Janji

“Kau apakan rambutmu ini, nak ?” ucap Kila mengelus surai berwarna coklat Kai. Anak laki-lakinya yang sedang membaringkan kepala di pahanya.

“Ganti suasana, ma.” Sahut Kai memejamkan mata, menikmati kasih sayang tunggal untuknya dari Kila.

“Ini pertama kali dan terakhir, Kai. Biar bagaimana rambutmu dari papa, kau tidak bisa mengubah itu.”

Kai menghela napas pendek “Cat rambutnya akan hilang berapa hari, ma. Ini Cuma untuk seru-seruan dengan anak Black Panther. Aku kalah taruhan, mereka minta aku mengecat rambut.”

“Usiamu bukan untuk seru-seruan. Tapi menikah.” Sungut Kila memicu tawa dari Hugo di sebelahnya.

“Baby girl, tiap saat kau menasehati anakmu, aku mengingat tipikal ibu-ibu Indonesia yang cerewet nanya anaknya untuk menikah. Biarkan saja Kai dengan pilihan hidupnya. 27 tahun usia yang masih muda, Kei.” Ucap Hugo ikut mengelus kepala anak manja mereka

Senyuman sangat lebar tersungging di bibir Kai mendengarkan pembelaan Hugo, papanya. Malaikat di keluarga Navarro.

“Hugo Chan, anak kita sebesar ini harusnya sudah memiliki pendamping. Setidaknya kekasih yang real, bukan berganti wanita setiap harinya.”

Protes Kila mencubit pipi anaknya dengan gemas, Kai pun makin terkekeh. Baginya pembicaraan seperti ini sudah hal biasa. Bak nyanyian indah karena Kila sangat mempedulikannya.

“Kita tidak bisa menekan anak-anak sekarang, baby girl. Semakin menekan, mereka akan memberontak. Semua pendidikan dasar telah kita berikan kepada anak-anak, jadi mereka sudah tahu benar buruknya. Jika dia berganti wanita, biasalah bagi pria seumurnya. Aku malah masih di usia remaja sebelum bertemu denganmu, Kei.”

Kila menarik napas panjang “Ya, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.” Gerutunya sembari menoleh sengit kepada suaminya.

Kai membuka mata melihat perdebatan kecil orang tuanya dengan seutas senyuman merekah di bibir.

“Suatu hari anak kita satu ini akan mendapatkan wanitanya, sama seperti aku menemukanmu.” Ucap Hugo Chan menatap penuh cinta kepada Kila, istrinya.

Melihat itu, si pria muda melebarkan tangan hingga bisa memeluk kedua orang tuanya “Ketika Kai melihat papa dan mama seperti ini membuatku berpikir apakah bisa menemukan pasangan jiwa dan bisa saling cinta dengan dalam. Sementara Kai tidak pernah merasakan ketertarikan lebih dari “itu ”.

Kedua pasangan itu saling memandang lalu tertawa kecil “Bagi papa, jatuh cinta pada pandangan pertama. Sementara mamamu karena kami lama bersama sebagai sahabat. Entah yang mana akan kau temukan, nak. Tapi ketika kau

mengenalnya, papa jamin seluruh duniamu hanya akan berisi tentangnya.”

Kai mengulum senyuman dengan wajah berada pada perut mamanya. Ia pun terharu sekaligus bahagia mendengar kisah cinta yang sudah

berkali-kali didengarnya tanpa ada rasa bosan.

“Saat ini Kai tidak memiliki kriteria wanita, pa. Kalau pun mendapatkan wanita itu, Kai ingin tetap tinggal di rumah ini.” Ucap Kai menatap mata sipit papanya.

“Ah anak ini, benar-benar tidak bisa lepas dari kita, Hugo Chan.” Kila tergelak tawa sambil mencubiti pipi anaknya. Kai menghindar dengan bersembunyi di perut sang mama.

“Bagaimana jika istrimu tidak menyukai mama dan papa ? Tidak mungkin membawanya tinggal di sini, seatap dengan kami. Dia pasti membuang muka ketika kita makan bersama.” Sambung Kila mengompori anak bujangnya.

Kai melebarkan manik biru yang tak dimiliki kedua orang tuanya “Itu tidak akan terjadi, ma. Wanita itu akan mencintai seperti Kai mencintai papa dan mama. Dia nantinya bukan seorang gadis yang menginginkan keluarga Navarro.” Jelasnya

Kila mencebikkan bibir kepada Kai “Jika tidak menginginkan seorang cewek matre, carilah wanita yang setara dengan Navarro Group.”

Hugo menggelengkan kepada dengan perkataan istrinya.

“Tidak ada yang setara di Eropa dengan Navarro, ma. Di bawah Navarro banyak, tapi hanya ingin menguatkan perusahaan mereka dengan mendekati Kai Navarro. Mama seperti pura-pura tidak melihat relasi bisnis papa saat pesta pernikahan Mr. Josh bulan lalu. Mereka menyodorkan anak gadisnya, mengenalkan kepada Kai.” Sungutnya Kai memajukan bibirnya, cemberut.

Kila dan Hugo tertawa kecil dengar gerutuan anaknya “Sampai antri, nak. Kami hanya bisa tertawa melihat dari jauh.” Ucap pria berambut

putih

“Lain kali papa harus menolongku dari pria dan anak yang menginginkan sebuah pernikahan bisnis. Kai tidak suka, pa. Mereka melihatku seperti pabrik uang berjalan. Kai tidak bisa membayangkan Kak Adrien sewaktu muda.”

“Rien memilih tidak peduli, nak. Sapalah mereka seadanya dan berlalu. Jangan meladeni percakapan lebih dari 5 menit.” Saran Kila

“Belum bisa, ma. Apalagi jika anak-anak mereka berkuliah di kampus yang sama denganku. Seolah yang bahan pembicaraan telah mereka siapkan

selama berminggu-minggu.” Kai masih dengan posisi yang sama, terbaring namun tangannya bersedekap di dada.

Kembali kedua orang tuanya tergelak tawa, mau tidak mau Kai pun itu tertawa.

Hugo menghentikan tawa ketika melihat 2 sosok pria mendekati sofa di ruang keluarga. Kila lalu menggoyangkan tubuh anaknya.

“Anak buahmu datang.” Ucapnya

Kai menyadari posisinya sontak terbangun. Raut wajahnya yang penuh cinta berubah menjadi sosok pemimpin Black Panther.

“Ada apa ?” tanya Kai berdiri merapikan bajunya dengan tatapan datar kepada William dan Heron yang menahan senyuman melihat pimpinan mereka kedapatan sedang bermanja dengan Kila, sang dewi Black Panther.

Heron berdeham lalu menarik napas panjang sebelum mengucapkan kalimat yang ingin diutarakan “Kami ada berita untuk boss Kai.” Ucapnya menatap kepada pimpinan terdahulu yang tak lain adalah Kila.

Kai mengangguk dengan tatapan mengisyaratkan keluar dari ruangan tersebut.

Kedua pengawal pilihannya pun menganggukkan kepala tanda mengerti.

Pria jangkung hanya menoleh menatap ke arah kedua orang tuanya, Kila menaikkan tangan seolah menyuruhnya pergi. Kai meringis melihat

Hugo Chan, papanya langsung merangkul Kila.

“Kai akan kembali.” Ucapnya tidak terima, wanitanya diambil sang papa

Pimpinan Black Panther itu pun  mengikuti Heron dan William yang berjalan menuju halaman belakang, tempatnya selalu menerima para anggotanya. Hal kec yang ditirunya dari Kila. Tidak membicarakan dunia hitamnya di dalam rumah, terlebih di depan orang tuanya. Bahkan ia sangat tahu jika Kila dan Hugo bisa menyelesaikan segala masalah yang Kai hadapi dalam dunia itu.

“Jadi, ada masalah apa kalian datang ke rumah. Kalian sudah tahu jika aku sedang bersantai, ini hari liburku.” Ucap Kai menatap datar anggota pilihannya itu

“Boss, Rozendaal sedang bermasalah.” Heron memilih membalas perkataan sang pemimpin yang tidak bisa menyembunyikan wajah tidak sukanya dengan kedatangan mereka.

Kai mengembuskan napas sembari menatap kedua pria tinggi besar di depannya “Apa yang terjadi di Rozendaal ?” tanyanya dengan

menyilangkan kedua tangan di dada

Rozendaal yang mereka bicarakan adalah pulau pengasingan para penjahat, mafia yang berhasil ditaklukkan oleh organisasi Black Panther. Rozendaal berada di Denmark, di sebuah pulau bernama Kalundborg. Di sana penjara khusus di

jaga oleh pasukan khusus memiliki kemampuan bela diri terbaik dan senjata layaknya sniper terbaik yang dimiliki oleh agen rahasia Rusia.

“Boss, tahu sendiri jika di Rozendaal berkubu-kubu. Nah tadi pagi saat mereka berolahraga, kubu timur menyerang kubu selatan. Jose terluka parah dan 3 anak buahnya meninggal.” Jelas William dengan raut wajah tegang

“Jadi kubu selatan yang menang ?” sahut Kai

Kedua pengawal khususnya sontak mengangguk keras.

“Jadi bagaimana, boss ?” tanya Heron, pria berkulit gelap mengenakan pakaian kebangsaan Black Panther, hitam dari atas sampai alas kaki.

“Ya mau bagaimana lagi. Jangan biarkan dua kubu itu beristirahat pada jam yang sama. Pagar kawat pun mereka bisa lompati untuk saling serang, walau sangat paham jika semua dalam pengawasan anggota kita. Jika ini masih

berlanjut, siapkan bangunan kedua.” Ucap Kai kembali diikuti oleh anggukan dua pria itu

William terlihat meragu “Boss tidak mengunjungi Rozendaal ? Meredam kegilaan kedua kubu itu.” Ucapnya

Kai termenung sesaat seolah berpikir “Tidak perlu. Besok malam pesta ulang tahun Navarro Group. Aku tidak mungkin meninggalkan acara penting

itu. Kalian tahu sendiri, jika tidak hadir di pesta, papa akan memberikan statement ke media jika dia pensiun dan menyerahkan Navarro kepadaku. Aku belum siap, karena organisasi kita masih perlu campur tanganku langsung. Urusan

Rozendaal aku serahkan dulu kepada kalian berlima. Terbanglah ke Denmark setelah dari sini, aku menunggu kabar baik dari kalian. Para penjahat itu menginginkan kedatanganku di sana, agar mereka bersatu mengalahkan sang

pemimpin. Berarti benar kabar burung yang mengatakan, keempat kubu sangat mengharapkan kematianku dan bermimpi memenangkan sayembara tersebut.” Ucapnya dengan merendahkan sembari mengingat wajah para pemimpin kubu di Rozendaal.

“Baik boss.” Sahut Heron dan William dengan kompak

Pria jangkung dengan manik biru menatap bergantian Heron dan William “Saatnya kedua kubu itu berganti pemimpin.” Ucap Kai pelan nyaris berbisik

“Seperti biasa, boss ?” tanya William

Kai mangangguk pelan bersamaan alisnya naik “Ya, seperti biasa. Habisi kedua pemimpin itu. Mereka tidak punya harga di muka bumi, kita

sangat berbaik hati tidak menghabisi ketika melumpuhkannya. Karena bagaimana pun, tidak ada alumni dari Rozendaal. Mereka hanya menunggu waktu.”

“Baik boss, kami akan laksanakan.”

“Lakukan secara menyakitkan, hingga kebencian mereka kepadaku menemaninya hingga ke neraka.” Ucap Kai dengan wajah menyeringai

Suara musik jazz mengalun dari band penghibur yang tampil di atas panggung, sementara ribuan tamu berbaur dalam mega ballroom hotel milik

Navarro Group. Ya, benar malam itu adalah ulang tahun ke 60 perusahaan otomotif terbesar di Eropa itu. Semua kalangan menghadiri pesta tersebut, berasal dari relasi hingga teman dari sang pemilik, tak lain dari Hugo Chan Navarro. Namun sayangnya, pesta tersebut tidak dihadiri oleh kedua anak sang CEO, yakni Isla dan Sky. Mereka terlalu sibuk dengan keluarga masing-masing.

Hingga yang menjadi bintang utama malam itu, tak lain pria single terfavorit se Eropa Utara, Kai Navarro. Pria jangkung tampil sangat menawan dengan balutan jas mewah berwarna hitam. Kai berusaha tersenyum ramah ketika beberapa relasi perusahaan mengajaknya berbincang. Tentu saja ia tidak mengenal orang-orang tersebut. Kai hanya mengiyakan permintaan Hugo, papanya. Pria

berambut putih yang setiap saat melihatnya dari kejauhan dengan mata sipit nan tajam.

“Hai Kai, apa kabar ?” sapa seorang gadis bertubuh mungil, mengenakan gaun berwarna hitam panjang, melekat dengan indah pada tubuh yang sintal.

Kai mengerutkan alis mencoba mengingat gadis di depannya “Emmilia ?” ucapnya ragu mencoba menebak

Gadis mungil itu semakin berseri dan menganggukkan kepala “Kai, terima kasih sudah mengingatku.” Emmilia bergerak maju dan memeluk Kai

Bahkan Emmilia sudah mengenakan heels setinggi 7 centimeter namun tetap saja hanya berada tepat di dada Kai.

“Wow, kau nampak berbeda, Emmi.” Ucap Kai antusias dan takjub, matanya berbinar mengamati perubahan teman high school nya itu

Emmilia tertawa renyah “Kau pasti kaget, Kai. Melihatku dengan tubuh seperti ini. Aku berdiet dan olahraga rutin, tarraaa.. inilah hasilnya. Badan pendek dan gemuk itu telah hilang, oh tidak aku masih tetap semungil ini, Kai.”

Pria tampan dengan senyuman merekah di bibirnya menggelengkan kepala “Aku tidak mengatakan kau pendek, Emmi. Tapi kau sungguh

terlihat sempurna dengan tubuh seperti ini.” Puji Kai

“Sekarang jika melihatku dengan tampilan seperti ini, apakah kau sudah menyukaiku ?” ucap Emmilia lalu mengedipkan matanya

Gelak tawa dari Kai berusaha tidak menanggapi dengan serius ucapan Emmilia, ia sangat tahu jika tak jauh dari belakang tempat mereka berdiri, sepasang pria dan wanita paruh baya menatap dan menanti kabar baik dari anak gadisnya.

“Sejak sekolah aku tidak pernah membencimu, Emmi. Kau sangat tahu itu. Dan aku yang melindungimu dari para pembully di kelasmu.” Ucap Kai tetap bercanda, berbicara layaknya mereka adalah dua orang teman biasa yang sedang reuni. Dan itu memang kenyataannya.

Emmilia mengerucutkan bibirnya “Bukan itu maksudku, Kai.”

Kai menganggukkan kepala lalu menurunkan badan sejajar dengan gadis pemilik surai coklat dengan gelombang yang sangat indah “Aku tahu

maksudmu, Emmi. Tapi aku tidak pernah berkencan dengan anak relasi bisnis papaku. Kau hanya akan membuang malam istimewa ini dengan mengejarku. Kau tahu sekarang di ruangan sebesar ini, sangat banyak pria tampan dan sukses lainnya. Dan semoga kau bisa menemukannya, tapi tolong jangan goda kakak iparku, karena hanya dia yang berada diatas keluarga kami. Mengerti, gadis cantik.” Ucapnya berbisik di telinga Emmilia, tak lupa Kai mengecup pipi gadis itu lalu kembali menaikkan badan dengan senyuman palsu seolah tidak mengatakan kalimat panjang yang membuat teman sekolahnya memberenggut dengan mata berkilat.

Semenit kemudian, gadis itu berbalik tanpa mengucapkan kata perpisahan kepada Kai.

...

Ketika pesta telah usai, Kai yang sudah membersihkan badan telah berdiri di depan pintu kamar tidur orang tuanya. Ia mengetuk pelan dengan tubuh dalam balutan piyama bermotif kartun favoritnya, Batman.

“Ini bukan malam tidur bersamamu, nak.” Ucap Hugo membuka pintu

Kai nenerobos tidak mempedulikan protes papanya, ia langsung naik keatas tempat tidur dan memeluk Kila dengan erat.

“Cuma kau pemimpin mafia semanja ini.” Gerutu Kila mengecup puncak kepala anaknya. Tak lama kemudian Hugo pun bergabung di samping anak

bujangnya.

“Sebelum Kai jadi Mafia adalah anak mama. setelah jadi mafia pun tetap anak mama.” gumam Kai mencoba memejamkan mata

Kila mendengus pelan “Mama lihat di pesta tadi kau berbicara dengan anak Mr. Herzog. Siapa lagi nama anaknya ?”

“Emmi.” Sahut Kai sudah berada di gerbang mimpi

“Ya, Emmilia Herzog. Dia adalah teman sekolahmu kan, nak. Emmilia gadis yang cantik. Tinggi tubuhnya juga seperti yang kau inginkan.”

Kai menggeram lemah “Ma, tolong. Jangan pernah memikirkan Kai dengan Emmilia akan berhubungan. Kai sudah punya banyak wanita yang seperti dia, memuja karena harta. Tapi wanitaku tidak ada yang mengharapkan pertalian

bisnis. Tidak ma, aku tidak ingin ada perjodohan. Biarkan Kai menemukan wanita yang membuatku lupa akan dunia. Kai pasti akan menemukannya, walau itu bukan sekarang. Jadi biarkan anakmu yang satu ini hidup bebas dengan kesenangannya,

mama sayang.”

Dalam keremangan kamar Kila mendecih lalu mencubit pipi Kai, anaknya yang mengaduh keras karena sang mama tidak tanggung-tanggung melakukan kebiasaan itu.

“Kau mengkhianatiku, Alpheratz Kai Navarro!” seru Kila ketika sang anak melepaskan pelukan lalu berbalik memeluk Hugo Chan, papanya.

Kai tergelak tawa dan Hugo memeluk anaknya erat walau Kila berusaha merebut kembali “Papa malaikatku, tidak seperti mama cerewetnya minta

ampun.”

Kai pun kemudian makin tertawa karena sang mama tidak terima dan terus menggelitikinya “Kembali ke pelukan mama, janji tidak akan bahas

jodoh lagi.”

“Betul ?” tanya Kai memastikan

“Ya, mama janji.”

###

alo kesayangan 💕,

happymonday, aku ngantuk berat nulisnya.. 3am

love,

D 💕

Terpopuler

Comments

Hesti Pramuni

Hesti Pramuni

tapi kita suka dg cerita lo, D...

2021-05-26

0

Caca Ayu Distira

Caca Ayu Distira

🤣🤣🤣🤣 lucu sekali... udah dewasa msh TDR BRG ortu..

2020-11-02

0

santiezie

santiezie

penasaran syp ni perempuan yg bakal di bucinin si mafia gsnteng ni

2020-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!