Gadis Penggerutu

Kai menghentikan langkahnya ketika mendengar seruan marah dari seorang wanita. Ia pun mencari asal suara tersebut, sepasang pria dan wanita

yang mengenakan pakaian formal di dekat tanaman pagar.

Mempelai pria dan selingkuhannya. Tebak Kai mencoba acuh.

Ia pun kembali meneruskan gerak tungkai panjang miliknya namun kelebat gadis bergaun panjang berwarna beige membuat Kai tertarik.

Perhatiannya terpaku pada gadis bersurai hitam dengan tubuh tinggi berlari melewati jalanan taman Hauptsitz Hotel dan mengarah ke pantai

belakang. Bagian bawah gaun melambai tertiup angin, gerakan melambat seperti satu adegan film yang diiringi dengan lagu slow romantis.

Kedatangan Kai ke Bali dalam rangka menemani kedua orang tuanya yang sedang merindukan pulau itu. Pun Kai telah lama tidak ikut berwisata

dengan Hugo dan Kila karena kesibukannya menjadi pemimpin Black Panther.

Jika mendengar perkataan para jenderal Black Panther, Hauptsitz adalah awal mula organisasi yang memiliki anggota dari segala penjuru dunia. Kai sangat mengakui kehebatan kedua orang tuanya, hanya berbekal persahabatan dan kemampuan bela diri kemudian mendirikan Black Panther yang sekarang dalam kepemimpinannya.

Kembali pada gadis yang menarik perhatian Kai. Sosok itu sekarang terduduk di bibir pantai pada bagian kanan area hotel. Kai tidak mendekat

hanya memerhatikan dari jauh, nampak tubuh gadis itu tersengal karena tangisan.

Cukup lama Kai memandang ke arah yang sama, teriakan mengumpat membuatnya terkekeh.

Gadis yang lucu.

Ketika badan gadis itu sesekali menarik sengalan, Kai berjalan mendekat.

“Hei.” Ucap Kai mengulurkan sapu tangannya. Wajah kecil sang gadis menegandah, maskaranya luntur dan belepotan pada bawah mata, membentuk jalur air di pipi berwarna coklat muda. Kelopak matanya cekung ke dalam, manik coklat mengerjap, alisnya mengerut lalu dengusan kasar dari hidung pipih dan bibir mungilnya cemberut.

“Aku tidak butuh !” gadis bermuka kecil itu menolak sapu tangannya, sahutan ketus untuk pertama kali Kai dapatkan dari seorang wanita.

Menarik !

Tanpa diminta dan permisi Kai duduk di sebelah gadis yang mengenakan dress bertali kecil, tubuhnya beraroma vanilla bercampur fresh

orange. Sungguh menenangkan.

Kembali mereka bertukar pandangan, Kai tertawa kecil melihat wajah gadis di sebelahnya yang sangat berantakan.

“Coba sini.” Wajah kecil gadis bermanik coklat itu pun lalu tenggelam dalam tangkupan tangannya. Naluri menggerakkan Kai melakukan hal yang tidak pernah ia berikan kepada seorang wanita sebelum itu. Mungkin hanya kepada saudara-saudaranya.

Wajah sendu, hidung memerah bibir cemberut, tak ada sorot yang memuja umumnya Kai dapatkan dari wanita yang berakhir di tempat tidurnya. Ia

tahu jika gadis bersurai hitam itu menatap wajahnya, namun datar seolah memikirkan sesuatu dalam pikiran.

Mendengarkan keluhan dan kekesalan gadis berwajah kecil adalah hal yang mengasyikan buat Kai. Keakraban aneh tercipta di antara mereka. Terkadang sang gadis bergerak gelisah, walau umumnya tenang sambil medengus kasar. Tidak ada yang dibuat-buat dari gadis bernama Shadow. Malah sempat memukul lengannya ketika mencandainya, sungguh menyenangkan melihat tatapan berkilat dan bibir mungil yang dimajukan.

Bunyi ponsel berdering menjeda percakapan mereka, Shadow meraih ponsel dari pangkuannya. Wajahnya melunak bersamaan Kai melirik tulisan “ayah” di layar datar itu.

“Halo ayah.”

Mata Kai melebar tidak percaya, suara renyah di sampingnya bercakap-cakap dengan fasih bahasa mamanya.

“Shadow di pantai belakang, yah. Iya nanti Shadow ke dalam.”

Kepala Shadow mengangguk mendengarkan suara pria yang menggunakan Bahasa Indonesia di ujung panggilan.

“Aku mencintaimu, yah. Mwahhh !” ucap Shadow mengakhiri panggilan dan menoleh menatap Kai yang termangu dengan manik biru melebar

maksimal.

“Kau orang Indonesia ?” tanya Kai menggunakan bahasa sama yang diucapkan Shadow sesaat lalu

Shadow terpekik kecil “Apa ! Kau bisa berbahasa Indonesia ?” serunya

“Kau juga !”

Gadis bersurai hitam itu tergelak tawa “Orang tuaku asli Indonesia. Aku lahir di Los Angeles.”

Kai menangkup wajah dengan jemari panjangnya sambil menggelengkan kepala tidak percaya “Aku pikir kau orang latin. Wajahmu tidak ada menyiratkan sedikit pun negara ini. Bahasa Inggrismu sangat fasih begitu pun Indonesia.”

Shadow tertawa semakin keras, sejam lalu gadis itu masih menangis tersedu “ Rambutku hitam, lha kau rambutnya putih. Matanya biru kulitmu putih, bisa fasih berbahasa Indonesia.”

“Karena mamaku orang Indonesia, aku dan saudara kembarku lahir di Bali.” Jelasnya

“Apa ?”

Kai menganggukkan kepala “Iya, mamaku menikah dengan papa yang berkewarganegaraan Jerman. Aku tinggal di Berlin jika kau mau tahu.”

Shadow berdecih “Aku tidak percaya.”

Kai langsung merogoh saku celana dan mengeluarkan ponselnya “Lihat, mamaku dan ini papaku.”

Shadow mengerutkan alis sembali bergantian menatap ketiga orang dalam gambar di layar ponsel, ada Kai juga di situ.

“Oke, rambutnya sama. Tapi papa dan mamamu tidak ada yang bule.”

Kai mengedikkan bahu “Aku mengambil gen langsung dari grandma. Tapi sungguh aku lahir di sini, mereka adalah orang tuaku. Jika kau tidak percaya aku akan mengenalkanmu dengan mereka.”

Shadow mencebikkan bibirnya “Tidak perlu. Lebih baik aku percaya, toh juga kita tidak akan bertemu lagi.” Sahutnya langsung berdiri dan membersihkan sisa pasir yang menempel pada gaunnya

Kai pun bergerak sama mengikuti perbuatan Shadow.

“Kau sangat tinggi untuk ukuran orang Indonesia.” Kai menatap Shadow, mereka hanya berbeda sekitar 10-11 centimeter

Shadow meringis “Memangnya kau tidak !” Sahutnya ketus lalu berjalan tanpa menunggu balasan perkataan Kai.

Pria bersuit serba hitam bahkan kemejanya pun berwarna hitam setengah berlari mengejar langkah panjang Shadow.

“Shadow.” Ucap Kai ketika mereka telah bersisian, pandangan matanya tidak terlalu susah menatap ke bawah dengan tinggi badan mereka.

“Apa ?” sahut sang gadis tetap menggerutu yang mengangkat roknya

Kai tertawa kecil dengan semua balasan yang tidak bersahabat dari Shadow “Kau menginap di sini ?”

Shadow menghentikan langkahnya “Aku baru ingat. Apa kau tamu di pesta ?” tatapan matanya menilai penampilan Kai dari atas ke bawah

Kai menggeleng “Bukan.”

“Terus kenapa kau berpakaian begitu formal.” Ucapnya menatap sekilas lalu kembali meneruskan gerakan kakinya

“Ini pakaian harianku. Kamu menginap di kamar mana ?”

“Buat apa kau bertanya? toh aku tidak akan memberikanmu jawaban.” Balas Shadow dengan sengit

Kai terkekeh ringan “Baiklah, aku pasti menemukanmu.”

Shadow kembali menghentikan langkahnya sesaat mencapai taman luas hotel tempat adiknya menikah.

“Aku tidak mau bertemu denganmu lagi, tuan.”

Kai mengembuskan napas pendek lalu menatap gadis berwajah mungil dengan tubuh sangat semampai. Surai hitamnya menguarkan wangi seperti rambut Kila, strawberry.

“Aku pasti menemukanmu.” Tandasnya dengan penekanan kata yang penuh keyakinan

“Aku tidak mau.” Sahut Shadow tidak mau kalah

Kai tersenyum miring menatap lekat manik coklat dengan kelopak cekung dan indah “Kita sepertinya cocok berteman.” Ucapnya mengulurkan tangan ke depan

Alih-alih menjabat tangan Kai, Shadow malah menepis dengan pukulan ringan telapaknya, menolak perdamaian dari sejam lebih mereka berdebat “Aku tidak mau berteman pria. Satu-satunya teman pria yang aku kenal berakhir menjadi suami adikku.”

Kai tertawa keras dan langsung menjawil pipi gadis yang tak hentinya bersungut, ia melihat Kila dalam diri Shadow.

“Bagus dong. Kau mencarikan jodoh buat adikmu. Apakah kau masih mempunyai saudara perempuan ?” tanya Kai mencandai Shadow

Gadis itu mendengus kasar “Tidak. Kami hanya dua bersaudara.” Sahutnya berjongkok dan kembali memasang sandal bertali.

“Kakimu kecil untuk ukuran tubuh setinggi dirimu.” Kai ikut berjongkok di depan Shadow.

“Terus ?”

Mata mereka saling berpandangan sebelum akhirnya Shadow melanjutkan memasang pengait sandalnya

“Kau pasti sering terjatuh. Tubuh tinggi dan kurus sepertimu sangat gampang tertiup angin.”

Kembali pukulan ringan bersarang di dada Kai, Shadow memerah karena kesal akan setiap ucapannya.

“Memangnya kau tidak !” Shadow mengulang perkataannya.

Kai menarik tangan Shadow untuk berdiri “Aku tidak gampang jatuh, keseimbanganku sangat sangat bagus. Mungkin kau perlu berguru padaku,

aku bisa memberimu latihan fisik dengan cuma-cuma.”

“Shadow !” panggil seorang pria paruh baya dari bagian tepi taman

Gadis yang penuh sungutan dan sangat berwarna itu menoleh menatap pria paruh baya yang mengenakan suit berwarna navy.

“Ayah.” Shadow melambaikan tangan lalu menoleh ke arah Kai

Shadow menaikkan sedikit pandangannya menatap Kai dengan intens “Tuan Laut, sampai di sini pertemuan kita. Aku tidak mau berguru dengan cuma-cuma  denganmu, kita tidak akan bertemu lagi apalagi berteman. Kau sangat menjengkelkan, pasti hidupmu sangat membosankan.”

“Hei !” seru Kai tidak terima, manik birunya mengerjap ketika membulat maksimal

Shadow mencebik “Asal kau tahu, aku tidak selemah di pikiranmu. Aku rajin berolahraga dan selamat tinggal.”

“Shadow !” panggil Kai pada gadis yang berjalan tergesa meninggalkannya. Wangi vanilla dan fresh orange itu menjauh, ada sudut hati yang

menghampa

Sosok gadis itu berbalik menatapnya lalu menjulurkan lidah lalu tertawa indah.

“Sial ! rutuk Kai

Tidak susah mendapatkan informasi tentang seorang gadis bernama Ophelia Shadow Farubun. Sutradara muda yang sangat terkenal, belum lama inimendapatkan piala Oscar pertamanya. Sungguh bukan gadis biasa.

Di balik kesuksesannya, Shadow memiliki

keluarga yang cukup aneh. Dia memiliki 2 orang ayah dan seorang ibu. Sebuah rahasia umum dan sering menjadi perbincangan media.

Kai tidak peduli dengan berita atau kenyataan seperti itu, semua orang mempunyai cerita masing-masing tempat mereka tumbuh besar. Sama seperti dirinya yang memiliki orang tua mafia, ia pun seorang mafia. Musuhnya tersebar

di penjuru dunia, bisa saja Kai menjadi target sebuah organisasi bukan hanya para tahanan Rozendaal yang menginginkan kematiannya.

Shadow tidak menginap di Hauptsitz Hotel, melainkan resort pribadi milik orang tua gadis itu. Kai katakan sejak awal bisa menemukan Shadow

dengan gampang. Terlebih Bali tidak selebar dunia, pun anggota Black Panther menguasai keamanan pulau indah itu.

Kai menjejakkan kaki di atas tanah berkerikil halus, badan tinggi jangkung menyerong ketika keluar dari mobil mewahnya. Pandangan manik

birunya lalu menatap resort bercat warna banana berpadu dark brown pada bagian bingkai jendela. Pohon-pohon kelapa dan tanaman hijau menyambut Kai, sungguh asri seperti halnya rumah sang kakek.

Tanpa ragu Kai bergerak menuju pintu utama yang berada di sisi timur, tak butuh lama ia kemudian menekan bel berbentuk segiempat. Cukup dua

kali ia memberi tahu jika ada tamu yang berkunjung dan selebihnya Kai menunggu

sambil menyandarkan tubuhnya pada samping pintu yang masih tertutup.

Kriet

Pintu berukir khas Bali itu terbuka, sosok gadis yangmenghantui jam malam Kai muncul dengan t-shirt berwarna hitam dan hotpants denim.

“Kau !” pekik Shadow melihat sosok tamunya yang tersenyum menyeringai

Kai menegakkan badan dari sandaran lalu menurunkan tubuh ke bawah sejajar wajah Shadow

“Aku sudah bilang jika kita akan bertemu lagi. Tidak susah untuk menemukanmu, gadis yang sungutannya tidak bisa membuatku tidur semalaman.”

Shadow meringis menatap kesal “Aku tidak menerima tamu !” Melangkah mundur dan hendak menutup pintu

Kai bergerak cepat meraih pergelangan tangan Shadow “Kau tidak akan menerima tamu karena kita akan keluar menikmati indahnya suasana Pulau Bali. Bagaimana ?”

###

alo kesayangan 💕,

surprise !!!!

yes Shadow akan pindah ke novel ini, beberapa minggu lalu aku sudah mengatakan Shadow akan berakhir.

semua sudah aku pikirkan jauh hari, bukan bikin drama di novel.

kenapa aku mengaitkan semua novel dengan keluarga Radit ?

biar menjadi ciri khasku, berputar di kehidupan mereka saja.

pikiran dan kegilaanku tercurah di semua novel 😂😂,

maaf jika ada yang tidak suka Shadow dan Kai.

but ini baru awal drama.

apakah Kai akhirnya jatuh cinta dengan sosok wanita yang tidak masuk dalam kategorinya?

apakah Shadow akan memiliki perasaan kepada Kai ?

mau tau ?

sini aku bisikin 😂😂

love,

D 😘

Terpopuler

Comments

Hesti Pramuni

Hesti Pramuni

ya@p...!
akhirnya..
romance pun datang...
i like it..!

2021-05-26

0

☆𝕭υѕαи࿐ཽ༵

☆𝕭υѕαи࿐ཽ༵

kak radit akyu malah pingim shadow and kei saling jatuh cinta
and kei bisa merasakan apa tuhc karma
karna kalau kita terlalu benci sesuatu itu pasti bakal kita kena imbasnya walau secara pelan tapi pasti
selalu syafaat kak radit
jia you
lope...lope...

2020-10-31

0

g paw paw

g paw paw

kesini gara2 abis baca kisah bang liam , kak richi sama mamanya shadow

2020-09-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!