung binatang iblis.
"Serigala merah darah kah... sepertinya tempat ini adalah wilayah kawanan mereka..."
Tanpa perlu menunggu lama, tubuh serigala merah yang telah tertusuk tepat di bagian dada, jatuh dan meregang nyawa seketika.
Davendra cukup memahami informasi dari binatang iblis serigala merah.
Bagi sebagian besar orang yang baru saja menumbuhkan kekuatan tenaga dalam, berhadapan dengan bintang iblis sekelas serigala merah terbilang sangat berbahaya.
Kelincahan, kekuatan dan dan kecepatan dalam menyerang benar-benar mampu mengalahkan ahli beladiri setingkat pembentukan jiwa dengan mudah.
Namun mereka salah memilih lawan, meski Davendra berada di tubuh yang terbilang lemah, tapi pengalaman bertarung jauh lebih banyak, sehingga mencari celah mengalahkan serigala merah begitu mudah.
Tapi satu hal yang membuatnya penasaran...
"Serigala merah adalah binatang iblis dalam kelompok, sedangkan satu ini menyerang ku sendirian, apa dia terpisah dari kelompoknya."
Seakan pertanyaan itu langsung terjawab, ketika telinga mendengar langkah kaki cepat di arah yang lain. Davendra segera melompat naik ke dahan pohon dan bergerak menuju ke tempat dari lokasi serigala merah.
Tidak terlalu jauh dari tempatnya. Davendra berdiri di atas pohon selagi memperhatikan seorang gadis muda berpakaian kotor dan sobek terkepung oleh dua ekor serigala merah darah.
Tentu bisa disimpulkan, jika situasi dari gadis itu berada dalam bahaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Mamat Stone
Semangat Thor
2024-08-16
0
yang awalnya bawa pedang pendek kok jadi belati Thor ,jadi malas kasih like apalagi hadiah ,GK jelas amat
2023-01-12
2
Mbah Kenyung
ngumpulke vote
2022-12-20
0