Menikahi Ketua OSIS

Menikahi Ketua OSIS

Menikahi Ketua Osis | 01

Wajib Tekan Bintang Lima ⭐⭐⭐⭐⭐

...SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA RECEH INI 💞...

...Selamat Membaca....

Siapa yang tidak mengenal sosok Hazel Shane Word, anak dari pemilik sekolah. Namanya akan selalu disebutkan oleh para murid. Selain tampan, Hazel adalah seorang ketua osis yang sangat disiplin. Tidak pandang bulu, bagi siapa yang melanggar aturan sekolah maka dia harus mendapatkan hukuman.

Setiap pagi Hazel bagaikan seorang satpam yang harus berdiri disamping gerbang demi menangkap tikus nakal yang selalu telat.

"Rin, bangun! Bukankah kamu harus berangkat ke sekolah. Ini sudah hampir pukul 7 pagi." Suara Vie, sang bunda sudah berulang kali membangunkan anak bungsunya. Anak yang selalu dimanja oleh ayahnya, sehingga tumbuh menjadi gadis yang manja.

Rinjani langsung menyingkapkan selimut yang membungkus tubuhnya. "Pukul 7." Rinjani membeo. "Mati gue! Mana hari senin lagi. Aaaaa ...." Teriakan Rinjani seakan menggoncang rumahnya.

"Awas minggir, Kak." Rinjani menyenggol tubuh kakaknya yang sedang menapaki anak tangga.

Tidak ada lagi waktu Rinjani untuk sarapan bersama dengan keluarganya. Dia hanya menyomot roti yang sudah ada di piringnya beserta menyeruput susu yang telah disiapkan untuknya.

Dirga dan Vie hanya menggelengkan kepala ketika melihat kelakuan sang anak yang selalu saja terburu-buru setiap paginya.

"Pelan-pelan, Nak."

"Gak bisa, Yah. Rinjani udah telat. Kak Arga, ayo!"

Arga yang masih menyantap sarapannya bergeming saat sang adik sudah sangat panik. Bahkan saat memakai sepatunya pun juga sambil berlarian.

"Kak Arga, ayo!" ulang Rinjani lagi.

"Kakak lagi sarapan, Rin. Suruh minta pak Sam buat antar kamu!"

"Gak mau! Aku maunya dianterin sama kak Arga. Si ketos killer itu pasti udah nungguin aku di depan pintu, kak." Tangan Rinjani menarik paksa lengan Arga agar segera bangkit.

"Astaga Rinjani .... !" gerutu Arga yang seolah pasrah ketika sang adik telah menariknya untuk segera berangkat.

"Ayah, Bunda, Rinjani berangkat dulu ya!" teriak Rinjani yang sudah berada diujung pintu.

Sepeninggal kedua anaknya Vie langsung menatap suaminya yang sedang menyesap kopi. Sadar akan tatapan sang istri, Dirga pun bertanya, "Ada apa? kurang jatahnya?"

"Lihat itu anak kamu, Mas! Itu akibat dari cara didikan mu yang berlebihan!" Vie masih menatap Dirga dengan tatapan maut.

"Berlebihan apanya? Rinjani itu masih dalam proses pengembangan diri. Wajar saja jika dia seperti itu. Coba ingat-ingat, dulu kamu gimana?"

"Terus saja kamu belain anak kamu biar tambah manja!" Vie yang merasa kesal memilih meninggalkan suaminya.

"Salah lagi, salah lagi," gerutu Dirga sambil menyeruput kopinya hingga menyisakan ampasnya.

Arga yang mengemudikan mobilnya terus dipaksa untuk menambah lebih cepat lagi. Sisa waktunya hanya tinggal 5 menit lagi, belum lagi dia harus membuat barisan sebelum upacara.

"Lebih cepat lagi, kak. Bisa-bisa aku beneran di jemur sama ketos killer itu," rengek Rinjani.

Arga hanya bisa menggelengkan kepalanya. Setiap hari sang adik harus terlambat akibat malas bangun pagi. "Ya, tinggal kasih kiss aja, pasti selesai."

Bola mata Rinjani memutar saat mendengarkan saran dari kakaknya. Menurutnya itu bukan saran, tapi salah satu proses menuju neraka. "Kakak gila! Yang ada setelah memberikan kiss, aku langsung dibawa ke neraka! Heran deh, si ketos killer itu bawaan sensi mulu sama aku, Kak."

"Menurut kakak itu hal yang wajar, kalian kan udah tunangan. Jadi sah-sah aja kalau kamu sosor dia."

"Stop, Kak! Adik kakak itu aku atau si ketos killer itu!"

Tak ada lagi percakapan diantara keduanya hingga mobil sampai depan sebuah gerbang sekolah yang sudah hendak di tutup. "Kak, ayo bantuin aku biar gak kena tilang sama ketos killer itu, Kak."

Arga membuang napas beratnya. Setelah melepaskan safety belt, Arga malah menyuruh Rinjani untuk segera turun dari mobilnya. "Untuk kali ini, kakak minta maaf gak bisa anterin kamu sampai sana karena kakak ada rapat penting. Dah sana turun ... selamat berjuang adikku sayang."

Rinjani mengerucut bibirnya dengan rasa kesalnya. Percuma saja dia membawa kakaknya jika tidak bisa berbuat apa-apa. Biasanya jika Rinjani diantar oleh Arga, maka Rinjani bisa mendapatkan kortingan hukuman. Tapi pagi ini ....

"Awas kamu, Kak!" Rinjani menutup kasar pintu mobil dan menendang ban mobilnya.

"Selamat berjuang. Cepatlah, lihat itu pintunya hampir tertutup!" teriak Arga dari dalam mobil.

"Sial!" Rinjani segera berlari agar mendapatkan kesempatan untuk masuk.

Husss .... bagaikan angin yang sedang melintas, Rinjani berhasil melewati celah yang masih tersisa dengan napas naik turun. "Aman," ujarnya.

"Apanya yang aman?" Bagaikan suara malaikat Izrail yang hendak menyabut nyawa, suara Hazel mampu membuat Rinjani bergidik merinding.

"6.59." ujarnya.

Rinjani mendongak sambil tersenyum kecil. "Belum telat 'kan?"

"Segera masuk ke barisan! Jangan lupa abis upacara langsung ke ruangan osis!"

"Tapi 'kan gue gak telat, Zel!" protes Rinjani tidak terima. Namun, percuma karena Hazel sudah berlalu meninggalkan Rinjani begitu saja.

"Dih, nyebelin banget sih! Dasar ketos killer!" Rinjani menghentak kakinya dengan kesal.

***

Benar saja, setelah upacara Rinjani segera menuju ke ruangan osis. Ruangan yang wajib didatangi oleh Rinjani setiap paginya untuk mendapatkan jenis hukuman apa yang harus didapatkan. Meskipun setiap hari keluar masuk ruangan itu, tetap saja tak membuatnya jera.

"Kamu lagi, kamu lagi," keluh Bima saat melihat Rinjani telah masuk ke ruang osis.

"Pasti telat lagi 'kan? Berapa menit?" timpal Aura.

"Gue gak telat. Tapi ketua kalian nyuruh gue kesini. Gue gak tahu disuruh ngapain."

"Bohong Lu. Mana ada gak telat tapi di suruh masuk ke sini!"

Tak berapa lama suara pintu dibuka dan menampilkan sosok Hazel dengan langkah kaki yang santai. Kedua tangannya pun masuk kedalam saku celana.

"Siapa bilang kamu gak telat. Kamu tahu kan pukul 6.55 adalah batas akhir semua siswa masuk. Dan kamu ... 6.59 baru masuk ke dalam gerbang. Itu artinya kamu sudah telat 4 menit dari batas yang telah ditentukan," jelas Hazel.

"Enak aja! Sejak kapan peraturan sekolah ini berubah. Mentang-mentang Lu anak pemilik sekolahan terus se-enak jidatnya bikin peraturan baru," protes Rinjani tak terima.

"Menurut undang-undang yang tertulis, hukuman yang kamu dapatkan adalah membersihkan 2 toilet milik guru," kata Aura sambil membaca sebuah buku undang-undang hukum untuk siswa yang telat.

"Ogah! Masa hukuman gue tiap hari nyikat wc terus! Sekali-kali nyikat gigi kalian kenapa? Biar kinclong gitu."

"Rinjani!" sentak Aura. "Lu Mau nyikat wc sekarang atau lu gak ikut pelajaran!"

Rinjani pun langsung melenggang pergi dengan rasa dongkol yang bersarang di dalam hatinya. Bisa-bisanya dia ditunangkan dengan ketos killer yang tak punya hati. Seharusnya Hazel bisa membela dirinya agar tidak mendapatkan hukuman. Namun, nyatanya malah setiap hari harus memberikan hukuman untuk menyikat wc.

"Dasar Hazel nyebelin! Awas aja, gue bakal laporin sama om Excel biar tau rasa!"

...~Bersambung~...

Novel ini menceritakan anak dari Dirga dalam novel Hidden Baby dan Excel dalam novel Jerat Hasrat Sang CEO. Sebelum itu mohon dukungannya dengan cara Favoritkan novel ini dan beri Like di setiap babnya tapi jangan di boom like ya 🙏 Dan jika berkenan silahkan tabur vote dan hadiah. Satu lagi, wajib beri bintang 5! hehe ☺️ Terimakasih 🙏

Terpopuler

Comments

Jeankoeh Tuuk

Jeankoeh Tuuk

di sini

2023-11-06

0

Rosa Rosiana

Rosa Rosiana

hadir

2023-05-04

0

Ameerah Khair

Ameerah Khair

gak tahu kenapa selalu Nemu part anak² nya duluan, baru nanti cari novel emak bapaknya 😜

2022-10-28

3

lihat semua
Episodes
1 Menikahi Ketua Osis | 01
2 Menikahi Ketua Osis | 02
3 Menikahi Ketua Osis | 03
4 Menikahi Ketua Osis | 04
5 Menikahi Ketua Osis | 05
6 Menikahi Ketua Osis | 06
7 Menikahi Ketua Osis | 07
8 Menikahi Ketua Osis | 08
9 Menikahi Ketua Osis | 09
10 Menikahi Ketua Osis | 10
11 Menikahi Ketua Osis | 11
12 Menikahi Ketua Osis | 12
13 Menikahi Ketua Osis | 13
14 Menikahi Ketua Osis | 13
15 Menikahi Ketua Osis | 14
16 Menikahi Ketua Osis | 15
17 Menikahi Ketua Osis | 16
18 Menikahi Ketua Osis | 17
19 Menikahi Ketua Osis | 18
20 Menikahi Ketua Osis | 19
21 Menikahi Ketua Osis | 20
22 Menikahi Ketua Osis | 21
23 Menikahi Ketua Osis | 22
24 Menikahi Ketua Osis | 23
25 Menikahi Ketua Osis | 24
26 Menikahi Ketua Osis | 25
27 Menikahi Ketua Osis | 26
28 Menikahi Ketua Osis | 27
29 Menikahi Ketua Osis | 28
30 Menikahi Ketua Osis | 29
31 Menikahi Ketua Osis | 30
32 Menikahi Ketua Osis | 31
33 Menikahi Ketua Osis | 32
34 Menikahi Ketua Osis | 33
35 Menikahi Ketua Osis | 34
36 Menikahi Ketua Osis | 35
37 Menikahi Ketua Osis 36
38 Menikahi Ketua Osis | 37
39 Menikahi Ketua Osis | 38
40 Menikahi Ketua Osis | 39
41 Menikahi Ketua Osis | 40
42 Menikahi Ketua Osis | 41
43 Menikahi Ketua OSIS | 42
44 Menikahi Ketua OSIS | 43
45 Menikahi Ketua Osis | 44
46 Menikahi Ketua Osis | 45
47 Menikahi Ketua Osis | 46
48 Menikahi Ketua Osis | 47
49 Menikahi Ketua Osis | 48
50 Promo : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
51 Menikahi Ketua OSIS | 49
52 Menikahi Ketua OSIS | 50
53 Menikahi Ketua OSIS | 51
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Menikahi Ketua Osis | 01
2
Menikahi Ketua Osis | 02
3
Menikahi Ketua Osis | 03
4
Menikahi Ketua Osis | 04
5
Menikahi Ketua Osis | 05
6
Menikahi Ketua Osis | 06
7
Menikahi Ketua Osis | 07
8
Menikahi Ketua Osis | 08
9
Menikahi Ketua Osis | 09
10
Menikahi Ketua Osis | 10
11
Menikahi Ketua Osis | 11
12
Menikahi Ketua Osis | 12
13
Menikahi Ketua Osis | 13
14
Menikahi Ketua Osis | 13
15
Menikahi Ketua Osis | 14
16
Menikahi Ketua Osis | 15
17
Menikahi Ketua Osis | 16
18
Menikahi Ketua Osis | 17
19
Menikahi Ketua Osis | 18
20
Menikahi Ketua Osis | 19
21
Menikahi Ketua Osis | 20
22
Menikahi Ketua Osis | 21
23
Menikahi Ketua Osis | 22
24
Menikahi Ketua Osis | 23
25
Menikahi Ketua Osis | 24
26
Menikahi Ketua Osis | 25
27
Menikahi Ketua Osis | 26
28
Menikahi Ketua Osis | 27
29
Menikahi Ketua Osis | 28
30
Menikahi Ketua Osis | 29
31
Menikahi Ketua Osis | 30
32
Menikahi Ketua Osis | 31
33
Menikahi Ketua Osis | 32
34
Menikahi Ketua Osis | 33
35
Menikahi Ketua Osis | 34
36
Menikahi Ketua Osis | 35
37
Menikahi Ketua Osis 36
38
Menikahi Ketua Osis | 37
39
Menikahi Ketua Osis | 38
40
Menikahi Ketua Osis | 39
41
Menikahi Ketua Osis | 40
42
Menikahi Ketua Osis | 41
43
Menikahi Ketua OSIS | 42
44
Menikahi Ketua OSIS | 43
45
Menikahi Ketua Osis | 44
46
Menikahi Ketua Osis | 45
47
Menikahi Ketua Osis | 46
48
Menikahi Ketua Osis | 47
49
Menikahi Ketua Osis | 48
50
Promo : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
51
Menikahi Ketua OSIS | 49
52
Menikahi Ketua OSIS | 50
53
Menikahi Ketua OSIS | 51

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!