Isabella dengan cepat keluar rumah lalu mencari kereta kuda sewaan. Ia terus berjalan mencari kereta hingga tanpa sadar ia telah berjalan sampai di depan guild kelinci.
"Isabella," sapa para kesatria bayaran yang selalu menjahili Isabella," Lama tidak melihatmu dan saat melihatmu, kau malah pincang. Kenapa kaki mu pincang? apa kau jatuh dari ranjang?"
Isabella menatap merekabdengan tatapan tajam, ia tidak ingin meladeni mereka. Namun mereka tetap saja mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal, membuat Isabella tidak dapat menahan diri lagi.
"Iya aku jatuh ranjang saat tidur dengan seorang kesatria bayaran. Namanya saja kesatria bayaran, tapi dia sangat lemah sampai aku harus mengorbankan diriku untuk tidur di unjung ranjang agar yang jatuh nanti aku bukan dia. Jika dia yang jatuh maka bisa saja semua tulangnya patah. Dasar kesatria bayaran lemah!" ejek Isabella.
"Berani sekali kau mengejek kami. Dasar wanita gila!" protes para kesatria bayaran tersebut membuat Isabella merasa sangat puas.
Martini hanya bisa berdecak kesal melihat keributan yang ada diluar guildnya, "Ck! Isabella selalu saja membuat keributan."
March hanya tertawa lalu ia melihat keluar, saat melihat punggung Isabella ia sangat terkejut karena Isabella terlihat sangat mirip dengan Allred. Terutama cedera mereka berada di kaki yang sama.
Plak!
Martini memukul kepala March seraya berkata, "Aku tau Isabella adalah gadis yang cantik. Tapi apa perlu kau melongo seperti itu saat melihatnya, huh? jika tidak bisa di tahan, setidaknya jangan melongo didepanku. Dasar mesum!"
"Bu-bukan begitu, sayang. Kau salah paham padaku, aku hanya merasa Isabella sangat mirip dengan Allred terutama pada cedera di kaki mereka," jawab March yang berusaha membela dirinya.
"Banyak alasan. Mirip apanya? bahkan jenis kelamin saja sudah jelas beda, hmph!" Martini yang merasa kesal langsung pergi begitu saja.
Sementara itu Isabella yang telah berjalan sejauh beberapa meter, akhirnya bisa menemukan kereta sewaan. Tanpa menunggu lama Isabella langsung menyewa kereta itu dan mengatakan ke mana tujuannya.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam, akhirnya Isabella sampai di Rumah bunga Lady Ishina.
"Nona Isabella … lama tidak bertemu," teriak segerombolan pria berlari mendekati Isabella, Isabella ingat betul jika pria ini adalah pria-pria yang pernah ada hubungan dengan pemilik tubuh yang asli.
Mereka semua berebutan ingin memeluk Isabella. Tapi Isabella tidak peduli, ketika melihat ada celah dari segerombolan pria itu, Isabella dengan cepat melarikan diri dari mereka dan lekas menemui Lady Ishina.
"Anda ingin membeli Callix? jangan bercanda! berapa banyak uang yang bisa anda dapat untuk … woah!" Lady Ishina melongo saat Isabella mengeluarkan kantung berisi kepingan emas.
"An-anda mau minum teh dulu?" seketika Lady Ishina yang sedetik lalu angkuh kini menjadi ramah. Kekuatan uang memang sangat luar biasa pikir Isabella.
"Tidak perlu. Berapa harga Callix? uang ini 10.000 keping emas." Isabella tidak ingin berlama-lama di sini.
"Harganya 30.000 koin emas. 10.000 koin itu harga gigolo tingkat rendah saja," jawab Ishina.
Isabella terkejut karena harganya sangat jauh dari yang pernah ia baca di buku. Tapi nama mereka sama, ia tidak mungkin salah pria. Isabella tidak mau berfikir panjang, ia mengeluarkan semua kantong uang yang ia bawa dari rumahnya kini tidak ada lagi sepeser pun uang yang tersimpan.
Ishina dengan cepat membuka kantong itu dan menghitung semua uangnya, Isabella mulai dilanda rasa gelisah karena takut uangnya tidak cukup.
"Lebih 5.000 keping." Ishina menyerahkan sisa uangnya kembali pada Isabella, "Saya akan buatkan surat jual belinya."
Ishina pergi untuk beberapa saat, lalu ia kembali membawa beberapa lembar kertas dan menyerahkannya pada Isabella. Isabella membaca semua isi kertas itu dengan seksama sebelum menanda tanganinya, ia takut ditipu jika terlalu buru-buru.
Setelah semuanya selesai, Ishina membawa Isabella pergi menemui Callix di kamar hiburan. Saat ia melihat Callix untuk yang pertama kalinya, Isabella terpaku di depan pintu karena ketampanan pria tersebut. Kini Isabella mengerti kenapa pemilik asli tubuh ini sangat terobsesi pada Callix.
Ishina menjelaskan semuanya pada Callix. Callix terkejut bahkan ia menatap Isabella dengan tatapan penuh kebencian, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena saat ini dia telah menjadi milik Isabella yang terkenal sebagai wanita penggila pria tampan.
"Ada apa ini?" tanya seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi, pria itu tidak kalah tampan dari Callix.
"Callix sudah di beli jadi sekarang dia bukan lagi gigolo kami. Maafkan kami, tapi tuan barunya akan membawa dia pergi," jawab Ishina.
"Tidak bisa! aku telah menyia-yiakan uang 1.000 keping emas untuk bermalam dengannya," tolak pria itu.
"Kami akan memberikan gigilo terbaik nomor 2 untuk melayani anda sebagai gantinya, bagaimana?" tawar Ishina. Namun pria itu tetap menolak, dia terus berdebat dengan Ishina sampai dia berani menampar Ishina karena kesal bahkan ia tidak berhenti mengucapkan kata-kata hina.
Callix berusaha menghentikan pria itu. Namun dia malah mendorong Callix untuk menjauh darinya, dan terus menyakiti Ishina.
Isabella tidak dapat menahan dirinya melihat Ishina tersungkur di lantai, dengan cepat Isabella berjalan kearahnya seraya berkata, "Dasar pria tidak tau malu! berani kau menyakiti perempuan, matilah kau homo sialan!"
Isabella menendang kepala pria itu sekuat tenaga. Satu tendangannya langsung membuat pria itu pingsan, melihat hal itu Ishina yakin jika rumor yang beredar mengatakan Isabella sangat kuat itu bukanlah sekedar rumor karena buktinya sekarang ada di depan mata mereka.
"An-anda telah memukul seorang bangsawan," ucap Ishina. Walau pun terpesona dengan kekuatan Isabella, ia masih tidak lupa identitas pria yang disakiti Isabella.
"Jika dia marah saat sadar nanti, berikanlah alamat rumahku padanya. Aku akan lihat bagaimana dia datang menggangguku, kebetulan aku punya seekor jaguar yang ingin mencoba makan daging manusia," tegas Isabella.
"Dia sangat … keren," batin Ishina, ia merasa telah jatuh cinta pada Isabella.
Setelah semua urusan Isabella selesai ia pun pergi dari rumah bunga bersama dengan Callix, tak lupa Callix dipakaikan rantai agar tidak melarikan diri.
Dalam perjalanan pulang Callix selalu melirik Isabella yang duduk dengan mata terpejam didepannya, awalnya Isabella hanya diam saja dan terus berpura-pura tidur. Namun lama kelamaan Isabella merasa risih juga, hingga ia terpaksa harus membuka matanya. Karena melihat Isabella bergerak, Callix dengan cepat langsung mengalihkan pandangannya.
"Kenapa? kau menatapku sampai rasanya wajahku akan lubang karena tatapanmu," ucap Isabella.
"Hanya perasaanmu saja. Memangnya apa yang bisa di lihat darimu," ketus Callix.
"Kau sangat pandai berkelit, jelas-jelas aku melihatnya. Apa kau tidak nyaman dengan rantai di tangan dan lehermu?"
"Aku sudah biasa memakai ini, kau tidak perlu pura-pura peduli padaku."
Isabella hanya tersenyum kecil lalu ia mendekat kearah Callix, ia membuat Callix tegang bahkan terpaku menatapnya. Semakin dekat jarak mereka semakin membuat jantung Callix berdetak tak karuan. Hingga akhirnya jarak wajah keduanya tersisa beberapa senti lagi.
*****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
R@3f@d lov3😘
hmm...
2022-12-01
1
AbC Home
nanti akhirnya semua pada memuja isabella
2022-11-12
1
mel
mau belok kah
2022-11-04
1