Dalam perjalanan ke desa pasir berjalan, Fil mengalami banyak kesulitan bahkan ia beberap kali kehilangan jejak Isabella. Dan mungkin karena kebuntungan Fil yang sangat bagus, ia selalu berhasil menyusul Isabella bahkan karena hal itulah Fil mengetahui ke mana tujuan Isabella.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya Isabella sampai di Desa Pasir berjalan. Awalnya Isabella berfikir ada sesuatu yang spesial dari desa ini. Namun dugaannya salah besar, desa ini hanyalah padang pasir biasa. Isabella tidak tau apa yang membuat nama desa ini menjadi Desa Pasir berjalan.
Sebelum mencari penginapan sebagai tempat tinggal, Isabella mampir ke sebuah kedai untuk mengisi perutnya yang keroncongan sejak pagi. Saat Isabella memasuki sebuah kedai, ia terkejut melihat isi kedai tersebut.
Kedai ini adalah kedai terburuk yang pernah ia lihat seumur hidupnya. Kedai itu sangat berantakan bahkan para pelanggan kedai semuanya adalah pria berandalan, Isabella tidak tau bagaimana para pria itu bisa duduk di meja yang berantakan karena makanan dan minuman berserakan di atas meja.
"Selamat datang di kedai kami. Anda mau pesan apa?" tanya seorang wanita cantik pada Isabella. Ia memakai pakaian sama seperti pakaian wanita yang lain, Isabella merasa pakaian mereka terlalu sexy untuk seorang pelayan.
"Bisa kau tunjukan aku tempat duduk yang tenang terlebih dahulu. Aku tidak bisa makan di tengah kebisingan ini," ucap Isabella menatap tajam seisi kedai.
Pelayan wanita itu mengangguk lalu menuntun Isabella menuju meja yang terletak di sudut ruangan, tempat tenang yang jauh dari kumpulan pria berandalan.
"Mau pesan apa?" tanya pelayan wanita itu lagi.
"Berikan saja aku makanan terbaik di sini," singkat Isabella. Pelayan itu mengangguk dan berlalu meninggalkan Isabella.
Plak!
Baru saja Isabella merasakan ketenangan, tiba-tiba saja di meja tidak jauh darinya terjadi keributan. Seorang pria menampar salah satu pelayan wanita yang tidak menurut padanya, dan tentu saja pemandangan ini memicu amarah Isabella.
"Aku kan sudah bilang kau harus layani aku makan. Kau tidak tahu siapa aku? seharusnya di sentuh olehku adalah sebuah kehormatan untukmu," hina pria tersebut.
"Kehormatan katamu? jangan harap! disentuh oleh pria kotor seperti mu membuatku merasa jijik, lebih jijik dari memegang kotoran anjing," balas pelayan wanita itu.
Karena merasa terhina pria itu menarik gadis itu secara paksa dan berniat melecehkannya. Fil yang juga ada di kedai itu sudah tidak tahan lagi melihat tindakan tidak terpuji dari pria tersebut. Akan tetapi saat ia hendak bertindak, belati Isabella telah lebih dulu melayang ke arah meja tersebut lalu memotong tangan pria yang melakukan pelecehan kepada pelayan wanita itu.
Pria itu berteriak kesakitan membuat semua pelayan bahkan pemilik kedai tersebut jadi merinding ketakutan, identitas pria itu bukanlah pria yang bisa kesal sedikit saja, karena akibatnya dari rasa kesalnya akan sangat buruk. Dan sekarang ada yang orang berani memotong tangannya, maka ini telah dianggap bencana besar bagi penghuni kedai.
"Belati siapa ini? berani sekali menyerang tuan kami. Apa kalian cari mati, huh?" salah satu bawahan pria itu berteriak sambil memegang belati Isabella.
"Maafkan aku, tuan. Belati itu tidak punya mata sampai berani melukai tangan atasan tuan, saya harap anda tidak mempermasalahkannya," ucap Isabella yang berjalan mendekati mereka.
"Apa ini milikmu?" tanya pria itu dan Isabella mengangguk.
Pria itu melempar belati Isabella ke lantai seraya berteriak, "Belati memang tidak punya mata. Tapi kau adalah pemiliknya, kau memiliki mata lalu kenapa kau tidak mengendalikan belatimu dengan baik? ketidak sopananmu ini hanya akan berakhir dengan 2 pilihan, di bunuh atau bunuh diri."
"Bunuh dia. Aku benci pria yang banyak omong kosong," kesal atasan para pria tersebut.
Isabella hanya tersenyum, ia menarik kembali belatinya lalu menyerang mereka semua. Ia melawan 10 orang sekaligus bahkan ia berhasil mengalahkan mereka, tak lupa ia juga memotong satu tangan dari semua pria itu.
"Kau …." Atasan para pria itu sangat tertekan sampai tidak tau harus mengatakan apa lagi, pada akhirnya ia harus meminta para bawahannya untuk meninggalkan kedai tersebut.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Isabella kepada pelayan wanita itu.
Pelayan itu tersenyum lalu mengangguk, "Namaku Aisnley. Karena anda telah menolong saya, bagaimana jika saya membuat masakan untuk anda? anda kelihatan seperti tidak cocok dengan suasana kedai ini."
Isabella menyetujui tawaran Aisnley tanpa berfikir panjang sebab ia memang tidak tahan ada di kedai ini untuk waktu yang lebih lama lagi, Aisnley sangat senang lalu ia meminta Isabella agar menunggunya dirinya di luar setelah meminta izin ia akan segera menemui Isabella.
"Kena kau. Dasar pria brengsek! kalian selalu berpura-pura baik dengan cara menyelamatkan aku setelah itu meminta tubuhku sebagai balasannya, kalian pikir akan akan tertipu lagi dengan cara yang sama? jangan harap! jika aku tidak membunuhmu nanti maka jangan panggil aku master ahli racun," batin Aisnley menyiapkan rencana jahat untuk Isabella.
Setelah meminta izin pada pamannya selaku pemilik kedai, Aisnley langsung bergegas menyusul Isabella dan saat itulah Fil merasakan ada yang aneh pada Aisnley sampai memutuskan untuk mengikuti mereka.
Isabella yang tidak merasakan ada bahaya bersamanya, merasa sangat antusias mengikuti Aisnley. Dan saat mereka sampai di rumah Aisnley, Isabella dipersilahkan masuk olehnnya.
"Duduklah di mana saja yang kau inginkan, aku akan segera membuatkan makanan enak untukmu," ucap Aisnley seraya berlalu meninggalkan Isabella sendirian di ruang tamu.
Isabella tidak langsung duduk, ia melihat-lihat beberapa perabotan yang ada di dalam rumah. Walau pun perabotannya tidak mahal, tapi semuanya sangat bersih dan indah dipandang. Selain itu sesuatu yang paling menarik di rumah ini adalah terlalu banyak guci, Isabella berfikir Aisnley sangat suka mengoleksi guci sampai sebanyak ini. Ia tidak tau saja jika di dalam guci-guci tersebut tersimpan racun mematikan buatan Aisnley.
Tak lama kemudian Aisnley kembali membawa nampan berisi banyak makanan, semua makanan itu terlihat enak membuat Isabella tidak bisa menahan diri lagi.
"Makanlah semuanya, ini untukmu," ucap Aisnley dengan senyum manisnya.
Isabella tidak sungkan lagi, ia duduk lalu melahap semua makanan tersebut. Ia makan terlalu lahap sampai tidak merasakan adanya racun di dalam makanan tersebut, rasa lapar membuatnya lengah.
"Yah, makan itu semua sampai habis. Lalu matilah dengan tenang," batin Aisnley merasa kegirangan.
Setelah semua makanannya habis, Isabella minum beberapa gelas air lalu istirahat sebentar setelah beberapa saat kemudian ia berpamitan pada Aisnley.
"Kau mau ke mana?" tanya Aisnley kebingungan.
"Aku harus pergi. Terima kasih atas makanannya, tapi aku tidak bisa selamanya di sini. Jika takdir baik maka kita akan bertemu lagi nanti, sampai jumpa." Isabella beranjak pergi meninggalkan Aisnley yang masih mematung di tempatnya.
"Apa ini? apa rencana pria brengsek itu? apa dia benar-benar datang hanya untuk makan? apa dia tidak punya niat jahat padaku? lalu bagaimana dengan racunnya?" begitu banyak pertanyaan muncul dibenak Aisnley setelah Isabella pergi. Tapi ia berusaha untuk tetap tenang, ia merasa Isabella hanya berpura-pura dan akan kembali nanti saat hari telah gelap.
*****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
AbC Home
kena racun nggak y
2022-11-12
1