Ini sudah 3 hari dan Audrey masih belum sadar juga, Isabella juga belum pergi ke guild selama 3 hari ini bahkan ia belum melepaskan penyamarannya.
"Selamat siang, tuan," sapa tabib saat membuka pintu kamar mereka.
Isabela sampai lupa jika aia memanggil tabib untuk memeriksa keadaan Audrey, semoga saja Audrey tidak apa-apa.
"Silahkan masuk tabib, tolong periksalah keadaan adikku ini," ucap Isabella mempersilakan tabib untuk duduk di tepi ranjang Audrey.
Tabib itu mengangguk lalu mulai memeriksa Audrey, Isabella berapa kali melihat ia mengerutkan dahinya entah kenapa.
Beberapa saat kemudian tabib itu menatap Isabella dengan tatapan tajam seraya berteriak, "Kakak macam apa kau ini, huh? jika adikmu tidak menurut padamu setidaknya jangan sakiti dia begini, ada begitu banyak bekas tusukan jarum di tubuhnya. Ia pingsan karena kelelahan dan kesakitan, butuh waktu berapa hari lagi untuknya sadar."
Isabella terkejut mendengar apa yang tabib itu katakan, jadi selama ini dugaannya benar ada yang tidak beres di hari itu saat jaguar kecil ini dibius. Ia tidak akan menduga jika Aretha akan sekejam ini, ia mengelabuinya dengan cara penyiksaan yang tidak terlihat.
Setelah puas mengomeli Isabella. dokter itu pergi tak lupa ia meninggalkan resep obat untuk Audrey.
"Apa kau dengar tadi? Audrey disiksa selama kau pingsan, itulah alasan kenapa dia belum sadarkan diri. Aku tidak akan menyalahkanmu atas semua ini, karena aku akan membalas perbuatan Aretha atas Audrey," ucap Isabella pada jaguar kecil itu.
Jaguar itu tetap tidak semangat bahkan ia semakin murung padahal Isabella tidak menyalahkannya, mungki saja dia merasa telah gagal karena tidak bisa melindungi Audrey. Kalau dipikir-pikir lagi Isabella belum memberikan jaguar kecil ini nama, ia juga tidak bisa memanggilnya jaguar kecil untuk selamanya.
"Jaguar kecil, apa kau mau nama?" tanya Isabella. Seketika ia menatap Isabella dengan mata berbinar.
"Bagaimana jika namamu Mariot?" tanya Isabella lagi. Bukannya bahagia, jaguar kecil ini malah menatapnya dengan tatapan datar.
Isabella bisa menebak jika jaguar kecil itu tidak suka nama ia beri, Tapi ia tidak tau nama apa yang cocok untuk hewan, Isabella akan memikirkannya nanti. Hari ini Ia harus ke guild dulu kalau tidak maka ia akan kehabisan uang dalam waktu dekat.
"Baiklah. Kau ikut denganku, biarkan Audrey dijaga oleh pelayan penginapan," ucap Isaeblla seraya beranjak keluar dari kamar Audrey.
*****
Di guild kelinci terjadi keributan besar, ada seorang anak kecil yang membuat permintaan tanpa bayaran untuk para kesatria bayaran. Bahkan March tidak tau harus berbuat apa untuk hal ini, karena tidak ada seorang kesatria bayaran pun yang mau mengambil misi tersebut.
"Ku mohon siapa saja tolong desa kami. Monster bawah tanah menyerang desa kami, tolong kasihanilah kami," pinta gadis itu. Namun, diabaikan oleh semua kesatria bayaran.
"Nak, kau bukan anak dari Kota Batu Hitam sulit bagi kami untuk menyetujui permintaanmu apalagi tanpa bayaran, jadi tolong jangan menyusahkan kami," pinta March pada gadis itu.
"Tuan March, aku datang mengambil misi. Dompetku su …. Akh!" Ucapan Isabella terpotong saat gadis itu menerjang kearahnya.
"Hei nak, apa kau ini harimau? kenapa kau menerjangku? itu sangat berbahaya untukmu," ucap Isabella yang hampir tumbang jika saja ia tidak menangkap gadis itu dengan cepat.
"Kau ingin mengambil misi 'kan? maka ambilah misi ini! ku mohon," ucap gadis itu memberikan Isabella secarik kertas secara paksa.
Seorang kesatria bayaran yang ada di sana menjadi semakin muak melihat tingkah gadis itu. Bahkan ada seorang tentara bayaran yang mendekati mereka lalu dengan cepat mendorong gadis itu menjauh dari Isabella. Seraya berkata, "Jangan mempersulit orang lain, nak. Kami semua adalah manusia biasa bukan dewa, monster bawah tanah sangatlah menyeramkan dan kau meminta kami mengambil permintaamu tanpa bayaran untuk melawannya monster itu. Pikirkanlah baik-baik, monster itu harusnya dibunuh oleh kesatria tingkat emas atau berlian, jadi jangan mendesak orang lain lagi."
Melihat gadis itu menangis, Isabella merasa sangat terluka. Ia membaca isi dari kertas permintaan gadis itu lalu ia membawa kertas itu pada March.
"Aku akan ambil misi ini," ucap Isabella membuat semua yang ada di sana terkejut.
"A-apa kau yakin? walau pun monster bawah tanah lebih lemah dari monster beruang, tapi dia memiliki kulit yang sangat keras, akan sulit bagimu melawannya," balas March.
"Aku ambil misi ini." Isabella tetap gigih ingin mengambil misi itu.
March tidak ada pilihan lain selain menyetujuinya, ia mau tidak mau harus membiarkan Isabella pergi karena ia tidak berhak melarangnya.
Melihat ada yang mau mengambil permintaanya, gadis itu merasa sangat senang. Setelah misi itu ditanda tangani oleh March, Isabella langsung bergegas menuju desa tersebut bersama dengan gadis kecil itu.
Mereka menempuh perjalanan dengan naik kuda selama 3 jam. Sesampainya di desa itu, Isabella terkejut melihat keadaan desa itu yang sangat kacau. Banyak rumah yang roboh dan api yang menyala di mana-mana, bahkan tidak ada satu pun manusia yang terlihat ada di dalam desa tersebut.
Baru saja beberapa langkah kuda Isabella masuk ke dalam desa, tiba-tiba saja muncul sesuatu dari dalam tanah tepat dibawah kaki kuda mereka. Hal itu membuat Isabella melayang bersama kuda itu sekaligus. Beruntung suni jaguar itu menangkap tubuh Isabella dengan cepat, dengan begitu tubuh Isabella tidak terbentur sama sekali.
"Apa kakak baik-baik saja?" tanya gadis kecil yang masih berada dipunggung suni jaguar milik Isabella.
"Kakak baik-baik saja," jawab Isabella dengan senyum kecil diwajahnya, berusaha membuat gadis itu tetap tenang.
"Monster itu sudah muncul, kau antar gadis ini ke tempat yang aman lalu kembali ke sini dengan cepat," bisik Isabella tepat di telinga suni jaguar tersebut. Suni itu pun mengangguk lalu ia berlari menjauh keluar desa bersama dengan gadis kecil itu.
Sementara itu Isabella mengeluarkan belatinya dan berlari semakin jauh ke dalam desa, belum terlalu lama Isabella berlari tiba-tiba tanah dibawah kakinya bergetar lagi dan monster itu muncul dari dalam. Isabella yang menyadari hal itu dengan cepat menjauh dari sana, namun sayangnya bagian ekor dari monster itu bergerak lebih cepat tanpa ia sadari telah menghantam tubuhnya jatuh ke tanah.
Isabella merasa kesakitan, tapi ia tetap bangkit lagi. Saat Isabella bangkit ia melihat cahaya aneh dari belati itu muncul lagi, kali ini Isabella merasakan energi asing itu mengalir lagi dalam tubuhnya. Dengan begitu Isabella bisa menyerang monster bawah tanah dengan cepat.
Isabella melompat keatas tubuh monster tersebut lalu ia mensukkan belati ke tubuh monster itu. Tapi sama seperti yang March katakan, kulit dari monster ini sangat keras dan menimbulkan suara keras seperti suara pedang yang beradu dengan pedang.
Karena tau Isabella menyerangnya dari atas, monster langsung asuk ke dalam tanah dan menyeret Isabella bersamanya. Isabella berusaha berpegangan sekuat tenaga pada kulit monster tersebut. Akan tetapi saat monster itu keluar lagi dari dalam tanah, Isabella langsung terhempas jauh karena pegangannya terlepas.
Terhempas kali ini, Isabella jatuh keatas puing-puing rumah yang telah roboh. Saat ia mencoba bangkit untuk menyerang lagi, ia merasakan sakit yang amat hebat pada kakinya. Dab ternyata ada kayu runcing dengan ukuran besar tertusuk sampai menembus kaki bagian paha Isabella, hal itu membuatnya tidak bisa bergerak sedikit saja.
*****
Bersambung
Silakan tinggalkan jejak and dukung author selalu, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
R@3f@d lov3😘
kasihan banget Isabella 😟😟semoga monster it...mati
2022-12-01
1
AbC Home
huuuuuuh tegang diriku
2022-11-12
1