"Berikan bungkusan itu padaku, cepat!" desak Aretha.
"Kenapa aku harus memberikannya padamu, ini barang milikku dan kau tidak berhak atas ini," tolak Isabella. Ia memeluk erat bungkusannya.
Bukan tokoh antagonis namanya jika dia hanya diam saja dalam satu ucapan, buktinya Aretha mengambil langkah cepat dengan merampas bungkusan ini dari Isabella.
"Kenapa kau tetap memegang bungkusan itu? lepaskan!" kesal Aretha.
"Tidak akan!" tolak Isabella.
Tarik menarik diantara mereka terjadi cukup lama sampai bungkusan itu robek dan menjatuhkan semua isinya, daging-daging dan bir milik Isabella yang berharga kini jatuh berserakan begitu saja di tanah.
"Lihatlah! apa itu pakaian dalam? apa kau puas sekarang? aku peringatakan kau yah, jika kau punya pikiran kotor didalam otak busuk mu itu, maka alangkah baiknya kau menyimpan pikiran itu untuk dirimu sendiri. Dari pada kau kerkeliaran malam hari dan membuat keributan, lebih baik kau pulang dan tidur bersama para selir manjamu itu," amarah Isabella memuncak sampai ia tidak dapat menahan diri dan membentak Aretha, pasalnya ia telah menghabiskan 500 koin emas hanya untuk makanan itu, dan sekarang makanan itu malah kotor.
Sebelum amarahnya meledak lagi Isabella dengan cepat berlalu dari tempat itu. Ia tidak lagi peduli dengan orang-orang yang mengerumuni mereka, masa bodoh dengan apa yang mereka pikirkan.
"Berhenti di sana kau Isabella. Hei! berhenti!" teriakan Aretha yang tidak Isabella hiraukan sama sekali.
Mendadak Isabella rindu masakan pimpinan, Ia ingin pulang dan makan makanan enak bersama mereka. Berada dalam novel ini sangat menyiksa, hati, mental, dan perutnya.
*****
Aretha kembali dengan perasaan kesal, ia tenggelam dalam pikirannya sendiri di aula utama, sampai mengabaikan para selirnya. Ia terus saja memikirkan rencana apa yang bagus untuk mengalahkan Isabella.
"Nyonya, kenapa anda sangat kejam? apa salah saya sampai anda tidak mengizinkan saya mendekati anda," rengek Audrey meletakan kepalanya di pangkuan Aretha.
Rion yang melihat itu merasa tidak senang karena ia adalah suami pertama Aretha, dan Audrey yang hanya selir malah berani menggoda Aretha lebih dulu.
"Istriku, aku punya rencana yang bagus untukmu. Apa kau mau mendengarnya?" tanya Rion. Bukan Aretha namanya jika tidak langsung tertarik dengan rencana itu, baginya rencana apapun itu akan ia terima karena ia ingin cepat-cepat membuat perhitungan dengan Isabella.
"Katakan!" perintah Aretha yang tidak mau menunggu lama-lama.
"Bagaimana jika kita menjebak Isabella? dia sangat menyukai pria yang berparas menawan, maka kita hanya perlu mengirim seorang pria ke kediamannya untuk menggodanya. Setelah itu … kita bisa berpura-pura menangkap basah dia sedang melakukan tindakan tidak bermoral bersama pria yang bukan miliknya," ucap Rion membuat Aretha tersenyum senang.
"Bagus, sangat bagus. Aku akan mengirim salah satu pelayan pria terbaik milik kita."
"Pelayan pria? itu sepertinya bukan keputusan yang bagus, karena itu hanya pelayan. Tidak ada majikan yang cocok membuat keributan besar hanya untuk seorang pelayan saja, jika ingin rencana ini berhasil anda harus mengirim salah satu selir anda."
Deg!
Ketiga selir Aretha spontan langsung menatap Rion, mereka tidak akan menyangka jika rencana Rion bukan hanya memberi Isabella pelajaran. Akan tetapi, untuk menyingkirkan para selir juga.
"Bagaimana jika kakak saja yang dikirim?" saran Audrey.
Plak!
Rion menampar Audrey dengan sangat keras dan berkata, "Lancang! Berani sekali seorang budak sepertimu berkata demikian, aku adalah seorang bangsawan dan pimpinan harem. Keputusan siapa yang akan dikirim itu bukan urusanmu."
"Bagaimana jika kau saja yang aku kirim?" usul Aretha menatap Audrey.
Ekspresi wajah Audrey berubah seketika. Ia dengan cepat berlutut dikaki Aretha seraya memohon, "Tidak! nyonya, aku telah mengabdikan diriku hanya untuk melayanimu. Aku merawat wajahku, tubuhku dan jiwaku hanya untuk kau seorang. Ku mohon, jangan kirim aku ke sana."
"Menjauh dariku!" Aretha menendang Audrey dengan kejam, "Kau itu hanyalah budak yang aku beli dari rumah bunga, sebelum ku beli kau juga sudah melayani banyak orang, jadi jangan berpura-pura suci. Rion, Lucian, dan Yuda adalah keturunan bangsawan yang hanya pernah disentuh olehku. Mereka berbeda denganmu, lagi pula kau sangat pandai dalam menggoda, parasmu menawan jadi aku akan mengirimmu ke sana. Jika kau berani menolak atau melarikan diri, maka aku akan menjualmu ke pasar budak."
"Rion, Lucian, dan Yuda. Ayo layani aku malam ini," lanjut Aretha yang berlalu meninggalkan aula utama.
Audrey ditinggalkan duduk sendirian di lantai, tubuhnya gemetar ketakutan membayangkan dirinya akan dikirim pada Isabella. Ia tidak bisa berhenti menangis sampai para pelayan datang membawanya kembali ke kamar.
*****
Audrey kini tidak tau jika ia harus berterima kasih atau tidak pada kedua orang tuanya, mereka memberinya paras yang menawan untuk menjadi pria penghibur. Setelah di beli oleh Aretha, ia sangat senang bisa menghindari kejamnya hidup di rumah bunga dan jauh dari kata melayani para wanita dan pria yang menjijikan.
Aretha sangat menyayanginya karena Audrey adalah selir tertampan miliknya, dia juga memperlakukan Audrey dengan lembut. kecuali, saat ia marah karena Isabella. Saat itu Aretha akan berubah menjadi kejam dan tidak berperasan bahkan saat di ranjang.
Wanita kotor bernama Isabella itu sangat mengganggu, dia suka melecehkan para pria tampan di jalanan tanpa perduli dengan keadaan disekitarnya. Audrey hampir saja ia lecehkan dulu, beruntung Aretha datang dengan cepat dan menghalaunya. Tapi, sekarang Aretha malah membuangnya keranjang wanita itu demi memenuhi egonya.
Audrey tidak terima semua ini. Rumor yang beredar mengatakan jika banyak pria yang mati ditangan Isabella, karena tidak bisa memuaskannya. Audrey bingung saat ini, Aretha bahkan tidak menampakan dirinya setelah Audrey berdandan, padahal ia berharap Aretha datang dan melihat penampilannya yang mungkin akan membuat Aretha berubah pikiran.
Sayang semuanya sia-sia, Audrey harus melangkahkan kakinya mengenakan pakaian yang paling Aretha sukai untuk menggoda wanita lain
Saat ia tiba didepan pintu kediaman Isabella, ia menghela nafas berat sebelum mengetuk pintu.
Tok tok tok ….
"Tunggu sebentar!" suara yang tidak asing menjawab dari dalam, seiring dengan itu terdengar langkah kaki yang semakin dekat.
Jantung Audrey berdetak kencang, tubuhnya gemetar bahkan sampai berkeringat dingin saking takutnya.
Ceklek!
Begitu pintu terbuka, Isabella muncul dengan senyum yang manis. Wajah cantiknya terlihat jelas diterangi lentera, jika saja Audrey tidak mengenaln siapa Isabella mungkin ia akan jatuh hati saat menatapnya.
"Maaf tuan, anda mencari siapa?" tanya Isabella membuyarkan lamuannya, ia sepertinya tidak memgenali Audrey lagi. Tapi Audrey tidak ingin memikirikan itu, jadi lupakan saja karena itu bukan intinya.
"Maaf, aku sedang dalam perjalanan. Tapi cuaca sangat dingin diluar, bisakah aku menginap?" tanya Audrey. ia sengaja memperlihat kakinya yang cantik untuk menggoda Isabella.
"Baiklah! ayo masuk, jangan heran yah rumahku sangat sederhana," jawab Isabella langsung mengundang Audrey masuk. Audrey berfikir Isabella telah berhasil tergoda olehnya.
Namun saat masuk ke rumah Isabella, ia terpesona dengan keadaan didalam. Isabella memang seorang bangsawan yang telah bangkrut. Namun gelar bangsawan Isabella belum dicabut, tetapi isi rumahnya sangat rapi. Semua perabotan kayu ditata dengan rapi dan bersih. Benar-benar mirip seorang bangsawan besar.
Dilantai satu ada ruang tamu dan dapur yang sangat besar, Audrey tidak akan menyangka wanita kotor seperti Isabella sangat menjaga kebersihan dalam rumah.
*****
Bersambung ....
Silahkan tinggalkan jejak dan dukung selalu author karena dukungan kalian sangatlah berarti😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Oi Min
novel ini kok wanita nya yg punya hareem y??
2023-04-28
1
R@3f@d lov3😘
km belum tau ja siapa Isabella 😏😏Audrey
2022-12-01
1
AK_Wiedhiyaa16
Lah ngatain Isabella wanita kotor trs apa kabar Audrey sendiri yg berasal dri rumah bunga
2022-10-05
4