Menikahi Ketua Osis | 09

...Jangan Lupa untuk selalu tersenyum...

...Hazel...

...

Sampai akhir pelajaran usai, Rinjani tidak banyak berbicara lagi. Hanya sepatah dua patah kata seperlunya saja. Tentu hal itu membuat Mentari merasa heran karena Rinjani adalah si paling cerewet di kelas.

"Rin, Lu gak papa?" Mentari menatap Rinjani dengan penuh tanda tanya. Namun, Rinjani tak menjawabnya dan melanjutkan langkahnya untuk keluar pagar. "Rin, gue lagi ngomong!"

Rinjani yang merasa jengah akhirnya menghentikan langkahnya dan membuang keras napas beratnya. "Lu tahu gak kalau gue lagi kesel?"

"Ya kali Lu keselnya sama Hazel terus Lu lemparin ke gue? Kalau masalah nomernya Cakrawala yang hilang, tenang aja, gue udah save nomernya dia."

Rinjani terbelalak dengan mulut yang ternganga. "Serius Lu? Cepat sini kirim!" Rinjani segera menyodorkan ponselnya kepada Menteri dengan penuh semangat.

**

Meskipun sedang merasa kesal dengan Hazel, tetapi rasa itu telah dia balut dengan sebuah nomer milik pangerannya. Bibirnya tak henti menyungging saat tangan memainkan jari lentik di ponselnya.

Kali ini Rinjani benar-benar tidak peduli dengan peringatan yang diberikan oleh Hazel. Hazel saja boleh mendekati perempuan lain, tapi mengapa Rinjani tidak boleh memiliki teman laki-laki. Bukankah itu tidak adil?

"Bunda?"

Rinjani terkejut saat melihat bundanya sudah berdiri di depan pintu apartemen milik Hazel. Wanita yang disebut Bunda itu segera memeluk tubuh Rinjani dengan erat.

"Kamu ini anak nakal gak ngasih kabar sama Bunda! Bunda kangen," ucapnya.

Rinjani membalas pelukan Bundanya. "Maaf Bunda, Rinjani lupa."

Akhirnya Rinjani membawa Bundanya untuk masuk dalam. Tidak ada yang menarik dari isi apartemen milik Hazel, meskipun itu adalah apartemen elit.

Mata Vie terus mengedar, meneliti setiap sudut ruangan. "Kamu gak ada niatan buat menghiasi ruangan ini, Rin?" tanya Bunda yang masih meneliti setiap sudut ruangan.

"Buat apa di hias? 'kan bukan taman?" Rinjani merebahkan tubuhnya di sofa. Namun, tidak dengan Vie yang terus berjalan untuk melihat-lihat setiap sudutnya. Hingga langkahnya tertuju pada dapur mini.

Vie merasa sangat terkejut saat melihat isi kulkas yang penuh dengan makanan ringan dan minuman kaleng. Tak ada satu pun sayur yang terselip disana. Vie hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berdecak pelan.

"Rin, kalian gak pernah masak?" tanya bundanya setelah puas meneliti seluruh ruangan.

"Gak, Bun. Gak ada yang masakin," jawab Rinjani dengan santai.

Saat itu juga Vie menghela napas panjangnya. Dia baru menyadari jika sang anak sama sekali tidak memasak. "Jadi kalian makan apa? Jangan bilang kalian cuma makan snack aja ya?" tebak Vie.

"Bunda sok tahu," ucap Rinjani yang masih fokus pada layar ponselnya. "Kami delivery, Bun," lanjutnya lagi.

Sebenarnya Vie sangat penasaran dengan cerita malam pertama sang anak. Namun, saat dia hendak bertanya tiba-tiba bel pintu berbunyi. Rinjani pun beranjak untuk membukanya.

"Mommy," lirihnya.

Wanita yang disebut Mommy itu sama seperti bundanya tadi, memeluknya dengan erat. Bahkan kali ini lebih erat lagi. "Bagaimana kabar kamu sayang?" tanyanya.

"Baik. Mommy ngapain disini?"

Wanita yang disebut Mommy itu langsung masuk begitu saja meskipun Rinjani tidak menyilahkannya untuk masuk. Rinjani hanya bisa mengerutkan dahinya saat kedua orang wanita saling berpelukan dan langsung bercengkrama dengan hangat.

"Sudah lama menunggu?" tanya Daisy, wanita yang dipanggil mommy oleh Rinjani, karena dia adalah ibunya Hazel.

"Belum lama kok. Jadi gimana selanjutnya?" tanya Vie.

Rinjani semakin tidak mengerti akan pembicaraan kedua wanita yang bergelar ibu yang tengah berbisik-bisik.

"Lho ... mana Hazel?" tanya Daisy.

"Hazel masih di sekolah. Dia masih rapat dengan para osis, Mom. Maklum bentar lagi ada acara peringatan ulang tahun sekolah," jawab Rinjani apa adanya.

Daisy mengangguk lalu mengajak besannya untuk bangkit. Rinjani merasa sangat gelagapan saat kedua wanita itu masuk kedalam kamar Rinjani.

"Bunda ... Mommy, kalian mau apa?"

Kedua wanita itu sudah berhasil masuk kedalam kamarnya Rinjani. Saat ini Rinjani merasa sangat gugup saat bola mata kedua wanita itu menatapnya dengan tajam.

"Katakan apa yang telah terjadi kepada kalian sehingga kalian harus pisah kamar?" tanya Mommy-nya.

Rinjani menelan kasar salivanya. Dia tidak tahu akan menjawab apa.

"Kalian itu adalah pasangan suami istri, seharusnya kalian itu tidur bersama!" lanjut Mommy-nya lagi.

"Tapi ... Mom, kami kan belum cukup umur dan gak mungkin bobok bareng."

"Kata siapa kalian belum cukup umur? Dulu pas Bunda seusia mu, rahim bunda udah kuat buat mengandung kakak kamu," celetuk Bundanya.

"Pokoknya kita gak mau tahu, kalian harus tidur di kamar yang sama. Jika Daddy sampai tahu kalian pasti akan masuk ruang sidang. Berhubung saat ini hanya Bunda dan Mommy yang tahu, cepat bereskan peralatan mu dan masukkan ke dalam kamar Hazel. Mommy dan Bunda akan membantu."

Tidak ada lagi yang bisa Rinjani lakukan saat kedua orang wanita itu telah memindahkan semua perlengkapannya ke kamar sebelah. Tidak tahu bagaimana tanggapan Hazel setelah mengetahui jika dirinya harus tidur di dalam kamarnya.

Sudah berulang kali Rinjani menghubungi nomor ponsel Hazel, tetapi tidak mendapatkan jawaban. Mungkinkah rapat belum siap atau mungkin Hazel sedang jalan berdua dengan Bella.

Hampir setengah jam kedua wanita itu sibuk menata kamar baru untuk anak mereka. Entah dari mana kedua wanita itu mengetahui jika Rinjani dan Hazel tidur terpisah. Mungkinkah selama ini kedua wanita itu telah memasang mata-mata.

"Tara ... udah siap," kata Daisy.

"Capek juga ya. Padahal belum juga 50 tahun," timpal Vie.

Saat ini kedua wanita itu yang menjadi penguasa rumah. Bahkan saat melihat tak ada perlengkapan untuk memasak, Mommy-nya langsung memesan peralatan yang dibutuhkan. Tidak hanya itu saja, Mommy-nya juga menyuruh orang untuk membelanjakan sayuran segar.

Rinjani tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia menyerah saat rumahnya telah dikuasai oleh kedua ibunya.

"Hazel mana sih?" gerutunya sambil menscrol layar ponselnya, berharap Hazel membalas pesannya. Namun, mata Rinjani harus membulat lebar saat Bella meng-upload fotonya yang sedang duduk bersama dengan Hazel.

Seketika dia membanting kesal ponselnya diatas sofa. "Tuh kan ... pasti ketos itu lagi berduaan sama cewek sok cantik itu!" Rinjani pun segera menuju kulkas untuk mengambil air dingin agar panas didalam dadanya mereda. Bahkan jika bisa Rinjani ingin masuk kedalam kulkasnya.

...~Bersambung~...

Masih sepi. Tes jari dulu, dong!

Oh iya, hari ini aku mau rekomendasikan Novel bagus dari kakak Rahayu Ningtiyas Bunga Kinanti. Judulnya POSESIF HUSBAND ( CEO KEJAM JATUH CINTA ) Mampir ya!

Terpopuler

Comments

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢

Hazel ganteng banget

2023-05-10

0

Nanaa💚

Nanaa💚

Na Jaemin ❤️

2022-11-15

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

keren

2022-09-05

3

lihat semua
Episodes
1 Menikahi Ketua Osis | 01
2 Menikahi Ketua Osis | 02
3 Menikahi Ketua Osis | 03
4 Menikahi Ketua Osis | 04
5 Menikahi Ketua Osis | 05
6 Menikahi Ketua Osis | 06
7 Menikahi Ketua Osis | 07
8 Menikahi Ketua Osis | 08
9 Menikahi Ketua Osis | 09
10 Menikahi Ketua Osis | 10
11 Menikahi Ketua Osis | 11
12 Menikahi Ketua Osis | 12
13 Menikahi Ketua Osis | 13
14 Menikahi Ketua Osis | 13
15 Menikahi Ketua Osis | 14
16 Menikahi Ketua Osis | 15
17 Menikahi Ketua Osis | 16
18 Menikahi Ketua Osis | 17
19 Menikahi Ketua Osis | 18
20 Menikahi Ketua Osis | 19
21 Menikahi Ketua Osis | 20
22 Menikahi Ketua Osis | 21
23 Menikahi Ketua Osis | 22
24 Menikahi Ketua Osis | 23
25 Menikahi Ketua Osis | 24
26 Menikahi Ketua Osis | 25
27 Menikahi Ketua Osis | 26
28 Menikahi Ketua Osis | 27
29 Menikahi Ketua Osis | 28
30 Menikahi Ketua Osis | 29
31 Menikahi Ketua Osis | 30
32 Menikahi Ketua Osis | 31
33 Menikahi Ketua Osis | 32
34 Menikahi Ketua Osis | 33
35 Menikahi Ketua Osis | 34
36 Menikahi Ketua Osis | 35
37 Menikahi Ketua Osis 36
38 Menikahi Ketua Osis | 37
39 Menikahi Ketua Osis | 38
40 Menikahi Ketua Osis | 39
41 Menikahi Ketua Osis | 40
42 Menikahi Ketua Osis | 41
43 Menikahi Ketua OSIS | 42
44 Menikahi Ketua OSIS | 43
45 Menikahi Ketua Osis | 44
46 Menikahi Ketua Osis | 45
47 Menikahi Ketua Osis | 46
48 Menikahi Ketua Osis | 47
49 Menikahi Ketua Osis | 48
50 Promo : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
51 Menikahi Ketua OSIS | 49
52 Menikahi Ketua OSIS | 50
53 Menikahi Ketua OSIS | 51
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Menikahi Ketua Osis | 01
2
Menikahi Ketua Osis | 02
3
Menikahi Ketua Osis | 03
4
Menikahi Ketua Osis | 04
5
Menikahi Ketua Osis | 05
6
Menikahi Ketua Osis | 06
7
Menikahi Ketua Osis | 07
8
Menikahi Ketua Osis | 08
9
Menikahi Ketua Osis | 09
10
Menikahi Ketua Osis | 10
11
Menikahi Ketua Osis | 11
12
Menikahi Ketua Osis | 12
13
Menikahi Ketua Osis | 13
14
Menikahi Ketua Osis | 13
15
Menikahi Ketua Osis | 14
16
Menikahi Ketua Osis | 15
17
Menikahi Ketua Osis | 16
18
Menikahi Ketua Osis | 17
19
Menikahi Ketua Osis | 18
20
Menikahi Ketua Osis | 19
21
Menikahi Ketua Osis | 20
22
Menikahi Ketua Osis | 21
23
Menikahi Ketua Osis | 22
24
Menikahi Ketua Osis | 23
25
Menikahi Ketua Osis | 24
26
Menikahi Ketua Osis | 25
27
Menikahi Ketua Osis | 26
28
Menikahi Ketua Osis | 27
29
Menikahi Ketua Osis | 28
30
Menikahi Ketua Osis | 29
31
Menikahi Ketua Osis | 30
32
Menikahi Ketua Osis | 31
33
Menikahi Ketua Osis | 32
34
Menikahi Ketua Osis | 33
35
Menikahi Ketua Osis | 34
36
Menikahi Ketua Osis | 35
37
Menikahi Ketua Osis 36
38
Menikahi Ketua Osis | 37
39
Menikahi Ketua Osis | 38
40
Menikahi Ketua Osis | 39
41
Menikahi Ketua Osis | 40
42
Menikahi Ketua Osis | 41
43
Menikahi Ketua OSIS | 42
44
Menikahi Ketua OSIS | 43
45
Menikahi Ketua Osis | 44
46
Menikahi Ketua Osis | 45
47
Menikahi Ketua Osis | 46
48
Menikahi Ketua Osis | 47
49
Menikahi Ketua Osis | 48
50
Promo : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
51
Menikahi Ketua OSIS | 49
52
Menikahi Ketua OSIS | 50
53
Menikahi Ketua OSIS | 51

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!