Sudah sebulan lamanya Audrey menunggu Isabella kembali, ia sudah lelah berpura-pura sakit selama ini bahkan Jasper terlihat tidak percaya lagi jika dia benar-benar sakit.
"Isabella tidak ada di kediamannya, lalu pria aneh itu tidak kunjung kembali. Ke mana mereka sebenarnya," batin Audrey.
Tak lama Jasper datang membawakan makan siang dan obat untuk Audrey, Jasper sebenarnya sudah lelah mendorong nampan setiap hari untuk Audrey yang entah sakit atau tidak.
"Apa pria ini tidak lelah terus merasa sakit selama sebulan, aku ingin cepat-cepat pergi menemui tuanku. Aku merindukannya," batin Jasper yang tidak dapat menunggu Isabella lebih lama lagi.
Sebulan yang lalu ….
Isabella pergi ke tempat March untuk berlatih tentang kemampuan yang baru saja ia dapatkan. Melihat Isabella datang ke kediaman mereka Martini sedikit bingung, lalu March menceritakan segalanya pada Martini hingga membuat Martini kegirangan.
"Jadi kau yang membangkitkan kembali kekuatan belati kami? aku tidak percaya ini. Sejak awal kau datang ke guild kami, aku rasa itu pasti karena takdir memang ingin mempertemukan kita. Kau sudah banyak terlibat dengan kami, tinggallah dengan nyaman di kediaman kami," ucap Martini yang begitu antusias.
Isabella masih merasa sedikit canggung untuk tinggal bersama mereka, tapi mau bagaimana lagi, ini semua demi kebaikannya.
"Kenalkan, ini adalah adikku. Dia adalah dokter terbaik di kota ini, jadi kau tidak perlu khawatir karena dia akan menyembuhkan kakimu secepatnya," ucap Martini memperkenalkan seorang wanita cantik berusia kisaran 18 tahun.
"Panggil saja aku, Yuna." Ia memperkenalkan diri lagi.
"Kalian berbincanglah lebih dulu, aku akan segera kembali," ucap Martini yang berlalu meninggalkan mereka berdua.
Yuna yang tadinya tersenyum ramah kini menatap Isabella dengan tatapan tajam seraya berkata, "Cih! dasar pria tidak tau diri. Apa kau pikir aku bisa kau tipu dengab mudah? bisa menggunakan sihir waktu dan membangkitkan kekuatan belati yang telah hilang selama 10 tahun lalu, manis sekali mulutmu mengatakan hal itu untuk menipu kakak dan kakak iparku. Menjijikan!"
Isabellamasih tidak mengerti ada apa dengan Yuna, padahal yang mengatakan semua kebenaran itu adalah March bukan dirinya.
Plak!
Yuna tiba-tiba menamparnya dengan sangat keras, rasanya sangat menyakitkan karena kondisi tubuh Isabella tidak terlalu bagus akibat beturan waktu itu.
"Kau akan membuatmu mengalami masa penyembuhan yang paling menyiksa," ancam Yuna yang bergegas pergi meninggalkan Isabella. Sepertinya Isabella akan melewati masa-masa yang sulit kali ini.
*****
Setiap hari sudah sore March akan membantu Isabella melatih kekuatannya sampai waktu malam malam tiba, tidak hanya itu saja. Setelah jam makan malam selesai Yuna akan segera melakukan pengobatannya dengan cara yang salah untuk menyiksa Isabella.
Contoh penyiksaannya adalah ia akan menusuk jarum akupuntur pada tempat yang salah selama beberapa kali, lalu ia selalu saja mengatakan tidak sengaja jika menabrak Isabella sampai jatuh dari kursi roda.
"Kemampuanmu sudah semakin baik dari hari ke hati. Martini akan senang jika mendengar ini," ucap March saat pelatihan hari ini telah berakhir.
"Ini semua karena tuan membantuku, jika tidak dibantu anda mungkin saya tidak akan bisa berkembang secepat ini," balas Isabella membuat March tertawa.
Setelah itu March mendorong kursi rodanya menuju ruang tamu, di sana sudah menunggu Martini bersama Yuna.
"Kenapa kalian di sini? bagaimana dengan makan malam kita?" tanya March mengambil tempat duduk disamping Martini.
"Sebentar lagi siap," jawab Martini.
"Kalau begitu sambil menunggu, bagaimana jika kita lihat dulu kondisi kakimu. Aku ingin lihat berkembangannya," lanjut Martini.
Yuan nampak terkejut bahkan wajah berubah menjadi pucat pasi, ia pasti sangat ketakutan sekarang karena jika mereka lihat luka Isabella tidak ada perkembangan dan malah memburuk maka Yuna akan kena akibatnya.
"Tidak perlu Nyonya," tolak ku. Spontan Yuan menatap Isabella dengan ekspresi bingung, "Nona Yuna mengobatiku dengan sangat baik, aku akan pulih secepatnya."
Martini tersenyum mendengar ucapannya. "Tentu saja. Aku sangat yakin dengan kemampuan adik tersayangku ini, dia tidak pernah mengecewakanku."
"Hahahaha, itu benar. Yuna tidak pernah membuahkan hasil yang buruk," tambah March.
Yuna tersenyum kecil. Isabella yakin dibalik senyum kecil itu hati Yuna nurani sangat terluka saat ini, jika March dan Martini melihat keadaan kaki Isabella sekarang mereka pasti akan kecewa dengan Yuna. Isabella sengaja menolak Martini melihat kakinya, jika tidak maka kepercayaan mereka pada Yuna akan berkurang dan Yuna akan sangat membencinya.
Setelah makan malam siap, kami bersama-sama pergi keruang makan. March langsung duduk di kursi ujung meja tempat kepala keluarga, lalu Isabella duduk disamping kiri March sementara Martini disebelah kanan dan Yuna berada disebelah Martini. Tiba-tiba saja saat pelayan datang menyajikan sup untuk March, kaki pelayan itu tersandung dan mangkuk sup panas yang ia bawa melayang kearah Yuna.
Spontan Isabella berteriak agar Yuna menghindar. Namun waktu disekitarnya tiba-tiba saja terhenti, Isabella sangat terkejut akan hal ini. Tapi ia tidak banyak waktu, dengan cepat Isabella langsung memindahkan posisi Yuna bersama Martini agar mereka tidak terkena cipratan sup panas itu.
Butuh waktu lama untuk memindahkan mereka dengan kondisinya saat ini. Namun ia tetap berhasil memindahkan posisi keduanya, sayangnya saat Isabella hendak kembali ke tempat duduknya. Waktu sihir telah habis dan keadaan kembali normal. Beruntung Isabella hanya terkena sedikit cipratan sup itu saat mangkuk sup jatuh ke lantai.
"Eh! kenapa ini …" Yuan terkejut bahkan ia nampak bingung sebab berada kursinya sekarang diposisi yang berbeda.
"Bukannya tadi kita hampir terkena siraman sup panas," batin Martini yang tidak kalah bingung dari Yuna.
Bukan hanya mereka berdua yang bingung. Tapi, semua yang ada diruangan ini terkejut sekaligus bingung melihat kursi Martini dan Yuna telah berada di posisi yang berbeda. Melihat keadaan itu March menatap Isabella, Isabella hanya bisa tersenyum canggung kearahnya.
Setelah makan malam selesai, March dan Martini memarahi Isabella habis-habisan. Mareka berdua marah karena ia telah menggunakan sihirnya diwaktu seperti itu. Namun walau pun di marahi tetap ada rasa syukur dihatinya, berkat kejadian tadi pendapat Yuna tentang Isabella berubah, ia meminta maaf karena telah berburuk sangka tentangnya dan setelah itu ia mulai mengobati Isabella dengan benar.
Tak terasa sebulan telah berlalu. Kini Isabella sudah bisa mengendalikan sihir sekaligus kekuatan dari belatiku kapan saja, tapi March tetap mengingatkannya untuk berhati-hati dalam menggunakan kekuatan rersebut atau akan ada banyak bahaya datang menghampirinya Tanpa ia katakan pun Isabella sudah mengerti akan hal itu.
Namun karena pengobatan yang terlambat kondisi kaki Isabella masih belum sepenuhnya pulih. Walau pun begitu ia tetap telah memutuskan untuk pergi dari kediaman March, beruntung March langsung mengizinkannya dengan syarat ia harus melakukan pemeriksaan rutin pada Yuna.
Isabella langsung mengiyakan syarat tersebut dengan begitu ia bisa kembali ke kediamannya. Isabella hanya pulang untuk melepaskan cincin penyamarannya dan bergegas pergi ke rumah bunga Lady Ishina. Ia harus berhasil membebaskan gigolo yang diinginkannya untuk memulai rencana kedua.
*****
Bersambung.
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu Author, karena dukungan kalian sangatlah berarti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
R@3f@d lov3😘
lnjuut kak 🤗
2022-12-01
0
AbC Home
next
2022-11-12
1
AK_Wiedhiyaa16
Isabella antara terlalu baik & terlalu naif, sedari awal pemikiran Yuna aja udh buruk gimana bisa dia akan semudah itu menyadari kesalahannya..
2022-10-05
3