Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley

Isabella tidak kunjung kembali sampai keesokan harinya, Aisnley semakin gelisah dibuatnya. Racun itu adalah racun mematikan yang akan bereaksi dalam 2 jam, jika Isabella tidak kunjung kembali maka jawabannya hanya satu yakni ia telah tiada sekarang.

Aisnley tidak bisa berfikir jernih. Ia meminta izin kepada pamannya untuk tidak masuk kerja dan pergi mencari Isabella, Aisnley mencarinya ke setiap sudut desa. Tetapi ia tidak menemukan Isabella di mana pun, bahkan ia mengecek semua penginapan dan hasilnya nihil. Isabella tidak bisa ia temukan.

Aisnley seperti kehilangan jiwanya. Ia berdiam diri di sebuah gang sempit dan menangis sekencang-kencangnya di sana, ia mengutuk dirinya karena terlalu terobsesi dengan rasa takut sampai akhirnya ia telah membunuh seorang pria yang tidak bersalah. 

Aisnley tidak menyerah begitu saja. Ia terus mencari keberadaan Isabella, walau pun hasilnya masih tetap sama. Hingga tidak terasa 15 hari telah berlalu. Aisnley kali ini syok berat bahkan sudah benar-benar putus asa untuk mencari Isabella lagi.

"Gadis pemasak." seseorang berteriak dari belakang Aisnley, dan suara itu sama sekali  tidak asing di telinganya. Dengan cepat Aisnley menoleh ke belakang, dan di sanalah berdiri Isabella yang menggunakan pakaian berlumuran darah.

"Kau …." Aisnley menyentuh pipi Isabella dengan tangan gemetar. Melihat pakaian Isabella yang berlumuran darah, Aisnley berfikir jika jiwa Isabella yang telah tiada datang padanya untuk balas dendam.

"Habisi saja aku, ambillah hidupku. Tapi tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud membunuhmu. Ketakutanku kepada pria membuat akal sehatku lenyap dan meracuni makananmu sampai kau tiada, ini salahku, huwa …." Tangis Aisnley pecah seketika. 

"Kau ini bicara apa? siapa yang tiada? aku masih hidup dan sekarang baik-baik saja. Lihat! aku berdiri didepanmu sekarang, apa yang kau pikirkan?" tanya Isabella. Ia berusaha menahan diri untuk tidak tertawa.

"Bagaimana bisa kau masih hidup setelah memakan makanan beracun? aku sendiri yang membuat racun mematikan itu lalu kau memakannya. Rasanya tidak mungkin kau akan baik-baik saja, Kau pasti bercanda 'kan?" 

"Untuk apa aku bercanda dengan maut? mungkin saja kau salah meletakan racun maka dari itu aku baik-baik saja saat ini, makanan itu rasanya sangat enak dan tidak terasa ada racun di sana."

"Lalu selama ini kau ke mana saja? aku mencari mu ke setiap sudut desa sejak hari. Tapi sayangnya, kau tidak ada di mana pun."

"Setelah hari itu aku pergi berburu beberapa monster kecil ditengah padang pasir. Dab aku baru saja kembali hari ini," jelas Isabella seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Aisnley tersenyum bahagia sambil meneteskan airmata, ia terus mengucapkan kata syukur lalu memeluk Isabella. Sebenarnya Isabella merasakan racun itu di waktu racunnya bereaksi. Akan tetapi bukan Isabella namanya jika mati hanya karena racun, ia sangat mengenal racun bahkan tubuhnya kebal akan racun. Oleh karena itu, racun Aisnley tidak berhasil merengut nyawanya.

Setelah kejadian itu Aisnley mengubah pandangannya tentang pria, Isabella adalah satu-satunya pria yang memperlakukan Aisnley layaknya manusia. Selama ini ia hidup sambil menyimpan perasaan benci kepada semua pria yang ia lihat, bahkan jumlah pria yang mati ditangannya sudah tak terhitung lagi.

"Selamat pagi Aisnley," sapa Isabella saat memasuki rumah Aisnley.

"Wah! All-Allred. Pa-pagi juga," balas Aisnley. Ia terkejut sampai merasa gugup dengan kedatangan Isabella.

"Kau membuat racun lagi?" tanya Isabella melihat ruang tamu Aisnley yang sangat berantakan, bahkan kapal pecah tidak seberantakan ini.

"Ini hanyalah hobiku saja. Lagi pula setelah mengundurkan diri dari kedai paman, aku jadi banyak waktu luang yang membosankan," jawabnya.

"Mari buat bersama. Aku sedikit tahu tentang racun," ajak Isabella membuat Aisnley mengangguk dengan cepat, walau pun ia merasa sedikit canggung berada didekat Isabella.

"Berani sekali wanita beracun itu mendekati tuan, bahkan aku yang lebih dulu mengenalnya tidak pernah sedekati itu dengan Tuan Allred. Aku ingin sekali mencabik-cabik wanita itu," batin Fil yang melihat semua adegan itu dari tempat persembunyiannya.

Tiba-tiba angin berhembus sangat kencang, Aisnley melihat keluar jendela selama beberapa saat lalu ia menutup semua jendela, pintu, dan beberapa ventilasi rumah.

"Ada apa?" tanya Isabella. Ia bingung melihat Aisnley merasa gelisah.

"Pasir berjalan telah datang," jawab Aisnley.

Mendengar ucapan Aisnley membuat jiwa penasaran Isabella meronta-ronta. Inilah yang ia nantikan selama ini, sabella ingin sekali melihat seperti apa bentuk dari pasir berjalan yang menjadi dasar dari nama desa ini.

"Aku akan melihat pasir itu." Isabella dengan cepat berlari keluar rumah bahkan Aisnley tidak sempat menghentikannya.

Selang 2 jam kemudian, angin kencang itu hilang dan semuanya kembali normal. Begitu juga dengan Isabella, ia kembali dengan wajah ditekuk sangat jelek. 

"Orang kuno sialan. Apanya yang pasir berjalan, itu jelas-jelas adalah badai pasir," Isabella berteriak kesal dalam hati.

Sia-sia sudah ia keluar dari dalam rumah untuk melihat bentuk dari pasir berjalan tersebut. Hampir saja Isabella mati karena badai pasir itu, beruntung ada seorang warga desa yang menawarkannya masuk ke dalam rumah mereka.

*****

Setelah beberapa hari berlalu, pria berandalan yang Isabella serang di kedai waktu itu, kini datang ke rumah Aisnley untuk meminta maaf setelah mereka tau Isabella berasal dari Guild kelinci..

Isabella memaafkan mereka dengan syarat jangan mengganggu Aisnley lagi, dan mereka langsung setuju. Dengan begitu Isabella  bisa menghabiskan hari-harinya di desa pasir berjalan dengan tenang.

Rutinitas Isabella di desa pasir berjalan hanyalah menemani Aisnley pergi mencari bahan-bahan untuk membuat racun. Tidak lupa berkat bantuan Isabella dalam meracik racun, Aisnley berhasil membuat racun baru yang lebih mematikan lagi dari racun-racun sebelumnya.

Kini sudah genap 6 bulan Isabella berpetualang, dan tibalah saatnya bagi Isabella untuk pergi meninggalkan desa pasir berjalan. Ia menerima surat dari Guild kelinci untuk kembali secepatnya ke desa batu hitam, surat itu dikirim atas permintaan Jasper. March mengirim surat itu menggunakan burung khusus, burung itu bisa menemukan Isabella entah di mana pun ia berada dengan sedikit sihir pelacak.

"Apa kau benar-benar akan pergi?" Aisnley merasa sangat sedih. Namun ia tetap menahan airmatanya agar tidak menetes, ia sangat keberatan akan kenyataan di mana Isabella harus pergi meninggalkannya.

"Aku harus pergi secepatnya. Adikku sangat membutuhkanku dan aku tidak bisa mengabaikan hal itu," jawab Isabella sambil mengemas barang-barangnya.

Setelah mengemasi semua barangnya. Isabella mendekati Aisnley dan mengacak rambut gadis itu seraya berkata, "Sampai jumpa lagi, Master ahli racun Aisnley."

Isabella menarik kembali tangannya lalu ia beranjak keluar rumah Aisnley. Setelah itu Aisnley dengan cepat langsung mengemaskan semua barangnya juga, ia bertekad akan mengikuti Isabella ke mana pun ia pergi.

"Apanya yang sampai jumpa. Aku tidak akan tinggal diam di sini saja, dan menunggu pertemuan kita berikutnya yang entah kapan akan terjadi. Kau mungkin lupa bahwa aku adalah gadis yang tidak bisa menunggu," batin Aisnley.

Ia mengunci rumahnya dan pergi menyusul Isabella secepatnya, ia tidak tau dari mana Isabella berasal maka dari itu ia tidak bisa kehilangan jejak Isabella. Ini pertama kalinya dalam hidup Aisnley mengikuti seseorang setelah kedua orang tuanya meninggal.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti.

Terpopuler

Comments

AbC Home

AbC Home

buntut isabella jd panjang

2022-11-12

2

Nina Mocha

Nina Mocha

kok jadi nya lucu... Isabella jadi banyak yg ikutin... 🤭

2022-09-27

5

C1nt4

C1nt4

lanjuut

2022-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal yang baru
2 Bab 2 masalah tak terduga
3 Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4 Bab 4 Rencana licik Aretha
5 Bab 5 Audrey
6 Bab 6 Suni dan Beruang
7 Bab 7 Kegemparan baru
8 Bab 8 Kasihan Audrey
9 Bab 9 Pembalasan Aretha.
10 Bab 10 Monster bawah tanah
11 Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12 Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13 Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14 Bab 14 Kepergian Isabella
15 Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16 Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17 Bab 17 Fil melarikan diri
18 Bab 18 Gadis beracun
19 Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20 Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21 Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22 Bab 22 Kehilangan Isabella.
23 Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24 Bab 24 Putri yang tidak diakui
25 Bab 25 Tertangkap basah
26 Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27 Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28 Bab 28 Jeritan dalam hati
29 Bab 29 Isabella kok di lawan.
30 Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31 Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32 Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33 Bab 33 Achlys
34 Bab 34 Aroma jasmine
35 Bab 35 Tertusuk tombak
36 Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37 Bab 37 Amarah Zelene
38 Bab 38 Lupakan tentang Allred
39 Bab 39 Pamela
40 Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41 Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42 Bab 42 Selamat datang
43 Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44 Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45 Bab 45 Rencana B
46 Bab 46 Arti dari kata menderita
47 Bab 47 Bangunan sebelah timur
48 Bab 48 Pengkhianatan
49 Bab 49 Penghancur hadiah
50 Bab 50 Toko kue kenangan.
51 Bab 51 Pedang bulan sabit
52 Bab 52 Insiden di pesta teh
53 Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54 Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55 Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56 Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57 Bab 57 Kakak ku yang polos.
58 Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59 Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60 Bab 60 Kecemasan.
61 Bab 61 Charlize tumbang.
62 Bab 62 Baron gemuk
63 Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64 Bab 64 Kedua istri Martin.
65 Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66 Bab 66 Apalah artinya cinta
67 Bab 67 Samantha oh Samantha
68 Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69 Bab 69 Elena bergerak cepat.
70 Bab 70 Tanda hitam
71 Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72 Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73 Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74 Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75 Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76 Bab 76 Isabella masuk berita.
77 Bab 77 Kalian sangat menderita
78 Bab 78 Perjamuan
79 Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80 Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81 Bab 81 Tertangkap.
82 Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83 Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84 Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85 Bab 85 Identitas Samantha
86 Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87 Bab 87 Ciuman selamat malam.
88 Bab 88 Cemburu
89 Bab 89 Penebusan.
90 Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91 Bab 91 Bukan terang bulan.
92 Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93 Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94 Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95 Bab 95 Berada dalam bahaya
96 Bab 96 Akhir dari Zelene
97 Bab 97 Jatuh ke laut
98 Bab 98 Isabella dalam mimpi
99 Bab 99 Jangan salahkan aku
100 Bab 100 Achlys resmi bubar.
101 Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102 Bab 102 END
103 Pesan Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Awal yang baru
2
Bab 2 masalah tak terduga
3
Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4
Bab 4 Rencana licik Aretha
5
Bab 5 Audrey
6
Bab 6 Suni dan Beruang
7
Bab 7 Kegemparan baru
8
Bab 8 Kasihan Audrey
9
Bab 9 Pembalasan Aretha.
10
Bab 10 Monster bawah tanah
11
Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12
Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13
Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14
Bab 14 Kepergian Isabella
15
Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16
Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17
Bab 17 Fil melarikan diri
18
Bab 18 Gadis beracun
19
Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20
Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21
Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22
Bab 22 Kehilangan Isabella.
23
Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24
Bab 24 Putri yang tidak diakui
25
Bab 25 Tertangkap basah
26
Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27
Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28
Bab 28 Jeritan dalam hati
29
Bab 29 Isabella kok di lawan.
30
Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31
Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32
Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33
Bab 33 Achlys
34
Bab 34 Aroma jasmine
35
Bab 35 Tertusuk tombak
36
Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37
Bab 37 Amarah Zelene
38
Bab 38 Lupakan tentang Allred
39
Bab 39 Pamela
40
Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41
Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42
Bab 42 Selamat datang
43
Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44
Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45
Bab 45 Rencana B
46
Bab 46 Arti dari kata menderita
47
Bab 47 Bangunan sebelah timur
48
Bab 48 Pengkhianatan
49
Bab 49 Penghancur hadiah
50
Bab 50 Toko kue kenangan.
51
Bab 51 Pedang bulan sabit
52
Bab 52 Insiden di pesta teh
53
Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54
Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55
Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56
Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57
Bab 57 Kakak ku yang polos.
58
Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59
Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60
Bab 60 Kecemasan.
61
Bab 61 Charlize tumbang.
62
Bab 62 Baron gemuk
63
Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64
Bab 64 Kedua istri Martin.
65
Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66
Bab 66 Apalah artinya cinta
67
Bab 67 Samantha oh Samantha
68
Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69
Bab 69 Elena bergerak cepat.
70
Bab 70 Tanda hitam
71
Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72
Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73
Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74
Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75
Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76
Bab 76 Isabella masuk berita.
77
Bab 77 Kalian sangat menderita
78
Bab 78 Perjamuan
79
Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80
Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81
Bab 81 Tertangkap.
82
Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83
Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84
Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85
Bab 85 Identitas Samantha
86
Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87
Bab 87 Ciuman selamat malam.
88
Bab 88 Cemburu
89
Bab 89 Penebusan.
90
Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91
Bab 91 Bukan terang bulan.
92
Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93
Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94
Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95
Bab 95 Berada dalam bahaya
96
Bab 96 Akhir dari Zelene
97
Bab 97 Jatuh ke laut
98
Bab 98 Isabella dalam mimpi
99
Bab 99 Jangan salahkan aku
100
Bab 100 Achlys resmi bubar.
101
Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102
Bab 102 END
103
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!