Benua Angin biru, Wilayah timur di Kerajaan Losborn.
Jauh ke arah tenggara dari pusat kota kerajaan Losborn, melewati beberapa bukit, lembah dan sungai, berdiri sebuah pemukiman kecil yang bernama desa Maresha. Sebuah pemukiman penduduk yang berlokasi di ujung perbatasan dan dikelilingi hutan lebat dengan pepohonan besar berusia ratusan tahun.
Di dalam rimbunnya pohon itu menjadi tempat tinggal bagi para monster atau pun biasa di sebut sebagai binatang iblis yang berkeliaran untuk saling memburu mangsa demi menjaga hidup mereka.
Tapi di sisi lain bukit kecil yang hanya bisa dilalui oleh jalan setapak. Tampak terlihat kepulan asap hitam menjulang tinggi menutupi langit hingga menjadi kelabu.
Malam itu angin berhembus membawa rintikan gerimis, gemuruh petir dan aroma amis dari darah mengalir di atas tanah yang basah. Desa Maresha terbakar. Api semakin besar terus ******* setiap rumah penduduk yang terbuat dari kayu jati hingga menjadi arang.
Seorang lelaki berjalan memasuki gerbang desa, tatapan mata kosong dan kaki telanjang tanpa alas menapaki tanah lumpur yang basah oleh air hujan bercampur darah.
Ratusan tubuh manusia berserakan sepanjang mata lelaki itu melihat, tertumpuk menjadi gundukan daging tanpa nyawa, dan bergelantungan seakan menjadi hiasan pohon saat festival.
Gerimis yang turun dari langit tidak mampu memadamkan api, gemuruh petir menyambar beberapa kali, sisa pertarungan bisa terlihat jelas, tidak terdengar tangisan, tidak ada suara meminta tolong atau pun kehadiran manusia yang masih hidup.
Semua penduduk desa Maresha di bunuh tanpa sisa.
Malam itu adalah malam terpanjang yang tak akan pernah dia lupa, mata melihat tubuh dari semua kerabat kini terbujur kaku tidak utuh, mereka mati tanpa tahu dosa apa yang mereka perbuat.
Langkah kaki berjalan lemah, tidak bergeming dan terus melangkah tanpa takut melihat semua bagian tubuh manusia di sekitarnya. Di seret kain selimut putih yang sudah kotor dalam genggaman tangan sekuat tenaga. Berjalan dan terjatuh, mencoba bangkit seakan tidak perduli dengan baju yang kotor karena lumpur dan cipratan noda darah.
Aroma amis tercium menyengat di hidung, gerimis membasahi kepala, menetas bersama air mata dari kesedihan yang dia miliki.
Tubuhnya kurus layaknya pohon kering yang akan roboh tanpa alasan tumbuh di atas tanah. Kini dirinya hanya diam dengan tatapan kosong, ketika mengetahui bahwa dua wajah di halaman rumah itu adalah sosok yang dia kenal.
"Ayah .... Ibu.... " Ucapnya lirih dan pelan.
Dia telah pasrah dengan semua yang terjadi atas kehancuran desa Maresha, kini hanya tersisa puing-puing bangunan menjadi arang. Tatapan kosong berlinangan air mata, ekspresi lelaki itu bukan kesedihan, tapi sebuah tekad untuk pembalasan dendam.
Tapi malang nasib yang dimiliki oleh lelaki itu, ketika reruntuhan puing bangunan mulai roboh dan menimpa tubuh. Dia tidak mampu bergerak, hanya terisak kesakitan, mengingat penyesalan bahwa tekad balas dendam akan berakhir tanpa pernah terselesaikan.
"Apa aku akan mati disini." Gumamnya dalam keadaan sekarat dan mata redup hanya menyisakan air mata.
"Apa kesalahan mereka semua, hingga harus menerima takdir yang begitu kejam, aku .... Tidak .... Ingin .."
"Aku tidak mau... Aku tidak mau mati dengan semua kebencian ini." Lenyap suara dalam keheningan, nafas pun berakhir.
Tidak berselang lama, lingkaran simbol terbentuk di atas tanah. Sosok tubuh bayangan muncul dari gabungan partikel cahaya kuning keemasan yang terkumpul menjadi satu.
"Bocah, sungguh malang nasibmu."
Tatapannya tertuju kepada sosok lelaki di tempatnya berdiri. Dia bisa melihat sisa-sisa pertarungan, namun tumpukan tubuh manusia tidak ubahnya sampah berserakan.
Satu kehadiran asing itu seakan tahu apa yang harus dia lakukan."Kalau begitu, biar aku yang melanjutkan pembalasan dendam untukmu."
Satu jari tangan dia tempelkan di kepala sang lelaki malang, memunculkan ledakan energi yang mulai mengguncang langit. Gemuruh seakan badai datang.
Lingkaran simbol kembali muncul, tubuh sosok bayangan asing menjadi partikel cahaya dan perlahan masuk kedalam tubuh dari lelaki yang sudah mati itu.
Secara ajaib tubuhnya kembali bangkit dengan kekuatan maha dahsyat mengguncang bumi dan langit. Itu adalah kekuatan dari penguasa tertinggi yang kini mengambil alih tubuh serta ingatan orang lain.
"Baiklah aku mengerti, jadi sekarang namaku Raynor Avya."
Sang penguasa tertinggi Davendra tersenyum, dia sudah mendapatkan tubuh untuk digunakan sebagai awal perjalanannya yang baru.
*******
Sekarang Davendra sudah mengambil alih tubuh serta ingatan bocah bernama Raynor Avya.
Menggunakan teknik penggabungan jiwa, semua kejadian semasa hidup lelaki remaja bernama Raynor Avya, tergambar jelas di dalam pikiran, termasuk beberapa informasi tentang dunia yang Davendra tempati sekarang.
Dunia ini, terbagi menjadi lima benua besar, wilayah tempat hidup Raynor Avya adalah benua terkecil sekaligus terlemah dari semua benua. Benua Angin Biru, daratan wilayah timur di kerajaan Maresha.
Selama masa hidup Davendra dalam perjalanan dari orang normal biasa saja menjadi sang penguasa tertinggi. Dia sudah berpetualang melewati ribuan dunia di seluruh bagian alam semesta. Mendapat segala pengetahuan dan teknik bertarung maha dahsyat yang membawanya melangkah ke puncak dominasi tingkat tinggi dalam status sebagai penguasa tertinggi.
Hanya saja, pertama kali untuk Davendra berada di sebuah dunia dengan energi alam dibawah standar kelayakan hidup, tentu ini membuatnya merasa aneh.
Sedikit Davendra coba memasukkan energi alam ke dalam tubuh Raynor Avya, tapi setelah beberapa percikan cahaya datang memutar di sekeliling, tiba-tiba pecah dan pudar.
"Energi alam di dunia ini sangat terbatas dan terlalu tipis."
Selain itu juga....
Davendra merasa, jika kekuatan energi tenaga dalam yang ada di dalam tubuh Raynor sangat dibatasi.
Terlalu lemah dan belum membangkitkan sepenuhnya kekuatan tenaga dalam.
Jika dia harus menggunakan kekuatan penuh sebagai sang penguasa tertinggi, bisa saja tubuh Raynor Avya akan hancur menjadi debu.
'Aku tidak bisa membayangkan kalau itu sampai terjadi...'
Dan juga, awal rencananya melakukan renkarnasi ini adalah untuk mengisi kebosanan yang tidak laku bahkan jika harus di jual.
Ketika Davendra berada di puncak kekuatan di alam semesta atas sana, tidak ada lagi lawan yang mau mengajaknya bertarung, bahkan sekali menampakkan diri dihadapan mereka, semua orang itu segera berlutut meminta pengampunan.
Davendra sudah cukup bersemangat ketika tahu ada orang yang dengan sombong mengatakan 'aku mudah saja mengalahkan, penguasa tertinggi, tapi itu hanya membuang waktu ku saja.'
Kenyataannya orang itu hanya membual, dan itu membuat Davendra sedikit kecewa....
'Baiklah, lupakan masalah pribadi ini untuk sekarang.'
Davendra sudah siap menggunakan, 'Ilmu segel tujuh lapis langit surgawi'.
Teknik itu dia gunakan untuk menahan energi dari kekuatan nyata sebagai penguasa tertinggi.
Perjalanan untuk mengembangkan kekuatan penuh bocah Raynor Avya sangatlah panjang, dimana penyerapan energi alam sangat tipis, sehingga dirinya harus bersabar.
Tapi ini membuat petualangannya yang baru semakin menarik.
Lingkaran prasasti tujuh lapis mulai tergambar di depan dada, setiap lapisan akan mampu melepaskan 14,2857143% dari kekuatan penuh yang Davendra miliki.
Sedangkan untuk mencapai pelepasan penuh, dia harus membawa tubuh Raynor di tingkat tertinggi dalam kultivasi kekuatan tenaga dalam.
"Untuk masalah ini sudah selesai, selanjutnya...."
Selesai membentuk segel yang tergambar di depan dada, kini dia harus menentukan teknik meditasi untuk mengembangkan potensi tenaga dalam di tubuh Raynor.
Kecepatan perkembangan tenaga dalam memiliki banyak faktor.
Selain bakat dan kerja keras, hal lain adalah penggunaan teknik meditasi yang sesuai dengan tubuh sang Kultivator.
Ada teknik meditasi yang memiliki kecepatan yang singkat, tapi kekuatan pondasi tubuh menjadi lemah. Ada pula yang memiliki kekuatan tubuh kuat, namun kecepatan pertumbuhan sangat lambat. Dan beberapa diantara teknik meditasi ada yang mengharuskan syarat-syarat khusus, membuatnya tidak bisa menggunakan teknik meditasi secara asal.
Selama perjalanan yang Davendra lakukan untuk menjadi sang penguasa tertinggi, ada banyak pengetahuan tentang teknik meditasi yang sempat dipelajari.
Ratusan ribu teknik meditasi masih teringat dengan jelas di dalam pikiran. Tentu tidak perlu kebingungan untuk memilih satu diantara ratusan ribu, karena hanya ada satu teknik meditasi yang pantas digunakan.
"Aku sudah putuskan...."
Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.
Seperti yang di gambarkan, tingkat dewa adalah tingkat tertinggi, sangat istimewa, tidak sembarang orang mampu memahami cara kerjanya kekuatan tanpa batas untuk dimiliki.
'Tapi sebelum itu.....'
Dengan semua pemandangan penuh mayat berserakan yang ada di sekitarnya, tentu membuat Davendra merasa tidak nyaman. Jika dibiarkan aroma amis dan sedikit busuk itu akan menarik banyak binatang iblis untuk berdatangan.
"Eeemmm... Baiklah pertama-tama mari kita bersihkan tempat ini terlebih dahulu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Mamat Stone
nyimak
2024-08-16
0
YunArs bingung nulis apa
100% : 7 kah?
2023-03-16
1
Mbah Kenyung
kirain nama aktorny askar lg
2022-12-19
0