Bab 16 Isabella manusia yang jahat?

Keesokan harinya Isabella pergi ke guild petualang untuk meminta misi, walau pun mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan Isabella tetap tidak peduli. Namun saat mereka memberinya misi tingkat rendah yakni menanam padi, Isabella menjadi sangat kesal karena bayarannya bahkan tidak cukup untuk makan sehari.

"Tolong jangan bercanda. Saya ingin mengambil misi yang sesuai dengan tingkatan saya," ucap Isabella yang berusaha menahan amarahnya.

"Tidak bisa. Misi tingkat tinggi hanya bisa diambil oleh warga lokal," bentaknya.

"Tidak ada aturan yang seperti itu. Misi itu bisa dipilih sendiri, kalian para penjaga guild hanya bisa merekomendasikan saja. Apa anda tidak tau aturan itu?" tanya Isabella. Ia menatap elf itu dengan tatapan tajam.

Byur!

Tiba-tiba ada yang menyirami Isabella dengan air. Tapi air ini bukanlah air biasa, karena jumlah airnya terlalu banyak.

Dan dugaan Isabella benar, air itu berasal dari kekuatan elemental air milik Fil. Dia yang baru saja datang langsung mencari masalah dengan Isabella, Isabella ingin sekali membentak Fil saat ini. Akan tetapi, ia harus menahan diri.

"Maafkan aku. Aku pikir tadi itu api jadi aku menyiramnya agar api itu tidak menyebar, kau tidak akan menyalahkan aku kan?" Fil bertanya sambil tersenyum, ia membuat Isabella terlihat seperti lelucon.

"Tentu saja aku tidak bisa menyalahkan orang yang penglihatannya buruk. Tapi aku sarankan ada baiknya kau segera mengobati matamu itu, sebelum penglihatanmu semakin parah. Bisa saja nanti kau salah melihat seperti tadi, contohnya yang kau lihat adalah berlian, tapi ternyata itu kotoran," ejek Isabella membuat Fil menjadi bahan tertawaan para penghuni guild.

Setelah mengatakan itu Isabella langsung pergi tanpa mengambil misi, ia memilih untuk berburu monster di hutan lalu menjualnya agar mendapatkan uang.

Sayangnya sampai hari telah petang, Isabella tidak menemukan satu pun monster yang bisa diburu. Keuangannya semakin menipis, mustahil bagi Isabella untuk meninggalkan desa ini tanpa membawa uang.

Setiba Isabella di desa, semua warga desa menatapnya dengan tatapan tajam. Tatapan mereka kali ini lebih buruk dari yang kemarin, membuat Isabella merasakan telah terjadi hal buruk.

Brak!

Sebuah akar pohon tiba-tiba muncul dari dalam tanah lalu memukul Isabella hingga tubuhnya terpental membentur tembok rumah, serangan mendadak itu dilakukan lagi-lagi oleh Fil.

Isabella bangkit kembali lalu mendekat ke arah Fil seraya berteriak, "Apa yang kau lakukan?"

"Berani kau bertanya apa yang ku lakukan, kau adalah manusia jahat. Katakan padaku, ke mana kau membawa anak-anak dari desa ini? jawab!" bentak Fil. Ia terlihat sangat kesal kali ini.

"Mana aku tau jika bukan aku yang membawanya. Apa kau punya bukti kalau aku yang membawa anak-anak?"

"Waktu kau meninggalkan desa adalah waktu yang sama dengan hilangnya semua anak-anak, itu adalah bukti yang cukup kuat."

"Fil, tenanglah. Kita bisa membicarakan ini baik-baik, amarah tidak akan memperbaiki semuanya," lerai Helena yang berusaha menenangkan Fil. Namun Fil tidak menghiraukannya, karena ia saat ini terlihat sulit untuk tenang.

"Jangan membuatku tertawa. Apa kepalamu isinya kotoran semua? kembali lagi padaku jika kau punya bukti yang lebih kuat," cibir Isabella. Ia sangat kesal dan berusaha menahan dirinya untuk tidak melawan Fil.

Isabella berlalu begitu saja meninggalkan Fil dan kerumunan elf saat itu. Tak lama Fil pun beranjak pergi, ia berniat membuktikan semua kejahatan Isabella lalu membunuh Isabella dengan tangannya sendiri.

"Fil yang malang, kau harus baik-baik menjadi bonekaku sampai aku berhasil menjual semua anak-anak itu," batin Helena.

Keesokan harinya Isabella pergi mengambil misi lagi, dan kali ini ia mendapatkan misi memotong kayu dengan bayaran 500 koin emas. Bayarannya lumayan, tapi waktunya harus memotong kayu sampai matahari tenggelam. 

Isabella tidak punya pilihan lain, ia harus mendapatkan pekerjaan selama ia ada di sini agar tidak ada yang bisa menuduhnya seperti kemarin. Ia juga akan membuktikan bahwa dirinya bukanlah orang jahat, padahal ia sangat ingin berteman dengan ahli elemental terbaik seperti Fil. Tapi takdir berkata lain, mereka harus menjadi musuh bahkan sebelum berkenalan.

"Hey manusia sampah!" teriak Fil saat Isabella melintas didepan rumahnya, "Aku akan membuat manusia kotor seperti mu mati dengan cara yang paling menyakitkan, kau tunggu dan lihat saja."

Isabella hanya bisa menghela nafas pelan lalu berjalan kearahnya. Namun Fil malah mengabaikannya dan pergi begitu saja, gagal sudah rencana Isabella yang berniat menjelaskan semuanya.

*****

Ternyata ada banyak elf yang mengambil misi memotong kayu sampai malam, kebanyakan dari mereka adalah orang yang sudah lanjut usia. Tapi Isabella merasa sangat kesulitan, ia harus menjaga jarak dari kelompok elf yang memotong kayu bersamaan sebab mereka mengabaikan kehadirannya.

Isabella memotong kayu dengan cepat menggunakan belatinya, para elf yang ada sekitarnya sampai melongo melihat kecepatan Isabella.

"Mau air?" tanya seorang nenek seraya menyodorkan botol air pada Isabella.

"Tidak usah, nenek lebih lelah dari pada saya jadi itu untuk nenek saja." Isabella menolak air itu dengan sopan.

"Kau sama seperti Mira, cucuku. Dia tidak pulang selama 14 hari, padahal dia adalah pemotong kayu tercepat di desa kami," ucap sang nenek seraya berlalu kembali ke tempatnya.

Saat hari telah petang para elf lansia sudah diperbolehkan pulang ke desa, tersisa 5 orang saja bersama Isabella di hutan. Namun tiba-tiba saja terdengar suara teriakan beberapa anak-anak yang lokasinya tidak jauh dari tempat Isabella, dan anehnya hanya Isabella yang bisa mendengar suara itu. Karena rasa penasaran yang tinggi Isabella pergi diam-diam ke tempat di mana suara anak-anak itu berasal.

Lalu sesampainya di sana ia melihat ada gua tersembunyi di dalam hutan yang jaraknya sangat jauh dari desa, di sana juga ada beberapa elf tengah menurunkan anak-anak dari atas gerobak lalu memberikan anak-anak tersebut kepada para goblin.

Melihat itu Isabella tidak bisa tinggal diam, ia memusatkan kekuatannya hingga keluar cahaya biru dan kuning dari kedua belatinya yang menandakan Isabella menggunakan kekuatan tingkat tinggi.

Isabella menerjang kearah gua itu, ia melumpuhkan para elf dan memenggal para goblin di sana. Tapi ini tidak akan muda karena para goblin ini terlalu banyak, dan mereka memiliki kecerdasan menggunakan senjata serta kesadaran seperti manusia.

Pertama-tama Isabella bertarung sambil merebut anak-anak  yang baru mereka culik, Isabella meminta anak-anak itu agar kembali ke desa secepatnya. Setelah anak-anak itu pergi barulah Isabella bertarung dengan sungguh-sungguh, pertarungan yang sangat sengit membuat tenaga Isabella semakin terkuras.

Para goblin yang ia bunuh belum sampai setengah karena jumlah mereka yang keluar dari dalam gua masih banyak padahal ia telah bertarung lebih dari 2 jam, sekali pun Isabella menghentikan waktu dan bergerak lebih cepat itu tidak akan membantu malah akan membuat tenaganya semakin banyak terkuras. Itu terlalu berresiko karena Isabella tidak tau didalam sana mungkin masih banyak lagi goblin, atau ada goblin yang lebih kuat.

"Kekuatan elemen, hujan ledakan api," Teriakan beberapa orang seiringan dengan itu bola api jatuh seperti hujan ke tanah dan meledak membuat para goblin yang ada didepan gua hangus terbakar.

Ternyata itu adalah para ahli elemental dari desa, Isabella akhirnya bisa bernafas lega karena mereka datang membantu. Tak lama kemudian mereka turun ke depan gua dan berdiri tepat di samping Isabella, Fil juga datang bersama mereka.

"Aku akan membantu kalian sedikit. Maaf karena aku telah mencapai batasanku." Isabella memejamkan matanya seiringan dengan itu cahaya keemasan keluar dari tubuh Isabella.

"Kekuatan waktu, penghentian waktu satu sisi." Cahaya keemasan dari tubuh Isabella memancar sangat jauh ke sekeliling mereka, hingga waktu para goblin itu terhenti hanya Isabella dan para elf yang bisa bergerak.

"Bunuh mereka semua sampai ke dalam, aku hanya bisa menghentikan waktunya selama 20 menit ," perintah Isabella. Para elf itu mengangguk lalu menebas semua goblin yang akan keluar sampai ke dalam gua.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung author selalu, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

AbC Home

AbC Home

Isabella semangat

2022-11-12

1

mel

mel

makanya jadi orang Jagan royal😑

2022-11-04

1

Ning

Ning

menanti lanjutannya thor

2022-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal yang baru
2 Bab 2 masalah tak terduga
3 Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4 Bab 4 Rencana licik Aretha
5 Bab 5 Audrey
6 Bab 6 Suni dan Beruang
7 Bab 7 Kegemparan baru
8 Bab 8 Kasihan Audrey
9 Bab 9 Pembalasan Aretha.
10 Bab 10 Monster bawah tanah
11 Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12 Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13 Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14 Bab 14 Kepergian Isabella
15 Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16 Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17 Bab 17 Fil melarikan diri
18 Bab 18 Gadis beracun
19 Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20 Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21 Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22 Bab 22 Kehilangan Isabella.
23 Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24 Bab 24 Putri yang tidak diakui
25 Bab 25 Tertangkap basah
26 Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27 Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28 Bab 28 Jeritan dalam hati
29 Bab 29 Isabella kok di lawan.
30 Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31 Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32 Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33 Bab 33 Achlys
34 Bab 34 Aroma jasmine
35 Bab 35 Tertusuk tombak
36 Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37 Bab 37 Amarah Zelene
38 Bab 38 Lupakan tentang Allred
39 Bab 39 Pamela
40 Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41 Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42 Bab 42 Selamat datang
43 Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44 Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45 Bab 45 Rencana B
46 Bab 46 Arti dari kata menderita
47 Bab 47 Bangunan sebelah timur
48 Bab 48 Pengkhianatan
49 Bab 49 Penghancur hadiah
50 Bab 50 Toko kue kenangan.
51 Bab 51 Pedang bulan sabit
52 Bab 52 Insiden di pesta teh
53 Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54 Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55 Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56 Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57 Bab 57 Kakak ku yang polos.
58 Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59 Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60 Bab 60 Kecemasan.
61 Bab 61 Charlize tumbang.
62 Bab 62 Baron gemuk
63 Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64 Bab 64 Kedua istri Martin.
65 Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66 Bab 66 Apalah artinya cinta
67 Bab 67 Samantha oh Samantha
68 Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69 Bab 69 Elena bergerak cepat.
70 Bab 70 Tanda hitam
71 Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72 Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73 Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74 Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75 Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76 Bab 76 Isabella masuk berita.
77 Bab 77 Kalian sangat menderita
78 Bab 78 Perjamuan
79 Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80 Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81 Bab 81 Tertangkap.
82 Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83 Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84 Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85 Bab 85 Identitas Samantha
86 Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87 Bab 87 Ciuman selamat malam.
88 Bab 88 Cemburu
89 Bab 89 Penebusan.
90 Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91 Bab 91 Bukan terang bulan.
92 Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93 Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94 Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95 Bab 95 Berada dalam bahaya
96 Bab 96 Akhir dari Zelene
97 Bab 97 Jatuh ke laut
98 Bab 98 Isabella dalam mimpi
99 Bab 99 Jangan salahkan aku
100 Bab 100 Achlys resmi bubar.
101 Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102 Bab 102 END
103 Pesan Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Awal yang baru
2
Bab 2 masalah tak terduga
3
Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4
Bab 4 Rencana licik Aretha
5
Bab 5 Audrey
6
Bab 6 Suni dan Beruang
7
Bab 7 Kegemparan baru
8
Bab 8 Kasihan Audrey
9
Bab 9 Pembalasan Aretha.
10
Bab 10 Monster bawah tanah
11
Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12
Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13
Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14
Bab 14 Kepergian Isabella
15
Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16
Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17
Bab 17 Fil melarikan diri
18
Bab 18 Gadis beracun
19
Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20
Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21
Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22
Bab 22 Kehilangan Isabella.
23
Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24
Bab 24 Putri yang tidak diakui
25
Bab 25 Tertangkap basah
26
Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27
Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28
Bab 28 Jeritan dalam hati
29
Bab 29 Isabella kok di lawan.
30
Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31
Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32
Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33
Bab 33 Achlys
34
Bab 34 Aroma jasmine
35
Bab 35 Tertusuk tombak
36
Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37
Bab 37 Amarah Zelene
38
Bab 38 Lupakan tentang Allred
39
Bab 39 Pamela
40
Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41
Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42
Bab 42 Selamat datang
43
Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44
Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45
Bab 45 Rencana B
46
Bab 46 Arti dari kata menderita
47
Bab 47 Bangunan sebelah timur
48
Bab 48 Pengkhianatan
49
Bab 49 Penghancur hadiah
50
Bab 50 Toko kue kenangan.
51
Bab 51 Pedang bulan sabit
52
Bab 52 Insiden di pesta teh
53
Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54
Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55
Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56
Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57
Bab 57 Kakak ku yang polos.
58
Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59
Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60
Bab 60 Kecemasan.
61
Bab 61 Charlize tumbang.
62
Bab 62 Baron gemuk
63
Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64
Bab 64 Kedua istri Martin.
65
Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66
Bab 66 Apalah artinya cinta
67
Bab 67 Samantha oh Samantha
68
Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69
Bab 69 Elena bergerak cepat.
70
Bab 70 Tanda hitam
71
Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72
Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73
Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74
Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75
Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76
Bab 76 Isabella masuk berita.
77
Bab 77 Kalian sangat menderita
78
Bab 78 Perjamuan
79
Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80
Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81
Bab 81 Tertangkap.
82
Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83
Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84
Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85
Bab 85 Identitas Samantha
86
Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87
Bab 87 Ciuman selamat malam.
88
Bab 88 Cemburu
89
Bab 89 Penebusan.
90
Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91
Bab 91 Bukan terang bulan.
92
Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93
Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94
Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95
Bab 95 Berada dalam bahaya
96
Bab 96 Akhir dari Zelene
97
Bab 97 Jatuh ke laut
98
Bab 98 Isabella dalam mimpi
99
Bab 99 Jangan salahkan aku
100
Bab 100 Achlys resmi bubar.
101
Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102
Bab 102 END
103
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!