Menikahi Ketua Osis | 13

"Rin, aku antar pulang ya," tawar Cakra setelah pelajaran usai. Namun, dengan cepat Rinjani menggeleng untuk menolaknya.

"Nggak usah repot-repot. Nanti ada sopir yang jemput." Mata Rinjani melirik ke arah Hazel.

"Gak papa. Sekalian aku juga mau bersilaturahmi sama keluarga kamu." Cakra tetap memaksakan diri membuat Rinjani semakin bingung dan panik. Tidak mungkin dia akan membawa Cakra pulang ke rumah orang tuanya, bisa-bisa Rinjani langsung digiling oleh Bundanya.

"Lain kali aja. Kebetulan gue juga udah ada janji sama Tiara mau jenguk mamanya yang lagi sakit," kilah Rinjani.

Cakra pun hanya mengangguk pelan. Dia juga tidak akan memaksakan kehendaknya. Mungkin saat ini Rinjani belum siap untuk mengenalkan dirinya dengan keluarganya.

"Oke, next time aja kalau begitu. Kalau gitu aku duluan ya."

"Iya." Rinjani hanya bisa menatap punggung Cakra yang lebar. Hari ini benar-benar hari bersejarah untuk Rinjani karena mendapatkan perhatian lebih dari Cakra. Namun, saat dia melirik ke samping, mata Hazel sudah menatapnya dengan tajam. Seakan dia akan menerkam mangsanya. Rinjani bergidik ngeri kemudian berlalu meninggalkan kelas.

"Duh ... gimana nasib gue selanjutnya ya?" Rinjani panik. Dengan langkah gontai dia menelusuri koridor sekolah. Hatinya benar-benar gundah tak menentu dengan debaran dada yang menggebu saat mengingat sorot mata tajam milik Hazel.

"Rin," panggil Hazel dari belakang. Rinjani menghentikan langkahnya dengan dada yang terus berdebar.

"Matilah gue," lirih Rinjani.

"Kita harus bicara," kata Hazel datar.

"Sekarang?"

"Gak! Ya iyalah sekarang!" Namun, saat keduanya hendak melangkah tiba-tiba seseorang telah memanggil nama Hazel.

"Hazel, tunggu!"

Hazel hanya bisa membuang napas beratnya melihat sosok Bella yang berlari mengejar dirinya. Sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal Hazel berkata, "Ada apa?"

"Duh, jangan galak-galak napa? By the way, gimana kamu mau kan nonton bareng? Itu film seru banget loh dan perdana tayang di bioskop. Mau ya?" Bella memohon dengan iba.

"Sorry Bell, aku udah ada janji," tolak Hazel.

Mata Bella melirik ke arah Rinjani yang ada di samping Hazel. Sudah bisa ditebak, pasti Hazel telah memiliki janji bersama dengan Rinjani. Tatapan tidak suka pun Bella lemparkan kepada Rinjani.

"Kamu ada janji sama cewek pemalas ini?" Tunjuk Bella pada Rinjani.

Rinjani naik pitam saat dikatakan cewek pemalas, namun dengan cepat Hazel menjawabnya. "Dengan siapapun aku pergi bukan urusan kamu. Sekali lagi aku minta maaf nggak bisa nemenin kamu nonton." Hazel pun berlalu dengan menggandeng tangan Rinjani.

Rinjani tertawa puas melihat wajah Bella yang sudah menekuk. Sambil berjalan, Rinjani menoleh ke belakang dengan menjulurkan lidahnya mengejek Bella yang masih membeku.

"Sialan tuh cewek. Aku gak terima kalau Hazel sampai milih cewek pemalas itu daripada aku! Aku kurang apa coba?" Bella tersenyum kecut meratapi kenyataan jika Hazel menolaknya dengan mentah-mentah dan malah pergi bersama dengan Rinjani.

**

Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir Hazel maupun Rinjani. Sepanjang perjalanan keduanya sama-sama membisu. Hazel terus fokus pada setir kemudinya sedangkan Rinjani memilih menyandarkan kepalanya di sandaran jok mobil.

Sesampainya di apartemen, Hazel merasa terkejut dengan keadaan kamarnya yang telah berserak. Dia menatap Rinjani yang juga sudah masuk kedalam kamar.

"Sorry, tadi gue nyari buku tugas yang lu bawa," jelas Rinjani.

"Bereskan kamar setelah itu kita bicara!" ketus Hazel.

"Tapi gue laper," rengek Rinjani.

"Bereskan seperti semula baru nanti aku kasih makan!" Lagi-lagi Hazel berkata dengan dingin.

Rinjani hanya mengernyit menatap Hazel dengan kesal. Tak salah lagi jika Hazel mendapatkan julukan ketos killer. "Ya Allah, dosa apa hamba mu ini sampai bisa dijodohkan dengannya," ucap Rinjani pelan.

Rasanya ketika pulang sekolah harus membereskan kamar yang telah dia obrak-abrik tadi. Padahal semua ini juga karena Hazel yang membawa buku tugasnya.

Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Rinjani merapikan kamar agar kembali seperti semula. "Gini amat punya nasib yang selalu sial," gerutunya setelah dia menyelesaikan tugasnya.

Karena merasa gerah, Rinjani memutuskan untuk mandi agar lebih segar. Namun, baru saja dia masuk ke kamar mandi Rinjani harus menjerit kuat saat melihat Hazel yang ternyata sedang menggunakan kamar mandi. Beruntung saja saat ini Hazel sudah memakai handuk sehingga mata indah Rinjani tak ternoda oleh pemandangan alam liar.

"Kamu sengaja ingin melihat ku mandi kan?" tuduh Hazel dengan cepat.

Rinjani yang masih menutup sebagian matanya tiba-tiba harus mendelik dengan lebar saat Hazel memberikan tuduhan kepada dirinya.

"Sembarang! Lagian lu pakai kamar mandi gak di kunci. Mana gue tahu kalau Lu ada di dalam. Gue gerah mau mandi. Gak ada gunanya juga liat lu mandi. Gak naffsu gue!"

Hazel terpancing dengan ucapan Rinjani yang mengatakan jika dia tidak naffsu. Langkah Hazel semakin mendekat membuat Rinjani memundurkan langkahnya dengan dada yang telah bergerumuh. Bahkan mata Hazel saat ini telah menatap Rinjani dengan dalam.

"Serius, kamu gak naffsu? Kan kamu belum liat dan belum pernah nyobain. Gimana kalau sekarang kita buktikan?" tantang Hazel dengan menyeringai.

"Lu mau apa! Jangan macam-macam, Hazel!" teriak Rinjani.

Hazel tertawa saat melihat wajah Rinjani telah merah padam. Ternyata Rinjani masih memiliki rasa takut. "Lihatlah wajahmu sudah seperti kepiting rebus," Gelak tawa memenuhi kamar mandi. "Aku hanya bercanda kok. Lagian aku lebih tidak naffsu melihat bentuk tubuhmu yang datar," ejek Hazel yang kemudian meraih gagang pintu dan segera pergi meninggalkan tempat mandi.

Rinjani masih berusaha untuk menetralkan degup jantungnya. Bisa-bisanya Hazel mengerjai dirinya. "Sial! Awas aja, gue balas nanti!" Rinjani memegangi pipinya yang terasa panas.

...~BERSAMBUNG~...

Halo-halo, teh ijo kembali lagi menyapa. Jangan lupa tinggalkan LIKE ya!

Selagi menunggu teh ijo up lagi, mampir dulu ke Novel KEKASIH KU PRIA AMNESIA punya kak Nirwana Asri, ya!

Terpopuler

Comments

Helda Sari

Helda Sari

p

2023-09-04

0

Nirwana Asri

Nirwana Asri

hallo kak aku mampir buat komen nih, makasih banyak ya sudah bantu aku promo novel ,🙏

2022-09-14

1

alvika cahyawati

alvika cahyawati

maaf kosa kata nya dlm penulisan nya masih bnyk y salah ngk enak di baca nya bnyk typo nya tolong di perhatikan kembali.

2022-09-12

5

lihat semua
Episodes
1 Menikahi Ketua Osis | 01
2 Menikahi Ketua Osis | 02
3 Menikahi Ketua Osis | 03
4 Menikahi Ketua Osis | 04
5 Menikahi Ketua Osis | 05
6 Menikahi Ketua Osis | 06
7 Menikahi Ketua Osis | 07
8 Menikahi Ketua Osis | 08
9 Menikahi Ketua Osis | 09
10 Menikahi Ketua Osis | 10
11 Menikahi Ketua Osis | 11
12 Menikahi Ketua Osis | 12
13 Menikahi Ketua Osis | 13
14 Menikahi Ketua Osis | 13
15 Menikahi Ketua Osis | 14
16 Menikahi Ketua Osis | 15
17 Menikahi Ketua Osis | 16
18 Menikahi Ketua Osis | 17
19 Menikahi Ketua Osis | 18
20 Menikahi Ketua Osis | 19
21 Menikahi Ketua Osis | 20
22 Menikahi Ketua Osis | 21
23 Menikahi Ketua Osis | 22
24 Menikahi Ketua Osis | 23
25 Menikahi Ketua Osis | 24
26 Menikahi Ketua Osis | 25
27 Menikahi Ketua Osis | 26
28 Menikahi Ketua Osis | 27
29 Menikahi Ketua Osis | 28
30 Menikahi Ketua Osis | 29
31 Menikahi Ketua Osis | 30
32 Menikahi Ketua Osis | 31
33 Menikahi Ketua Osis | 32
34 Menikahi Ketua Osis | 33
35 Menikahi Ketua Osis | 34
36 Menikahi Ketua Osis | 35
37 Menikahi Ketua Osis 36
38 Menikahi Ketua Osis | 37
39 Menikahi Ketua Osis | 38
40 Menikahi Ketua Osis | 39
41 Menikahi Ketua Osis | 40
42 Menikahi Ketua Osis | 41
43 Menikahi Ketua OSIS | 42
44 Menikahi Ketua OSIS | 43
45 Menikahi Ketua Osis | 44
46 Menikahi Ketua Osis | 45
47 Menikahi Ketua Osis | 46
48 Menikahi Ketua Osis | 47
49 Menikahi Ketua Osis | 48
50 Promo : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
51 Menikahi Ketua OSIS | 49
52 Menikahi Ketua OSIS | 50
53 Menikahi Ketua OSIS | 51
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Menikahi Ketua Osis | 01
2
Menikahi Ketua Osis | 02
3
Menikahi Ketua Osis | 03
4
Menikahi Ketua Osis | 04
5
Menikahi Ketua Osis | 05
6
Menikahi Ketua Osis | 06
7
Menikahi Ketua Osis | 07
8
Menikahi Ketua Osis | 08
9
Menikahi Ketua Osis | 09
10
Menikahi Ketua Osis | 10
11
Menikahi Ketua Osis | 11
12
Menikahi Ketua Osis | 12
13
Menikahi Ketua Osis | 13
14
Menikahi Ketua Osis | 13
15
Menikahi Ketua Osis | 14
16
Menikahi Ketua Osis | 15
17
Menikahi Ketua Osis | 16
18
Menikahi Ketua Osis | 17
19
Menikahi Ketua Osis | 18
20
Menikahi Ketua Osis | 19
21
Menikahi Ketua Osis | 20
22
Menikahi Ketua Osis | 21
23
Menikahi Ketua Osis | 22
24
Menikahi Ketua Osis | 23
25
Menikahi Ketua Osis | 24
26
Menikahi Ketua Osis | 25
27
Menikahi Ketua Osis | 26
28
Menikahi Ketua Osis | 27
29
Menikahi Ketua Osis | 28
30
Menikahi Ketua Osis | 29
31
Menikahi Ketua Osis | 30
32
Menikahi Ketua Osis | 31
33
Menikahi Ketua Osis | 32
34
Menikahi Ketua Osis | 33
35
Menikahi Ketua Osis | 34
36
Menikahi Ketua Osis | 35
37
Menikahi Ketua Osis 36
38
Menikahi Ketua Osis | 37
39
Menikahi Ketua Osis | 38
40
Menikahi Ketua Osis | 39
41
Menikahi Ketua Osis | 40
42
Menikahi Ketua Osis | 41
43
Menikahi Ketua OSIS | 42
44
Menikahi Ketua OSIS | 43
45
Menikahi Ketua Osis | 44
46
Menikahi Ketua Osis | 45
47
Menikahi Ketua Osis | 46
48
Menikahi Ketua Osis | 47
49
Menikahi Ketua Osis | 48
50
Promo : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
51
Menikahi Ketua OSIS | 49
52
Menikahi Ketua OSIS | 50
53
Menikahi Ketua OSIS | 51

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!