Keesokan harinya Isabella pergi ke guild petualang untuk meminta misi, walau pun mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan Isabella tetap tidak peduli. Namun saat mereka memberinya misi tingkat rendah yakni menanam padi, Isabella menjadi sangat kesal karena bayarannya bahkan tidak cukup untuk makan sehari.
"Tolong jangan bercanda. Saya ingin mengambil misi yang sesuai dengan tingkatan saya," ucap Isabella yang berusaha menahan amarahnya.
"Tidak bisa. Misi tingkat tinggi hanya bisa diambil oleh warga lokal," bentaknya.
"Tidak ada aturan yang seperti itu. Misi itu bisa dipilih sendiri, kalian para penjaga guild hanya bisa merekomendasikan saja. Apa anda tidak tau aturan itu?" tanya Isabella. Ia menatap elf itu dengan tatapan tajam.
Byur!
Tiba-tiba ada yang menyirami Isabella dengan air. Tapi air ini bukanlah air biasa, karena jumlah airnya terlalu banyak.
Dan dugaan Isabella benar, air itu berasal dari kekuatan elemental air milik Fil. Dia yang baru saja datang langsung mencari masalah dengan Isabella, Isabella ingin sekali membentak Fil saat ini. Akan tetapi, ia harus menahan diri.
"Maafkan aku. Aku pikir tadi itu api jadi aku menyiramnya agar api itu tidak menyebar, kau tidak akan menyalahkan aku kan?" Fil bertanya sambil tersenyum, ia membuat Isabella terlihat seperti lelucon.
"Tentu saja aku tidak bisa menyalahkan orang yang penglihatannya buruk. Tapi aku sarankan ada baiknya kau segera mengobati matamu itu, sebelum penglihatanmu semakin parah. Bisa saja nanti kau salah melihat seperti tadi, contohnya yang kau lihat adalah berlian, tapi ternyata itu kotoran," ejek Isabella membuat Fil menjadi bahan tertawaan para penghuni guild.
Setelah mengatakan itu Isabella langsung pergi tanpa mengambil misi, ia memilih untuk berburu monster di hutan lalu menjualnya agar mendapatkan uang.
Sayangnya sampai hari telah petang, Isabella tidak menemukan satu pun monster yang bisa diburu. Keuangannya semakin menipis, mustahil bagi Isabella untuk meninggalkan desa ini tanpa membawa uang.
Setiba Isabella di desa, semua warga desa menatapnya dengan tatapan tajam. Tatapan mereka kali ini lebih buruk dari yang kemarin, membuat Isabella merasakan telah terjadi hal buruk.
Brak!
Sebuah akar pohon tiba-tiba muncul dari dalam tanah lalu memukul Isabella hingga tubuhnya terpental membentur tembok rumah, serangan mendadak itu dilakukan lagi-lagi oleh Fil.
Isabella bangkit kembali lalu mendekat ke arah Fil seraya berteriak, "Apa yang kau lakukan?"
"Berani kau bertanya apa yang ku lakukan, kau adalah manusia jahat. Katakan padaku, ke mana kau membawa anak-anak dari desa ini? jawab!" bentak Fil. Ia terlihat sangat kesal kali ini.
"Mana aku tau jika bukan aku yang membawanya. Apa kau punya bukti kalau aku yang membawa anak-anak?"
"Waktu kau meninggalkan desa adalah waktu yang sama dengan hilangnya semua anak-anak, itu adalah bukti yang cukup kuat."
"Fil, tenanglah. Kita bisa membicarakan ini baik-baik, amarah tidak akan memperbaiki semuanya," lerai Helena yang berusaha menenangkan Fil. Namun Fil tidak menghiraukannya, karena ia saat ini terlihat sulit untuk tenang.
"Jangan membuatku tertawa. Apa kepalamu isinya kotoran semua? kembali lagi padaku jika kau punya bukti yang lebih kuat," cibir Isabella. Ia sangat kesal dan berusaha menahan dirinya untuk tidak melawan Fil.
Isabella berlalu begitu saja meninggalkan Fil dan kerumunan elf saat itu. Tak lama Fil pun beranjak pergi, ia berniat membuktikan semua kejahatan Isabella lalu membunuh Isabella dengan tangannya sendiri.
"Fil yang malang, kau harus baik-baik menjadi bonekaku sampai aku berhasil menjual semua anak-anak itu," batin Helena.
Keesokan harinya Isabella pergi mengambil misi lagi, dan kali ini ia mendapatkan misi memotong kayu dengan bayaran 500 koin emas. Bayarannya lumayan, tapi waktunya harus memotong kayu sampai matahari tenggelam.
Isabella tidak punya pilihan lain, ia harus mendapatkan pekerjaan selama ia ada di sini agar tidak ada yang bisa menuduhnya seperti kemarin. Ia juga akan membuktikan bahwa dirinya bukanlah orang jahat, padahal ia sangat ingin berteman dengan ahli elemental terbaik seperti Fil. Tapi takdir berkata lain, mereka harus menjadi musuh bahkan sebelum berkenalan.
"Hey manusia sampah!" teriak Fil saat Isabella melintas didepan rumahnya, "Aku akan membuat manusia kotor seperti mu mati dengan cara yang paling menyakitkan, kau tunggu dan lihat saja."
Isabella hanya bisa menghela nafas pelan lalu berjalan kearahnya. Namun Fil malah mengabaikannya dan pergi begitu saja, gagal sudah rencana Isabella yang berniat menjelaskan semuanya.
*****
Ternyata ada banyak elf yang mengambil misi memotong kayu sampai malam, kebanyakan dari mereka adalah orang yang sudah lanjut usia. Tapi Isabella merasa sangat kesulitan, ia harus menjaga jarak dari kelompok elf yang memotong kayu bersamaan sebab mereka mengabaikan kehadirannya.
Isabella memotong kayu dengan cepat menggunakan belatinya, para elf yang ada sekitarnya sampai melongo melihat kecepatan Isabella.
"Mau air?" tanya seorang nenek seraya menyodorkan botol air pada Isabella.
"Tidak usah, nenek lebih lelah dari pada saya jadi itu untuk nenek saja." Isabella menolak air itu dengan sopan.
"Kau sama seperti Mira, cucuku. Dia tidak pulang selama 14 hari, padahal dia adalah pemotong kayu tercepat di desa kami," ucap sang nenek seraya berlalu kembali ke tempatnya.
Saat hari telah petang para elf lansia sudah diperbolehkan pulang ke desa, tersisa 5 orang saja bersama Isabella di hutan. Namun tiba-tiba saja terdengar suara teriakan beberapa anak-anak yang lokasinya tidak jauh dari tempat Isabella, dan anehnya hanya Isabella yang bisa mendengar suara itu. Karena rasa penasaran yang tinggi Isabella pergi diam-diam ke tempat di mana suara anak-anak itu berasal.
Lalu sesampainya di sana ia melihat ada gua tersembunyi di dalam hutan yang jaraknya sangat jauh dari desa, di sana juga ada beberapa elf tengah menurunkan anak-anak dari atas gerobak lalu memberikan anak-anak tersebut kepada para goblin.
Melihat itu Isabella tidak bisa tinggal diam, ia memusatkan kekuatannya hingga keluar cahaya biru dan kuning dari kedua belatinya yang menandakan Isabella menggunakan kekuatan tingkat tinggi.
Isabella menerjang kearah gua itu, ia melumpuhkan para elf dan memenggal para goblin di sana. Tapi ini tidak akan muda karena para goblin ini terlalu banyak, dan mereka memiliki kecerdasan menggunakan senjata serta kesadaran seperti manusia.
Pertama-tama Isabella bertarung sambil merebut anak-anak yang baru mereka culik, Isabella meminta anak-anak itu agar kembali ke desa secepatnya. Setelah anak-anak itu pergi barulah Isabella bertarung dengan sungguh-sungguh, pertarungan yang sangat sengit membuat tenaga Isabella semakin terkuras.
Para goblin yang ia bunuh belum sampai setengah karena jumlah mereka yang keluar dari dalam gua masih banyak padahal ia telah bertarung lebih dari 2 jam, sekali pun Isabella menghentikan waktu dan bergerak lebih cepat itu tidak akan membantu malah akan membuat tenaganya semakin banyak terkuras. Itu terlalu berresiko karena Isabella tidak tau didalam sana mungkin masih banyak lagi goblin, atau ada goblin yang lebih kuat.
"Kekuatan elemen, hujan ledakan api," Teriakan beberapa orang seiringan dengan itu bola api jatuh seperti hujan ke tanah dan meledak membuat para goblin yang ada didepan gua hangus terbakar.
Ternyata itu adalah para ahli elemental dari desa, Isabella akhirnya bisa bernafas lega karena mereka datang membantu. Tak lama kemudian mereka turun ke depan gua dan berdiri tepat di samping Isabella, Fil juga datang bersama mereka.
"Aku akan membantu kalian sedikit. Maaf karena aku telah mencapai batasanku." Isabella memejamkan matanya seiringan dengan itu cahaya keemasan keluar dari tubuh Isabella.
"Kekuatan waktu, penghentian waktu satu sisi." Cahaya keemasan dari tubuh Isabella memancar sangat jauh ke sekeliling mereka, hingga waktu para goblin itu terhenti hanya Isabella dan para elf yang bisa bergerak.
"Bunuh mereka semua sampai ke dalam, aku hanya bisa menghentikan waktunya selama 20 menit ," perintah Isabella. Para elf itu mengangguk lalu menebas semua goblin yang akan keluar sampai ke dalam gua.
*****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung author selalu, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
AbC Home
Isabella semangat
2022-11-12
1
mel
makanya jadi orang Jagan royal😑
2022-11-04
1
Ning
menanti lanjutannya thor
2022-09-21
1