Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.

Isabella pergi ke guild terlebih dulu untuk mengambil kartu petualang agar ia bisa keluar masuk desa atau pun kota sesuka hatinya, sebelum berangkat ia telah menyiapkan ransel yang berisi persedian makanan dan uang secukupnya.

"Apa kau benar-benar akan pergi?" tanya March saat Isabella sedang sibuk mengisi beberapa berkas formalitas.

Isabella hanya mengangguk tanpa menatap wajah March. Lalu March bertanya lagi, "Apa kau yakin bisa sendirian?" 

"Kenapa anda terus bertanya? berapa kali saya harus menjawab, saya bisa sendiri. Lagi pula membawa teman itu terlalu merepotkan bagi saya." 

"Apa membawaku juga merepotkan?" tanya Yuna yang baru saja datang. Ia mendapatkan kabar dari Martini jika Isabella ingin pergi berpetualang, maka dari itu dia datang untuk melihat wajah Isabella sebelum pergi.

"Memangnya kau mau ikut denganku? aku bisa saja membawamu. Tapi aku tidak tau apa aku bisa menahan diriku saat bersamamu atau tidak," goda Isabella yang berhasil mengundang gelak tawa semua penghuni guild. Bagi mereka hanya dia satu-satunya pria yang berani menggoda adik dari wanita pemarah seperti Martini.

"Jangan menggodanya." March memukul kepala Isabella menggunakan buku di tangannya.

Isabella meringis kesakitan seraya berkata, "Aku hanya berkata jujur, aku yakin semua pria pasti berpemikiran yang sama jika berada didekat gadis secantik Yuna."

"Aku akan memenggal kepala semua pria jika mereka berani memiliki pikiran kotor kepada adikku," ancam Martini. Ia memutuskan keluar dari ruangannya karena tidak tahan mendengar suara Isabella.

"Jika anda mengatakan hal seperti itu setiap saat, maka tidak akan ada pria yang mau menikahi Yuna. Mereka akan ketakutan saat melihat Yuna karena anda," ejek Isabella.

"Kalau memang begitu apa yang perlu dikhawatirkan, kau kan ada," balas Martini membuat semua yang ada di sana terkejut.

"Kakak, apa yang kau katakan, huh? kau membuatku malu," kesal Yuna. Wajahnya kini memerah seperti tomat.

"Aku berangkat dulu, sampai jumpa," ucap Isabella. Ia meletakan berkasnya begitu saja lalu melarikan diri secepat mungkin, bisa gawat jika Martini benar-benar ingin menjodohkan mereka berdua.

*****

Yang menjadi tujuan pertama Isabella adalah desa para elf, Isabella dari dulu ingin ke desa ini karena penasaran dengan bentuk asli elf. Perjalanan ke desa itu memakan waktu selama 20 hari, sementara Isabella ingin menempuhnya dengan berjalan kaki untuk menghemat uang saku.

Setelah waktu tempuh tinggal 3 hari saja, Isabella berhenti disebuah desa untuk bermalam sebelum melanjutkan perjalanan besok pagi. Saat malam telah larut Isabella terbangun dari tidurnya karena merasa haus, saat itulah ia melihat ada beberapa pria membawa seorang gadis kecil masuk secara paksa ke dalam kamar mereka.

Isabella tidak ingin terlibat masalah selama perjalannanya, hanya saja ia tidak bisa tinggal diam melihat bagaimana para pria busuk itu berlaku kasar pada seorang anak kecil. Isabella juga merasa ada yang tidak beres, sebab penjaga penginapan tidak bertindak sama sekali padahal dia melihat semua yang terjadi.

Tanpa menunggu lama Isabella dengan cepat mengambil belatinya lalu mendobrak kamar yang dimasuki oleh beberapa pria tersebut, dan benar saja para pria itu ada di sana bersama dengan gadis kecil tersebut.

"Siapa kau? jangan coba-coba ikut campur!" ancam salah seorang pria.

"Tolong aku kakak, ku mohon to …."

Plak!

Pria itu menampar sih gadis kecil dengan sangat keras bahkan gadis itu sampai tersungkur karenanya, adegan itu benar-benar membuat Isabella tidak bisa menahan dirinya lagi.

Isabella memusatkan semua kekuatann pada belati miliknya lalu menghunuskan belati tersebut ke arah pria-pria busuk itu, gerakan Isabella sangat cepat sampai sulit bagi para pria itu melihat pergerakannya. Begitu Isabella berhenti bergerak, lantai kamar tersebut telah penuh dengan darah.

Isabella tidak mempedulikan tubuh para pria yang sudah tak bernyawa itu, ia malah berbalik lalu memeluk gadis kecil tersebut dan membawanya pergi ke kamar Isabella.

Isabella menurunkan gadis itu diatas ranjang lalu menutup pintu kamar, ia takut jika nanti ada rekan dari pria-pria tersebut melihat gadis ini bersamanya. Setelah itu Isabella mengambil kotak obat dari dalam tasnya lalu ia duduk disamping gadis kecil tersebut.

"Kakak akan mengobati lukamu. Kau mau?" tanya Isabella. Gadis itu kelihatan sangat ketakutan bahkan tubuhnya tidak berhenti gemetar.

"Baiklah jika kau tidak mau, maafkan kakak karena telah menakutimu," ucap Isabella lagi. Saat ia hendak berdiri dari ranjang gadis itu mencekal tangannya.

"Tolong obati aku, wajahku sakit," rengek gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

Isabella tersenyum lalu mengobati beberapa luka diwajah sampai tangannya, setelah pengobatan selesai akhirnya gadis itu tidak merasa takut dengan Isabella lagi.

"Kakak adalah wanita yang cantik. Sama seperti kami para elf kecantikan kakak sangat langkah," ucap gadis itu.

Isabella terkejut karena terlalu tergesa-gesa keluar dari kamar, ia sampai lupa memakai cincin penyamarannya. Tapi yang lebih membuat Isabella terkejut adalah gadis ini ternyata berasal dari ras elf, Isabella tidak sadar karena telinga gadis itu tertutup dengan kerudung yang dikenakannya.

Setelah itu mereka berbincang cukup lama bersama, tidak lama kemudian gadis itu bisa keluar dari dalam kamar Isabella sebab ada seseorang yang memanggilnya. Saat memastikan gadis itu benar-benar pergi dan aman bersama orang yang memanggilnya itu, Isabella langsung memakai cincin penyamarannya dan pergi meninggalkan penginapan saat itu juga. Ia tidak mau ada yang tau identitas aslinya selama ia berpetualang.

*****

Sesampainya di desa elf, Isabella diizinkan masuk bahkan tinggal di desa walau pun banyak warga desa yang menatap Isabella dengan tatapan tajam. Mereka sepertinya tidak menyambut kedatang Isabella mungkin karena dirinya adalah manusia, pada dasarnya elf memang sangat membenci manusia sama seperti yang dijelaskan dalam novel.

Isabella mengonfirmasi identitasnya ke sebuah guild sebelum mendapatkan izin ke penginapan terdekat. Isabella merasa sangat tidak nyaman dengan sikap dingin serta tatapan tajam mereka. Akan tetapi, hal itu tidak bisa mengubah kenyataan bahwa Isabella telah terpesona dengan rupa para elf. Sebagai ras yang dicintai oleh dewa, mereka semua tampan dan cantik bahkan tidak ada manusia yang memiliki paras sama seperti mereka.

"Desa kita jadi kotor karena kedatangan manusia. Sangat menjijikan."

"Katanya dia petualang maka dari itu diberi izin masuk, semoga saja dia tidak tinggal lama di sini."

"Kita harus berhati-hati atau manusia itu bisa menculik warga desa lagi."

Bisik-bisik para elf terdengar jelas ditelinga Isabella, Isabella merasa jika para elf tidak tahu caranya berbisik. Mereka terlihat sedang berbisik satu sama lain, akan tetapi suara merek terllalu keras untuk itu.

"Kau menghalangi jalanku," kesal seorang pria saat Isabella berhenti didepan anak tangga.

"Kyaaaa, Fil ada di sini. Dia adalah ahli elemental terhebat di desa kita, aku masih tidak percaya dia anak ketua suku padahal ketua suku tidak setampan itu kata ibuku saat dia masih muda."

"Aku ingin sekali menyapanya, dia sangat tampan sampai aku jadi gugup. Dia akan membalas sapaanku atau tidak yah."

"Manusia itu menghalangi pandangan saja, dia seperti rumput liar ditengah taman mawar."

Ucapan para gadis elf saat melihat pria tersebut harus Isabella memang benar adanya, ia jauh lebih tampan dari pria elf yang lain, bahkan Isabella terpukau saat melihatnya.

"Jangan menatapku seperti itu, aku bisa kotor sama seperti dirimu. Menyingkirlah!" Fil menabrak Isabella dan berlalu begitu saja. Ia pergi mengoda para gadis yang telah menantikannya.

"Dia sangat sombong. Menyesal rasanya aku telah terpesona tadi," batin Isabella melanjutkan langkahnya menuju kamar yang akan ia tempati.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

AbC Home

AbC Home

😁😆😅😂🤣aduuuh kotor katanya tendang aja Isabella

2022-11-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal yang baru
2 Bab 2 masalah tak terduga
3 Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4 Bab 4 Rencana licik Aretha
5 Bab 5 Audrey
6 Bab 6 Suni dan Beruang
7 Bab 7 Kegemparan baru
8 Bab 8 Kasihan Audrey
9 Bab 9 Pembalasan Aretha.
10 Bab 10 Monster bawah tanah
11 Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12 Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13 Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14 Bab 14 Kepergian Isabella
15 Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16 Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17 Bab 17 Fil melarikan diri
18 Bab 18 Gadis beracun
19 Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20 Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21 Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22 Bab 22 Kehilangan Isabella.
23 Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24 Bab 24 Putri yang tidak diakui
25 Bab 25 Tertangkap basah
26 Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27 Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28 Bab 28 Jeritan dalam hati
29 Bab 29 Isabella kok di lawan.
30 Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31 Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32 Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33 Bab 33 Achlys
34 Bab 34 Aroma jasmine
35 Bab 35 Tertusuk tombak
36 Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37 Bab 37 Amarah Zelene
38 Bab 38 Lupakan tentang Allred
39 Bab 39 Pamela
40 Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41 Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42 Bab 42 Selamat datang
43 Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44 Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45 Bab 45 Rencana B
46 Bab 46 Arti dari kata menderita
47 Bab 47 Bangunan sebelah timur
48 Bab 48 Pengkhianatan
49 Bab 49 Penghancur hadiah
50 Bab 50 Toko kue kenangan.
51 Bab 51 Pedang bulan sabit
52 Bab 52 Insiden di pesta teh
53 Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54 Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55 Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56 Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57 Bab 57 Kakak ku yang polos.
58 Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59 Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60 Bab 60 Kecemasan.
61 Bab 61 Charlize tumbang.
62 Bab 62 Baron gemuk
63 Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64 Bab 64 Kedua istri Martin.
65 Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66 Bab 66 Apalah artinya cinta
67 Bab 67 Samantha oh Samantha
68 Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69 Bab 69 Elena bergerak cepat.
70 Bab 70 Tanda hitam
71 Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72 Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73 Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74 Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75 Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76 Bab 76 Isabella masuk berita.
77 Bab 77 Kalian sangat menderita
78 Bab 78 Perjamuan
79 Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80 Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81 Bab 81 Tertangkap.
82 Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83 Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84 Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85 Bab 85 Identitas Samantha
86 Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87 Bab 87 Ciuman selamat malam.
88 Bab 88 Cemburu
89 Bab 89 Penebusan.
90 Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91 Bab 91 Bukan terang bulan.
92 Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93 Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94 Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95 Bab 95 Berada dalam bahaya
96 Bab 96 Akhir dari Zelene
97 Bab 97 Jatuh ke laut
98 Bab 98 Isabella dalam mimpi
99 Bab 99 Jangan salahkan aku
100 Bab 100 Achlys resmi bubar.
101 Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102 Bab 102 END
103 Pesan Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Awal yang baru
2
Bab 2 masalah tak terduga
3
Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4
Bab 4 Rencana licik Aretha
5
Bab 5 Audrey
6
Bab 6 Suni dan Beruang
7
Bab 7 Kegemparan baru
8
Bab 8 Kasihan Audrey
9
Bab 9 Pembalasan Aretha.
10
Bab 10 Monster bawah tanah
11
Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12
Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13
Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14
Bab 14 Kepergian Isabella
15
Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16
Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17
Bab 17 Fil melarikan diri
18
Bab 18 Gadis beracun
19
Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20
Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21
Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22
Bab 22 Kehilangan Isabella.
23
Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24
Bab 24 Putri yang tidak diakui
25
Bab 25 Tertangkap basah
26
Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27
Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28
Bab 28 Jeritan dalam hati
29
Bab 29 Isabella kok di lawan.
30
Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31
Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32
Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33
Bab 33 Achlys
34
Bab 34 Aroma jasmine
35
Bab 35 Tertusuk tombak
36
Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37
Bab 37 Amarah Zelene
38
Bab 38 Lupakan tentang Allred
39
Bab 39 Pamela
40
Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41
Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42
Bab 42 Selamat datang
43
Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44
Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45
Bab 45 Rencana B
46
Bab 46 Arti dari kata menderita
47
Bab 47 Bangunan sebelah timur
48
Bab 48 Pengkhianatan
49
Bab 49 Penghancur hadiah
50
Bab 50 Toko kue kenangan.
51
Bab 51 Pedang bulan sabit
52
Bab 52 Insiden di pesta teh
53
Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54
Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55
Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56
Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57
Bab 57 Kakak ku yang polos.
58
Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59
Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60
Bab 60 Kecemasan.
61
Bab 61 Charlize tumbang.
62
Bab 62 Baron gemuk
63
Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64
Bab 64 Kedua istri Martin.
65
Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66
Bab 66 Apalah artinya cinta
67
Bab 67 Samantha oh Samantha
68
Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69
Bab 69 Elena bergerak cepat.
70
Bab 70 Tanda hitam
71
Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72
Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73
Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74
Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75
Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76
Bab 76 Isabella masuk berita.
77
Bab 77 Kalian sangat menderita
78
Bab 78 Perjamuan
79
Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80
Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81
Bab 81 Tertangkap.
82
Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83
Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84
Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85
Bab 85 Identitas Samantha
86
Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87
Bab 87 Ciuman selamat malam.
88
Bab 88 Cemburu
89
Bab 89 Penebusan.
90
Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91
Bab 91 Bukan terang bulan.
92
Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93
Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94
Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95
Bab 95 Berada dalam bahaya
96
Bab 96 Akhir dari Zelene
97
Bab 97 Jatuh ke laut
98
Bab 98 Isabella dalam mimpi
99
Bab 99 Jangan salahkan aku
100
Bab 100 Achlys resmi bubar.
101
Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102
Bab 102 END
103
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!