mengarang sebuah cerita

Jauh di dalam hutan Jatilowa, Seseorang mengangkat senjata di tangan untuk berhadapan langsung dengan dua binatang iblis serigala merah darah.

Dia adalah seorang gadis remaja cantik berambut hitam panjang, walau wajahnya sudah kotor karena lumpur, tapi kecantikan yang dia miliki tidak hilang dan bisa dilihat dari jauh bahkan dengan satu mata.

Baju putih bermotif bunga merah rusak karena cakaran serigala. Pedang ditangannya terus menahan semua serangan dari kedua serigala merah.

Satu langkah gerakan yang salah. Pedangnya terlempar jauh akibat serangan serigala secara bersamaan, wajah cantik bingung dan ketakutan. Serangan terakhir pasti akan membuatnya terbunuh.

Dia hanya memejamkan mata dan berkata secara pelan...."Tolong aku."

Sosok lelaki melompat dari atas pohon...."Tenang saja nona muda, aku akan menyelamatkan mu."

Tentu saja yang datang adalah Davendra, sang penguasa tertinggi meskipun kini berada di tubuh Raynor Avya.

'Ini terlihat cukup keren, aku bisa membanggakan tindakanku sebagai seorang pahlawan demi menyelamatkan gadis cantik.'

Raynor yang melompat dari atas pohon, segera saja menancapkan belati tepat di punggung salah satu serigala merah. Raungan keras menggema di tengah hutan, serigala merah meronta-ronta untuk melepaskan diri, kekuatannya jelas luar biasa, berniat melempar tubuh Raynor agar bisa lepas.

Tapi serangan belati yang menghujam ke dalam tubuh serigala sudah merobek otot dan mengoyak daging, Raynor bertahan di atas punggung serigala, menusuk, menyobek dan menyayat dagingnya berulang kali, hingga titik vital menerima luka berat, tidak perlu waktu lama semua serangan Raynor membuat serigala jatuh.

Perlahan gadis itu membuka mata, sejenak melihat ke arah Raynor dengan melamun, sang penyelamat yang datang menghabisi satu serigala tanpa kesulitan.

Serigala lain lebih memilih melarikan diri karena dia memiliki insting untuk tidak melawan makhluk yang lebih kuat.

Raynor berjalan mendekat ke arah gadis yang masih terdiam dengan wajah bingung, sedangkan arti dari pandangan mata sang gadis tersirat sebuah perasaan antara senang, malu, dan terkejut.

"Nona muda apa kau baik-baik saja." Raynor bertanya dengan tersenyum ramah.

Meski pun dari penampilannya cukup mengerikan, karena hampir seluruh tubuh tersiram darah serigala. Namun ketika Raynor mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri, gadis itu menepis dan memasang wajah tegas sembari menyilangkan tangan di depan dada.

"Apa yang kamu lakukan, aku sanggup membunuh kedua binatang bodoh ini sendirian, jadi aku tidak perlu bantuan mu." Jawab gadis itu dengan nada sombong.

"Eeehhhh😑." Raynor tidak bisa berkata apa pun lagi melihat tatapan matanya begitu tajam.

Ekspresi wajah gadis itu menggambarkan jelas bahwa dia memiliki harga diri yang begitu besar, menutupi ketidakmampuannya karena kalah melawan dua binatang iblis.

Raynor merasa sedikit kesal, tapi berusaha tetap sabar.

Semua sangat jelas terlihat dari penampilan si gadis muda itu, senjata, pakaian dan setiap aksesoris yang dia gunakan hanya dimiliki oleh kalangan bangsawan.

Apa yang Raynor lakukan sama seperti memperlihatkan bahwa dirinya lemah, dan itu membuatnya marah.

'Harusnya kau berterimakasih, karena jika aku tidak datang, kau sudah menjadi makan malam serigala ini nona.'

"Asal kau tahu saja, jika bukan karena lelah berlari-lari, sakit karena sariawan, dan galau memikirkan masa depan, dua serigala itu sudah aku kalahkan." Ucapnya seakan tidak mau diremehkan.

Raynor menatapnya datar untuk sikap dari gadis cantik keluarga bangsawan ini, ada perasaan kesal karena tidak mendapat apresiasi atas pertolongan yang dia berikan.

'Sabar, sabar.... dia hanya wanita yang belum dewasa.'

'Ya... Dia masih memiliki ego yang tinggi, jadi ini wajar, ya sangat wajar.'

'Tapi setidaknya ucapkan. 'terima kasih kakak yang pemberani, aku pasti akan membalas kebaikanmu' Atau 'Hmmp jangan salah sangka, bukannya aku membutuhkan bantuanmu, tapi aku tidak tega melukai anjing kecil ini'... sambil malu-malu gitu. Setidaknya begitu ...'.

Itu yang Raynor harapkan saat melihat ekspresi sombong di wajahnya. tapi dia tidak perduli lagi dengan ucapan gadis itu dan berjalan menuju mayat serigala merah, menggunakan pisau untuk mengeluarkan batu jiwa yang dimiliki binatang iblis.

Gadis itu coba menghentikan tangan Raynor ketika mengeluarkan batu jiwa dari tubuh serigala.

'Hei nona itu berbahaya, aku sedang memegang pisau bagaimana jika kau terluka.'

"Apa yang kau lakukan dengan buruanku ."

'Tunggu, tunggu... Apa ?.'

"Aku yang membunuhnya, kau tidak berhak meminta apa pun dari binatang iblis ini."

"Tapi sudah aku katakan, tanpa perlu kau menolong ku, aku bisa membunuh mereka." Seakan dia tidak mau menerima kenyataan.

Gadis ini, benar-benar membuat Raynor kesal.

'Ahhh kalau kau bukan seorang wanita sudah aku biarkan serigala itu memakan mu.'

"Paling tidak, berterimakasih lah, jika bukan karena bantuan ku, kaulah yang sudah dirobek oleh serigala ini."

Melihat gadis itu terdiam, wajahnya kebingungan dengan menggigit bibir, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada Raynor, sedangkan harga dirinya tidak mau mengalah.

Raynor bisa lihat Gadis itu tidak mau mengalah, tapi juga sedang kebingungan dan dia pun mengeluarkan sebuah batu kecil dari dalam sakunya.

"Bagaimana kalau kita bertukar, aku akan mengambil batu jiwa dari serigala merah, dan akan aku berikan batu jiwa ini ."

Tapi Raynor bisa melihat jika itu adalah batu jiwa binatang iblis tingkat rendah yang mungkin berasal dari ayam hutan, anak kadal merah atau sejenisnya.

Raynor tersenyum, senyum yang membuatnya ingin tertawa saat melihat batu kecil di tangannya dengan tatapan mengejek... "Nona maaf, pernahkah kau mendengar perkataan kalau 'telur ayam tidak bisa menjadi telur angsa' ."

"Tidak... Memang siapa yang mengatakannya."

"Aku sendiri ."

"Hmmm😑."

Raynor tidak tahan melihat ekspresi menyedihkan gadis itu, Setelah mengambil batu jiwa dari bangkai serigala merah darah.

"Jika kau katakan alasanmu kenapa menginginkan batu jiwa ini, dan itu bisa aku terima, maka aku akan memberikannya."

'Lihat, aku bukan orang jahat yang tega membuat gadis cantik sedih.'

wajah gadis itu menjadi merah saat menunjukkan tatapan mata yang begitu dekat dan hanya berjarak tiga jari saja untuk bersentuhan dengan hidung Raynor.

"Baiklah, aku ingin menjualnya untuk mendapatkan uang, keluargaku miskin bahkan untuk makan saja begitu sulit ." Jawabnya dengan cepat tanpa ragu.

"Oh jika memang begitu, kenapa tidak kau jual saja gelang batu kristal di tanganmu, aku yakin itu harganya sekitar lima puluh koin emas ."

Gadis itu terdiam sesaat, bola matanya melihat ke kiri dan ke kanan, Raynor pun hanya mengikuti arah pandangnya dengan bingung.

'Maaf saja nona, aku memang bukan orang jahat tapi aku tidak suka di manfaatkan.'

"Kalau begitu, aku membutuhkan batu jiwa itu untuk obat penyakit kakekku yang sakit." Katanya dengan alasan yang lain.

Dengan cepat tangan Raynor menghentikan mulut gadis itu untuk bicara.

"Tunggu sebentar, kenapa kau tidak berjuang sedikit, dengan alasan keluargamu miskin dan berkata kalau gelang yang kau miliki adalah harta peninggalan keluarga, setidaknya alasan itu bisa aku terima."

Raynor menggelengkan kepala, bingung dengan caranya berpikir. Merasa kalau gadis ini akan membuatnya kerepotan .

"Kalau begitu, aku gunakan alasan mu saja." Singkat jawaban darinya.

'Heh ?, Apa kau bilang ?, Apa kau tidak pandai mengarang sebuah cerita.'

'😑... Gadis ini gila.' Itu yang Raynor pikiran saat dirinya terdiam tanpa emosi sedikit pun.

"Aku pergi saja ."

Raynor pun berjalan pergi dengan melambaikan tangan.

Gadis itu menarik tangan untuk menahan Raynor sekuat tenaga, hingga merengek seperti anak kecil yang diambil mainannya .

"Maafkan aku, maafkan aku, tadinya aku berpikir, kalau aku bisa menunjukan hasil buruanku kepada ayahanda, maka beliau akan mulai memujiku, sehingga aku tidak lagi dianggap seperti anak kecil." Berkata gadis itu dengan ekspresi ingin menangis.

'Setidaknya bagiku kelakuanmu itu memang seperti anak kecil.'

Raynor berhenti dan mengulurkan tangan untuk memberikan batu jiwa yang dia dapatkan kepadanya .

"Ingat satu hal, jika kau beranggapan bahwa memperlihatkan batu ini bisa menjadi pujian. Itu salah, yang harus kau lakukan adalah berlatih hingga ayahmu sendiri melihat pencapaian darimu."

Wajahnya seperti ingin menangis, malu dan bingung, Raynor sudah tidak tahan melihat ekspresi wajah cantik namun membuatnya dalam kerepotan.

"Kalau begitu, aku pergi dulu ."

Dia masih menahan tangan Raynor, merasa kalau gadis ini tidak tahu kapan harus berhenti untuk bersikap egois, kemudian Raynor menarik tubuhnya agar semakin dekat.

"Sekarang apa lagi." Kesal aku dengan kelakuannya.

"Aku tidak tahu jalan pulang ."

Sambil tersenyum dan menggaruk kepala, Raynor pun menjawab..."Sebenarnya, aku juga sedang tersesat."

"Kenapa aku sangat sial hari ini."

'Hei.... Kau diselamatkan oleh ku itu adalah keberuntungan. Dan aku bertemu dengan orang merepotkan seperti mu menjadi kesialanku.'

Terpopuler

Comments

Mamat Stone

Mamat Stone

hmmm /Facepalm/

2024-08-16

0

Mas Radhen

Mas Radhen

gugel map memang sering mengarah pada kesesatan/Shame/

2024-06-10

0

Mbah Kenyung

Mbah Kenyung

podho siale

2022-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.
3 Buta arah
4 mengarang sebuah cerita
5 putri bangsawan
6 Buang hajat
7 pembukaan segel pertama
8 Harimau dari timur
9 Serikat dagang
10 aku lebih tua dari nenek moyangmu
11 empat klan utama
12 pasah saja
13 kursi
14 klan serigala hitam
15 siapa kau ?
16 Terkejut
17 sebuah omong kosong
18 Dunia spiritual
19 Pelatihan pagi hari
20 Latih tanding
21 sepuluh langkah
22 pusing
23 Satu bulan
24 Setelah mandi
25 niat buruk
26 lima koin perak
27 logam pamor
28 jangan panggil aku paman
29 tujuan hidup
30 sudah waktunya
31 potongan harga
32 lembah besar tanpa akhir
33 iblis kecil
34 membakar batu hingga empuk
35 seperti lelucon
36 bertanggung jawab
37 Terbawa emosi
38 Generasi muda terbaik
39 petarung berdaulat
40 kuali platinum
41 120 kilo
42 Gali lubang
43 lebih banyak belajar
44 soal lelaki
45 Tengah malam
46 Jiwa Phoenix
47 dewa penciptaan
48 kucing kawin
49 dunia beku abadi
50 besar dan keras
51 Sebuah gambar
52 Hanya untuk mengawasi
53 kamuflase
54 pembual
55 komplain
56 Harta rampasan
57 Inovasi
58 krasak, krosok
59 binatang iblis ular putih
60 terimakasih
61 Janji
62 dua murid sekte teratai api
63 tiga guru besar
64 klan naga langit
65 lupa soal umur
66 cuma-cuma
67 Satu-satunya cara
68 Sosok lain
69 Pemandangan yang indah
70 Pagi hari
71 tamu tak diundang
72 penilaian
73 harga diri
74 Rusak
75 Sekte iblis tanah neraka
76 hari festival
77 Hasil taruhan
78 pesta di mulai
79 Rencana
80 Suntik mati
81 kuda hitam
82 Motto
83 Energi dingin
84 Kecurangan
85 bertamu
86 lima bersaudara
87 cerita lama
88 mundur
89 wujud Phoenix
90 dua wanita
91 Sang Qian VS Sania
92 Penolakan
93 Kekaguman
94 rasa strawberry
95 kondisi Furan
96 Empat rangkaian
97 keras kepala
98 Pengorbanan jiwa
99 tiga murid akademi pedang suci
100 Latih tanding
101 Keinginan lebih
102 Kepergian Sania
103 Taruhan
104 Ujian danau Cicaban
105 Raja ikan julung-julung
106 Tantangan
107 empat hal
108 putri kerajaan
109 Hutang
110 Jurusan
111 Asrama
112 batu darah iblis
113 Penjaga kuil
114 perkenalkan diri
115 Guru pengajar
116 putri Qiu Nan
117 Hubungan kekasih
118 beradu rangkaian formasi
119 Rangkaian formasi penyerang
120 Terlalu sibuk
121 perihal wanita
122 ASKAR
123 pemeran pengganti
124 misi pencarian
125 Pertemuan
126 Firasat
127 tokoh utama
128 Batu darah iblis
129 Bingung
130 kebangkitan sempurna
131 pedang dewa penghakim
132 diluar ruangan
133 bercocok tanam
134 harga ginjal
135 Pertemuan kembali
136 Serin Sua
137 terkesima
138 Lan Wereng
139 Duku mau ?
140 identitas
141 Permintaan Gundira
142 pengumuman
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Prolog
2
Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.
3
Buta arah
4
mengarang sebuah cerita
5
putri bangsawan
6
Buang hajat
7
pembukaan segel pertama
8
Harimau dari timur
9
Serikat dagang
10
aku lebih tua dari nenek moyangmu
11
empat klan utama
12
pasah saja
13
kursi
14
klan serigala hitam
15
siapa kau ?
16
Terkejut
17
sebuah omong kosong
18
Dunia spiritual
19
Pelatihan pagi hari
20
Latih tanding
21
sepuluh langkah
22
pusing
23
Satu bulan
24
Setelah mandi
25
niat buruk
26
lima koin perak
27
logam pamor
28
jangan panggil aku paman
29
tujuan hidup
30
sudah waktunya
31
potongan harga
32
lembah besar tanpa akhir
33
iblis kecil
34
membakar batu hingga empuk
35
seperti lelucon
36
bertanggung jawab
37
Terbawa emosi
38
Generasi muda terbaik
39
petarung berdaulat
40
kuali platinum
41
120 kilo
42
Gali lubang
43
lebih banyak belajar
44
soal lelaki
45
Tengah malam
46
Jiwa Phoenix
47
dewa penciptaan
48
kucing kawin
49
dunia beku abadi
50
besar dan keras
51
Sebuah gambar
52
Hanya untuk mengawasi
53
kamuflase
54
pembual
55
komplain
56
Harta rampasan
57
Inovasi
58
krasak, krosok
59
binatang iblis ular putih
60
terimakasih
61
Janji
62
dua murid sekte teratai api
63
tiga guru besar
64
klan naga langit
65
lupa soal umur
66
cuma-cuma
67
Satu-satunya cara
68
Sosok lain
69
Pemandangan yang indah
70
Pagi hari
71
tamu tak diundang
72
penilaian
73
harga diri
74
Rusak
75
Sekte iblis tanah neraka
76
hari festival
77
Hasil taruhan
78
pesta di mulai
79
Rencana
80
Suntik mati
81
kuda hitam
82
Motto
83
Energi dingin
84
Kecurangan
85
bertamu
86
lima bersaudara
87
cerita lama
88
mundur
89
wujud Phoenix
90
dua wanita
91
Sang Qian VS Sania
92
Penolakan
93
Kekaguman
94
rasa strawberry
95
kondisi Furan
96
Empat rangkaian
97
keras kepala
98
Pengorbanan jiwa
99
tiga murid akademi pedang suci
100
Latih tanding
101
Keinginan lebih
102
Kepergian Sania
103
Taruhan
104
Ujian danau Cicaban
105
Raja ikan julung-julung
106
Tantangan
107
empat hal
108
putri kerajaan
109
Hutang
110
Jurusan
111
Asrama
112
batu darah iblis
113
Penjaga kuil
114
perkenalkan diri
115
Guru pengajar
116
putri Qiu Nan
117
Hubungan kekasih
118
beradu rangkaian formasi
119
Rangkaian formasi penyerang
120
Terlalu sibuk
121
perihal wanita
122
ASKAR
123
pemeran pengganti
124
misi pencarian
125
Pertemuan
126
Firasat
127
tokoh utama
128
Batu darah iblis
129
Bingung
130
kebangkitan sempurna
131
pedang dewa penghakim
132
diluar ruangan
133
bercocok tanam
134
harga ginjal
135
Pertemuan kembali
136
Serin Sua
137
terkesima
138
Lan Wereng
139
Duku mau ?
140
identitas
141
Permintaan Gundira
142
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!