Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis

Martini semakin tidak tahan lagi dengan ucapan pria itu terhadap Isabella.

"Coba buktikan jika buruan itu memang milikmu, apa kau bisa?" tantang Martini pada pria itu.

"Bukannya sudah jelas terlihat dari peralatan dan pakaianku, hah? aku jauh lebih baik dari kesatria bayaran yang amatir itu," balasnya menatap Isabella dengan tatapan merendah, "Lihatlah, dia pergi berburu hanya memakai pisau dapur karatan saja, mana bisa dibandingkan denganku yang memakai peralatan lengkap serta mahal. Apalagi aku punya saksi bersamaku," jawab pria itu dengan sombongnya.

"Pisau karatan katamu? coba berikan pedangmu yang mahal itu padaku, aku bisa mengetahui siapa yang berbohong dan siapa yang tidak," kesal Martini. Ia tidak terima jika pisau peninggalan ayahnya dihina begitu saja.

Pria itu dengan angkuhnya memberikan pedangnya pada Martini seraya berkata, "Periksa dengan baik agar kau puas,"

Martini mengambil pedang itu. Ia mencium pedang itu, dan mencium pisaunya sendiri secara bergantian.

"Apa yang coba kau buktikan dengan hidungmu itu? saksi ku ada di sini dan semua orang sudah tau siapa yang berbohong hanya dengan melihatnya," ucap pria itu yang tidak berhenti mengoceh.

"Apa kau sempat ke sungai tadi?" tanya Isabella. Ia seperti sudah tau apa yang coba Martini jadikan sebagai bukti.

"Untuk apa aku pergi sungai? setelah bangun aku cemas dengan buruanku yang hilang, lalu gadis ini datang dan mengatakan semuanya padaku," jawabnya.

"Benarkah? lalu jika memang benar goblin itu buruanmu yang dicuri olehku, kenapa tidak ada noda darah di pedangmu?" desak Isabella.

"Benar. Bau darah goblin itu sangat menyengat bahkan tidak akan hilang walau di cuci, perlu ramuan khusus untuk menghilangkan baunya. Lalu kenapa pedangmu tidak berbau sama sekali? bahkan baunya lebih menyengat dalam pisau milikku yang dipinjam oleh pria amatir ini," timpal Martini.

"Kau … aku ini adalah anak penguasa kota, kau berani menuduhku yang tidak-tidak? jika aku bilang itu buruan ku maka itu milikku, atas dasar apa anak miskin sepertinya dengan pisau jelek itu bisa memburu 3 goblin sekaligus. Aku adalah tentara bayaran tingkat perak, aku jauh lebih layak memiliki goblin itu dari pada dirinya," sergah pria itu.

Bugh!

March mengayunkan tinjunya ke wajah pria tersebut, "Sudah mencuri, menuduh, dan menghina orang sembarangan. Tapi kau masih saja sombong, apa kau pikir guild milikku ini adalah tempat di mana kau bisa menggunakan statusmu untuk menindas orang lain, hah?"

"Ka-kau … apa kau tau akibat dari menyinggungku? aku akan membuat desa ini berhenti menerima bantuan dari penguasa kota," ancamnya.

"Lalu bagaimana ceritanya jika aku mengatakan pada kaisar untuk mencabut gelar bangsawan ayahmu."

"Hahahaha, memangnya kau siapanya kaisar? dasar sok hebat!"

March dan Martini saling tatap lalu mereka mengeluarkan lencana emas dengan simbol kelinci, melihat lencana itu semua orang terkejut. Lencana itu adalah sepasang lencana milik Komandan serta Wakil komandan pasukan kesatria bayaran kelinci.

Isabella terkejut karena ia tidak mengenali pasangan yang sering disebutkan dalam novel. Awalnya mereka adalah kesatria biasa, lalu karena mereka banyak menuai prestasi atas jasa mereka dalam perang dan dalam membunuh monster. 

Kaisar pun akhirnya mengakui keberadaan mereka yang telah mendirikan guild kelinci, dengan jumlah anggota guild yang tidak sedikit. Kaisar membentuk mereka menjadi satu pasukan yakni pasukan kelinci sesuai nama guild mereka guild kelinci. Walau pun bukan pasukan kesatria kekaisaran, mereka tetaplah pasukan yang dihormati oleh kaisar.

Tatapan orang yang merendahkan Isabella berpindah pada pria itu, pria itu kehilangan muka didepan umum. Ia yang tidak tahan atas tekanan semua orang, dengan cepat meninggalkan guild kelinci bersama para bawahannya.

Awalnya Isabella ingin membuat perhitungan dengan pria itu. Tapi baguslah karena Martini dan March berada dipihaknya, mereka tidak ikut menyalahkan Isabella hanya karena perbedaan status diantara mereka.

"Maaf telah membuatmu mengalami hal buruk di guild kami, dan juga kau sangat hebat bisa membunuh 3 goblin sekaligus," ucap Martini diantara rasa bersalah dan kagum.

"Ini bukan salah nyonya, pria itu yang salah jadi nyonya tidak perlu meminta maaf. Lagipula nyonya dan tuan membelaku, aku sangat berterima kasih," balas Isabella.

March mendekati Isbaella lalu memasang sesuatu di bajunya. Saat ia melihat apa yang March pasang, ternyata yang di pasang oleh March adalah bros tembaga berbentuk bintang. Jujur Isabella sangat terkejut, karena mendapat bros ini bukanlah hal yang mudah, butuh waktu lama bagi seorang kesatria bayaran untuk mendapatkannya.

"Aku akan membuat kartu identitasmu besok, jadi bisa katakan siapa namamu nak?" tanya March.

Mendengar pertanyaan March, Isabella terdiam. Hampir saja ia menjawab namanya Isabella sementara penyamarannya adalah seorang pria. Isabella berfikir keras mencari nama apa yang cocok untuknya, dan terlintaslah nama pimpinannya. Ia tidak punya pilihan lain selain menggunakan nama itu.

Isabella menghela nafas pelan lalu menjawab, "Allred, nama ku Allred."

"Kau bisa datang mengambil kartumu besok dan …" March memberikan kantung berisi kepingan yang Isabella tidak tau apa itu. 

"Hasil dari buruanmu, 3000 koin emas," lanjutnya.

Isabella melongo mendengar nominal uang yang ia dapatkan. Dalam hidupnya kali ini Isabella tidak percaya akan mendapatkan uang sebanyak ini, jika setiap hari dapat begini maka ia bisa kaya pikirnya. Isabella mata uditan memang sangat mencintai uang.

"Te-terima kasih. saya pergi dulu." Isabella menerima uang itu dan pergi dengan perasaan senang.

Belum juga sampai di rumahnya, ia sudah memikirkan berbagai jenis makanan yang enak-enak, dan terlintas dipikirannya tentang sebuah perayaan jadi ia memutuskan malam ini ia harus makan daging untuk merayakan hari pertama bekerja.

Sesampainya di rumah Isabella langsung menyimpan uang itu dan melepas cincin magisnya, ia harus mandi terlebih dahulu sebelum keluar membeli makan malam.

Malam ini adalah malam terbaik pertama Isabella di dunia ini, ia membeli banyak masakan dari daging serta bir untuk berpesta. Tapi walau pun demikian, ia tidak lupa menyisihkan uang tabungan untuk rencana yang telah ia susun dengan sangat rapi.

"Dari mana kau malam-malam begini? apa pergi mencari pria yang bisa menghangatkan ranjangmu untuk tidur nanti?" tanya Aretha yang secara kebetulan berpapasan dengannya.

Isabella memasang ekspresi datar saat melihat Aretha, ia tidak bisa percaya jika wanita yang baru saja ia tadi pagi kini datang lagi. Memang semua tokoh antagonis selalu merepotkan.

"Tunggu sebentar!" Aretha malah mencekal tangan Isabella, saat Isabella ingin berlalu pergi.

"Apa masalahmu denganku? huh! siang kau ada, malam kau tetap ada. Sebenarnya kapan kau akan menghilang? aku hanya ingin melalui malam dengan tenang dan damai, paham?" kesal Isabella.

"Tutup mulutmu dasar wanita miskin," ucap Aretha seraya melepas tangan Isabella dengan kasar. "Kau pasti sengaja bertingkah begini karena kau habis melecehkan pria tampan lagi, katakan padaku siapa lagi yang kau ganggu malam ini."

Isabella sekarang benar-benar kesal. Memang benar Isabella yang asli sikap seperti itu, tapi Isabella yang sekarang berdiri didepannya bukanlah Isabella yang itu. Ingin sekali Isabella mengatakan hal itu pada Aretha.

"Apa yang kau bawa dalam kantung besar itu? itu pasti pakaian dalam pria yang kau curi, iya 'kan?" tanya Aretha yang sengaja meninggikan suaranya agar terdengar oleh orang-orang di sekitar mereka.

Tatapan semua orang membuat Isabella cukup tertekan, reputasi Isabella yang asli sangat jelek dan ucapan wanita ini pasti langsung dibenarkan oleh semua orang yang ada di sini. Isabella merasa sangat tidak beruntung, sekali pun isinya bukan yang ia tuduhkan. Namun ini tetap bukan pertanda baik, tokoh antagonis memang sangat merepotkan. Ia sangat benci semua tokoh antagonis.

*****

Bersambung.

Silahkan tinggalkan jejak dan dukung selalu author karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Terpopuler

Comments

R@3f@d lov3😘

R@3f@d lov3😘

hmm..dasar licik🤨🤨km Aretha

2022-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal yang baru
2 Bab 2 masalah tak terduga
3 Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4 Bab 4 Rencana licik Aretha
5 Bab 5 Audrey
6 Bab 6 Suni dan Beruang
7 Bab 7 Kegemparan baru
8 Bab 8 Kasihan Audrey
9 Bab 9 Pembalasan Aretha.
10 Bab 10 Monster bawah tanah
11 Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12 Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13 Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14 Bab 14 Kepergian Isabella
15 Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16 Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17 Bab 17 Fil melarikan diri
18 Bab 18 Gadis beracun
19 Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20 Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21 Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22 Bab 22 Kehilangan Isabella.
23 Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24 Bab 24 Putri yang tidak diakui
25 Bab 25 Tertangkap basah
26 Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27 Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28 Bab 28 Jeritan dalam hati
29 Bab 29 Isabella kok di lawan.
30 Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31 Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32 Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33 Bab 33 Achlys
34 Bab 34 Aroma jasmine
35 Bab 35 Tertusuk tombak
36 Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37 Bab 37 Amarah Zelene
38 Bab 38 Lupakan tentang Allred
39 Bab 39 Pamela
40 Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41 Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42 Bab 42 Selamat datang
43 Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44 Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45 Bab 45 Rencana B
46 Bab 46 Arti dari kata menderita
47 Bab 47 Bangunan sebelah timur
48 Bab 48 Pengkhianatan
49 Bab 49 Penghancur hadiah
50 Bab 50 Toko kue kenangan.
51 Bab 51 Pedang bulan sabit
52 Bab 52 Insiden di pesta teh
53 Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54 Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55 Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56 Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57 Bab 57 Kakak ku yang polos.
58 Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59 Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60 Bab 60 Kecemasan.
61 Bab 61 Charlize tumbang.
62 Bab 62 Baron gemuk
63 Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64 Bab 64 Kedua istri Martin.
65 Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66 Bab 66 Apalah artinya cinta
67 Bab 67 Samantha oh Samantha
68 Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69 Bab 69 Elena bergerak cepat.
70 Bab 70 Tanda hitam
71 Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72 Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73 Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74 Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75 Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76 Bab 76 Isabella masuk berita.
77 Bab 77 Kalian sangat menderita
78 Bab 78 Perjamuan
79 Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80 Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81 Bab 81 Tertangkap.
82 Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83 Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84 Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85 Bab 85 Identitas Samantha
86 Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87 Bab 87 Ciuman selamat malam.
88 Bab 88 Cemburu
89 Bab 89 Penebusan.
90 Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91 Bab 91 Bukan terang bulan.
92 Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93 Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94 Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95 Bab 95 Berada dalam bahaya
96 Bab 96 Akhir dari Zelene
97 Bab 97 Jatuh ke laut
98 Bab 98 Isabella dalam mimpi
99 Bab 99 Jangan salahkan aku
100 Bab 100 Achlys resmi bubar.
101 Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102 Bab 102 END
103 Pesan Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Awal yang baru
2
Bab 2 masalah tak terduga
3
Bab 3 Kebencian pada semua tokoh antagonis
4
Bab 4 Rencana licik Aretha
5
Bab 5 Audrey
6
Bab 6 Suni dan Beruang
7
Bab 7 Kegemparan baru
8
Bab 8 Kasihan Audrey
9
Bab 9 Pembalasan Aretha.
10
Bab 10 Monster bawah tanah
11
Bab 11 Jasper dan kemampuan tak terduga
12
Bab 12 Proses penyembuhan yang rumit
13
Bab 13 Pria tampan dari rumah bunga
14
Bab 14 Kepergian Isabella
15
Bab 15 Tujuan pertama, Desa Elf.
16
Bab 16 Isabella manusia yang jahat?
17
Bab 17 Fil melarikan diri
18
Bab 18 Gadis beracun
19
Bab 19 Penyesalan dan ketakutan Aisnley
20
Bab 20 Akting terbaik dari Jasper
21
Bab 21 Utusan dari kediaman Abraham
22
Bab 22 Kehilangan Isabella.
23
Bab 23 Penyerangan terhadap Isabella
24
Bab 24 Putri yang tidak diakui
25
Bab 25 Tertangkap basah
26
Bab 26 Misi sulit di kediaman bangsawan.
27
Bab 27 Jatuh dari ketinggian
28
Bab 28 Jeritan dalam hati
29
Bab 29 Isabella kok di lawan.
30
Bab 30 kalian yang akan menyesal bukan aku.
31
Bab 31 Kenyataan pahit untuk Luca.
32
Bab 32 Apakah Isabella akan membentuk tim?
33
Bab 33 Achlys
34
Bab 34 Aroma jasmine
35
Bab 35 Tertusuk tombak
36
Bab 36 Anak kembar berulah lagi
37
Bab 37 Amarah Zelene
38
Bab 38 Lupakan tentang Allred
39
Bab 39 Pamela
40
Bab 40 Persiapan untuk Isabella
41
Bab 41 Ingatan dan cangkir teh
42
Bab 42 Selamat datang
43
Bab 43 Hari pertama di kediaman Abraham
44
Bab 44 Ini keinginan ayahmu
45
Bab 45 Rencana B
46
Bab 46 Arti dari kata menderita
47
Bab 47 Bangunan sebelah timur
48
Bab 48 Pengkhianatan
49
Bab 49 Penghancur hadiah
50
Bab 50 Toko kue kenangan.
51
Bab 51 Pedang bulan sabit
52
Bab 52 Insiden di pesta teh
53
Bab 53 Elena dan serbuk racunnya.
54
Bab 54 Jangan-jangan itu Isabella
55
Bab 55 Tidak bisa berpikir untuk pergi
56
Bab 56 Selina, sih kadal perusak gaun.
57
Bab 57 Kakak ku yang polos.
58
Bab 58 Kebenaran yang Cedric dapatkan.
59
Bab 59 Kesempatan dalam kesempitan
60
Bab 60 Kecemasan.
61
Bab 61 Charlize tumbang.
62
Bab 62 Baron gemuk
63
Bab 63 Upacara pernikahan Vanessa
64
Bab 64 Kedua istri Martin.
65
Bab 65 salah paham dalam perjodohan.
66
Bab 66 Apalah artinya cinta
67
Bab 67 Samantha oh Samantha
68
Bab 68 Hadiah untuk Ayana
69
Bab 69 Elena bergerak cepat.
70
Bab 70 Tanda hitam
71
Bab 71 Tidak sengaja bertemu
72
Bab 72 Ini tidak pernah terjadi
73
Bab 73 Wanita pemabuk yang aneh.
74
Bab 74 Sandiwara yang terlihat nyata.
75
Bab 75 Memberikan dia keadilan.
76
Bab 76 Isabella masuk berita.
77
Bab 77 Kalian sangat menderita
78
Bab 78 Perjamuan
79
Bab 79 Jangan sampai terjadi apapun
80
Bab 80 Sosok di balik penyerangan itu.
81
Bab 81 Tertangkap.
82
Bab 82 Menyembunyikan kebenaran.
83
Bab 83 Mendapatkan keadilan.
84
Bab 84 Menanggung kesalahannya.
85
Bab 85 Identitas Samantha
86
Bab 86 Mana mungkin berani menolak.
87
Bab 87 Ciuman selamat malam.
88
Bab 88 Cemburu
89
Bab 89 Penebusan.
90
Bab 90 Gula atau bubuk cabai
91
Bab 91 Bukan terang bulan.
92
Bab 92 Merpati pembawa kutukan.
93
Bab 93 Segala kemungkinan yang ada.
94
Bab 94 Suasana hati Edmund memburuk.
95
Bab 95 Berada dalam bahaya
96
Bab 96 Akhir dari Zelene
97
Bab 97 Jatuh ke laut
98
Bab 98 Isabella dalam mimpi
99
Bab 99 Jangan salahkan aku
100
Bab 100 Achlys resmi bubar.
101
Bab 101 Tidak pantas untuk Vanessa
102
Bab 102 END
103
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!