Nyonya Kayla mendatangi nenek Laila yang sekarang ini sedang menginap di mansion milik Pengacara Qian.
Kedatangan nyonya Kayla sengaja dirahasiakan oleh Pengacara Qian agar nenek Laila mampu mengenali wajah wanita yang pernah menitipkan bayi Khansa pada dirinya.
Nenek Laila yang sedang duduk di taman itu di kejutkan dengan kedatangan nyonya Kayla di dampingi oleh Pengacara Qian.
Dibelakang mereka sudah berdiri suami dari Nyonya Kayla dan asisten Fian.
Pengacara Qian terlebih dahulu menghampiri nenek Laila untuk memberi tahukan sesuatu pada nenek Laila.
"Assalamualaikum nenek Laila!" Sapa lembut Pengacara Qian.
"Waalaikumuslam Pengacara Qian!" Mana Khansa?" Tanya nenek Laila yang belum mengetahui jika cucunya saat ini sedang mendekam di penjara.
"Nenek Laila!" Ada yang ingin bertemu dengan nenek." Ucap Pengacara Qian.
Nenek Laila yang mengira itu cucunya Khansa, langsung membalikkan badannya seratus delapan puluh derajat menghadap ke arah yang di maksud dan ternyata ia langsung menegang di tempatnya berdiri saat melihat lagi sosok yang tidak pernah ia lupakan sampai saat ini.
Dia adalah wanita yang telah menitipkan seorang bayi perempuan kepadanya sekitar dua puluh lima tahun yang lalu.
"Kau....?"
"Nenek...!"
"Bukankah kamu adalah wanita itu yang tega meninggalkan bayimu padaku?" Tanya nenek Laila dengan suara bergetar karena haru bercampur amarah.
"Iya nenek!" Jawab nyonya Kayla dengan berlinangan air mata.
" Ya Allah!" Ke mana saja kamu?" Setelah sekian lama meninggalkan putrimu padaku, lalu kamu menghilang begitu saja.
Apakah kamu tidak tahu bagaimana putrimu hidup dalam keadaan menderita bersama aku selama ini?" Tanya nenek Laila terlihat sangat kesal pada perempuan di hadapannya ini.
Nyonya Kayla hanya mendengar keluhan nenek Kayla selama membesarkan putrinya tanpa ingin menyela.
"Nenek maafkan aku karena saat itu pikiranku sangat kalut setelah melahirkan putriku tanpa suami yang mendukungku saat itu.
Ia tega meninggalkan aku dan anakku yang pertama demi wanita lain dan aku sangat terguncang saat melahirkan putriku seorang diri, di tambah tuduhan ibu mertuaku yang membuat aku tidak betah tinggal bersama keduanya." Ucap nyonya Kayla mengisahkan lagi keadaannya saat itu.
"Astaga!" Tapi sejalannya waktu, kenapa kamu tidak mencari aku lagi?" Tanya nenek Laila yang tidak terima begitu saja alasan nyonya Kayla.
"Aku saat itu tidak berani muncul karena ancaman dari keluarga besar suamiku ditambah kedua orangtuaku yang tidak ingin menerima aku lagi setelah aku kawin lari dengan ayahnya Khansa." Ucap nyonya Kayla membela diri.
Nenek Laila menangis sejadi jadinya karena ia saat itu ingin meninggalkan Khansa di stasiun namun hatinya tidak tega pada bayi malang itu.
Ia memutuskan untuk merawat Khansa dengan keadaannya yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya sebagai tukang urut dan juga bisa mengobati orang dengan obat-obatan herbal yang diajarkan oleh kedua orangtuanya, yang dulu dikenal seorang tabib di kalangan masyarakat Solo.
Jadi orang banyak mengetahui kemampuan nenek Laila yang mewarisi bakat kedua orangtuanya.
Nenek Laila yang saat itu tidak memiliki anak setelah usia pernikahannya memasuki lima belas tahun hingga suaminya meninggal dunia karena serangan jantung.
Itulah mengapa Khansa mempelajari ilmu pengetahuan tentang jantung karena ia telah kehilangan kakek angkatnya saat usianya masih delapan tahun.
Pengacara Qian mengajak keluarga dari Khansa untuk duduk di ruang keluarga untuk membahas kasusnya Khansa yang belum terselesaikan sampai saat ini.
"Nak, Pengacara Qian!" Sebenarnya di mana Khansa?" Tanya nenek Laila yang sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan cucu angkatnya itu.
"Maafkan saya nenek jika saya belum menyampaikan kebenaran tentang Khansa pada nenek.
Saat ini Khansa sedang berada di penjara." Ucap Pengacara Qian dengan lirih.
Degggg...
"Ya Allah Gusti ada apa dengan cucuku? mengapa dia tiba-tiba berada di penjara, nak Qian?" Cucuku seorang gadis yang sangat baik.
Aku harus menemuinya, pasti saat ini dia sangat membutuhkan aku." Ucap nenek Laila sambil terisak.
"Nenek Laila!" Hari ini kita akan sama-sama mengunjungi Khansa di penjara wanita, mungkin dengan dia melihat kalian berdua, gadis itu akan berubah pikiran dan mau mengatakan kebenarannya yang saat ini sedang ia tutupi karena dibawah ancaman seseorang." Ucap Pengacara Qian penuh percaya diri.
"Kalau begitu bawalah kami ke sana nak Qian!" Pinta nyonya Kayla yang sudah tidak sabar ingin melihat langsung wajah putrinya walaupun ia sudah melihat foto-foto putrinya, yang dikirimkan Pengacara Qian kepadanya, namun ia masih penasaran ingin melihat wajah cantik Khansa secara langsung walaupun ia harus menerima resiko akan dibenci oleh putrinya karena sudah menelantarkan Khansa sejak masih usia bayi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di ruang pertemuan tempat napi dan keluarga saling bercengkrama, saat keluarga napi sedang mengunjungi keluarga mereka yang saat ini menjadi penghuni lapas rutan pondok bambu Jakarta timur tersebut.
Khansa berjalan dengan wajah masih tertunduk sedih sambil menapaki lantai dingin itu dengan bertelanjang kaki menemui keluarganya.
Ia yang mengira saat itu yang mengunjungi dirinya adalah Pengacara Qian, dengan serta merta tetap senang menemui sang kekasih walaupun ia tidak memperlihatkan rasa sukanya pada lelaki yang telah mencampakkannya karena janjinya pada seseorang yang tidak lain adalah dirinya sendiri.
Khansa mengangkat wajahnya dan melihat neneknya datang bersama Pengacara Qian dan juga asistennya Fian.
Tapi ia tidak mengenal kedua orang yang sedang duduk di samping neneknya.
Khansa begitu takut jika neneknya akan kepikiran melihat keadaannya seperti ini.
Tubuhnya yang makin kurus dengan wajah tirus melihat wajah neneknya yang sudah berlinangan air mata dengan wajah sendu menatapnya.
"Khansa!" Panggil nenek Laila dengan suara tercekat. Wanita berusia tujuh puluh tahun ini hanya bisa menggenggam tangan dingin cucunya Khansa.
"Nenek!" Maafkan Khansa sudah membuat nenek kecewa." Ucap Khansa sambil menahan air matanya agar tidak sampai tumpah walaupun matanya terasa sangat panas kini.
"Nenek justru saat ini tidak merasa kamu bersalah. Tapi nenek bisa mati kalau kamu tidak mau mengakui kebenaran yang sesungguhnya pada Pengacara Qian." Ucap neneknya Khansa.
Khansa hanya menarik nafasnya dalam lalu menanyakan siapa wanita yang ada di samping neneknya yang dari tadi menatap wajahnya sambil menangis tersedu-sedu.
"Nenek Laila!" Siapa mereka, nek?" Tanya Khansa penasaran.
"Ndo!"
Dia...dia adalah pemilik gelang kaki milikmu." Ucap nenek Laila yang tidak ingin menyebutkan langsung status ibu kandungnya Khansa.
Khansa tersentak setelah menelaah perkataan nenek Laila begitu diplomatis.
"Apa....?"
"Mau apa dia ke sini?"
"Mengapa dia datang ke sini setelah sekian lama menganggap aku tidak ada.
"Untuk apa nyonya?" Mau mengakui kesalahanmu karena telah mencampakkan aku?" Mau apaaa!" Bentak Khansa histeris.
Nyonya Kayla nampak kelu menatap wajah Khansa yang melihatnya dengan api kemarahan di wajahnya.
"Tidakkkk...!" Aku tidak punya ibu, aku hanya punya nenek, aku membencimu, aku tidak ingin mengakui kamu adalah ibuku..Tidakkkk!" Khansa langsung jatuh pingsan karena sangat syok
"Khansaaa!!" Pengacara Qian langsung menangkap tubuh kekasihnya lalu membawa ke klinik rutan.
Nyonya Kayla menjerit histeris memanggil nama putrinya. Rasa bersalahnya selama ini membuatnya tidak bisa tidur nyenyak dan makan enak.
Hatinya selalu terpaut pada bayinya yang ia tinggalkan begitu saja tanpa ada rasa ibanya pada bayinya.
"Ini semua salahku, salahku. Jika saja saat itu aku lebih berani menantang kejamnya dunia, mungkin aku tidak akan mendapatkan penolakan dan kebencian dari putriku." Keluhnya sambil memeluk tubuh suaminya.
"Mengapa baru sekarang datang dan menyesali perbuatanmu nyonya?" Andai saja kamu bisa menghabiskan hartamu demi mendapatkan lagi putrimu, mungkin dia akan mengetahui kalau kamu punya upaya untuk mencarinya dan dia mungkin akan memaafkan kamu." Ucap nenek Laila sarkas.
"Nenek, saat itu aku tidak punya pekerjaan tetap dan mencari pekerjaan dari satu tempat ke tempat lain.
Belum lagi mendapatkan perlakuan percobaan pelecehan dari orang-orang yang memanfaatkan kesedihanku.
Aku baru bertemu dengan suamiku yang sekarang lima tahun terakhir ini. Dan saat itu mungkin usia Khansa sudah dua puluh tahun." Ucap nyonya Kayla memberi alasan agar nenek Laila mengerti keadaannya.
"Sudahlah, apa yang kita sesali, toh semuanya sudah terlambat untuk menyadari kesalahan masalalu. Jika sekarang dia menolakmu, jangan terlalu memaksakan dirinya untuk memaafkan kamu secepatnya." Ucap nenek Laila lalu meninggalkan ruang pertemuan itu.
Nyonya Kayla menatap suaminya dan menceritakan semuanya kepada suaminya tentang apa yang terjadi karena tuan Richard tidak mengerti bahasa Indonesia.
Pria bule itu hanya bisa memeluk istrinya dan menenangkan istrinya agar tidak menyalahkan diri sendiri karena telah meninggalkan Khansa.
"Sayang!" Sebanyak apapun kamu menangis waktu tidak akan terulang kembali untuk menebus kesalahanmu." Ucap Tuan Richard.
"Terimakasih sayang!" Jika tidak ada kamu, aku tidak tahu cara untuk menemui putriku. Terimakasih atas dukungannya. Aku sangat mencintaimu, sayang." Ucap nyonya Kayla lalu mengecup bibir suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
jhon teyeng
jgn2 direktur sinting gendut itu yg bertingkah aneh
2023-09-29
0
Sulaiman Efendy
TERNYATA RICHARD SUAMI BARU KAYLA, SDGKN MNTAN SUAMI PRTAMANYA TDK BRTANGGUNG JAWAB ...
2023-07-10
0
Bangsat Terhormat
up lagi thor
2022-09-11
2